AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Akuntansi Kantor Pusat - Cabang
Advertisements

AKUNTANSI UNTUK KANTOR PUSAT - CABANG
Selayang Pandang Akuntansi Keuangan
Departemen dan Cabang.
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
BAB 8 KOPERASI SERBA USAHA
KONSEP PENANDINGAN dan PROSES PENYESUAIAN
Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran merupakan penjualan yang biasanya terdapat uang muka dan sisanya diangsur beberapa kali. Penjualan angsuran dapat.
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian
AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
PENGAKUAN PENDAPATAN Caecilia Widi Pratiwi.
BAB VII Agen Cabang • fungsi penerima pesanan
AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
MODUL19 LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN- PERSEDIAAN PENDAHULUAN
Pertemuan 2 PENGGABUNGAN USAHA.
KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH
AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI AGEN & CABANG
ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG
Akuntansi Perusahaan Dagang
JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN, DAN JURNAL PEMBALIK
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Koperasi simpan pinjam
Akuntansi Operasi Kantor Cabang
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
Akuntansi Perusahaan Dagang
AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
RANGKUMAN DAN UJIAN AKHIR.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Transaksi Antar Perusahaan-Persediaan
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
Penyesuaian akun-akun
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Penyelesaian Siklus Akhir
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
 Apabila transaksi merupakan transaksi persediaan antar perusahaan, diperlukan ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dan beban yang terkait.
JURNAL PENYESUAIAN.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Menyempurnakan Siklus Akuntansi
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
BAB 8 KOPERASI SERBA USAHA
TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN AFILIASI-AN (TRANSFER): P E R S E D I A A N
TRANSFER ANTARPERUSAHAAN: ASET TAK LANCAR
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
HUBUNGAN KP & KC II Persoalan Khusus
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 9/17/2018.
Bab 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Harga pokok pesanan.
Transaksi Persediaan Antar Perusahaan
Utang Antarperusahaan
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
1 Aset Tetap dan aset Tak Berwujud. 2 Tujuan Pembelajaran 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut:
Bab 5 Konsolidasi pada Anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh.
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG

EKSPANSI Eksternal (memperoleh perusahaan lain dg penggabungan Usaha) Internal (pertumbuhan 1 lokasi, memperluas usaha dg membangun lokasi tambahan ) Contoh : Careffur Ketika operasi dilakukan lebih dari satu lokasi Agen Penjualan, Cabang, Pabrik

Perbedaan AGEN PENJUALAN CABANG Tidak beroperasi secara otonom tetapi bertindak atas nama kantor pusat Tidak menyimpan stock Meneriman pesanan dan diarsip Kantor Pusat Pemberian kredit oleh kantor pusat Memiliki otonomi dan memberikan rentang persediaan lebih besar Menyimpan stock Persediaan Mengarsip pesanan Dibeberapa perusahaan menjalankan fungsi kredit secara mandiri, ex: Matahari Departemen store

Perbedaan AGEN PENJUALAN CABANG Tidak mengelola sistem akuntansi keuangan, hanya menyimpan catatan penting dalam menjalankan usahanya Mengelola SAK, sedang transaksi agen dicatat Kantor pusat Sebagian besar mengelola SAK lengkap Laporan keuangan tdk terpisah/jadi satu secara keseluruhan Terpisah untuk tujuan internal  Pertanggung jawaban, evaluasi kinerja

SISTEM DAN ENTITAS AKUNTANSI Akuntansi Untuk Agen Penjualan Contoh : PT Cemara sebuah perusahaan manufaktur struktur modular dan partisi di Jakarta yang membangun sebuah agen penjualan di Surabaya Jurnal Kantor Pusat dan Agen Penjualan sbb:

Menyewakan tanah untuk fasilitas penjualan Sewa d.d – Agen Sby 50 jt Transaksi Jurnal di Kantor Pusat Menyewakan tanah untuk fasilitas penjualan Sewa d.d – Agen Sby 50 jt Kas 50 jt Membangun dan merapikan gedung untuk fasilitas penjualan Leasehold Improv.–ASby80 jt Perabot - ASby 21 jt Peralatan - ASby 16 Jt Kas 117jt Transfer Kas ke agen sbg dana kas kecil Transfer persediaan yang akan digunakan untuk contoh Agen Kas kecil – ASby 2,5 jt Kas 2,5 jt Pers. contoh –ASby 135 jt Persediaan 135 jt

