BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN SORAYA LESTARI, M. SI
Pertemuan ke 8 Bank sentral
Bank sentral dalam perekonomian antara lain mengawasi sistem perbankan dan menjalankan sistem pembayaran. Bank sentral memiliki beberapa variabel sasaran yang disebut sasaran menegah/seperti uang agregat (M1,M2,M3) atau suku bunga (jangka pendek/jangka panjang). Karena tidak langsung mempengaruhi sehingga muncul serangkaian variabel lainnya yang disebut sasaran operasional atau disebut juga isntrumen seperti agregat cadangan (cadangan atau uang primer/MB/BO) maupun suku bunga (fed-fund rate atau treasury bill rate). Penelitian menunjukkan bahwa kinerja makro ekonomi akan meningkat dengan memberikan keleluasaan lebih kepada bank sentral.
Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Bank Sentral Tujuan bank sentral dalam menjalankan kebijakan moneter sesuai dengan tujuan ekonomi makro (Samuelson, 2001) adalah: Mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan; Penggunaan tenaga kerja yang tinggi (tingkat pengangguran yang rendah); Stabilitas harga; Stabilitas suku bunga; Stabilitas pasar keuangan; Stabilitas pasar nilai tukar. Namun, kebijakan ini tidak dapat mempengaruhi secara langsung dan cukup lama sehingga menimbulkan perlambatan keterlambatan melakukan tindakan koreksi bila terjadi kesalahan. Bank sentral menggunakan sasaran lain agar lebih mudah mencapai tujuan dengan memusatkan pada sasaran ketimbang mencapai tujuan kebijaan secara langsung. “Dengan menggunaan sasaran menegah dan sasaran operasional lebih mudah diketahui apakah kebijakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan (on the right track) sehingga tidak harus menunggu sampai hasil akhir” (Mishkin, F & S.G Eakins, 2000).
Neraca Bank Sentral Asset Liabilities Goverment Securities Currency in circilation Discount loans Reserves Goverment securities atau treasury securities (surat hutang pemerintah) merupakan instrumen operasi pasar terbuka. Bank sentral melaksanakan jual beli obligasi Uang beredar adalah jumlah mata uang (uang kertas dan logam) yang diterbitkan oleh bank sentral yang dipegang oleh masyarakat. Discount loan, pinjaman yang diberikan bank sentral kepada bank komersial dengan suku bunga yang lebih rendah dari suku bunga pasar Cadangan terdiri atas cadangan wajib bank komersial di bank sentral (cadangan minimum) ditambah uang kartal yang dipegang oleh bank omersial yang disimpan dalam brankas sebagai cadangan lebih.
Perubahan jumlah uang yang beredar = Perubahan Aset Perubahan Cadangan Perubahan jumlah uang yang beredar Penerimaan bunga Perkembagan aktivitas perekonomian (tingkat produksi/output dan harga) Uang yang beredar dan cadangan tidak memiliki biaya. Ex: digunakan pemerintah, penelitian perekonomian Banyak/sedikit Faktor lain: kesukaan masyarakat memegang cash, permintaan kredit, perputaran uang dalam perekonomian
Bagaimana Bank Sentral Mempengaruhi Jumlah Uang yang Beredar Open market operation, jika bank sentral menjual surat utang (T-Bills/SBI) ke masyarakat BLKL maka bank sentral akan menerima uang dari masyarakat sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang atau mengalami kontraksi. Dengan menaikkan suku bunga. The Discount Window, bank sentral menyediakan pinjaman kepada bank komersial berbentuk discount window dengan suku bunga diskon dengan lebih murah dari suku bunga pinjaman lainnya. Rediscount Operations, di beberapa negara kecuali AS beli CP (warkat niaga) atau surat utang perusahaan. Dampaknya MO (monetary base) akan bertambah. Foreign Exchange Operation, jika bank sentral menggunakan sistem nilai tukar tetap maka bank sentral harus memiliki komitmen untuk membeli atau menjual mata uang asing tersebut dengan nilai tukar yang telah ditetapkan. Reserves Requirement, bank sentral dapat menambah jumlah uang yang beredar dengan menurunkan cadangan minimum. Moral Suasion, bank sentral membujuk bank komersial agar tidak memberikan kredit terlalu agresif yang dapat meningkatkan resiko bank.
