ETIKA DAN MORAL
MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL
Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep yang dapat mengarahkan manusia kepada tatanan nilai yang berbudi luhur dalam bentuk perilaku yang mengarah kepada kebaikan. Etika akan membawa pada tata derajat manusia yang sempurna apabila mereka taat dan patuh pada aturan serta tidak menyimpang.
Hubungan dengan Filsafat Filsafat adalah cara berfikir secara mendalam, radikal, universal dan sistematis untuk megemukakan hakikat segala sesuatu. Falsafah manusia terdiri dari jiwa berhubungan dengan akhlak. Misal, -Ibnu Sina: untuk mencapai jiwa yang sempurna harus lepas dari hawa nafsu -Al Ghazali : Manusia dalam tingkat pemikirannya 1. kaum awam 2. kaum pilihan -Ibn Khaldun: teori evolusi, manusia makhluk budaya akan sempurna jika berinteraksi dengan lingkungan sosialnya perlu pembinaan manusia pembinaan akhlak.
Etika Bahasa = ethos (Yunani) ; watak, susila, adat. Istilah ; (sebagai ilmu) 1. menjelaskan arti baik/buruk 2. menerangkan apa yg seharusnya dilakukan 3. menunjukkan tujuan dan jalan yang harus dituju 4. menunjukkan apa yang harus dilakukan 5. berdasarkan ukuran akal
Moral Bahasa = mores (Latin) ; adat kebiasaan Istilah = sebagai batasan terhadap aktivitas manusia dengan memberi nilai baik /buruk, benar/salah. Berdasarkan tradisi yg berlaku di masyarakat. Contoh, orang itu bermoral, artinya orang tsb bertingkah laku baik
Apa persamaan dan perbedaan antara etika dan moral …?
Persamaannya Etika dan moral mempunyai obyek yang sama, yaitu membahas perbuatan manusia yang selanjutnya menentukan apakah itu baik/buruk, benar/salah.
Perbedaannya, Etika bertolak ukur pada akal pikiran atau rasio moral tolak ukurnya adalah norma-norma yang berlaku pada masyarakat Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada dataran konsep konsep/teoritis. moral berada pada dataran realitas/ praktis dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat. Etika dipakai untuk pengkajian sistim nilai yang ada moral atau dikenal dg istilah moralitas dipakai untuk menilai suatu perbuatan
Sensivitas Etika Merupakan kemampuan untuk menyadari adanya nilai- nilai etika dalam suatu keputusan (Shaub et al., 1993) Empat Komponen Kerangka Kerja: 1)Pengenalan individu akan keberadaan masalah etis dan pengevaluasian. 2)Penentuan perilaku moral secara ideal yang sesuai untuk sebuah situasi. 3)Keputusan pada tindakan yang dimaksud berkaitan dengan berbagai hasil yang dinilai dan implikasi moralnya. 4)Pelaksanaan perilaku yang dimaksud.
Orientasi Etika Cohen et al. (1980) menyatakan bahwa orientasi setiap individu pertama-tama ditentukan oleh kebutuhannya. Higgins dan Kelleher (2005) mengungkapkan alternatif lain dalam menyelesaikan dilema etika. Orientasi etika dikendalikan oleh dua karakteristik yaitu idealisme dan relativisme (Forsyth, 1980).
Komitmen Araya dan Ferris (1984) mendefinisikan komitmen sebagai berikut: 1)Sebuah kepercayaan dan penerimaan tujuan pada nilai-nilai organisasi dan/atau profesi. 2)Kesediaan untuk mengerahkan usaha atas nama organisasi dan/atau profesi. 3)Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/atau profesi.