SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI Materi Kuliah FIKES UHAMKA Dosen Pengampu : Indah Meitasari M.Si Diambil dari Buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. Penerbit : Kencana 2014 Dan sumber lainnya.
A. Pengertian Sosiologi Istilah Sosiologi menurut Auguste Comte berasal dari bahasa Yunani (latin). Sosiologi berasal dari kata socius yang artinya teman atau sesama dan logos berarti cerita. Jadi menurut arti katanya sosiologi berarti cerita tentang teman atau kawan (masyarakat). Sebagai ilmu, sosiologi merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, muncul pada abad ke-19, yang dipopulerkan oleh seorang filosof Prancis yang bernama Auguste Comte (1798–1857). Di dalam bukunya Course De Philosophie Positive, Comte merintis upaya penelitian terhadap masyarakat, yang selama berabad-abad sebelumnya dianggap mustahil. Atas jasanya memperkenalkan istilah sosiologi maka Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Ia mengkaji sosiologi secara sistematis.
Peran Sosiologi Peter R Berger (1985) : Produk Sosiologi adalah para pemiki yang senantiasa peka dan kritis terhadap realitas sosial. Menyuguhkan analisis dan evaluasi. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, namun bisa juga menjadi ilmu terapan. Hortont dan Hunt (1987) : Sosiologi menggunakan ilmu pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi. Sosiolog yang meneliti tentang petani miskin yang dialami olh buruh tani, maka ia adalah ilmuwan murni, tapi kalau dia meneruskannya dengan melakukan studi bagaimana meningkatkan taraf kehidupan keluarga buruh tani, maka dalam hal ini sosiologi menjadi ilmu terapan.
Sosiologi mencoba menguak serta membongkar apa yang tampak sekilas apa yang tersembunyi (latent) dibalik realitas (manifes). Berger dan Kellner (1985) : Dunia yang sebenarnya baru bisa dipahami jika dikaji secara mendalam dan diinterpretasikan. Verger (1985) : Kekhususan sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi dan ditunjang bersama. Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotanya Sosiologi tidak menitikberatkan pada apa yang terjadi dalam diri manusia (bidang studi psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung diantara manusia.
B. Pengertian Antropologi Antropologi berasal dari kata Yunani. Antropos yang berarti manusia atau orang, dan Logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, Antropolgi merupakan disiplin yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti- hentinya. Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya masyarakat. Juga mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat dan budaya yang berada di Eropa. Antropologi mirip Sosiologi. Apabila Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat yang tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama, sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi pada dasarnya mempunya lima lapangan penyelidikan, yaitu : Antropologi, khususnya Antropologi Sosial, agak sulit dibedakan dengan Sosiologi, sehingga di beberapa perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiah, Antropologi dan Sosiologi merupakan dua spesialisai yang seringkali digabungkan dalam satu bagian. Antropologi pada dasarnya mempunya lima lapangan penyelidikan, yaitu : 1. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis. 2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna bahasa yang di ucapkan oleh manusia di seluruh dunia 3. Masalah perkembangan dan pesebaran terjadinya aneka warna dan kebudayaan manusia di seluruh dunia. 4. Masalah dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat suku- suku bangsa. Sukar mengadakan pembatasan yang tegas dengan sosiologi. Ada yang berpendapat, bahwa Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat yang yang masih sederhana taraf kebudayaanya, sedangkan Sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks. Namun sebenarnya bisa saja terjadi “tumpang tindih”. Sebab kini Antroplogi juga mempelajari dan memperhatikan perkembangan masyarakat modern.
Perbedaan Sosiologi dan Antropologi Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Jika diibaratkan sosiologi merupakan tanah untuk tumbuhnya kebudayaan. Kebudayaan selalu bercorak sesuai dengan masyarakat. Masyarakat berhubungan dengan susunan serta proses hubungan antara manusia dan golongan. Adapun kebudayaan berhubungan dengan isi/corak dari hubungan antara manusia dan golongan. Oleh karena itu baik masyarakat atau kebudayaan sangat penting bagi sosiologi dan antropologi. Hanya saja, penekanan keduanya berbeda. Sosiologi dan Antropologi membahas realitas sosial budaya (display 10, pemutaran video Kisah Kematian Ibu saat Persalinan).