PENGOBATAN KONSTIPASI MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL Helena A. Nggose ( ) Hendriana Nule( ) Jeliati K. Mudji( ) Krisdayanti R. H.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Advertisements

Standar KompetensiKompetensi Dasar Materi Evaluasi Keluar.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
PATOFISIOLOGI MALABSORBSI DIARE DAN KONSTIPASI
Sembelit Jangan Dianggap Remeh
Kelainan Sistem Pencernaan
Kandungan Zat dalam Jeruk Nipis
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Mufiana Ari Utami Munawarohthus Sholikha
13 Masalah Pada Wanita Hamil Wanita hamil kerap mengalami permasalahan yang membuat mereka menderita bahkan hampir putus asa. Berikut ini beberapa beberapa.
Dosen Pembimbing: AYU IRMA YESSY, S.FAR, APT.
OBESITAS KEHAMILAN OLEH : PURBAYANTI. OBESITAS KEHAMILAN  DEFINISI : TERJADINYA PENINGKATAN BB PADA MASA HAMIL SAMA DENGAN ATAU LEBIH DARI 3 KG / BL.
Struktur Saluran Cerna Kolon
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Rosida, M.Farm., Apt.. Diare : meningkatnya konsistensi likuiditas dan atau berat dari feses dihubungkan dengan meningkatnya frekuensi (>3x/hari) disertai.
Kalsium & Fosfor Nama Kelompok 12:
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Nyeri Abdomen KASUS.
Dispepsia.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
AIR.
Tips Mencegah Timbulnya Gangguan Pencernaan
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
Klorofil, Si Hijau Pencegah Penyakit
Oleh : Drs. Jumain, Apt., M.Kes.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Bioplastik Dari Kulit Pisang
Bengkuang Bengkuang adalah salah satu buah-buahan yang terdapat pada makanan seperti rujak dan asinan. Buah ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan.
Madu sebagai Suplemen Makanan yang Baik
Sayuran Berserat Tinggi
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
6 Resep Alami Atasi Sembelit
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
Gulma Meniran Afdal Tanaiyo
Konsep Kebutuhan Eliminasi
OBAT SISTIM PENCERNAAN PENCAHAR/kONSTIPASI
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Erlita febriani ( ) Only ivon riwu ( )
KERACUNAN.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
BIOAKTIFITAS EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Rosc
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
TUGAS BIOLOGI NAMA : KUKUH N P NPM :
ASKEB NEONATAL KELOMPOK II ATRESIA ANI.
KULIAH PENULISAN RESEP
Sengatan Cabai yang Menyehatkan
Nama Kelompok: Analailatul Khoirun nisak Indrianayunita sari
BIOLOGI Sistem Pencernaan Manusia XI KEP 6 SMK KESEHATAN SAMARINDA
ILEOSTOMI.
RINITIS MEDIKAMENTOSA = RINITIS HIPEREMIKA
ASKEP COLITIS ULSERATIF
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
INTOLERANSI MAKANAN JUWITA CINDI A DEFINISI Keadaan dimana saat seseorang mengkonsumsi suatu makanan tertentu dapat timbul gejala yang tidak.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
“PROSPEK KOMODITAS TOMAT”
Penggunaan Jamu Untuk Terapi Penyakit Saluran Cerna
KELOMPOK 6 Nofa Risma Azis Tri Puspita Yuliana
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
KELOR -Salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. -Pohon dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur di dataran rendah.
Transcript presentasi:

PENGOBATAN KONSTIPASI MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL Helena A. Nggose ( ) Hendriana Nule( ) Jeliati K. Mudji( ) Krisdayanti R. H. Lengari( ) Lucia Clarita L. Seran ( ) Maria Paola Pade( )

Konstipasi Kata konstipasi berasal dari bahasa latin constipare yang artinya ‘bergerombol bersama’. Konstipasi adalah suatu gejala bukan penyakit. Di masyarakat dikenal dengan istilah sembelit, merupakan suatu keadaan sukar atau tidak dapat buang air besar, feses (tinja) yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa ingin buang air besar tetapi tidak dapat mengeluarkannya), atau jarang buang air besar (Herawati, 2012).

Klasifikasi Konstipasi  Berdasarkan patosiolog konstipasi – Konstipasi akibat kelainan struktural, terjadi melalui proses obstruksi aliran tinja. – Konstipasi fungsional, berhubungan dengan gangguan motilitas kolon atau anorektal. Primer: apabila penyebab dasar konstipasi tidak dapat ditentukan. Sekunder: apabila penyebab dasar konstipasi dapat ditentukan

 Berdasarkan waktu berlangsungnya konstipasi: Akut: apabila kejadian baru berlangsung selama 1-4 minggu. Kronis: apabila kejadian telah berlangsung lebih dari 4 minggu (Waldo, 2000).

Patofisiologi

Tanda dan Gejala Menurut Akmal, dkk (2010), Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi kurang percaya diri. Feses lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, dan lebih sedikit daripada biasanya. Feses sulit dikeluarkan atau dibuang ketika air besar, pada saat bersamaan tubuh berkeringat dingin, dan terkadang harus mengejan atupun menekannekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang feses Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan bagai terganjal sesuatu disertai rasa sakit akibat bergesekan dengan feses yang kering dan keras atau karena mengalami wasir sehingga pada saat duduk tersa tidak nyaman. Feses sangat keras dan berbentuk bulat-bulat kecil; Frekuensi buang air besar dapat mencapai berminggu-minggu; Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan terkadang sering mengantuk;

Penatalaksaan dengan Obat Sintetik Obat sintetik yang digunakan untuk pengobatan konstipasi yaitu obat golongan bulk-forming laxatives, laksatif osmotik, laksatif stimulan, dan enema dimana obat-obat tersebut mengandung antrakinon. Antrakinon pada saluran penceranaan memiliki fungsi sebagai stimulan dan mengiritasi saluran pencernaan sehingga menimbulkan efek pencahar.

