PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN RABIES PROVINSI KALIMANTAN UTARA Disampaikan pada Rapat Koordinasi Rabies Regional Kalimantan Di Provinsi Kalimantan Timur Tarakan, 22 – 24 April 2019 Oleh: TIMKOR PENGENDALIAN ZOONOSIS PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2019
4 Kabupaten 1 Kota Luas Wilayah : 72.567,49 km2 PROVINSI KALIMANTAN UTARA Luas Wilayah : 72.567,49 km2 Jumlah Penduduk: 667.677 jiwa Kabupaten Nunukan Kabupaten Tanah Tidung TERDIRI DARI 4 Kabupaten Malinau Kabupaten Kabupaten Bulungan Nunukan Malinau Bulungan Tana Tidung 1 Kota 1. Tarakan 44 Kecamatan dan 479 Desa dan Kelurahan
Latar Belakang Anjing sebagai hewan utama penular rabies banyak tersebar di seluruh provinsi Kalimantan Utara Bagi warga pedalaman, anjing merupakan binatang yang sangat berharga (berburu, teman di ladang, jaga rumah dll) Dari segi adat budaya, anjing mempunyai nilai tersendiri masyarakat setempat Upaya pengendalian penularan rabies sudah berjalan namun belum terkoordinasi dengan maksimal yang melibatkan semua sector dan warga terkait.
ESTIMASI POPULASI HPR 2018 NO KAB/KOTA POP.HPR (Anjing) 1 BULUNGAN 6.000 2 TARAKAN 16.714 3 NUNUKAN 18.176 4 MALINAU 5.500 5 TANATIDUNG 1,300
TUJUAN .MEMPERTAHANKAN STATUS BEBAS RABIES TERHADAP 3(TIGA) PULAU DI KALTARA {Tarakan, Nunukan dan Sebatik} Program Bebas Rabies se Kaltara tahun 2020, terutama pada kabupaten Bulungan, Malinau dan Tana Tidung.
Peta Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 KABUPATEN GHPR KET BULUNGAN 43 KASUS RABIES TIDAK ADA MALINAU NUNUKAN 62 TANAH TIDUNG TARAKAN 13 118 Sumber Data: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Kaltara
Peta Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 Keterangan: 0 (Tidak ada Kasus) 1 – 10 Kasus 11 – 20 Kasus 21 - 30 Kasus 31 - 40 Kasus > 50 Kasus Sumber Data: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Kaltara
Peta Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 KABUPATEN GHPR KET BULUNGAN 35 KASUS RABIES TIDAK ADA MALINAU 3 NUNUKAN TANAH TIDUNG TARAKAN 68 TOTAL 135 Sumber Data: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Kaltara
Peta Distribusi Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2019 (1-14) KABUPATEN GHPR KET BULUNGAN 4 KASUS RABIES TIDAK ADA MALINAU 1 NUNUKAN TANAH TIDUNG TARAKAN 9 TOTAL 18 Sumber Data: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Kaltara
REKAPITULASI KASUS RABIES 2018 No Kabupaten Kasus Gigitan Gigitan (VAR/SAR) MENINGGAL SPECIMEN (+) 1 Tarakan 68 2 Bulungan 35 3 Malinau 4 Nunukan 5 KTT
Data Surveylans 2014-2018 2018 No Kab/Kota Tahun 2014 2015 2016 2017 - + Sero + Sero - 1 Bulungan 54 2 Tarakan 28 3 Nunukan 15 4 Tana Tidung 5 Malinau
TREND PERKEMBANGAN PENYAKIT RABIES TAHUN 2019 Surveilans sampai Maret 2019 NO KAB/KOTA - + SERO + SERO - 1 Bulungan 4 2 Tarakan 8 42 3 Nunukan 21 Tana Tidung 5 Malinau
Rabies di Provinsi Kalimantan Utara Estimasi Jumlah Hewan Penular Rabies di Provinsi Kalimantan Utara Kab. Nunukan Target pembebasan rabies 2020 (P. Nunukan dan P. Sebatik) BEBAS HISTORY, Kepmentan RI Nomor 776/Kpts/PK.320/11/2018 Kab/Kota Anjing Kucing Kera Bulungan 6.000 Nunukan 18.176 Tarakan 16.714 Tana Tidung 1.300 830 1.500 Malinau 5.500 200 Kota Tarakan Target pembebasan rabies 2020 Kab. Bulungan Kabupaten tertular rabies (2013-2018) Koordinasi dengan Bvet - Banjarbaru
KETERSEDIAAN VAKSIN ANTI RABIES VAR MANAJEMEN OBAT MANAJEMEN ALKES MANAJEMEN IMUNISASI & VAKSIN UPTD- IFK SEDIAAN VAR TAHUN 2019 200 Vial
Vaksinasi
Alur Pelaporan Surveilans Rabies Masyarakat Poskeswan Puskesmas Rumah Sakit Laporan Bulanan W1 PWS KLB Disnak Kab/Kota Dinkes Kab/Kota Laporan Bulanan W1, PWS KLB Laporan PE Disnak Prov Dinkes Prov Laporan Bulanan Koordinasi Umpan Balik Ditjen Peternakan Ditjen P2P
Pencegahan Rabies Pada Manusia Pencucian Luka Pemberian Antiseptik Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
Strategi Pengendalian dan Penanggulangan Rabies di Provinsi Kalimantan Utara Pencegahaan dan pengendalian pada sumbernya: Vaksinasi dan meningkatkan tanggung jawab pemilik anjing Surveilans Meningkatkan pengetahuan dan keahlian pada petugas Pemberdayaan masyarakat melalui KIE (komunikas, informasi dan edukasi) Monitoring dan evaluasi
Pelaksanaan Pembebasan 01 Mengacu pada target Indonesia Bebas Rabies tahun 2020 02 Bertahap sesuai dengan situasi dan kondisi Daerah Bebas -Vaksinasi sabuk kebal untuk daerah beresiko tinggi -Deteksi kasus melalui Program Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu -Vaksinasi darurat apabila ada kasus 03 04 Daerah Terluar Vaksinasi rutin
Surveilans Pembebasan 01 Surverilans intensif sejak tahun 2017 02 Kepmentan RI Nomor 776/Kpts/PK.320/11/2018, tentang Penetapan Pulau Nunukan, Sebatik dan Tarakan sebagai BEBAS RABIES Surveilans utamanya dilaksanakan di Kabupaten Bulungan: Suveilans virologi dan surveilans serologi 03 Surveilans pendukung dilaksanakan di kab/kota lain dengan surveilans virologi dan serologi. 04
Provinsi Kalimantan Utara 2018 - 2020 Strategi Pembebasan Rabies Provinsi Kalimantan Utara 2018 - 2020 KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) 1 Regulasi Perundang-undangan 2 Kontrol Populasi 3 Surveilans 4 Vaksinasi Rutin 5 Anggaran (APBD/APBN) 6 Penambahan Jumlah SDM Terampil 7 Pengawasan lalu lintas HPR terutama dari luar daerah belum berjalan dengan baik Pengendalian anjing yang masih terikat dengan adat dan budaya Estimasi data populasi HPR belum akurat Masih kurangnya koordinasi dinas kab/kota maupun antara instansi terkait Kemampuan petugas lapangan masih minim dalam pengambilan sampel Jumlah SDM masih sedikit Dukungan Kendala
Strategi Pembebasan rabies di kaltara 2018 – 2020 Surveilans menuju Pembebasan Dengan dukungan: KIE Regulasi Perundang-undangan (Pergub, dsb) Kontrol Populasi Pengawasan Lalu Lintas Surveilans Vaksinasi rutin Anggaran (APBN, APBD) Penambahan jumlah sdm terampil (paramedik)
KENDALA : Pengawasan lalu lintas HPR terutama dari luar daerah belum berjalan dengan baik. Terkait adat dan budaya, pengendalian anjing tidak bisa begitu saja dilaksanakan, perlu pendekatan yang intensif dan mendalam. Estimasi Data Populasi HPR belum akurat Masih kurangnya koordinasi dinas PKH kab/kota maupun antara instansi terkait. Kemampuan Petugas lapangan masih minim dalam pengambilan sampel Jumlah sdm terampil masih sangat sedikit.
PR bagi Pemerintah Kaltara Memantapkan keberadaan TIMKOR Pengendalian ZOONOSIS(dinkes,biro kesra,dpkp, bpbd, TNI/POLRI,dll) Pertemuan koordinasi lintas sektor, penyebarluasan informasi Keputusan Menteri Pertanian no. 767/2018 tentang penetapan pulau Tarakan, pulau Nunukan dan Pulau Sebatik sebagai daerah bebas Rabies. Komunikasi,Impormasi dan Edukasi kepada seluruh masyarakat khususnya dalam menjaga status bebas di TIGA PULAU tersebut. Pembentukan Rabies Center di tingkat provinsi dan Kab./Kota
KESIMPULAN : Strategi utama program pengendalian dan penang-gulangan Rabies adalah Vaksinasi dan didukung oleh komponen lain baik yang bersifat teknis, sosial budaya, organisasi maupun dukungan politis. Kegiatan surveilans di Kaltara tetap dilanjutkan sesuai dengan standar Kerjasama lintas sektor dan integrasi program pengendalian dan penanggulangan Rabies perlu ditingkatkan Peningkatan sumber daya manusia di bidang Kesehatan Hewan
Usaha yang Telah Dilakukan Upaya mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi dan pemanfaatan media di Puskesmas (khususnya tatalaksana terhadap kejadian gigitan HPR) Tatalaksana Kasus Gigitan di FKTP dan FKRTL sesuai dengan standar Meningkatkan sistem kewaspadaan dini kasus rabies Menyiapkan logistik (Vaksin Anti Rabies) di FKTP dan FKRTL Melakukan pengawasan, antisipasi serta pengamatan terhadap penyakit yang bisa ditularkan oleh hewan Koordinasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor Dukungan Pemda melalui Peraturan Bupati Bulungan Nomor 29 tahun 2013 tentang Pemeliharaan Hewan Penular Rabies
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TERIMA KASIH DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2018