Muh Irfan Firdaus
Latar Belakang 1. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategis (Restra) Kementerian Kesehatan tahun mencantumkan target 70% rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada tahun Tujuan a.Umum - mengetahui artinya Cuci Tangan Pakai Sabun b. Khusus Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mengetahui manfaat cuci tangan pakai sabun BAB I 3. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini yaitu ingin mengetahui pencapaian program yang sudah di canangkan dan mengetahui tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabu (CTPS)
BAB II A.Pengertian Cuci Tangaz Mencuci Tangan Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013). Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses pelepasan debris dan kotoran dari permukaan kulit tangan menggunakan sabun serta air mengalir. Tujuan mencuci tangan tersebut adalah untuk mencegah penularan infeksi.
Cara mencuci tangan 7 langkah menurut depkes. Pertama basuh terlebih dahulu kedua tangan anda menggunakan air bersih yang mengalir. Ambil sabun, lalu ratakan pada kedua telapak tangan anda. Gosok secara merata dan bergantian kedua telapak tangan anda serta jari - jari anda serta punggung telapak tangan anda dan sela - sela jarinya. Bersihkan juga ujung jari - jari anda dengan mengatupkannya. Gosok ibu jari tangan kiri memutar dengan menggenggamnya menggunakan tangan kanan, lakukan juga untuk ibu jari sebelah kanan. Gosok ujung jari - jari anda di telapak tangan dengan gerakan memutar secara bergantian. Gosok juga pergelangan tangan anda secara bergantian. Akhiri dengan membilas tangan anda menggunakan air bersih yang mengalir lalu keringkan dengan kain atau tisu bersih.
Manfaat Cuci Tangan Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai berikut: Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai 50%. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-lain. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59%. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.
Menurut skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku mencuci tangan ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O- R” atau Stimulus-Organisme-Respon Skinner membedakan adanya dua respon, yaitu: Respondent respons atau reflexive Respon, yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut eliciting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap. Operant respon atau instrumental respons, Respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang itu disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon.
Pencapaian Dari data tersebut persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat jawa barat di tahun 2012 baru mencapai 47.4% dan di kabupaten Cianjur baru mencapai 24.7%
Dari data tersebut persentase penduduk 10 tahun keatas yang melakukan cuci tangan dengan benar di kabupaten cianjur sekitar 20.9% Hal ini masih rendahnya perilaku kesadaran akan berperilaku hidup bersih dan sehat khususnya kesadaran dalam manfaat cuci tangan pake sabun terutama dibandingkan diwilayah perkotaan sekitar 30.2% sedangkan di daerah yang berada dibawah cakupan wilayah perkotaan yaitu sekitar 24.0% Kurangnya fasilitas tenaga kesehatan yang terjun langsung kepada masyarakat sehingga masyarakat kurang mampu memahami bahwa angka kesakitan yg berada di lingkungan kita bisa dicegah oleh diri sendiri dengan merubah perilaku kita menjadi bersih dan sehat
Terima kasih