SISTEM PERIODIK UNSUR APAKAH SISTEM PERIODIK UNSUR ITU ? H1H1 Li 3 Be 4 B5B5 C6C6 N7N7 O8O8 F9F9 Ne 10 He 2
HINGGA SAAT INI TELAH DIKENAL 118 MACAM UNSUR Untuk mempelajari unsur-unsur yang begitu banyak diperlukan suatu cara yang mudah untuk mengenali sifat-sifatnya. Sistem periodik unsur merupakan suatu sistem yang sangat baik untuk mempelajari kecenderungan sifat unsur dan beberapa sifat lainnya.
PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR Ahli kimia Arab dan Persia Mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan non logam Antoine Lavoisier (1789) Mengelompokkan zat-zat menjadi gas, non logam, logam dan tanah. John Dalton (1808) Mengelompokkan zat-zat berdasarkan kenaikan massa atomnya (sebanyak 36 unsur).Menurut Dalton : Unsur yang berbeda memiliki atom- atom dengan sifat dan massa yang berbeda.
J.J. Berzelius (1828) Mengelompokkan zat-zat berdasarkan kenaikan massa atomnya. Berzelius menyempurnakan dan mengoreksi beberapa kesalahan Dalton dalam penentuan massa atom unsur. Triade Dobereiner oleh J.W. Dobereiner (1829) Dari unsur unsur yang dipelajarinya diperoleh suatu pola yang disebut Triade Dobereiner, yaitu bila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka setiap kelompok terdapat tiga unsur massa unsur di tengah merupakan rata-rata dari massa unsur yang ditepi.
Contoh : Triade 1 : Li NaK massa atom Triade 2 : Ca SrBa massa atom Triade 3 : Cl BrI massa atom Kelemahan : Hanya menitikberatkan hubungan masing-masing unsur dalam triade dan gagal menjelaskan hubungan antara triade satu dengan triade yang lain.
Hukum Oktaf Newlands John Newlands (1865) menunjukkan bahwa Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.(disebut Hukum Oktaf Newlands) Contoh : H 1 Li 2 Be 3 B 4 C 5 N 6 O 7 F 8 Na 9 Mg 10 Al 11 Si 12 P 13 S 14 Cl 15 K 16 Ca 17 Cr 18 Ti 19 Mn 20 Fe 21 Co&Ni 22 Cu 23 Zn 24 Y 25 In 26 As 27 Se 28 Br 29 Rb 30 Sr 31 Ce & La 32
Kelemahan sistem oktaf Newlands : Dalam tabel terdapat beberapa kotak yang menampung lebih dari satu unsur. Pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi pada unsur yang kedelapan. Sistem Periodik Mendeleev Dmitri Ivanovich Mendeleev (1869) menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan sifat fisis dan sifat kimia dihubungkan dengan massa atom unsur.
Dari susunan unsur-unsur itu didapatkan hukum periodik Mendeleev : Bila unsur- unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik. Susunan unsur-unsur itu disebut Sistem Periodik Mendeleev atau Sistem Periodik Bentuk Pendek. (diterbitkan pertama kali tahun 1871)
Sistem Periodik Mendeleev No. Gol. I - R 2 O Gol. II - RO Gol. III - R 2 O 3 Gol. IV RH 4 RO 2 Gol. V RH 3 R 2 O 5 Gol. VI RH 2 RO 3 Gol. VI I RH R 2 O 7 Gol. VIII - RO 4 1H=1 2Li=7Be=9,4B=11C=12N=14O=16F=19 3Na=23Mg=24 Al=27,3 Si=28P=31S=32 Cl=35,5 4K=39Ca=40- = 44Ti=48V=51Cr=52Mn=55 Fe=56,Co=59, Ni=59, Cu=63 5(Cu=63Zn=65- = 68- = 72As=75Se=78Br=80 6Rb=85Sr=87Yt=88Zr=90Nb=94Mo=96- = 100 Ru=104, Rh=104, Pd=106, Ag=108 7( Ag = 108 )Cd=112In=113 Sn=118Sb=122Te=128 I=127- 8Cs=133Ba=137Di=138 Ce= (-) Er=178 La=180Ta=182 W=184- Os=195, Ir=197, Pt=198, Au= (Au=199) Hg=200Tl=204 Pb=207 Bi= Th=231 -U=240
Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev : ada beberapa unsur yang penempatannya tidak sesuai dengan kenaikan massa atom, misalnya unsur Iodin (I=127) massa atomnya lebih kecil daripada Telurium (Te=128). Te didahulukan baru unsur I karena menitikberatkan sifat unsur. Hal ini mendorong para ahli untuk mencari dasar lain yang menentukan keperiodikan sifat unsur.
Henry Moseley (1931) Fisikawan Inggris menemukan bahwa keperiodikan sifat unsur unsur tidak didasarkan pada massa atom, tetapi didasarkan pada nomor atom atau muatan inti. Penyusunan sistem periodik berdasarkan nomor atom dan sifat atom dilakukan berdasarkan kenyataan bahwa unsur-unsur yang sama dapat memiliki massa atom yang berbeda (isotop). Susunan sistem periodik yang diusulkan Moseley akhirnya berkembang lebih baik hingga didapatkan bentuk seperti sekarang ini dengan mengunakan hukum periodik, “ bila unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik”. Sistem periodik modern disebut juga sistem periodik bentuk panjang.
