Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
LIMBAH RUMAH SAKIT KELOMPOK XII ERWIN MASARUHI
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM
PEMBUANGAN LIMBAH DAN SAMPAH
KOMPONEN KEBENDAAN Kebendaan Kebendaan pada lingkungan mikro
Sanitasi dan Keamanan.
Good Manufactory Practices
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
BAB 2 dan 4 - REKHA.
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
RUMAH SEHAT.
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
Masalah Pangan Ketika Bencana
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
Deteksi Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia
SANITASI MAKANAN & MINUMAN
BAGIAN-BAGIN RUMAH YG PERLU DIPERHATIKAN A. LANTAI
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERMASALAHAN SAAT BENCANA DAN PENANGANANNYA
SANITASI DASAR Oleh: Abdiana, SKM,M
SANITASI DAN KEAMANAN.
KESEHATAN LINGKUNGAN.
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).
PROPOSAL PENELITIAN   PENERAPAN SANITASI DI tempat rekreasi PANTAI TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM.
Sanitasi Tempat-tempat Umum PERTEMUAN 10 Nayla Kamilia Fithri
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HIGIENE SANITASI PANGAN
SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
HIGIENE ? SANITASI ? INDUSTRI ?
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
By Riyan Ningsih,SKM, MKes
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Oleh: Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A Kesehatan Masyarakat – UNSOED
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
HALIMA TUSSAKDIYAH, S. Pd KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA
Ruang Lingkup dan Simbol K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
PHBS di Institusi Kesehatan. Institusi Kesehatan Institusi Kesehatan adalah : sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta atau perorangan yg digunakan.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Vilda Ana VS PENGELOLAAN PANGAN SANITASI MAKANAN & MINUMAN PERTEMUAN KE-2.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

Sanitasi Tempat-Tempat Umum (part 2)

Sanitasi Terminal Angkutan Darat dan Stasiun Kereta Api Terminal bus atau stasiun kereta api adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yg didatangi oleh masyarakat untuk menunggu, naik atau turun dari bus atau kereta api. Persyaratan yg harus dipenuhi Bagian Luar Tempat parkir Pembuangan sampah Penerangan Bagian Dalam Ruang tunggu Jamban dan urinoir Tempat cuci tangan Pembuangan air hujan dan air kotor Pemadam kebakaran Kotak P3K Sirkulasi udara Pengeras suara

Sanitasi Terminal Angkutan Air dan Udara Terminal angkutan air atau udara adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya yg didatangi oleh masyarakat untuk menunggu, naik atau turun dari kapal atau pesawat udara Persyaratan yg harus dipenuhi Bagian Luar Tempat parkir Pembuangan sampah Penerangan Bagian Dalam Ruang tunggu Jamban dan urinoir Tempat cuci tangan

Sanitasi Tempat-Tempat Rekreasi Tempat rekreasi untuk umum, antara lain: Pantai Faktor yg diperhatikan: Kebersihan lingkungan, fasilitas keamanan “Camping Ground ” Faktor yg diperhatikan: hygiene dan sanitasi lingkungan, kenyamanan, keamanan Taman Hiburan Persyaratan yg harus dipenuhi: perizinan, letak, bagian luar(tempat parkir, penmapungna sampah, tempat penjualan karcis), karyawan,peralatan bermain

Sanitasi Rumah Sakit Adalah upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, dan biologis di RS yg menimbulkan pengaruh buruk pada kesehatan jasmani, rohani, dan kesejahteraan sosial bagi petugas, penderita, pengunjung dan masyarakat sekitar RS. Latar belakang masalah Sanitasi RS Dianggap hanya upaya pemborosan dan tdk berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan di RS sehingga kurangnya dana pembangunan dan pemeliharaan RS serta sanitasi

Landasan Hukum Sanitasi RS PP No. 29 tahun 1986 tentang Analisis Dampak Lingkungan Kepmenkes No. 233 tahun 1983 tentang Penerapan Tambahan Kelas Rumah Sakit Sarana Umum Pemerintah Kepmenkes No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Konsep Sanitasi RS RS sebagai institusi pelayanan kesehatan yg didalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia dan kegiatan pelayanan kesehatan RS dapat menghasilkan dampak positif berupa produk pelayanan kesehatan yg baik terhadap pasien, juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia seperti pencemaran lingkungan, sumber penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan dan pemulihan penderita

