BAHAN BACAAN 1.Croser, P., Pneumatics : Basic Level TP 101. Festo Didactic KG, 2.D-7300 Esslingen 1. 3.Croser, P., Pneumatik. Festo Didactic.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSK (Pengantar Sistem Kontrol)
Advertisements

SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
BASIC ENGINE.
BASIC ENGINE Combussion Engine.
SISTEM PERPIPAAN Definisi fluida Mekanika Fluida Transportasi fluida
A. Agung Putu Susastriawan
Siklus Udara Termodinamika bagian-1
Pengenalan Sistem Kontrol Pneumatik M
PNEUMATIK AIR SERVICE UNIT.
PENGANTAR SISTEM KONTROL
A. Agung Putu Susastriawan
Kontak-Kontak Mekanik
A. Agung Putu Susastriawan
Ahmad Adib Rosyadi, S.T., M.T.
8. katup (valve), fungsi dan simbolnya dalam sistem pneumatik
PERBEDAAN MESIN 2 TAK DAN MESIN 4 TAK PADA SEPEDA MOTOR Didiek Ferdy Setiawan.
Motor 2 Tak Motor bensin 2 tak tidak dilengkapi dengan mekanisme katup, tetapi hanya dilengkapi dengan saluran pemasukan, saluran pembuangan dan saluran.
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
KOMPRESOR TORAK.
KOPLING & REM Fanni Hilma N ( ) Ryanto Satya ( )
1 MOTOR BAKAR c b W d a V V2 V1 Motor Bensin
1. Sebuah pesawat mendarat dengan kelajuan 360 km/jam
PNEUMATICS Oleh : Totok Heru TM., M.Pd..
Sistem PLC - TK3434 (Programmable Logic Controler)
Sistem PLC - TK3434 (Programmable Logic Controler)
Sistem PLC - TK3434 (Programmable Logic Controler)
Teknologi Dan Rekayasa
PNEUMATICS Oleh : Totok Heru TM., M.Pd..
10. Diagram rangkaian dan Penomoran komponen pneumatik
MEMPROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR)
TEKNIK KONTROL OTOMASI / OTOMATISASI.
Udara tekan dan Kompresor bertingkat banyak
Pompa Sentrifugal Bertingkat
GAYA Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Simbol Dasar Hidrolik Garis Kerja (Working Line)
Sistem PLC - TK3434 (Programmable Logic Controler)
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
Sistem PLC - TK3434 (Programmable Logic Controler)
Siapkah anda untuk belajar Pneumatik Sekarang…. Jika Siap…
12. Pengembangan sistem kontrol Pneumatik
PENGANTAR SISTEM KONTROL
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
PENGANTAR SISTEM KONTROL
12.2 Memasang alat mesin irigasi
KOMPRESOR UDARA Oleh : Zifa Murath.
Oleh : Fatchur Rijal Alatas
Silinder dan cara aktuasinya pada sistem pneumatik
Komponen sistem Pneumatik
Air Lift Operation (Cara kerja pengangkutan dengan udara)
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
Kelompok 5 PNEUMATIK & HIDROLIK (Katup Pneumatik Saklar Tekan)
Siapkah anda untuk belajar Pneumatik Sekarang…. Jika Siap…
Modul Pneumatik A+ B- A- B+
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
Katup Sistem Pneumatik
Modul Elektropneumatik B-A-B+A+
Modul Elektropneumatik B+A-B-A+
Sintesis Sistem Pneumatik
Modul Pneumatik B+ A+ B- A-
Modul Pneumatik A- B- A+ B+
Tugas Akhir PENGUJIAN POMPA HIDRAM SEBAGAI POMPA RAMAH LINGKUNGAN
TUGAS MESIN-MESIN FLUIDA “KOMPRESOR TORAK” Nama-nama kelompok : Nama-nama kelompok : 1. Bistok Hendy 2. Rudi saputra 3. Irfan 4. Joko Sulistyo.
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
POMPA. Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga.
JARINGAN-JARINGAN DASAR
Komponen Sistem Hidrolik Oleh Arif Nurachman, S.Pd. NIM
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Transcript presentasi:

BAHAN BACAAN 1.Croser, P., Pneumatics : Basic Level TP 101. Festo Didactic KG, 2.D-7300 Esslingen 1. 3.Croser, P., Pneumatik. Festo Didactic. Penyunting: Budi Hartanto. 4.Patient, P., Pickup, R., dan Powell, N., 1985, Pengantar Ilmu Teknik Pneumatika., Alih bahasa: Widodo, A.T.K., PT.Gramedia, 5.Jakarta. 6.Sugihartono, 1985, Dasar-dasar Kontrol Pnematik, Tarsito, Bandung. 7.Suyanto, 2000, Pengantar Sistem Pneumatik, Jurusan Pendidikan 8.Teknik Mesin dan Teknik Mesin, Universitas Negeri 9.Yogyakarta, Yogyakarta. 10.Werner, H., Pneumatics: Book of Exercises with Solutions. Festo Didactic KG, D73734 Esslingen.

SECTION 1 Pneumatics Definition Compressor Actuator Directional Way Valve Pneumatics Circuit Electropneumatics Circuit

Pengertian Pneumatika Sumber pembangkit pneumatik adalah udara bertekanan (angin). Untuk menghasilkan udara bertekanan diperlukan kompresor.

Pengelompokan Jenis Kompresor Udara Jenis-jenis Kompresor Kompresor Torak Resiprokal Kompresor Torak Rotari Kompresor Aliran Kompresor Aliran Radial Kompresor Aliran Aksial Kompresor Torak (piston) Kompresor Diapragma Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Kompresor Sekerup Roots Blower Compressor

1.Penghantaran volume, 2.Tekanan, 3.Penggerak, 4.Pengaturan, 5.Pendinginan, 6.Tempat pemasangan, 7.Penampungan Kriteria Pemilihan Kompresor

Penampung Udara Bertekanan (Tangki Angin) Penyangga Saluran Pembuang Lubang Lalu Orang Penutup Katup Manometer ThermometerKatup Tekanan Bantu Badan Tangki

LINIEAR ACTUATOR A. Single Acting Silinder Silinder Bergerak maju menggunakan media udara kompresi Silinder Bergerak mundur menggunakan pegas / per Simbol :

LINIEAR ACTUATOR B. Double Acting Silinder Silinder Bergerak maju menggunakan media udara kompresi Silinder Bergerak mundur menggunakan media udara kompresi Simbol :

SILINDER Silinder Kerja Tunggal / Ganda Piston Diameter Panjang Langkah (Stroke Length) Volume Silinder

PISTON DIAMETER Sebuah benda kotak akan diangkat dengan menggunakan silinder. Massa benda 100 kg, tekanan udara 6 bar dan ketinggian angkat yang diperlukan 500 mm.

SOLUSI Gaya Gravitasi F = m.g = 100 kg. 10 m/dt 2 = 1000 N Tekanan udara kompresi P = 6 bar = Pascal = N / m 2 Friksi / Gesekan R= +/- 10% = 10% N = 100 N Effektive Force F = p. A - R = p. π/4. d 2 - R

SOLUSI Diameter d = √ {(F+R) / (p x 0,786)} = √ {( )/ ( x 0,786)} = √ (0,00233 m 2 ) = 0,048 m = 48,3 mm Piston Diameter = 48,3 mm = 50 mm

Katup Pengarah (directional way valve) Katup pengarah adalah perlengkapan pneumatik yang menggunakan lubang-lubang saluran kecil yang akan dilewati oleh aliran angin, terutama untuk mulai (start) dan berhenti (stop) serta mengarahkan aliran itu.

