Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir. Contoh: Mahasiswa mengerjakan soal UTS sekarang.
Berintonasi akhirMinimal terdiri atas subjek dan predikatPredikat transitif disertai objek, intransitif dapat diikuti pelengkapMengandung pikiran yang utuh dan kesatuan maknaMenggunakan urutan yang logisDalam bahasa tulis diawali huruf kapital dan diakhiri titik, ? Atau !
Subjek Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Fungsi subjek: Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk Memperjelas makna Menjadi pokok pikiran Menegaskan (memfokuskan) makna Memperjelas pikiran ungkapan Membentuk kesatuan pikiran
Ciri-ciri Subjek Merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapaDapat disertai kata ini atau ituTidak didahului kata depan/preposisiBerupa Nomina atau Frasa NominalDapat diingkarkan dengan kata bukan
1 Merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana, mengapa, atau berapa 2 Dapat diinginkarkan dengan tidak atau bukan 3 Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas 4 Tidak didahului kata yang 5 Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
Objek adalah unsur kalimat yang dikenai perbuatan atau menderita akibat perbuatan subjek Langsung mengikuti predikatDapat menjadi subjek kalimat pasifTidak didahului kata depan atau preposisiDapat didahului kata bahwa
Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek Melengkapi makna kata kerja (predikat) Dia meminjami saya novel baru. Tidak didahului preposisi Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya Terletak di belakang predikat bukan verba transitif Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Ciri-ciri 1. Memberikan informasi tentang waktu, tempat, tujuan, cara, alat, kemiripan, sebab, atau kesalingan 2. Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan predikat) 3. Didahului kata depan seperti di, ke, dari, pada, dalam, dengan, atau kata penghubung/konjungsi jika berupa anak kalimat.
Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru. Kalimat TunggalSusunan Pola Kalimat Ayah merokok. Adik minum susu. Ibu menyimpan uang di dalam laci. S-P S-P-O S-P-O-K
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Cara pembentukan kalimat majemuk: Memperluas bagian-bagian kalimat tunggal Anak itu membaca novel. (Kal.Tunggal) Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca novel. Menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
1. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang bersifat koordinatif sehingga tidak ada saling menerangkan. Jenis-jenis kalimat majemuk setara: KMS Gabungan Menggunakan kata hubung dan, serta KMS Pilihan Menggunakan kata hubung atau, baik... maupun KMS Perlawanan Menggunakan kata hubung tetapi, melainkan KMS Urutan Menggunakan kata hubung lalu, lantas, kemudian
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat.
NoJenisCiri 1.KMB AK Keterangan waktuMenggunakan kata hubung ketika, waktu, saat, setelah, sebelum 2.KMB AK Keterangan sebabMenggunakan kata hubung sebab, karena 3.KMB AK Keterangan hasil (akibat)Menggunakan kata hubung hingga, sehingga, akhirnya 4.KMB AK Keterangan syaratMenggunakan kata hubung jika, apabila, kalau, andaikata 5.KMB AK Keterangan tujuanMenggunakan kata hubung agar, supaya, demi, untuk, guna 6.KMB AK Keterangan caraMenggunakan kata hubung dengan, dalam 7.KMB AK Keterangan posesifMenggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun 8.KMB AK Pengganti nominaMenggunakan kata bahwa
Kalimat Efektif
Merupakan kalimat yang mampu menyampaikan gagasan dari penulis ke pembaca, sehingga menimbulkan gagasan yang sama antara penulis dan pembaca.
1. Kesatuan gagasan 2. Kesejajaran 3. Kehematan 4. Penekanan 5. Kelogisan
Kalimat efektif harus menampakkan kesatuan gagasan. Yaitu suatu kalimat yang terwakili oleh kehadiran subjek dan predikat. Contoh : 1. Bagi siswa kelas XII harap berkumpul di aula. (SALAH) 2. Siswa kelas XII harap berkumpul di aula. (BENAR)
Merupakan penggunaan bentuk kata atau imbuhan yang sama susunan katanya yang dipakai pada kalimat tersebut. Contoh: 1. Kelompok kami akan merumuskan masalah penelitian, mengambil data, menganalisis, dan penyimpulan hasilnya. (SALAH) 2. Kelompok kami akan merumuskan masalah penelitian, mengambil data, menganalisis, dan menyimpulkan hasilnya. (BENAR)
Kehematan terkait adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan makna yang diacu. Contoh: 1. Warna merah dan putih adalah warna kesukaanku. (SALAH) 2. Merah dan putih adalah warna kesukaanku. (BENAR)
Merupakan upaya untuk mempertegas bagian kalimat yang memang perlu untuk ditonjolkan. Contoh: Salah satu kendala penulisan karya ilmiah, menurut Prof. Dr. Somad Daqoms, adalah kemalasan menulis.
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Unsur- unsur pembentuknya harus memiliki hubungan logis yang dapat diterima akal sehat. Contoh: 1.Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan selesailah makalah ini. (SALAH) 2. Puji Syukur kepada Tuhan atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini selesai. (BENAR)