Momen dan Kopel.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. STATIKA DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Advertisements

Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menformulasikan hubungan.
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
KULIAH II STATIKA BENDA TEGAR.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
11. MOMENTUM SUDUT.
10. TORSI.
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
VEKTOR 2.1.
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
KESETIMBANGAN STATIKA
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Vektor.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Pertemuan 4 MOMEN DAN KOPEL
Medan dan Dipol Listrik
VektoR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
PERPUTARAN ( ROTASI ) Selanjutnya P disebut pusat rotasi dan  disebut sudut rotasi.  > 0 jika arah putar berlawanan arah putaran jarum jam.
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
Fisika Dasar I Kode Mata Kuliah : TKI 4102
STATIKA.
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Medan dan Dipol Listrik
Medan dan Dipol Listrik
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
BAB. 3 (Skalar, Vektor) 5/22/
Teknologi Dan Rekayasa
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIA / Ganjil Materi Pembelajaran : Vektor Alokasi Waktu : 1 x 120 menit.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
BESARAN VEKTOR Disusun oleh: 1. Wasilah Arwanda Arna ( ) 2. Nur Chanif Muflichah ( ) 3. Dwi Indrawati ( ) Fakultas Keguruan.
USAHA.
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
BIOMEKANIKA.
D I N A M I K A Teknik Mesin-Institut Sains & Teknologi AKPRIND.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
KESETIMBAGAN Pertemuan 10.
VEKTOR.
KESETIMBANGAN DAN TITIK BERAT
Momen Gaya(Torsi) Oleh STEVANNIE. Torsi Torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan lengan panjang lengan gaya(lengan torsi) Lengan torsi adalah.
DINAMIKA ROTASI 2 Disusun Oleh: Ryani Oktaviana Nurfatimah ( )
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
Kuliah Ke-6 Mekanika Teknik Adi Wirawan Husodo
BAB 2 VEKTOR 2.1.
VEKTOR.
Kesetimbangan Rotasi dan Dinamika Rotasi
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Menguraikan gaya F1 F F2.
Transcript presentasi:

Momen dan Kopel

Momen Momen adalah sebuah gaya yang bertendensi (bermaksud) untuk menggerakkan dan memutar benda. Momen juga sering disebut tarsi. Gambar di bawah menunjukkan sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bertendensi untuk memutar benda. Besarnya momen = gaya Kali jarak. M = F . d [N.m] Tanda Momen (perjanjian) Yang searah dengan jarum jam diberi tanda positif ( + ) dan yang berlawanan dengan arah jarum jam diberi tanda negatif ( - ).

Prinsip Momen Prinsip momen yang terpenting adalah menurut teori Varignon atau disebut principle of moment. Theory Varignon menyatakan : "Momen suatu gaya terhadap suatu titik, sama dengan jumlah momen komponen-komponennya terhadap titik yang sama". Bukti: Karena jajaran genjang : ad = ab + bd. bd = ac. R.sin = P.sin + Q.sin sebab : ad = R.sin ab = P.sin ac = Q.sin

Jika dikalikan dengan oa maka : R.sin. Oa = P.sin.oa + Q. sin. oa P = oa.sin q = oa.sin R = oa.sin R.r = P.p + Q.q Telah terbukti bahwa momen suatu gaya ( R ) terha­dap suatu titik (a ) = ( R. r ) sama dengan jumlah momen komponen- komponennya = ( P.p + Q.q ). Rumus ini dapat juga berlaku untuk komponen gaya­-gaya yang lebih dari dua.

Contoh : Diketahui : Lihat gambar Ditanya Momen terhadap titik o. Jawab MO = F . (a + b) Jawab: d = lengan momen d = 4 cos 40º + 2 sin 40º = 4.35 m cara I, Mo = F.d = 600 (4.35) = 2610 Nm

b. Cara II, Mengganti gaya dengan komponennya F1 = 600 cos 40º = 460 N F2 = 600 sin 40º = 386 N Teorema Varignon memberikan: Mo = 460 (4) + 386 (2) = 2610 Nm c. Dengan prinsip transmisibilitas, menggeser gaya ke titik B, sehingga: d1 = 4 + 2 tan 40º = 5.68 m, dan Mo = 460 (5.68) = 2610 Nm d. Dengan prinsip transmisibilitas, menggeser gaya ke titik C, sehingga: d1 = 2 + 4 ctgn 40º = 6.77 m, dan Mo = 386 (6.77) = 2610 Nm

Kembali pada dahulu mengenai mencari titik tangkap R, dengan metode momen. Diketahui : lihat gambar. R dan letak R. Ditanya : R dan letak R Jawab : Misal letak R di C R = F1+ F2 = 2 + 6 = 8 [N] Prinsiple momen Momen suatu gaya = jumlah momen komponen - komponennya. Ditinjau terhadap titik A.

KOPEL Kopel adalah momen yang disebabkan oleh dua gaya yang sama dan berlawanan. Kopel mempunyai sifat yang tunggal (unique) yaitu momen pada semua titik a­kan sama dan hal ini sangat penting dalam mekanik. Kita lihat gambar bawah, gaya F dan - F jaraknya sama dengan d, ini tidak dapat dikombinasikan karena jumlahnya sama dengan O, akibatnya akan menyebabkan putaran. Kombinasi momen terhadap 0 disebut Kopel ( M ). F Momen terhadap O. M = - F ( a+d ) + F.a = F.a - F.d + F.a = - F.d Di sini besarnya kopel pada setiap titik adalah sama yaitu gaya kali jarak kedua gaya tersebut (lengan)

Contoh F bekerja pada A, jika di tambahkan sejumlah gaya dan gaya tersebut saling meniadakan (F=O) maka akan timbul kopel. Besarnya kopel: M = - F.d. M = -F.d

Letakkan gaya 80 [N] pada lever dengan sistem seperti di atas, gaya dan kopel pada 0. Kopel = - F x l x sin 60o = - 80x90xsin 60o = - 7200x0.866 [N.mm] = - 6235,2 [N.cm]

Sebuah gaya F dengan besar 100 N dikenakan pada titik asal O dari sumbu-sumbu x, y dan z. garis gaya F yang melalui titik A berkoordinat 3, 4 dan 5 m. Tentukan: Komponen – komponen skalar x, y dan z dari F. Proyeksi F pada bidang x-y

Suatu tarikan T sebesr 10 kN dikenakan pada kabel yang terikat pada puncak A dari tiang tegar dan ditanamkan di tanah di B. Tentukan Momen Mz akibat T terhadap sumbu z yang melalui pondasi O Besar momen terhadap titik O Mo = Fx.15 – Fz.15 + Fy.0 atau Mo = Fx,y * 15 (Nm)