Ari Husaini/
Hoverbike adalah sepeda motor terbang yang dikembangkan oleh Chris Malloy dari Selandia Baru, yang dikerjakan dalam garasi rumahnya, yang berlokasi di pinggiran kota Sydney, Australia. Produk ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan selama satu tahun. Chris Malloy yang telah merancang sepeda motor terbang yang disebut Hoverbike bermesin empat langkah cc yang menghasilkan tenaga 107 hp untuk memutar 4 baling-baling.
Polisi Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi polisi pertama yang menggunakan kendaraan super canggih dan mahal untuk berpatroli. Sebelumnya mereka menggunakan mobil patroli Lamborghini, robot yang mengemudi sendiri dan personel android. Selain tiga fasilitas tersebut, Polisi Dubai juga akan dimanjakan dengan motor terbang yang disebut Scorpion. Motor terbang ini dirancang oleh perusahaan teknologi Rusia Hoversurf Tidak seperti motor pada umumnya, motor buatan Rusia ini mengandalkan empat baling-baling untuk tetap berada di udara. Kecepatan motor terbang ini mencapai 64 kilometer per jam dan waktu tempuh 25 menit, dengan satu jok motor, yang bisa mengangkut bobot hingga 272 kilogram, dan juga bisa beroperasi secara mandiri.
Prinsip kerja baling- baling ini mengikuti prinsip helikopter Chinook dengan rotor tandem. Kedua rotor baling-baling berputar saling berlawanan arah untuk melenyapkan efek torsi dari kedua rotor. Seperti halnya sepeda motor konvensional, Hoverbike sepenuhnya dikendalikan melalui setang. Gerakan maju-mundur dikendalikan lewat grip seperti pada sepeda motor biasa. Grip sebelah kanan digunakan untuk meningkatkan dorongan, sementara grip sebelah kiri mengendalikan sudut lewat pengaturan kecepatan kedua rotor. Saat merunduk ke depan, kendaraan akan maju dan begitu pula sebaliknya ketika kendaraan mundur.
Saat digeber, Hoverbike mampu melaju dengan kecepatan maksimal hingga 72 km/jam dan melayang pada ketinggian 3,7 meter. Hoverbike mampu ditumpangi dua orang sekaligus, asalkan total beratnya tidak melampaui batas maksimum 140kg. Mampu menyalurkan tenaga hingga 80 kW dan terbang hingga ketinggian kaki. Cara mengendarainya mudah seperti mengendarai motor. Dilengkapi dengan 2 buah parasut sebagai pengaman kecelakaan. Karena termasuk dalam kendaraan ultralite, yang berarti bahwa tidak akan memerlukan lisensi pilot untuk menerbangkannya.
Harga cukup mahal, yaitu 85 ribu dollar AS atau kisaran Rp 900 jutaan. Ada juga yang mengatakan harga sekitar US$ 40 ribu atau sekitar Rp 340,7 jutaan. Belum ada di Indonesia, dan distribusi penjualan masih jarang. Untuk menjelajah lebih jauh perlu tangki bensin sekunder.