Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN"— Transcript presentasi:

1 LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
14/04/2018 LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN DOC. SATRIA OLEH: SATRIA GOBEL, SKp, M Kep, Sp. Kom

2 PENDAHULUAN 14/04/2018 Proses penuaan Ditandai dengan adanya proses degenerasi sel dan sistem yang dibentuknya secara keseluruhan, perlahan tapi pasti Usia harapan hidup di Indonesia saat ini adalah 65 tahun. Sejalan dengan bertambahnya umur mereka, mereka sudah tidak tidak produktif lagi, kemampuan fisik maupun mental mulai menurun, tidak mampu lagi melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat, memasuki masa pensiun, ditinggal pasangan hidup, stress menghadapi kematian, munculnya berbagai macam penyakit, dan lain - lain DOC. SATRIA

3 SISTEM PENCERNAAN 14/04/2018 Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. DOC. SATRIA

4 Mekanisme gastro intestinal pada lansia
14/04/2018 Mulut hilangnya sensitivitas rasa asin, asam, dan pahit (Nugroho, 2008). Esofagus Refleks muntah pada lansia akan melemah, terjadi aspirasi pada lansia (Luecknotte, 2000). Lambung Ukuran lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya tampung makanan menjadi berkurang. Usus halus Mukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan berkurang DOC. SATRIA

5 Usus besar dan rectum penurunan sekresi mukus, elastisitas dinding rektum, peristaltic kolon yang melemah gagal mengosongkan rektum yang dapat menyebabkan konstipasi (Leueckenotte, 2000). Pankreas Produksi enzim amilase, tripsin dan lipase akan menurun sehingga kapasitas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak juga akan menurun.   Hati Dengan meningkatnya usia, secara histologik dan anatomik akan terjadi perubahan akibat atrofi sebagian besar sel, berubah bentuk menjadi jaringan fibrous. Hal ini akan menyebabkan penurunan fungsi hati (Darmojo & Martono, 2006). 14/04/2018 DOC. SATRIA

6 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN LANSIA
14/04/2018 Gangguan menelan biasanya berpangkal pada daerah presofagus tepatnya di daerah osofaring Lambung Fungsi absopsi melemah (daya absorpsi terganggu) Produksi saliva menurun sehingga mempengaruhi proses perubahan kompleks  karbohidrat menjadi disakarida Keluhan lain yang sering dijumpai adalah konstipasi, yang disebabkan karena kurangnya kadar selulosa DOC. SATRIA

7 KEBUTUHAN NUTRISI PADA LANSIA
14/04/2018 Kalori Protein Lemak Karbohidrat dan Serat makanan Vitamin dan mineral Air DOC. SATRIA

8 Gangguan Sistem Gastro Intestinal pada Lansia
14/04/2018 Konstipasi Konstipasi sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air besar, biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan feses yang kecil-kecil dan keras dan kadang-kadang disertai kesulitan sampai rasa sakit saat buang air besar DOC. SATRIA

9 etiologi 14/04/2018 DOC. SATRIA

10 Faktor resiko konstipasi pada usia lanjut
14/04/2018 DOC. SATRIA

11 PATOFISILOGI Defekasi merupakan suatu proses fisiologi yang menyertakan kerja otot-otot polos dan serat lintang, persarafan, sentral dan perifer, koordinasi sisitem reflek, kesadran yang baik dan kemampuan fisik untuk mencari tempat BAB. Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang menghantarkan feses ke rektum untuk dikeluarkan. Feses masuk dan meregangkan ampula rektum yang diikuti relaksasi sfingter anus interna.Untuk menghindarkan pengeluaran feses yang spontan, terjadi refleks kontraksi refleks anus eksterna dan kontraksi otot dasar pelvis yang dilayani oleh syaraf pudendus.Otak menerima rangsang keinginan untuk BAB dan sfingter anus eksterna diperintahkan untuk relaksasi, dan rektum mengeluarkan isinya dengan bantuan kontraksi otot dinding perut. Kontraksi ini akan menaikkan tekanan dalam perut, relaksasi sfingter dan otot elevator ani.baik persyarafan simpatis dan para simpatis terlibat dalam proses ini. 14/04/2018 DOC. SATRIA

12 pathway 14/04/2018 patways.doc DOC. SATRIA

13 TANDA DAN GEJALA 14/04/2018 Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang- kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja. DOC. SATRIA

14 Pengobatan non-farmakologis Pengobatan farmakologis
PENATALAKSANAAN 14/04/2018 Pengobatan non-farmakologis Pengobatan farmakologis Cereal, Methyl selulose, Psilium. Minyak kastor. sorbitol, laktulose, gliserin Bisakodil, Fenolptalein. DOC. SATRIA

15 Asuhan Keperawatan Gastro Intestinal pada Lansia
14/04/2018 Biodata pasien Riwayat kesehatan DOC. SATRIA

16 Pemeriksaan fisik pada klien konstipasi
14/04/2018 Inspeksi : pembesaran abdomen, peregangan atau tonjolan Palpasi : pada permukaan perut untuk menilai kekuatan otot- otot perut, palpasi lebih dalam dapat meraba masa feses di kolon, adanya tumor atau aneurisma aorta Perkusi : dicari antara lain pengumpulan gas berlebihan, pembesaran organ, asites, adanya masa feses. Auskultasi : mendengarkan suara gerakan usus besar, normal/ berlebihan missal pada sumbatan usus. DOC. SATRIA

17 Diagnosa keperawatan 14/04/2018 Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen DOC. SATRIA

18 Rencana Keperawatan.docx
14/04/2018 Rencana Keperawatan.docx DOC. SATRIA

19 Kesimpulan 14/04/2018 Proses penuaan pada sistem gastrointestinal mengalami perubahan serta penurunan fungsi baik secara fisiologik maupun secara patologi yang mulai dari rongga mulut sampai pada rektum serta hati dan pankreas. Konstipasi sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air besar, biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan feses yang kecil-kecil dan keras dan kadang-kadang disertai kesulitan sampai rasa sakit saat buang air besar. DOC. SATRIA


Download ppt "LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google