H1H1 Li 3 Na 11 K 19 Rb 37 Cs 55 Fr 87 Be 4 Mg 12 Ca 20 Sr 38 Ra 88 Ba 56 Sc 21 Y 39 La 57 Ac 89 Ti 22 Zr 40 Hf 72 Rf 104 V 23 Nb 41 Ta 73 Db 105 Cr 24 Mo 42 W 74 Sg 106 Mn 25 Tc 43 Re 75 Bh 107 Fe 26 Ru 44 Os 76 Hs 108 Co 27 Rh 45 Ir 77 Mt 109 Ni 28 Pd 46 Pt Cu 29 Ag 47 Au Zn 30 Cd 48 Hg Ga 31 In 49 Tl Ge 32 Sn 50 Pb B5B5 Al 13 C6C6 Si 14 As 33 Sb 51 Bi Se 34 Te 52 Po N7N7 P 15 O8O8 S 16 Br 35 I 53 At Kr 36 Xe 54 Rn F9F9 Cl 17 Ne 10 Ar 18 He 2 SISTEM PERIODIK MODERN GOLONGAN PERIODEPERIODE y VIIB III B IVB VBVIB IA VIII B VA IBIIB IIIA IVA VIB VIIA VIIIA IIA Ce 58 Th 90 Pr 59 Pa 91 Nd 60 U 92 Pm 61 Np 93 Sm 62 Pu 94 Eu 63 Am 95 Cm 96 Tb 65 Dy 66 Cf 98 Ho 67 Es 99 Er 68 Fm 100 Tm 69 Md 101 No 102 Lu 71 Lr 103 Gd 64 Bk 97 Yb 70 Lantanida Aktinida logam
SISTEM PERIODIK MODERN Lajur mendatar disebut PERIODE Lajur vertikal disebut GOLONGAN Ada 7 periode yaitu ; - Periode 1 berisi 2 unsur disebut periode sangat pendek. - Periode 2 berisi 8 unsur disebut periode pendek. - Periode 3 berisi 8 unsur disebut periode pendek. - Periode 4 berisi 18 unsur disebut periode panjang. - Periode 5 berisi 18 unsur disebut periode panjang. - Periode 6 berisi 32 unsur disebut periode sangat panjang. Pada periode ini terdapat deretan unsur Lantanida (no. atom 58 s.d. 71) - Periode 7 sementara berisi 24 unsur disebut periode belum lengkap. Pada periode ini terdapat deretan unsur Aktinida (no. atom 90 s.d. 103.
Ada 8 golongan dalam sistem periodik yang ditandai dengan huruf romawi. Ada 2 golongan besar dalam sistem periodik yaitu golongan A atau golongan utama dan golongan B atau golongan transisi. Beberapa golongan memiliki nama khusus Golongan IA disebut golongan alkali Golongan IIA disebut golongan alkali tanah Golongan VIA disebut golongan khalkogen Golongan VIIA disebut golongan halogen Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK Unsur 3 Li : 1s 2 2s 1 atau 3 Li : 2,1 Jumlah kulit = 2, elektron valensi = 1 terletak pada periode 2 golongan IA Unsur 12 Mg : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 atau 12 Mg : 2,8,2 Jumlah kulit = 3,elektron valensi = 2 terletak pada periode 3 golongan IIA Unsur 13 Al : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 atau 1 3 Al : 2,8,3 Jumlah kulit = 3,elektron valensi 3 Terletak pada periode 3 golongan IIIA
Jadi : Nomor periode = jumlah kulit Nomor golongan = elektron valensi Latihan : Tentukan pada periode dan golongan berapakah unsur-unsur berikut dalam sistem periodik a. 16 Ab. 9 Xc. 34 Qd. 52 R
SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR- UNSUR Sifat keperiodikan unsur-unsur adalah sifat- sifat unsur yang berubah secara teratur. 1.Jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar yang ditempati elektron. Secara umum dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom unsur semakin kecil, sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom unsur semakin besar.
Dalam satu periode makin kekanan jumlah muatan positif inti (proton) makin bertambah, demikian pula elektron valensi makin bertambah sedangkan jumlah kulit tetap. Dengan demikian gaya tarik menarik inti dengan elektron semakin besar, akibatnya jari-jari atom semakin kecil. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit elektron makin bertambah, sehingga jarak kulit terluar dengan inti makin jauh,akibatnya jari-jari atom makin besar.
2.Energi ionisasi Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas. Contoh : Mg(g) Mg + (g) + e E 1 = 737,7 kJ mol -1 Mg + (g) Mg 2+ (g) + e E 1 = 1450,6 kJ mol -1 Secara umum dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi unsur-unsur semakin besar, sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi unsur-unsur semakin kecil.
3.Afinitas elektron Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan jika suatu atom menarik sebuah elektron. Contoh : Cl (g) + e Cl - (g) Af.E = 352,4 kJ Secara umum afinitas elektron unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan makin besar, sedangkan pada unsur-unsur segolongan dari atas kebawah semakin kecil Harga afinitas elektron sukar ditentukan, apalagi jika unsur tersebut sukar menangkap elektron. Untuk mengatasi hal ini digunakan besaran baru yaitu keelektronegatifan. periode golongan
4.Keelektronegatifan (elektronegatifitas) Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Secara umum keelektronegatifan unsur- unsur seperiode dari kiri kekanan makin besar, sedangkan keelektronegatifan unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil