PEMBIMBING: DR. JOKO PURNOMO, SP. B (K) ONK KANKER PAYUDARA PADA KEHAMILAN Disusun Oleh : Lulut Khoridatur R.G Raynalda Chriesmart DG M. Rizki KamilG Ulfa Puspita R.G KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH SUB BAGIAN ONKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2018
LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan merupakan keganasan penyebab kematian kedua terbanyak setelah kanker serviks.
perempuan laki-laki Berdasarkan data dari American Cancer Society (2016), kanker payudara invasif didiagnosis sekitar: Sebesar kasus baru pada kanker payudara in situ didiagnosis pada wanita.
12.9% Kematian (IARC, 2012) Pada 2015, sekitar wanita diperkirakan meninggal akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2016).
Kanker payudara juga merupakan kanker yang terbanyak ditemukan pada wanita hamil dan menyusui dengan angka kejadian 1 kasus dalam kehamilan 3-6 peneliti lain menyebutkan 3 dalam kehamilan dan 3% dari seluruh penderita kanker payudara merupakan wanita hamil.
Kanker payudara pada kehamilan paling banyak ditemukan pada wanita yang menunda kehamilan pada usia mencapai 30 sampai 40 tahunan. Usia terbanyak kanker payudara dalam kehamilan pada 32 – 38 tahun. Kanker payudara pada kehamilan sering ditemukan pada stadium lanjut.
Banyak penelitian mencari pengaruh kehamilan sebagai risiko kanker payudara dan keamanan kehamilan setelah pengobatan. Meskipun jarang, kanker payudara yang didiagnosis dalam massa kehamilan merupakan tantangan bagi para dokter sebagai pembuat keputusan pengobatan. Akan tetapi sangat sedikit informasi yang ada mengenai wanita yang didiagnosis kanker payudara selama kehamilan atau wanita yang ingin hamil setelah didiagnosis kanker payudara, sehingga menyulitkan bagi dokter dalam mengambil keputusan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker payudara terjadi jika terjadi proliferasi dari sel-sel pada mammae melebihi dari batas seharusnya dan tidak bisa terkontrol. Sel-sel ini akan membentuk tumor yang hanya bisa dilihat melelui rontgen foto atau teraba sebagai benjolan. Tumor yang dikatakan ganas (malignant) adalah setiap tumor yang mampu meluas menginvasi jaringan disekitarnya dan meluas (metastasis) ke berbagai organ lain di dalam tubuh (ACS, 2010). Munculnya Kanker payudara dapat dimulai dari beberapa bagian pada mammae. Kejadian kanker payudara paling banyak dimulai dari bagian ductal yang biasa disebut sebagai ca ductal. Sebagian kanker payudara dimulai dari bagian kelenjar yang memproduksi ASI dan biasa disebut dengan ca lobular. Selain itu ada beberapa tipe yang jarang ditemukan yaitu limfoma dan sarkoma (ACS, 2010). DEFINISI
1,7 juta kasus kanker payudara terdeteksi di dunia 12% dengan kasus baru dan 25% pada semua kasus kanker pada wanita (WHO, 2012). Dari wanita – wanita yang didiagnosa dengan kanker payudara yang berumur dibawah 40 tahun, hanya kira kira 10% yang akan hamil. Data ini secara pasti menunjukkan rendahnya angka kejadian kehamilan dengan kanker payudara. Meskipun secara keseluruhan angka kejadiannya rendah, bagaimanapun kanker payudara pada masa kehamilan merupakan suatu keganasan penyakit pada masa kehamilan nomer dua setelah kanker cerviks. EPIDEMIOLOGI
ANATOMI, HISTOLOGI, FISIOLOGI PAYUDARA
Anatomi Payudara
Kelenjar payudara utamanya berasal dari penebalan epidermis yang berkembang sepanjang permukaan depan tubuh. Pada masa anak-anak Pada masa pubertas Pada akhir kehamilan Pada fase menopause FISIOLOGI PAYUDARA
HISTOLOGI PAYUDARA
Umur Riwayat kanker payudara Riwayat keluarga Perubahan payudara tertentu Perubahan genetic Riwayat reproduksi dan menstruasi FAKTOR RESIKO Ras Terapi radiasi Kepadatan jaringan payudara Overweight Kurangnya aktivitas fisik Diet
