FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tatakelola dan audit ti
Advertisements

MODUL 1 Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Manajemen: Proses Penyelesaian Masalah
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN)
MANAJEMEN RISIKO DI RUMAH SAKIT
ONLINE 5 Evaluasi dan Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam Rangka Perbaikan Safety Behaviour.
TUGAS PENHENDALIAN KULITAS RESUME JURNAL
T UGAS P ENGKUAL Disusun Oleh: Marisa Eka Putri
Global Business Improvement Consultant Resiko dan Dampaknya terhadap Pencapaian Tujuan, Sasaran & Target Kinerja Organisasi serta Pelaksanaan Program Audit.
Manajemen Risiko Strategi Risiko Reaktif & Proaktif
MENGETAHUI RESIKO REGULASI SISTEM KELAUTAN DENGAN FMEA
(LOSS TIME) Kerugian Oleh : Ir. Aulia Ishak, MT.
RALLABANDI SRINIVASU, G. SATYANARAYANA REDDY , SRIKANTH REDDY RIKKULA
Titis Sedyah Ayuningdini (071278)
Proposal Tugas Akhir Pendekatan Supply Chain Risk Management pada Aktivitas Supply Chain PT. Garam Oleh : Nyka Fahma Utami Jurusan Teknik Industri.
Manajemen Risiko Proyek
Manajemen Perawatan – 02 Analisa KegagalanArif Rahman – Universitas Brawijaya 1 1 ANALISA KEGAGALAN S2 TMI – UB 2010/2011.
Henry A. Siregar, SE, MM, AAIK Part I. Dalam kehidupan, setiap orang menghadapi …. RISK The Concept of Risk yang jika terjadi akan membawa dampak …. FINANCIAL.
Manajemen Risiko Proyek Eko Ruddy Cahyadi. Risiko Proyek Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal.
1 R. Reza El Akbar, M.T., M.Kom
METODOLOGI SIX SIGMA SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH
RISK GRADING MATRIKS Dr Arjaty W Daud MARS.
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN/FISHBONE CHART)
KONVENSI GUGUS KENDALI MUTU
ANALISA KESELAMATAN KERJA
FMEA sebagai standar keamanan pasien
Implementasi Kerangka Kerja COBIT
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
TUGAS PENGendalian Kualitas PENGANTAR SIX SIGMA
LANGKAH - LANGKAH ANALISIS AKAR MASALAH ( AAM / RCA )
Prinsip-Prinsip Pengukuran Risiko
ANALISIS INFORMASI RCA4..
PERENCANAAN dalam MANAJEMEN RESIKO PROYEK
Pertemuan 10: Manajemen Resiko.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
QUALITY ASSURANCE DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT (2 SKS ) :
MANAGEMEN RESIKO Oleh : PANITIA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN.
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
ALAT-ALAT PENGENDALIAN KUALITAS (1)
ANIESA SAMIRA BAFADHAL, SAB, MAB
Bug Tracking Database (2) Pertemuan 7
RALLABANDI SRINIVASU, G. SATYANARAYANA REDDY , SRIKANTH REDDY RIKKULA
CONDITION-BASED MAINTENANCE
Pertemuan 23 Analisis Kegagalan Sistem
STATISTICAL PROCESS CONTROL
SQA Team.
A New Approach for Prioritization of Failure
DOSEN: RINDA ANDHITA, MT
AKTIVITAS QUALITY CONTROL CIRCLE By: Zarius Rusli.
Pengendalian Kualitas Dani Leonidas Sumarna. MT
TPM Tools – Focused to WWA
Manajemen Risiko Proyek
Manajemen Resiko Proyek
QUALITY ASSURANCE DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT (2 SKS ) :
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
LANGKAH - LANGKAH ANALISIS AKAR MASALAH ( AAM / RCA )
Nama Anggota : Fahmil Ramdhan Nurhadi Budiharto
Kaizen Project Logo Sub Holding/SBU title of goes here NAMA SGP/GP
Studi Kasus Produksi Galon
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Tugas pemeliharaan rekayasa keandalan Enggar tantio liandy – CRITICAL REVIEW.
ZEFRY DARMAWAN JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Risk analysis RCA FMEA.
INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO
Analisis Medan Daya (Force field analysis) Ditemukan oleh Kurt Lewin 1951 Metode yg digunakan untuk mendapatkan gambaran yg konfrehensif kekuatan2 yang.
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN) BERGUNA UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERAKIBAT PADA SUATU KARAKTERISTIK KUALITAS. DIAGRAM INI MENUNJUKKAN.
Transcript presentasi:

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

DEFINISI FMEA Suatu analisa sistematis untuk mengidentifikasi, mendeteksi, dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan (potential failure modes) yang dapat dialami oleh suatu peralatan/ mesin dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mungkin terjadi berdasarkan parameter yang telah ditentukan dan menyusunnya dalam kategori tingkat kerusakan (kuantitative) yang menunjukkan kondisi saat ini Merupakan langkah preventif dalam menghindari terjadinya kegagalan suatu komponen/ mesin Assesment sangat disarankan dilakukan oleh ahli yang berpengalaman & memahami kondisi peralatan.