Membayar tagihan yang diterima Kan Pus atas beban agen Penjualan Transaksi Jurnal di Kantor Pusat Membayar tagihan yang diterima Kan Pus atas beban agen Penjualan Beb. Utilitas – ASby 1,1 jt Beb. Kantor – ASby 0,8 jt Beb. Asuransi- ASby 2,0 jt Beb. Perjln – ASby 1,4 jt Beb. Iklan – ASby 2,7 jt Kas 8 jt Membayar Gaji kary. Agen Penjualan Beb. Gaji- ASby 31 jt Kas 31 jt Memenuhi pesanan dari Agen Penjualan a. Piutang Dagang 88 jt Penjualan – ASby 88 jt b. Beb. HPP – ASby 56 jt Persediaan 56 jt

Mengganti kembali dana kas kecil agen penjualan Transaksi Jurnal di Kantor Pusat Mengganti kembali dana kas kecil agen penjualan Beb. Kantor – ASby 420 rb Beb. Perjl – ASby 1,2 jt Beb. TK Sem – ASby 750 rb Kas 2,37 jt 9. Mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode Beb. Sewa – ASby 25 jt Beb Penyst – ASby 14,5 jt Beb. Gaji – ASby 1,9 jt Sewa dd – ASby 25 jt Akm Penyst – ASby 14,5jt Utang Gaji – ASby 1,9jt

Akuntansi Untuk operasi cabang Kantor pusat dan cabang harus mencatat transaksi yg terjadi pada sistem akuntansi masing – masing. Akun-akun intraperusahaan Akun tsb. merupakan akun resiprokal antar KP dan Cabang  saldo berlawanan arah Akun antar persh di pembukuan kantor pusat  Investasi di Cabang Akun resiprokal di pembukuan cabang  Kantor Pusat Prosedur Akt = induk dan cabang  metode ekuitas

Contoh Inv di Cabang ( Bk KP) KP ( Bk Cabang) Trans Aset X Ke Cabang X (MKP) X dr Cabang X X Laba Cabang X X Rugi Cabang X (penys jk rugi)

Pendirian Cabang Contoh : H-1 Inv. Di Cab Medan 55 jt Kas 20 jt Transfer aset ke cabang di catat KP  akun Investasi di Cabang; begitu juga dg cabang  akun Kantor Pusat Contoh : PT Jaya yang berlokasi di Jakarta mendirikan sebuah cabang di Medan Sumut. KP mentransfer ke Cabang berupa kas Rp.20 juta, peralatan kantor baru Rp.5 juta dan peralatan toko baru Rp. 30 juta KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b) H-1 Inv. Di Cab Medan 55 jt Kas 20 jt Peralatan Kantor 5 jt Peralatan Toko 30 jt Transfer aset ke cabang Medan B -1 Kas 20 jt Perl. Kantor 5 jt Perl. Toko 30 jt Kantor Pusat 55 jt Transfer Aset dr Kantor Pusat

Neraca terpisah yang dibuat cabang Medan setelah transfer sbb : asset Kewajiban Kas Peralatan Kantor Peralatan Toko 20 juta 5 juta 30 juta Kantor Pusat 55 juta total

Pengakuan laba cabang Laba tiap cabang dihitung secara periodik dg cara yg normal seperti biasa Cabang jarang menghitung PPh atas laba untuk setiap cabang / mencatat beban PPh atas laba di pembukuan  kewajiban perusahaan secara keseluruhan Seluruh pendapatan dan biaya di tutup ke ikhtisar Laba Rugi  saldo menunjukkan laba cabang pd suatu periode dan di tutup ke akun Kantor Pusat

Cabang (Menutup Ikhtisar L/R) KP (Mencatat Laba Cabang Medan) Contoh : Ikhtisar L/R CABANG Medan memiliki saldo kredit Rp. 63 juta pd akhir periode Cabang (Menutup Ikhtisar L/R) KP (Mencatat Laba Cabang Medan) B-3 Ikhtisar L/R 63 juta KP 63 juta Menutup ikhtisar Laba rugi H-4 Inv dari CMedan63 juta Laba CMedan 63juta Mencatat laba cabang Medan Laporan Keuangan keseluruhan  laba Cabang Medan di eliminasi