Bagaimana Bank Sentral Mempengaruhi Suku Bunga Dengan menyesuaikan likuiditas dalam sistem perbankan, bank sentral mendorong terjadinya pergeseran dana (funds) secara berkala atau secara bersiklus sehingga akan mempengaruhi suku bunga jangka pendek dan perkembangan penawaran uang. Dalam operasinya, bank sentral membeli dan menjual surat berharga pemerintah di pasar sekunder atau surat berharga bank sentral dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat likuiditas yang ada pada sistem moneter.
Pada praktiknya, semua sasaran akhir kebijakan moneter tersebut tidak selalu dapat dicapai secara bersamaan, bahkan kebijakan yang diambil dapat saling kontradiktif. Sebagai contoh, pada saat bank sentral menerapkan kebijakan uang ketat untuk menjaga kestabilan harga yang disebabkan oleh berlebihnya penawaran uang, bank sentral akan mengurangi jumlah uang beredar sehingga terjadi kelangkaan dana di pasar keuangan dan selanjutnya akan mendorong kenaikan suku bunga. Sementara itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan investasi terhambat, yang pada gilirannya mempengaruhi produksi dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini telah mendorong bank sentral pada umumnya cenderung untuk menetapkan sasaran kebijakan moneter pada sasaran tunggal, yaitu menjaga kestabilan nilai mata uang yang tercermin pada tingkat inflasi dan nilai tukar (external and internal values)
Peraga
Pengaturan dan Pengawasan Bank Sentral Pengaturan bank mencakup ketentuan-ketentuan tentang izin pendirian atau pembuakaan bank baru, cakupan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan bank, kecukupan permodalan, dan persyaratan bagi pengurus bank. Bank sentral sebagai pengawas bank komersial bertugas memantau dan memeriksa apakah pemilik dan pengelola bank telah melaksanakannya. Dengan adanya pengawasan dapat segera dilakukan langkah yang di perlukan apabila terdapat ketentuan yang tidak dilaksanakan.
Independensi Bank Sentral Beberapa studi menunjukkan bahwa krisis perbankan terjadi di beberapa negara karena kurangnya independensi lembaga pengatur dan pengawas perbankan dari berbagai tekanan dan intervensi politik dan pemerintah. Efektivitas pencapaian tujuan bank sentral antara lain ditentukan oleh derajat independensi bank sentral terhadap tekanan pemerintah dan pihak lain.
Independensi bank sentral ada 5 aspek: Kebebasan terhadap campu tangan pemerintah atau pihak lain; Kebebasan dalam mencapai sasaran akhir; Kebebasan dalam menggunakan instrumen dan menetapkan sendiri sasaran kebijakan moneter; Kebebasan dewan gubernur bank sentral dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan undang-undang; Kebebasan untuk menetapkan dan mengelola anggaran dan aset kekayaannya tanpa persetujuan oleh parlemen.
Pengaturan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank sentral sebagai otoritas moneter terlibat dalam penyelenggaraan sistem pembayaran, terutama sebagai pembuat kebijakan dan peraturan, penyelenggara serta pengawas dalam rangka mengontrol resiko. Alasannya, karena sistem pembayaran tidak dapat dipisahkan dengan sistem keuangan dan perbankan di suatu negara. Keberhasilan sistem pembayaran akan menunjang perkembangan sistem keuangan dan perbankan. Sebaliknya resiko kegagalan atau ketidaklancaran sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi.
Sistem Pembayaran Tunai Kebijakan bank sentral di bidang pembayaran tunai mencakup tiga aspek pokok, yaitu: pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal, menjaga kualitas uang layak edar, dan melakukan tindakan preventif serta represif dalam mengurangi peredaran uang palsu. Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal, menyediakan uang yang layak edar dalam jumlah cukup baik dari segi nominal maupun pecahan secara tepat waktu.
Sistem Pembayaran Non Tunai Bidang sistem pembayaran non tunai, kebijakan di titik beratkan pada upaya menurunkan resiko dan peningkatan efisiensi sistem pembayaran. Sistem pembayaran non tunai mencakup, peraturan, kontrak/perjanjian, fasilitas operasional dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan dan penerimaan intruksi pembayaran serta pemenuhan kewajiban pembayaran melalui “nilai” antar perorangan, bank, dan lembaga lainnya baik domestik maupun antar negara.
Instrumen Pembayaran Non Tunai Berupa: Warkat atau dokumen; cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit, dsbg. Kartu; kartu kredit, kartu debet, kartu ATM. Melalui internet atau telepon; internet banking, telephone banking.
Tugas mahasiswa