ASPEK TINJAUAN FMEA Failure modes. Kebiasaan/ tingkah laku/ pola kerusakan Failure cause. Penyebab utama/dasar suatu kegagalan (process, design defect, part misapplication, 5M, etc) Failure effect. Konsekuensi/ dampak yang dapat ditimbulkan oleh suatu kegagalan Local effect. Jenis failure effect dimana dampak kerusakan yang terjadi hanya terjadi pada aspek yang diamati saja. Next higher effect. Dampak kerusakan yang terjadi pada tingkatan induk dari suatu komponen (sub-assembly, assembly) End effect. Dampak kerusakan yang terjadi pada tingkatan tertinggi dari susunan komponen (unit/mesin)

Faktor-Faktor FMEA Severity. Konsekuensi yang terjadi pada suatu kegagalan Occurrence. Probabilitas/ frekuensi terjadinya kegagalan Detection. Probabilitas suatu kegagalan dapat diketahui sebelum terjadi kerusakan. Ketiga factor diatas diberikan skala pengukuran yang disebut RPN (Risk Priority Number) Skala 1-10 RPN = severity x occurrence x detection

Tahapan FMEA Pilih/ tentukan high risk process Review process, melibatkan banyak ahli yang berpengalaman pada bidang tersebut dalam menentukan perspektif terhadap suatu permasalahan Brainstorming potential failure mode Tulis semua potential effect yang mungkin dari setiap failure mode Berikan penilaian pada faktor-faktor FMEA (severity, occurrence, detection) assesment ahli dan peneliti Hitung nilai RPN untuk setiap effect Tentukan prioritas failure mode berdasarkan nilai RPN tertinggi- terendah Ambil langkah korektif mereduksi failure mode terbesar Evaluasi hasil dari perbaikan yang telah dilakukan untuk mengeliminasi failure mode yang terjadi.

KELEMAHAN FMEA Sekelompok nilai (severity, occurrence, dan detection) yang berbeda memungkinkan menghasilkan nilai RPN yang sama. Sehingga hal ini kurang bisa menunjukkan implikasi resiko yang mungkin terjadi secara berbeda nilai (severity, occurrence, dan detection) memiliki bobot yang sama, padahal pada beberapa kasus/ kondisi memungkinkan memiliki bobot yang berbeda.

KRITERIA OCCURRENCE

KRITERIA SEVERITY

KRITERIA DETECTION

MATRIKS FMEA Unacceptable condition Transition unconformity Desire condition Detection Absolute uncertainty Very remote Remote Low Moderate High detection

FMEA Worksheet

Tools FMEA Beberapa tools yang dapat membantu FMEA dalam mengidentifikasi factor penyebab kegagalan, antara lain Root cause analysis (RCA) Pareto chart

Root cause analysis (RCA) Merupakan metode untuk menganalisa kegagalan dengan cara membreakdown dan mengurutkan penyebab masalah hingga ditemukan penyebab utamanya (tidak dapat dibreak down lagi)/ Cara breakdown akar masalah dilakukan dari end effect menuju root failure cause, namun urutan panah digambarkan secara terbalik.

Tahapan RCA 1. Problem definition and data gathering. Kondisi/ keadaan yang diamati harus mencakup sebelum, sesaat, dan sesudah terjadi kerusakan. Langkah perbaikan dan kondisi perbaikan juga ikut dikumpulkan datanya. Langkah termudah dengan cara mengembangkan kuisioner yang menyangkut 5W (what, when, where, How, who) What  apa yang terjadi When  waktu terjadi Where  lokasi/ bagian kejadian How  cara terjadi/ mode kegagalan Who  siapa yang menyebabkan kerusakan (jika berkaitan dengan manusia)

Tahapan RCA 2. Control barriers. Merupakan kondisi fisik dan administrative yang mempengaruhi keadaan lingkungan kerja. Contoh : kondisi fisik Allowance design memerlukan pengetahuan khusus mengenai komponen yang berpasangan dan tujuan penggunaannya. Safety feature Fire barrier and seals Electricity grounding Contoh : kondisi administrative Safety rules and procedures Certification operator and engineers Policies and procedure

Tahapan RCA 3. Event and causal factor charting Merupakan tools analisis yang menghubungkan antara event relations, condition, changes, barrier, dan causal factor yang disusun dalam sebuah diagram.

Tahapan RCA

Event and causal factor charting

Tahapan RCA 4. Cause and effect analysis Saat kejadian kegagalan telah dibentuk dalam sebuah diagram, maka dapat dilakukan kegiatan untuk mengidentifikasi factor penyebab kejadian dan dampaknya. 5. Root cause identification Setelah mengidentifikasi semua causal factor, maka ditentukan root cause utama. Cara menentukan root cause menggunakan fish bone diagram 6. Corrective action effectiveness assessment. Merupakan langkah terakhir dalam menghasilkan rekomendasi kegiatan corrective yang akan diambil dalam mengatasi kejadian tersebut. What can be done - how will solution implemented Who will responsible - what are the risks of implementing the solution

Pareto Chart Merupakan salah satu tools dalam basic tools quality control. Direpresentasikan dalam bentuk grafik batang Setiap batang memiliki ketinggian yang menunjukkan frekuensi kejadian Batang disusun berurutan dari yang tertinggi hingga terendah

Fish bone diagram

Contoh fish bone diagram