NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Irene Florensia Situmeang, SST, M.Kes
PENGERTIAN NILAI Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.
1. pengertian dasar etika Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak kata etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan Pengenalan Etika Umum Hati Nurani Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai kesadaran
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung jawab tanpa kebebasan Batas-batas kebebasan meliputi : Faktor internal Lingkungan Kebebasan orang lain. Generasi penerus yang akan datang
2. Nilai dan Norma Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Norma adalah aturan- aturan yang menyertai nilai
3.Hak dan Kewajiban : Hak berkaitan degan kewjiban yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan hukum objek. 4.Amoral dan Immoral : Menurut Oxford Dictionary kata amoral dijelaskan sebagai unconcerned with, out of spere of moral, non moral, diluar etis,Non moral. Sedangkan Immoral berarti opposed to morality, morally evil, yang berarti bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis
5.Moral dan Agama : Agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Dasar terpenting dari tingkah laku moral adalah agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, dasarnya adalah agama melarang untuk melakukannya. Agama mengatur bagaimana cara kita hdup. Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi setiap penganutnya. Dalam agama kesalahan moral adalah dosa, tetapi dari sudut filsafat moral, kesalahan moral adalah pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut agama, Tuhan adalah jaminan berlakunya tatanan moral
A. Kode Etik Bidan Indonesia Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/ Mengkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya terdapat Kode Etik Bidan Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan profesional, yaitu: Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip2 legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.
Individu tidak lahir dengan membawa nilai2 (values). Nilai2 ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan, keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai2 mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai2 kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai2 tersebut diambil dgn berbagai cara lain:
(1)Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai2 yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul; (2)Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai2 yang berbeda;
(3) Sesuka hati adah proses dimana adaptasi nilai2 ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai2 yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai2 tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut; (4) Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik;
(5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
KLARIFIKASI NILAI-NILAI (VALUES) Klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai2 yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif2, apakah pilihan2 ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya (Steele dan Harmon, 1983). Klarifikasi nilai2 mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan dan kebidanan.
Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai2 individu yang perlu dipahami oleh perawat dan bidan : Pilihan: 1)Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan bagi setiap individu; 2)Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan2, asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. 3)Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.
Penghargaan: 1)Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien serta sejawat) atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan; 2)Dapat mempertahankan nilai2 tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.
Tindakan 1)Gabungkan nilai2 tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari2; 2)Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi & profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan. Semakin disadari nilai2 profesional maka semakin timbul nilai2 moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. Bila dibicarakan dengan sejawat atau pasien dan ternyata tidak sejalan, maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradiktif dengan prinsip2 yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana kita perlu meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil secara khusus dalam kehidupan sehari2 dan dalam masyarakat luas.
KRITERIA NILAI 1.Kebebasan memilih tanpa ada tekanan 2.Kebebasan memilih diantara alternatif 3.Kebebasan memilih setelah dikaji ulang 4.Menghargai pilihan 5.Memberitahu pilihan pada No. 1 6.Menunjukkan pilihan dalam bentuk prilaku 7.Mengulang pilihan dalam perilaku sehari-hari
Nilai berkembang dari pengalaman dan lingkungan Mendasari perilaku dalam mengambil keputusan PERTIMBANGAN NILAI : 1.Berbeda dengan pertimbangan fakta 2.Pertimbangan fakta dapat menentukan pertimbangan nilai
PERTIMBANGAN NILAI TERBAGI : 1.SUBYEKTIF : Ekspresi perasaan / keinginan seorangan 2.OBYEKTIF : Nilai fundamental yang mencerminkan kondisi fisik, psikologi sosial dan keperluan manusia
NILAI PERSONAL & PROFESI Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi dan membentuk dasar perilaku nyata yang konsisten. TYPE VALUE 1.Nilai Intrinsik : Upaya mempertahankan diri 2.Nilai Ekstrinsik : Humanistik, sosialisasi, indah/tidak, kesehatan. (Steele and Harmon, 1983)
TRANSMISI NILAI 1.Modelling Mesti menanamkan Mesti Meniru Orang Tua Anak 2.Bebas – konsep Laissez – Faire Bebas melakukan sesuatu, mencari terkadang timbul konflik 3.Moralizing Benar – salah tidak tawar menawar sifat kaku 4. Pilihan tanggung jawab
Nilai personal berkembang, diterapkan sepanjang hidupnya Dapat memantapkan profesional value Nilai profesi adalah nilai yang ditanamkan dalam menjalankan etika Membantu dalam memecahkan dilema
NILAI MORAL ETIK Intervensi Kebidanan Pengambilan Keputusan
FUNGSI NILAI 1.Sebagai kriteris dalam memilih tujuan 2.Kerangka patokan dalam tingkah laku sehari-hari 3.Arah dalam kehidupan masyarakat