TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 Menjadi Salah Satu Pusat Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Yang Menghasilkan Lulusan Unggul Di Tingkat Nasional Yang Memiliki Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Dan Sosial”. TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
Pendahuluan Pelarut, terutama organik mempunyai potensi bahaya terhadap kesehatan, produktivitas, dan efisiensi di lingkungan kerja dan industri. Jumlah dan macam pelarut sangat banyak efek berbeda-beda sesuai konsentrasi, usia, dan individu membuat efek kombinasi akan lebih besar lagi. Paparan pelarut organik tersebar luas di negara-negara industri dan negara berkembang.
Definisi Pelarut Organik (Organic Solvent) Suatu subtansi (biasanya cair pada suhu ruangan) yang melarutkan subtansi lain sehingga menjadi suatu larutan yang homogen. Bahan kimia yang dipergunakan untuk pengenceran bahan kimia lainnya Pelarut suatu zat yang mengandung beberapa bahan (material) yang digunakan untuk melarutkan bahan (material). Kelompok senyawa volatil (mudah menjadi gas, uap, cair) yang relatif stabil dan digunakan untuk ekstraksi, melarutkan atau mensuspensi bahan yang tidak larut dalam air (NIOSH, 1987)
Klasifikasi Pelarut Organik Ada 2 sistem pelarut, yaitu : 1. Pelarut aqueous: berdasar air; berisikan asam, basa, deterjen, dll. 2. Pelarut non aqueous / (berbasis Hidrokarbon): pelarut organik, terbanyak dipakai dalam bidang industri. Contoh : nafta, spiritus, bensin, benzene, alkohol, dan trikloroetilen. Klasifikasi pelarut organik, yaitu : Hidrokarbon alifatik, alisiklik, aromatik Hidrokarbon terhalogenasi Keton, alkohol, eter. Penilaian terhadap pelarut diketahui melalui rumus molekul dan toksisitasnya Pelarut juga dapat berupa campuran berbagai zat organik Aturan: diberi label tetang nama dan komposisinya.
Kelas Utama Pelarut Organik
Pemakaian Pelarut Organik Contoh pemakaian pelarut organik di : Rumah sakit : larutan pembersih Pertanian : pestisida Pabrik : Thinner, pereaksi kimia, Industri Cat, kosmetik, lem, detergen, dll. Di Lab: Pelarut, larutan pengering dan pengekstraksi. Alat Pemadam api (Halogen).
Metabolisme Dapat terdistribusi kejaringan lemak, sistem syaraf dan hati. Organ yang mempunyai pembuluh ddarah besar, jantung dan otot rangka. Dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam ASI Makin banyak jaringan lemak makin tinggi akumulasi Metabolisme bervariasi mempengaruhi toksisitas pelarut organik dan pengobatannya. Ekskresi : Bila terinhalasi dan dikeluarkan melalui urin.
BAHAYA DAN EFEK DARI PELARUT ORGANIK Bahaya pelarut organik (organic Solvent) berasal dari : Toksikologinya bahaya kebakaran dan ledakan. Efek : Kesehatan/Fisiologis sangat bervariatif Potensi bahaya Kebakaran dan ledakan (eksplosive) Pencemaran udara.
Bahaya Pada Pekerja Bahaya Jangka Pendek : Infeksi maupun Iritasi pada mata, paru-paru dan kulit Sakit kepala / pusing Mual Bahaya Jangka Panjang Hilang Kesadaran, kerusakan hati, kerusakan SSP, kanker, kematian.
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan
Potensi Bahaya (HAZARD) Toksisitas Tekanan uap Keadaan ventilasi Konsentrasi di udara Lower explosive limit Auto ignation temperature Flash point.
Bonding & Grounding Penuangan cairan dari satu ke yang lain dapat menghasilkan potensial voltase yang menghasilkan percikan statis yang mampu menyulut uap yang mudah terbakar Penuangan dan peletakan harus hati-hati bersamaan sebelum dituang Wadah atau tempat bahan kimia yang besar harus grounding.
Pengendalian Kebakaran
Permit to Work
TERIMA KASIH