1. Non invasive carcinoma Ductal Carcinoma In Situ Lobular Carcinoma In Situ KLASIFIKASI KANKER PAYUDARA
2. Invasive carcinoma Paget’s disease dari papilla mammae Invasive ductal carcinoma Adenocarcinoma with productive fibrosis Medullary carcinoma Mucinous carcinoma Papillary carcinoma Tubular carcinoma Invasife lobular carcinoma KLASIFIKASI KANKER PAYUDARA
Tumor Primer (T) TXTumor primer tidak dapat dinilai T0Tidak ada bukti terdapat tumor primer TisCarcinoma in situ Tis(DCIS)Ductal carcinoma in situ Tis(LCIS)Lobular carcinoma in situ Tis(Paget's) Paget's disease dari papilla mammae tanpa tumor (Catatan : Paget's disease yang berhubungan dengan tumor diklasifikasikan menurut ukuran tumor) T1Tumor ≤ 2 cm T1micMicroinvasion ≤ 0.1 T1aTumor > 0.1 cm tetapi tidak lebih dari 0.5 cm T1b Tumor > 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm T1cTumor > 1 tetapi tidak lebih dari 2 cm T2Tumor > 2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm T3Tumor > 5 cm T4Tumor ukuran berapapun dengan perluasan langsung ke dinding dada atau kulit, seperti yang diuraikan dibawah ini : T4aPerluasan ke dinding dada, tidak melibatkan otot pectoralis T4bEdema (termasuk peau d'orange), atau ulserasi kulit [ayudara, atau ada nodul satelit terbatas di kulit payudara yang sama T4cKriteria T4a dan T4b T4dInflammatory carcinoma STAGING
Kelenjar Getah Bening—Klinis (N) NXKGB regional tidak dapat dinilai (misalnya sebelumnya telah diangkat) N0Tidak ada metastasis ke KGB regional N1Metastasis ke KGB aksilla ipsilateral tetapi dapat digerakkan N2 Metastasis KGB aksilla ipsilateral tetapi tidak dapat digerakkan atau terfiksasi, atau tampak secara klinis ke KGB internal mammary ipsilateral tetapi secara klinis tidak terbukti terdapat metastasis ke KGB aksilla ipsilateral N2aMetastasis ke KGB aksilla ipsilateral dengan KGB saling melekat atau melekat ke struktur lain sekitarnya. N2b Metastasis hanya tampak secara klinis ke KGB internal mammary ipsilateral dan tidak terbukti secara klinis terdapat metastasis ke KGB aksilla ipsilateral N3 Metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksilla, atau secara klinis ke KGB internal mammary ipsilateral tetapi secara klinis terbukti terdapat metastasis ke KGB aksilla ipsilateral; atau metastasis ke KGB supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB infraklavikula atau aksilla ipsilateral N3aMetastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral N3bMetastasis ke KGB internal mammary dan aksilla N3cMetastasis ke KGB supraklavikula ipsilateral STAGING
Metastasis Jauh (M) MXMetastasis jauh tidak dapat dinilai M0Tidak terdapat metastasis jauh M1Terdapat metastasis jauh
Stage 0 TisN0M0 Stage I T1 a N0M0 Stage IIA T0N1M0 T1 a N1M0 T2N0M0 Stage IIB T2N1M0 T3N0M0 Stage IIIA T0N2M0 T1 a N2M0 T2N2M0 T3N1M0 T3N2M0 Stage IIIB T4N0M0 T4N1M0 T4N2M0 Stage IIIC Any TN3M0 Stage IV Any TAny NM1 STAGING
Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau di daerah ketiak Puting susu terasa mengeras Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudara Puting susu tertarik ke dalam payudara Kulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau bengkak. Kulit mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk. Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu GEJALA
Inspeksi Inspkesi bentuk, ukuran, dan simetris dari kedua payudara, apakah terdapat edema (peau d’orange), retraksi kulit atau puting susu, dan eritema Palpasi Dilakukan palpasi pada payudara apakah terdapat massa, termasuk palpasi kelenjar limfe di aksila, supraklavikula, dan parasternal. Setiap massa yang teraba atau suatu lymphadenopathy, harus dinilai lokasinya, ukurannya, konsistensinya, bentuk, mobilitas atau fiksasinya Pemeriksaan fisik
