Oleh : Rahmi Lubis, S.Psi., M.Psi. Manajemen Stres Oleh : Rahmi Lubis, S.Psi., M.Psi.
Manajemen Stres Stres merupakan bagian dari kehidupan sehingga akan selalu menimbulkan dampak negatif bagi yang mengalami
Manajemen Stres Stres dapat dimanajemeni dengan meredam timbulnya stres, meningkatkan batas ambang daya tahan individu, dan menampung akibat fisiologikal dari stres
Manajemen Stres Tujuan manajemen stres adalah untuk mencegah berkembangnya stres jangka pendek menjadi stres jangka panjang atau stres yang kronis
Manajemen Stres Upaya mempertahankan stres yang positif (eustress) dan mengatasi stres yang kronis, yang bersifat negatif (distress)
Manajemen Stres Stres ditentukan oleh faktor lingkungan dan individu. Maka perlu diusahakan : Mengubah faktor di lingkungan agar tidak menjadi pembangkit stres Mengubah faktor dalam diri individu agar ambang batas daya tahan stres (intensitas tekanan yang disadari ) dan toleransi stres (ketahanan terpapar stres) meningkat
Manajemen Stres Kerekayasaan organisasi Kerekayasaan individu
Kerekayasaan Organisasi Berusaha mengubah lingkungan kerja agar tidak cepat dirasakan sebagai lingkungan yang penuh stres Yang menjadi sasaran adalah : Intrinsik pekerjaan (tuntuntan fisik dan tugas) Peran dalam organisasi (konflik dan ambiguitas) Pengembangan karir (promosi berlebih dan sedikit) Hubungan kerja yang buruk Struktur dan iklim organisasi (sentralisasi, birokratis)
Metode Kerekayasaan Organisasi Analisis kerja Sasaran berdasarkan kerja Manajemen waktu
Metode Analisis Kerja Dapat dirancang pola pekerjaan baru bagi pekerjaan yang dirasakan memiliki beban berlebihan, kondisi fisik kerja yang dirasakan sebagai pembangkit stres
Metode Sasaran Berdasarkan Kerja Terdiri dari 4 langkah (Everly&Giordano, 1980) : Menetapkan sasaran realistik bagi satuan kerja yang dapat dicapai dalam waktu yang dimiliki Merancang perangkat perencanaan, tindakan atau metode untuk dapat mencapai sasaran Menciptakan strategi untuk dapat mengukur keberhasilan pencapaian sasaran pada akhir periode tertentu Pada akhir waktu yang sudah ditentukan mengukur keberhasilan pencapaian sasaran
Metode Manajemen Waktu Dikenakan pada manajer ke atas. Ada 3 tahapan, yaitu : Analisis waktu : penaksiran, penyusunan prioritas, dan penjadwalan waktu. Berdasarkan sasaran kerja dihitung waktu yang diperlukan, disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Strategi pengorganisasian : pelaksanaan strategik dalam mengatur beban kerja dengan membagi tugas, delegasi wewenang dan tanggung jawab Strategi follow up : penaksiran terhadap efisiensi analisis waktu dan urutan kepentingan berikutnya. Memilih strategi mana yang cocok antara kepribadian dengan pekerjaan
Kerekayasaan organisasi Stressor Kerekayasaan Lingkungan fisik Mastery of environment, leaving stressful situation permanently Tuntutan tugas Find more suitable job, redesign job, change work schedule, planning-organizing day,s acitivity Peran (konflik, ambigu) Calrify roles, Hubungan kerja Human relation training, Pengembangan karir refine selection and placement procedure, clarify career paths and promotion criteria, Iklim dan struktur organisasi Alter organizational structure, change evaluation-reward system, improve organization communication
Kerekayasaan Pribadi Usaha untuk menimbulkan perubahan dalam kepribadian individu agar dampak stres dapat dikurangi dan ambang batas daya tahan terhadap stres dapat ditingkatkan
Kerekayasaan Pribadi Program pelatihan Team building Vocational counseling Employee assistance program (EAP)
Program Pelatihan Pekerja akan mengalami perubahan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan nilai pekerjaannya. Pekerja memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya
Program Pelatihan Teknik Penenangan Pikiran Merupakan teknik untuk mengurangi kegiatan berpikir atau proses berpikir dalam bentuk merencanakan, mengingat, berkhayal menalar yang dilakukan secara berkesinambungan pada saat bangun atau dalam keadaan sadar Dapat melalui meditasi dan relaksasi
Program pelatihan Metode penenangan melalui aktivitas fisik tujuannya : 1. Menghabiskan hasil stres yang diproduksi oleh sistem hormon dan saraf karena adanya rangsang ketakutan dan kecemasan 2. Menurunkan reaktivitas terhadap stres 3. Memunculkan perasaan sehat, tenang, dan ringan
Team Building Program yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dalam membangun hubungan yang positif dan kondusif dengan rekan kerja melalui serangkaian kegiatan dan metode yang dilakukan baik indoor maupun outdoor
Vocational counseling Tujuan untuk membantu karyawan mengatasi masalah sehingga dapat menjadi lebih efektif
Karakteristik counseling Membantu karyawan memecahkan masalah Mengurangi masalah karyawan dan masalah emosional Meningkatkan performa organisasi Membantu organisasi menjadi lebih human Dapat dilakukan oleh profesional dan non profesional Melibatkan masalah pekerjaan dan pribadi Bersifat rahasia dan sangat pribadi
Fungsi counseling Advice Reassurance Komunikasi kepada manajemen via konselor Melepaskan tekanan emosional Membantu karyawan berfikir lebih jernih Reorientasi nilai-nilai pribadi
Tipe counseling Directive counseling : advice dan reassurance Nondirective counseling : client centered dimana konselor membantu menentukan area masalah dan mencari alternatif solusi yang tepat Participative counseling : bersama-sama mendiskusikan masalah dan mencari solusi
Kerekayasaan Pribadi Target Rekayasa Fisik Organization provide health service, relaxation, tension release, medical help, biofeedback technique, getting sufficient rest, quitting drug intake, physical activity, diet, Psikologis Meditation, manage desires-ambition-drives, increase self understanding, acceptence of less than perfection, psychological help, attempts to alter behavior or personality, think of work as less important, increased religious activity
Manajemen Stres Biologis : farmakoterapi, pola hidup sehat Psikoanalisa : mengungkap konflik yang tidak disadari (katarsis, analisis mimpi,hipnosis, terapi) Kognitif behavioral : menghilangkan irrational beliefs, mengubah distorsi kognitif, menciptakan kebiasaan berpikir yang lebih positif