Disampaikan Pada Pelatihan Manajemen Nyeri
The International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience which we primarily associate with tissue damage or describe in terms of such damage, or both.” Definisi ini menyatakan bahwa nyeri merupakan phenomena kombinasi dari aspek sensory, emosional, dan kognitif dan eksistensi dari keadaan pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien yang sedang mengalami nyeri. (The IASP, dalam Parrot,2002)
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Walaupun demikian nyeri dapat pula diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau factor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis dan lain-lain
1) Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya pada mukosa, kulit. 2) Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada organ-organ tubuh visceral. 3) Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh didaerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri. 4) Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada system saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus dan lain-lain.
1) Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang. 2) Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama. 3) Paroxysmal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya menetap sekitar menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi.
1) Nyeri Ringan, yaitu nyeri dengan intensitas rendah 2) Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi. 3) Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi.
1) Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan berakhir < 6 bulan bulan, sumber dan daerah nyeri diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari luka, seperti luka operasi, ataupun pada suatu penyakit arteriosclerosis pada arteri koroner. 2) Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan > 6 bulan. Nyeri kronis ini polanya beragam dan berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
1. Nociceptive Pain 2. Neuropathic Pain 3. Psychogenic Pain 4. Campuran atau idiopathic. 5. Phantom Pain
1. Non Farmacologis a. Distraksi b. Massage c. Guide Imagery d. Akupuncture e. Rehabilitasi Medik 2. Farmacologis
Tidak semua nyeri butuh obat Tidak semua nyeri sama obatnya Pemberian obat nyeri ada efek sampingnya
DiagnosisDrug Treatment Acute and chronic pain NSAIDS (al Meloxicam/ Movi-cox), Opioids, Paracetamol Myofascial pain dysfunction Analgesics (Movi-cox), tricyclics, centrally- acting muscle relaxants, glucocorticoids Neuropathic pain, neuralgias Carbamazepine, phenytoin, baclofen, tricyclics, gabapentin, others?
A namnesa nyeri secara sistematik dan teratur B erprasangka baik (percaya) terhadap keluhan pasien atau keluarga C arilah metode kontrol nyeri yang nyaman untuk pasien dan keluarga D ilakukan intervensi yang tepat waktunya, logis dan terkoordinasi E dukasi pasien dan keluarga untuk mengatasi nyeri sekuat mungkin
TERIMA KASIH