Adanya kehamilan yang menyertai karsinoma payudara merupakan problematik tersendiri, baik dari segi diagnosis, pemeriksaan “imaging”, patologi, ataupun pengobatan. Adanya pendapat bahwa karsinoma payudara disertai kehamilan mempunyai prognosis yang lebih buruk, tidak terbukti pada penelitian yang ada, jika distratifikasikan berdasarkan stadium. KANKER PAYUDARA PADA KEHAMILAN
Pengobatan kanker payudara pada wanita hamil biasanya tergantung pada tingkat keganasan kanker dan usia janin. Dengan mempertimbangkan efek radiasi terhadap janin, penentuan tingkat keganasan terbatas pada penggunaan Ultrasound dan MRI. Keamanan melakukan biopsi belum sepenuhnya dievaluasi. Isosulphan blu dye tidak boleh digunkan selama kehamilan. Bagaimanapun koloid radiolabelled lebih aman karena pengambilan yang cepat dari sistem retikuloendotelial. Data terbaru menunjukkan dosis radiasi minimal selama biopsi nodus limfe, sehingga prosedur ini diperbolehkan untuk diilakukan selama kehamilan. PERTIMBANGAN PENGOBATAN
Pilihan terapi lokal dipengaruhi fakta bahwa radioterapi merupakan kontra indikasi selama hamil karena resiko radiasi terhadap perkembangan janin. Dengan demikian, mastektomi merupakan pilihan terapi pada wanita di awal kehamilan dengan tumor stadium dini. Resiko pembiusan dan pembedahan secara umum tergantung usia dari fetus. Payudara tetap dipertahankan bila pasien akan melahirkan dalam waktu dekat, atau pasien yang memilih pengobbatan kemoterapi selama kehamilan diikuti radiasi setelah melahirkan. PILIHAN PENGOBATAN
PENUTUP
Kanker payudara pada kehamilan harus mendapat perhatian khusus dan pemeriksaan payudara yang teliti pada pasien pada saat kunjungan prenatal pertama, terutama bila ada keluhan dan gejala selama kehamilan. Keterlambatan diagnosis merupakan penyebab utama meningkatnya stadium dan menurunnya angka harapan hidup. Prognosis kanker payudara pada kehamilan dibanding dengan tanpa kehamilan sama. Massa payudara harus dibiopsi. Standar terapi kanker payudara selama trimester pertama adalah MRM. Lumpektomi dan diseksi kelenjar aksila yang diikuti dengan radiasi setelah melahirkan. Pilihan kemoterapi dilakukan pada trimester kedua dan ketiga, setelah diberi penjelasan rinci tentang manfaat dan efek samping yang akan timbul. Terminasi kehamilan tidak memperbaiki prognosis. KESIMPULAN
Skrining dan deteksi dini perlu dilakukan oleh semua orang khususnya wanita, baik yang memiliki keluhan maupun tidak. Skrining yang baik dan akurat dapat menentukan prognosis penderita. Kanker payudara pada kehamilan memerlukan penanganan lebih lanjut yang lebih teliti dan hati-hati. SARAN
American Cancer Society Breast cancer. Dapat diakses di Azamris Kanker Payudara pada Kehamilan. Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RS. Dr. M. Djamil, Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Bickley LS Buku ajar pemeriksaan fisik & riwayat kesehatan. Jakarta: ECG Bruicardi FC Schwartz’s: Principles of surgery tenth edition. Chicago: McGraw-Hill Colditz GA, Bohlke K, Berkey CS Breast cancer risk accumulation starts early – prevention must also. Breast Cancer Res Treat, 145(3): De jong W dan Sjamsuhidajat R Ilmu Bedah. Jakarta: ECG Depkes Infodatin: Stop kanker. Jakarta: Kementerian kesehatan Indonesia. Mansjoer, Arif Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III jilid 2. Media Aesculapius fakultas kedokteran UI. Jakarta. Halaman: 283 – 287. Pierce A. Grace n Neil R. Borley At a Glance, ilmu bedah. Edisi III. Penerbit Erlangga, Jakarta. Halaman: Tjindarbumi, Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya, Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. WHO Cancer. Dapat diakses di WHO Breast cancer statistics. Dapat diakses di -- Breast cancer statistics. DAFTAR PUSTAKA