Jurnal Konstipasi Judul: Efektivitas Lidah Buaya (Aloe Vera) terhadap Konstipasi (Rahma, 2018) Klasifikasi Tanaman Lidah Buaya Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Asparagales Famili : Asphodelaceae Genus : Aloe Spesies : Aloe vera L Bahasa Daerah: Lidah Buaya

Zat Yang Terkandung dan Dosis Zat yang terkandung didalam lidah buaya yaitu antrakinon. Untuk pengobatan konstipasi, daging lidah buaya dibuat dalam bentuk jus. Jus lidah buaya diminum 2 kali sehari. Lidah buaya (Aloe vera) mempunyai lama kerja yang sama dengan laksansia golongan laksatif stimulan yaitu 6-12 jam setelah pemberian.

Pembahasan Jurnal Konstipasi dapat terjadi pada semua umur, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak maupun usia lanjut. Faktor dominan penyebab konstipasi pada anak yaitu rendahnya konsumsi serat sedangkan pada usia lanjut dikarenakan penurunan motilitas kolon dan peristaltik kolon sehingga transit tinja dalam kolon menjadi lama yang menyebabkan peningkatan absorbsi air dan elektrolit pada tinja sehingga akan mengalami kesulitan buang air besar. Penanganan alternatif konstipasi yaitu dengan menggunakan lidah buaya (Aloe vera) yang memiliki efek laksan sama dengan laksansia golongan laksatif stimulan.

Zat yang terkandung pada eksudat daun lidah buaya adalah glikosida Hydroxyanthraquinone merupakan laksan yang poten, mempengaruhi motilitas usus besar (penghambatan pompa Na+ /K+dan kanal Cl pada membran kolon), mengakibatkan percepatan waktu transit pada kolon, dan mempengaruhi proses sekresi mukus dan klorida yang mengakibatkan peningkatan volume cairan. Turunan glikosida Hydroxyanthraquinone yaitu Aloe-emodinanthrone yang dapat digunakan sebagai obat pencahar. Aloe-emodin-anthrone akan direduksi menjadi Anthrone atau Anthranol dan akan merangsang sekresi mukosa kolon, menghambat absorpsi air dan elektrolit sehingga feses menjadi lebih cair dan meningkatkan peristaltik usus.

Selain itu, Aloe-emodin berikatan dengan glukosa dan berkembang menjadi molekul Barbaloin. Molekul tersebut menyebabkan pelepasan air dan elektrolit ke dalam lumen kolon yang menyebabkan absorpsi air dan elektrolit terhambat sehingga feses lebih cairdan volume di dalam rektum bertambah dan akan memacu tejadinya peristaltik. Kedua zat tersebut yaitu Aloeemodin-anthrone dan Barbaloin yang terkandung dalam daging daun lidah buaya yang berkhasiat sebagai laksansia atau obat pencahar.

Efek laksan setelah penggunaan lidah buaya (Aloe vera) terjadi sekitar 6-12 jam dikarenakan perlunya waktu transpor antraquinon ke kolon dan di metabolisme menjadi senyawa aktif. Obat laksansia yang memiliki mula kerja yang sama yaitu 6-12 jam setelah mengkonsumsi obat laksansia yaitu laksansia golongan laksatif stimulan seperti derivat diphenylmethane. Meskipun waktu terjadinya defekasi antara lidah buaya (Aloe vera) dan laksansia golongan laksatif stimulan sama, tetapi laksansia golongan laksatif stimulan memiliki efek samping seperti kram perut, flatulens, dan rasa terbakar pada rektal dengan bentuk suppositoria.

Efektivitasnya mulai terlihat pada dosis 2 g/kgBB dimana pada pemberian dengan dosis tersebut mencit mengalami defekasi rata-rata 4,83 kali, konsistensi tetap normal, dan berat feses rata-rata adalah 227,3 mg. Efektivitas daging daun lidah buaya (Aloe vera) pada dosis 3 g/kgBB lebih tinggi dibandingkan obat laksansia yaitu pada pemberian daging daun lidah buaya (Aloe vera) mengalami defekasi rata-rata 5,67 kali, konsistensi secara umum tetap normal, dan berat feses rata-rata adalah 308,33 mg sedangkan pada kontrol positif yang diberikan obat laksansia mengalami defekasi rata-rata 5 kali, konsistensi menjadi lebih lembek, dan berat feses ratarata 475,33 mg.

Penanganan konstipasi dapat dilakukan dengan pemberian obat pencahar atau laksansia seperti obat obatan golongan bulk- forming laxatives, laksatif osmotik, laksatif stimulan, dan enema. Akan tetapi bila obat-obatan tersebut digunakan secara berlebihan dapat mengganggu absorpsi zat gizi pada usus halus dan mencegah sintesis vitamin di usus besar. Salah satu terapi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi yaitu dengan menggunakan lidah buaya (Aloe vera).

Terima Kasih