Katup Pengarah Cara Menggambar dan Membaca Simbul-simbul katup pengarah b a Fungsi dan prinsip kerja digambarkan di dalam kotak bujur sangkar. Garis menunjukkan aliran, anak panah menunjukkan arah aliran. Posisi penutupan lubang-lubang katup ditunjukkan di dalam kotak oleh garis tegak lurus (bentuk siku-siku). Katup dengan 3 perubahan posisi, maka posisi tengah adalah sebagai posisi netral (posisi normal) dengan ditandai huruf kecil o. Persimpangan aliran digambarkan oleh sebuah titik yang tebal atau lingkaran kecil yang diblok hitam. Perubahan posisi katup dapat dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya huruf : a, b, c, dan seterusnya. Sambungan (lubang saluran masuk dan keluar) ditunjukkan oleh garis dan digambar di luar kotak yang menyatakan posisi normal (awal). Posisi lain diperoleh dengan merubah kotak bujur sangkar sampai arah alirannya sesuai terhadap sambungannya (jumlah lubang-lubangnya). Jumlah bujur sangkar yang berdekatan menunjukkan banyaknya per- ubahan posisi yang dimiliki oleh katup tersebut. Perubahan posisi kerja katup digambarkan dengan bentuk segi empat bujur sangkar. o ba

Tanda-tanda dan Penomoran pada Lubang-lubang Katup Pneumatik NoJenis saluran:Diberi tanda: 1.Kerja (keluar dari katup)A, B, C, … atau2, 4, 6, … 2.Tenaga (pressure)P (Pressure) atau 1 3.Pembuangan dari katupR, S, T, … atau 3, 5, 7, … 4.Kontrol atau sinyalX, Y, Z, … atau 1.2 ; 1.4 ; 1.6 ; …

MACAM-MACAM KATUP PNEUMATIK Penandaan Katup Posisi Normal (Awal) Simbul Katup Menutup2/2-way Membuka 2/2-way 3/2-wayMenutup 3/2-way Membuka 3/3-wayMenutup Ada 3 posisi aliran posisi tengah menutup 1 pemasukan 1 pembuangan Penandaan Katup Posisi Normal (Awal) Simbul Katup 4/2-way 4/3-way A & B posisi pembuangan 5/2-way Ada 2 saluran pembuangan 6/3-way

1. Manual Control Jenis-jenis penggerak katup pneumatik Secara umum Tombol Tekan (Push Button) Tuas (Lever) Pedal / injakan 2. Mechanical Control Plunyer Pegas (Spring) Rol (Rooler) Rol tuas dengan kembali bebas

3. Pressure Control Jenis-jenis penggerak ….. lanjutan 4. Electrical Control Memakai tekanan udara dari satu arah Memakai tekanan udara dari dua arah secara bergantian Dua buah solenoid (double solenoid) secara bergantian Sebuah solenoid (single solenoid)

Kontrol rangkaian pneumatik, berdasarkan aliran udaranya dapat dibedakan menjadi 2 sistem yaitu: Sistem pengontrolan langsung Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit, ukuran katup kontrol kecil dan gaya aktuasinya rendah. Sistem pengontrolan tak langsung. Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara banyak, ukuran katup kontrol besar dan gaya aktuasinya tinggi

Langsung Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik Tak Langsung

Langsung Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik Tak Langsung

Permasalahan 1 Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan dan akan mundur menyentuh limit switch belakang secara terus menerus jika tombol start ditekan dan akan berhenti jika tombol start dilepaskan.

Permasalahan 2 Dua Buah silinder kerja ganda dengan 4 buah roler lever dan sebuah push button bekerja sebagai berikut: Saat push button ditekan silinder A akan bergerak maju sampai maksimal kemudian diikuti oleh silinder B sampai maksimal yang menyebabkan silinder A kembali mundur dan diikuti oleh silinder B. Siklus akan berulang jika push button ditekan terus.

Pembalik kotak