PENGIRIMAN PERSEDIAAN KE CABANG Cabang yang membeli dan menjual persediaan diperoleh dari : Kantor pusat Diijinkan sebagian dari eksternal ( dicatat seperti biasa) Contoh : Cabang Medan membeli persediaan Rp. 5 juta dari penjual grosir independen dan cabang menerapkan metode persediaan perpectual Tidak ada ayat jurnal yang dibuat di buku Kantor Pusat B5 Persediaan Kas (Utang Dagang) Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal 5 juta

Persediaan yg ditagih sebesar nilai perolehan Contoh : Kantor Pusat PT jaya mentransfer persediaan dengan harga perolehan Rp. 8 juta ke Cabang Medan KANTOR PUSAT CABANG MEDAN H-6 Inv di Cbg Mdn 8 jt Persediaan 8 jt Transfer Persed. ke Cabang Medan B-7 Persediaan 8 jt Kantor Pst 8 jt Transfer Persed. Dari Kantor Pusat TIDAK ADA KEUNTUNGAN YANG DIAKUI OLEH KP ATAS TRANSFER TSB. SELURUH KEUNTUNGAN DIAKUI CABANG SAAT MENJUAL PERSEDIAAN KE PADA PIHAK EKSTERNAL

BEBAN PENGIRIMAN YANG DIBEBANKAN ATAS PENGIRIMAN PERSEDIAAN Beban Pengiriman yang dibebankan atas pengiriman persediaan dari KP ke Cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang. Contoh : KP Jaya membayar Rp. 100.000 untuk pengiriman persediaan senilai Rp. 8 juta ke Cabang Medan KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b) H-8 Inv. Di Cab Medan 8,1 jt Pers 8jt Kas 0,1 jt (Transfer persediaan ke Cabang Medan dan membayar ongkos kirim) B -9 Persediaan 8,1 jt Kan Pus 8,1 jt (transfer persediaan dari Kantor Pusat)

b. Persediaan yg ditagih melebihi nilai perOLEHAN Nilai persediaan dari Kantor Pusat > dari Harga Perolehan Kantor Pusat Kantor Pusat dan setiap cabang diperlakukan sebagai pusat keuntungan Dianggap Laba antar perusahaan dalam pengiriman persediaan ke cabang Laba cabang dihitung sebagai selisih antara harga transfer dengan harga jual ke eksternal Contoh : KP PT Jaya memperoleh persediaan dengan harga Rp. 12 juta dan mengirimkan ke cabang Medan dengan menagih ke cabang Rp. 15 juta

Jurnal H-10 Inv. Di Cab Medan15jt Persediaan 12 jt Laba intraPersh KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b) H-10 Inv. Di Cab Medan15jt Persediaan 12 jt Laba intraPersh yg belum terealisasi 3jt Transfer persediaan ke Cab Medan ditagih melebihi Harga Perolehan) Terealisasi bila dijual ke pihak eks/ sd dijual B -11 Pers. Dari KP 15jt KP 15jt (transfer persediaan dari KP) Catt : Akun persediaan  Fasilitas eliminasi Laba intraperusahn yg belum direalisasi

Ketika cabang menjual Cabang mengakui laba sebesar selisih HJ ke eksternal dg harga transfer dari KP KP mengakui laba intraperusahaan yg sebelumnya ditangguhkan Contoh : Cab Medan menjual 80% persediaan yg ditransfer dari KP

Alternatif 1 Laba intraperusahaan dialokasikan ke Cabang H-12 Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 juta Laba Cabang Medan 2,4 juta (mengakui laba intraperusahaan = 3 juta x 0,8)

Alternatif 2 Laba antarperusahaan diakui oleh KP H-12a Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 jt Laba terealisasi atas pengiriman ke Cabang 2,4 jt (mengakui laba intraperusahaan = 3 juta x 0,8)

Akuntansi untuk aset tetap cabang Di catat di cabang Contoh : KP PT. Jaya membeli peralatan kantor Rp. 30 juta untuk Cabang Medan KANTOR PUSAT CABANG MEDAN H-13 Inv di Cmedan 30 jt Kas 30 jt (membeli peralatan untuk cabang) B-14 Peralatan Kantor 30 jt KP 30 jt (Pembelian peralatan Kantor oleh KP)