Tujuan Sanitasi RS Tujuan umum : Tujuan khusus : Terciptanya / terwujudnya kondisi lingkungan RS yg memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin pencegah infeksi nosokimial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan penderita Tujuan khusus : Diperoleh tingkat sanitasi yg sebaik-baik / faktor lingkungan RS Diperoleh tingkat pemeliharaan aspek kerumah tangga di RS secara optimal Koordinasi sebaik-baik upaya sanitasi dari tingkat perencanaan sampai tingkat koncing Pengembangan baik RS melakukan uji coba manusia Perawatan berbagai aspek khusus sanitasi RS Terselenggara proses dekontaminasi, desintesis, sterilisasi Terawasi sanitasi bahan-bahan termasuk zat toksik Termasuknya kegiatan penunjang

Ruang Lingkup Sanitasi RS Aspek kerumahtanggaan (housekeeping) Aspek khusus Sanitasi Aspek dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi Aspek pegendalian serangga dan binatang pengganggu Aspek pengawasan pasien dan pengunjung RS Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi RS Aspek penanggulangan bencana Aspek pengawasan kesehatan petugas laboratorium Aspek penanganan bahan-bahan radioaktif Aspek standarisasi sanitasi RS

Aspek Kerumahtanggaan (housekeeping) Kebersihan gedung secara keseluruhan Kebersihan dinding dan lantai Pemeriksaan karpet lantai Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet Penghawaan dan pembersihan udara Gudang dan ruangan Pelayanan makanan dan minuman Aspek Khusus Sanitasi Penanganan sampah kering mudah terbakar Pembuangan sampah basah Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar Tipe incinerator RS Kesehatan kerja dan proses-proses operasional Pencahayaan dan instalasi listrik Radiasi, sanitasi linen, sarung, dan prosedur pencucian Teknik – teknik aseptik, tempat cuci tangan, pakaian operasi, sistem isolasi sempurna

Aspek dekontaminasi, disinfeksi, sterilisasi Sumber –sumber kontaminasi Dekontaminasi peralatan pengobatan pernafasan Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian Dekontaminasi dan sterilisasi air, makanan, alat-alat pengobatan Sterilisasi kering Metoda kimiawi pembersihan dan disinfeksi Faktor –faktor pengaruh aksi bahan kimia Macam – macam disinfektan kimia Sterilisasi gas Aspek pengendalian serangga dan binatang pengganggu Dilengkapi dengan alat yg dapat mencegah masuknya serangga dan tikus Sarana penyimpanan air harus ditutup dan bebas dari jentik nyamuk

Pengawasan pasien dan pengunjung RS Penanganan petugas yg terinfeksi Pengawasan pengunjung RS Keamanan dan keselamatan pasien Lingkup sanitasi penting dikembangkan Program sanitasi kerumahtanggaan meliputi penyehatan ruang, bangunan, lingkungan RS Program sanitasi dasar meliputi penyediaan air minum, pengendalian serangga, tikus, binatang pengganggu Program dekontaminasi meliputi kontaminasi karena mikroba, bahan kimia, radiasi Program penyuluhan Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan meliputi penyusunan norma, standar, pengembangan tenaga sanitasi RS melalui pelatihan, konsultasi

Lingkungan biotik & abiotik Fungsi : -pelayanan -penyembuhan Terdiri : Lingkungan biotik & abiotik Fungsi : -pelayanan -penyembuhan -pemulihan -pendidikan Rumah Sakit Hubungan interaksi: antara pengunjung, pasien, petugas RS Kegiatan pengobatan, dll Tujuan: melindungi petugas, penderita, pengunjung & masyarakat dr bahaya kontaminasi & pencemaran lingkungan yg bersumber dr penyakit agar derajat kesehatan lebih optimal Penerapan sanitasi RS Jika kontak tinggi menyebabkan terjadi infeksi silang (cross infection) Pengendalian: -infeksi -pencemaran limbah -kesehatan radiologi -kecelakaan kerja -penyehatan lingkungan

Karakteristik RS Sebagai lingkungan biotik RS merupakan depot pengumpulan bagi segala macam penyakit RS selalu dihuni oleh berbagi penjamu yg rentan seperti anak-anak, orangtua yg kondisi lemah jika terpapar organisme patogen Sebagai lingkungan abiotik Proses penyembuhan, pemulihan, penunjang lainnya perlu ruang pelayanan, ruang instalasi penunjang, ruang administrasi klinik, bagian koridor, halaman parkir, taman, dll

Hubungan sanitasi RS dengan kesehatan Adanya sumber penularan penyakit: Mutu dan jumlah air Pembuangan air kotor dan tinja Pembuangan sampah Pengawasan serangga Kebersihan makanan dan minuman Kualitas udara ruang Proses pencucian Bahan dan sumber pencemar: Bahan dan sumber pencemar patologis dan non patologis Keracunan: bahan zat kimia, obat-obatan, gas toksik, makanan dan minuman terkontaminasi zat toksik Kecelakaan kerja: faktor kimia, fisik, mekanik, luka dalam tertusuk

