Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995),

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Advertisements

Jaminan Kualitas Perangkat Lunak Software Quality Assurance [SQA]
“SIX SIGMA PROCESS AND ITS IMPACT ON THE ORGANIZATIONAL PRODUCTIVITY” “SIX SIGMA PROSES DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS” Di Susun Oleh : Farda Chaerunnisa (060643)
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
Pedoman penerapan sistem mANAJEMEN K3
Audit Sumber Daya Manusia
KOMUNIKASI DAN KINERJA PERKANTORAN
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
AUDIT MANAJEMEN.
Roilhaq Febteniusta (060647).  QFD dapat mengembangkan produk dengan :  Membatasi jumlah perubahan desain  Mempersingkat total waktu siklus  Mengidentifikasi.
ROAD MAP Kelompok IV Hardiman Maupe Ramlah Moh Guntur Nirwan Syahrul.
AUDIT MANAJEMEN Yulazri M.Ak., CPA Universitas Esa Unggul.
AREA PERUBAHAN PENINGKATAN MATURITAS SPIP
BAB IV PERENCANAAN.
ANALISA KINERJA SISTEM
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
REKAYASA PROSES BISNIS KODE MK
AUDIT INTERNAL Tujuan Program Audit
MK Manajemen Proyek S1-Kesmas
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Monitoring-Pengendalian Proyek
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
RAPAT tinjauan manajemen
AUDIT INTERNAL TM 10 JAMINAN ATAS KUALITAS Pendekatan Makro dan Mikro
Implementasi Kerangka Kerja COBIT
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
ANALISA KINERJA SISTEM
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Pertemuan 14 Audit SDM & Capita Selecta Manajemen Ketenagaan RS
Manajemen Berdasarkan Aktivitas
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995),
AUDIT MANAJEMEN.
Pengukuran Kinerja Sistem lanjutan
Tahap 6 : Koleksi (Pengumpulan) Data
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
Pengenalan DFD.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Studi dalam Berorganisasi
Diagram Alur Data Fisik (DADF)
Standar Operasional Prosedur
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
AUDIT MANAJEMEN. AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Sumber Daya Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Tujuan.
Pengukuran Kinerja Dan Pengendalian Biaya Mutu Dan Produktivitas
Sumber informasi/data Audit
17 Langkah Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web
17 Langkah Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web
Siklus hidup pengembangan sistem
Anggota Kelompok: Muhammad Affina Hisyam Ovi Rofita Riski Nur Apriana
Kelompok 6 Maria Widi Hapsari
Devinisi Audit Internal
Kebutuhan Sumber Informasi Manajemen
Audit Sumber Daya Manusia
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
Tahap 6 : Koleksi (Pengumpulan) Data
PERBEDAAN PERSYARATAN
PERTEMUAN – 6 MANAJEMEN MUTU 2. PERTEMUAN – 6 MANAJEMEN MUTU 2.
Strategi Implementasi ITIL
Slide Praktek Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Tahap 6 : Koleksi (Pengumpulan) Data
Tahap 6 : Koleksi (Pengumpulan) Data
Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995),
Standard Operating Procedure (SOP) Layanan dan penyusunannya
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
PENILAIAN DAN PENINGKATAN MATURITAS SPIP Oleh : Inspektur I
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Direktorat PPK BLU, ditjen perbendaharaan 10 Oktober 2019
Transcript presentasi:

Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995), Identifikasi Proses; Identifikasi Aktivitas Kritis Menetapkan Sasaran/Standar Kinerja Menetapkan Ukuran Kinerja Identifikasi Penanggungjawab Unit Koleksi Data Analisis/Pelaporan Kinerja Aktual Pembandingan Kinerja Aktual Terhadap Sasaran/Standar Usulan Perbaikan

Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995),

Tahap 1 : Identifikasi Proses Tujuannya untuk memahami proses-proses dalam sistem yang akan diukur. Sebagian besar upaya kita akan sia-sia jika tidak memulai dengan suatu proses yang terdefinisi dengan baik. Sehingga dalam melakukan suatu kontrol terhadap suatu proses maka kita perlu benar-benar memahami proses tersebut. Flow diagram / flow chart merupakan salah satu alat bantu (tools) yang dapat digunakan untuk memahami alur suatu proses dalam sistem. Suatu proses mungkin perlu diperinci dalam level-level sub-proses. Kemudian dari beberapa proses yang ada, perlu dipilih atau ditentukan proses mana saja yang akan diukur.

Tahap 2 : Identifikasi Aktivitas Kritis Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas/kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, produktivitas atau keamanan suatu sistem. Pada level manajemen, aktivitas kritis akan menentukan prioritas manajemen, sasaran internal dan eksternal organisasi. Memilih aktivitas kritis untuk diukur merupakan hal sangat penting dalam upaya melakukan kontrol.

Tahap 3 : Menetapkan Sasaran atau Standar Kinerja Sasaran dan standar suatu kinerja merupakan hal yang sangat penting. Sasaran selain dapat memberikan petunjuk bagi level manajemen, juga dapat menghimpun berbagai respon pada kebutuhan pengguna. Untuk setiap aktivitas kritis yang terpilih untuk diukur, sangat penting untuk menetapkan sasaran atau standar kinerjanya. Sasaran kinerja ditetapkan pada output dari semua proses atau pada aktivitas kritis yang menghasilkan output. Dalam suatu kenyataan, jika suatu sasaran/standar kinerja baru pertama kali ditetapkan dan tidak ada sasaran/standar sebelumnya maka kegiatan awal dalam obeservasi ini adalah menetapkan sasaran atau standar tersebut. Hal ini sangat mendasar karena pengukuran kinerja pada dasarnya tidak sekedar untuk mengetahui kinerja namun juga membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja sebelumnya.

Tahap 4 : Menetapkan Ukuran Kinerja Tahap ini melibatkan beberapa aktivitas yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja sistem. Setiap pengukuran kinerja memuat unit pengukuran yang terdefinisi, dokumentasi data, dan frekwensi dimana pengukuran dilakukan.

Tahap 5 : Identifikasi Penanggungjawab Unit Pada tahapan ini, tim penilai kinerja menentukan siapa yang bertanggung jawab pada masing-masing aktivitas. Pihak / orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab, minimal harus mengetahui apa tujuan yang akan dicapai pada aktivitas yang dibidanginya, mengetahui kinerja aktual dan mempunyai otoritas untuk melakukan perubahan-perubahan seperlunya apabila kinerja aktual tidak sesuai dengan sasaran dan standar.