Untuk Penyusutan (kelompok/composite) A. Jika AT cabang dicatat hanya di pembukuan KP Contoh : KP membeli Rp 30 juta PT untuk CMedan dan peralatan dicatat di pembukuan KP dibanding di cabang KANTOR PUSAT CABANG MEDAN H-15 Peraltn Toko CMedan30 jt Kas 30 jt (membeli peralatan untuk cabang) tidak ada jurnal

A. Jika Cabang membeli AT cabang yg dicatat di pembukuan KP Contoh : Cab medan membeli peralatan toko senilai Rp.30 juta untuk digunakan cabang tetapi di catat di pembukuan Kantor Pusat KANTOR PUSAT CABANG MEDAN H-17 Peraltn Toko CMdn30 jt Inv di CMdn 30jt (Pembelian peralatan cabang oleh cabang Medan) B- 16 KP 30 juta Kas 30 jt ( Pembelian peralatan)

Pembagian beban Beban cabang yang terjadi dan dibayar oleh cabang dicatat pd pembukuan cabang KP melakukan pengalokasian ke cabang sb b: Beban yg terjadi di cabang tapi dibayar KP  persediaan yg dibeli dari pihak eksternal oleh cabang ditagih ke KP Beban yg dikeluarkan oleh KP atas nama cabang  Penyusutan peralatan cabang dicatat di KP Biaya promosi cabang dialokasikan oleh KP Alokasi beban yg dikeluarkan KP  sebagian dari Biaya Promosi Umum/ Biaya Overhead KP

Alokasi Berdasarkan laba cabang dan dicatat pada pembukuan KP Cabang mendapat alokasi beban  cabang mencatat beban pada perusahaan Contoh : KP PT. Jaya mengeluarkan biaya Rp 35 juta yg dialokasikan ke cabang Medan Beban utilitas (beban yg terjadi di Cabang Medan dan ditagihkan ke akun utama KP) 14 juta Beban penyusutan (aset Cabang Medan yg dicatat di pembukuan Kantor Pusat) 3 juta Overhead umum ( dialokasikan ke Cabang Medan berdasarkan penjualan kotor) 8 juta Total biaya 35 juta

KP telah mencatat beban tsb dg cara biasa, seolah olah beban tsb terkait dg KP Secara pereodik KP memberitahukan Cabang beban yg dialokasikan KP mencatat jurnal setelah memberitahu cabang Beban yang dialokasikan 35 juta

Jurnal H-18 Inv. Di Cab Medan 35 jt Bi. Utilitas 14 jt Bi. Penyst 3 jt KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b) H-18 Inv. Di Cab Medan 35 jt Bi. Utilitas 14 jt Bi. Penyst 3 jt BOU 18 jt (Mengalokasikan beban ke CM) B-19 Bi. Utilitas 14 jt Kantor Pusat 35 jt (Mencatat beban ke CM)

Laporan Keuangan akuntansi untuk operasi cabang

Ilustrasi Akuntansi untuk Operasi Cabang asumsikan bahwa PT Ultra Surabaya, Jawa Timur, distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke konsumen ritel maupun ke cabang Bali dengan laba atas penjualan antarperusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat. Asumsi lainnya adalah sebagai berikut. PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun 19X1 dengan mentransfer kas Rp30.000.000. Sebagai tambahan, kantor pusat juga mentransfer peralatan dan perabot kantor baru senilai Rp100.000.000 ke cabang Denpasar.

Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang Denpasar membeli persediaan masing­masing sebesar Rp260.000.000 dan Rp50.000.000 dari pihak eksternal. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke cabang Denpasar dengan total harga transfer Rp110.000.000. Harga perolehan persediaan kantor pusat senilai Rp70.000.000. Kantor pusat menjual persediaan senilai Rp254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp480.000.000. Cabang Denpasar menjual persediaan senilai Rp128.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp 158.000.000. Dari sejumlah persediaan yang dijual cabang Denpasar, senilai Rp38.000.000 dibeli dari pihak eksternal.

Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar Rp70.000.000 ke kantor pusat. Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp133.000.000. Sementara beban operasi yang terjadi di cabang Denpasar sebesar Rp34.000.000. Kantor pusat membayar utang sebesar Rp390.000.000 selama tahun 19X1, sementara cabang Denpasar membayar utang Rp77.000.000. PT Ultra mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp50.000.000.

Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp30 Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp30.000.000, sementara cabang Denpasar mencatat penyusutan Rp6.000.000. Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan,cabang tersisa yang dibeli dari pihak eksternal adalah senilai Rp12.000.000. Persediaan cabang tersisa yang berasal dari transfer kantor pusat memiliki harga perolehan dari kantor pusat sebesar Rp15.000.000 dan ditagihkan ke cabang pada harga Rp20.000.000.

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar Ayat jurnal : (dalam 000.000) Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar Inv. di Cab Denpasar130 Kas 30 Peralatan 100 Transfer kas dan peralatan ke cabang Denpasar Kas 30. Peralatan 100 Kantor Pusat 130 Transfer kas dan peralatan dari kantor Pusat b. Persediaan 260 Utang Dagang 260 Membeli Persediaan Persediaan 50 Utang Dagang 50 Membeli Persediaan . c. Inv di Cab Denpasar 110 Persediaan 70 Laba AP blm terealisasi 40 Transfer persediaan ke cabang Denpasar menagihnya diatas HP Persediaan KP 110 Kan Pus 110 Transfer persediaan dari kantor pusat

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar d. 1. Piutang Dagang 500 Penjualan 500 Mencatat penjualan persediaan Piutang Dagang 200 Penjualan 200 2. Beban HPP 254. Persediaan 254 Mencatat biaya persediaan yg terjual Beban HPP 128 Persediaan 38 Persediaan dr KP 90 Mencatat biayaPersediaan yg terjual . 3. Kas 480 Piutang Dagang 480. Mencatat penagihan piutang Kas 158 Piutang Dagang 158 Kas 70. Investasi di CD 70 Pengembalian kas dari CD . Kantor Pusat 70. Kas 70 Pengembalian kas KP

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar e. Kas 70 Investasi CD 70 Pengembalian kas dari CD Kantor Pusat 70. Kas 70 Pengembalian kas Kantor Pusat f. Beban operasi 133 Utang Dagang 133 mencatat beban operasi th 19x1 Beban operasi 34 Utang dagang 34 Mencatat beban operasi g. Utang dagang 390 Kas 390 Mencatat pembayarn utang dagang Utang dagang 77 Kas 77 Mencatat pemabayarn utang

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar H. Dlviden Diumumkan Kas Mencatat pembayaran dividen 50 Tidak ada jurnal Beban penyusutan Akum Penyusutan Mencatat penyusutan 19x1 30 beban penyusutan Akm penyusutan mencatat penysusutan 6 Laba Antarperusahaan Be!um Terealisasi Laba Terealisasi atas Pengiriman Ke Cabang Mengakui sebagian laba antarperusahaan yang telah teralisasi Rp. 40 juta – Rp. 5 juta 35

Jurnal Penutup Investasi di Cabang Denpasar 32 Laba Cabang Denpasar 32 Mencatat laba dari cabang Penjualan 200 HPP 128 Beban operasi 34 Beban depresiasi 6 Ikhtisar laba rugi 32 Menutup akun pendapatan dan beban Penjualan 500 Laba cabang denpasar 32 Laba direalisasi dari pengiriman cab 35 HPP 254 Beban operasi 133 Beban depresiasi 30 Ikhtisar laba rugi 150 Ikhtisar laba rugi 32 Kantor pusat 32 Ikhtisar laba rugi 150 Laba ditahan 150 Laba ditahan 50 Dividen diumumkan 50

jurnal eliminasi PT Ultra tahun 19X1. E - 24 Laba Cabang Denpasar 32.000.000 Kantor Pusat, sebelum saldo penutup 170.000.000 Investasi di Cabang Denpasar 202.000.000 Mengeliminasi akun antar perusahaan. E -(25i Laba Terealisasi atas Pengiriman ke Cabang 35.000.000 Harga Pokok Penjualan 35.000.000 Mengeliminasi laba kantor pusat dari HPP.

E- (26) Laba AP Belum Terealisasi 5.000.000 Persediaan- dari KP 5 000.000 Mengeliminasi laba belum terealisasi dari nilai persediaan. E - (27) Persediaan 15.000.000 Persediaan-dari KP 15 000.000 Mereklasifikasi akun persediaan dari Kantor Pusat