Persyaratan Sanitasi RS Dinding (bersih) Langit-langit(minimal 2,5 m bebas sarang laba-laba) Pintu (baik) Kondisi ruang(tidak pengap dan bau) Prinsip-prinsip pengendalian lingkungan Meniadakan/memberantas kuman dan sumber kuman Membunuh kuman dengan sterilisasi Membuat lingkungan tidak cocok untuk kehidupan kuman Memotong, memutuskan, memberantas siklus antara reservoir dan wahana penularan

Pencegahan kecelakaan kerja Pemakaian APD Pemasangan penyekat pada alat kerja yg berbahaya Pemasangan alat pemantau kerja mekanis pada mesin-mesin Penggantian alat yg rusak dengan yg baru Pemasangan tanda peringatan pada tempat berbahaya Pendidikan dan pelatihan tentang prosedur kerja kepada petugas RS Penerapan sistem ganjaran yg baik Usaha penanggulangan dan pengendalian scr menyeluruh Adanya kewenangan pelaksana sanitasi RS Tersedianya struktur organisasi yg jelas sesuai tugas dan fungsinya Sarana pengelolaan lingkungan yg memenuhi syarat Adanya diagram bangunan RS Pengawasan mutu lingkungan RS secara berkala Pendidikan berkala bagi kelompok masyarakat RS tentang pengaruh lingkungan RS

Desinfeksi dan Sterilisasi Diartikan sebagai proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit atau berpotensi patogen dengan cara fisika atau kimiawi Desinfeksi pada lingkungan RS dilakukan pada: Permukaan alat-alat kesehatan(tombol-tombol alat-alat kesehatan, alat-alat radiologi) Permukaan alat-alat rumah tangga(dinding, lantai,tempat cuci tangan) Sterilisasi Adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adnaya mikroorganisme hidup pada bahan atau barang tersebut Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara(pemanasan, bahan kimia, peyinaran, penyaringan)

Sanitasi Restoran Restoran penting sekali dipandang dari sudut kesehatan, karena dari restoran tersebut dapat ditimbulkan berbagai macam masalah diantaranya keracunan makanan dan penyakit infeksi yg pada hakekatnya membahayakan kesehatan masyarakat umum. Pengawasan yg teliti secara periodik dengan sangsi hukum adalah satu-satunya cara yg baik agar para pengusaha restoran dapat mematuhi peraturan-peraturan kesehatan

Skema Inspeksi Restoran

Pembuangan kotoran (sampah) Restoran Bagian Dalam Bagian Luar Kebersihan halaman Pembuangan kotoran (sampah) Pembuangan air kotoran Konstruksi Lantai Dinding+atap Pintu+jendela Penerangan Ventilasi Fly and ratproofing II. Fasilitas Kakus Kamar mandi Dapur Tempat cuci tangan Tempat cuci alat-alat Alat – alat yg dipakai III. Makanan Cara menyimpan bahan makanan Cara pengolahan Cara pengangkutan Cara menyimpan makanan Cara menyajikan makanan

 Makanan Soal makanan dari restoran adalah hal yg sangat penting dipandang dari sudut kesehatan Terjadinya penyakit oleh makanan/minuman sbg akibat dari: Karena kurang bersihnya cara memasak Karena kurang bersihnya alat-alat yg dipakai Cara penyimpanan/pengangkutan yg tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan Karena pemakaian bahan-bahan makanan yg telah busuk, dll

Bagian yg khusus mendapat pengawasan dan perhatian disini ialah meliputi bahan: Daging sapi, kerbau, unggas Telur Ikan dll(makanan dari laut) Hasil perusahaan(susu, keju  bahan dari susu) Makanan dari kaleng Minuman yg ber CO2 Cara pengolahan Tempat pengolahan Tenaga yg mengolah Cara mengolahnya

Tempat pengolahan Tenaga yg memasak Cara Pengolahan Dapur yg bersih dan sehat Kebersihan alat-alat yg dipakai harus diperhatikan Harus ada tempat sampah Tenaga yg memasak Hal-hal yg harus diperhatikan: Tidak berpenyakit menular(TBC) Tidak berpenyakit kulit Bukan Carrier Tenaga-tenaga yg berpenyakit dilarang bekerja langsung memegang makanan, harus disembuhkan dulu dan sementara dibebaskan dari tugasnya sampai ada surat keterangan dokter bahwa sudah tidak membahayakan lagi sebelum mulai bekerja lagi Cara Pengolahan Cara pengangkutan yg masak(selalu menjaga kebersihan) Cara menyimpan makanan yg telah siap(bebas debu, serangga) Cara menyajikannya(cepat, sopan, selalu dalam keadaan bersih)