Mekanisme Absorbsi
A. Difusi Pasif Merupakan proses transmembran untuk sebagian besar obat Gaya dorong merupakan perbedaan konsentrasi obat pada kedua sisi membran Mengikuti hukum Fick 1 Transport berlangsung melalui membran lipida bilayer dimana obat makin mudah larut dalam lipida, maka kecepatan transport makin besar pula
Obat yang sangat polar tidak dapat melarut dalam lipida, maka absorbsinya nol setelah masuk ke GI sudah ada proses eliminasi Obat yang termasuk asam lemah, absorbsi di lambung (pH 1,2) berjalan cepat Untuk obat basa lemah, absorbsi berjalan lambat
Waktu transit dan kec. Pengosongan lambung Volume isi lambung menentukan kadar obat di dalamnya Lama obat berada di lambung Isi lambung cair : pengosongan lambung lebih cepat dibanding pada asam, lemak, asam amino Makan : mempengaruhi ekresi HCl Trigliserida : menghambat peristaltik Kec. Pengosongan lambung mempengaruhi ke degradasi obat yang tidak stabil di lambung
B. Transport Aktif Suatu proses dimana zat (bahan obat) dapat ditransport melawan gradien konsentrasi (transport terjadi dari daerah yang konsentrasi zat nya rendah ke daerah yang konsentrasi zat nya lebih tinggi) Gaya dorong berupa energi Diperlukan suatu carrier (pembawa) dapat berupa enzim atau komponen lain dalam membran
Absorbsi biasanya pada segmen tertentu pada usus halus Transport ini hanya terjadi pada jaringan hidup, pada usus arahnya tertentu dari permukaan mukosal ke serosal serta dihambat oleh zat yang dapat menghalangi metabolisme sel
Hubungan antara kecepatan disolusi dan absorbsi obat Uji kecepatan sangat memberikan kemudahan untuk pengujian produk obat Syarat : - setelah dipilih metode yang tepat sehingga teruji pada korelasinya dengan kecepatan absorbsi obatnya - setelah hasil tersebut terbukti akan dapat digunakan sebagai metode baku
Ekivalen farmasetik : ekivalen kimia produk yang memiliki jumlah yang sama dari bahan aktif yang sama (bahan kimianya sama) tetapi bahan inaktifnya yang berbeda Ekivalen farmasetik harus identik : kekuatan, kemurnian, kualitas, disintegrasi, homogenitas, kec. disolusi
Ekivalen terapetik - produk obat yang dianggap ekivalen terapetik jika : ekivalen farmasetik, bioekivalen, berlabel cukup, fabrikasi memenuhi syarat GMP - efek in vivo sama - efek terapik, kekuatan dan ES sama sesuai dengan kondisi yang tertera dalam label produk
Availabilitas Relatif Perbedaan ketersediaan dalam sistemik suatu produk dibandingkan terhadap suatu standar yang diketahui Formula standar biasanya larutan obat murni Evaluasi dilakukan secara studi “crossove”
Availabilitas relatif dari dua produk obat yang diberikan pada dosis dan rute pemberian yang sama, dinyatakan dengan persamaan Availabilitas relatif = AUC a/AUC b (x 100%)