“A RUS L ISTRIK ” Arus Listrik Mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Biasa di simbolkan sebagai “I” dengan satuan “Ampere” atau “A”
H UKUM O HM Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya Orang yang berhasil menemukan hukum ohm adalah seorang ahli fisika bernama George Simon Ohm Hukum Ohm berbunyi: "Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar jika suhu penghantar tetap”. Rumusan Hukum Ohm V = I.R
G RAFIK H UKUM O HM
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial yaitu dengan baterai. George Simon Ohm ( ) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya. Tepatnya berapa besara aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga bergantung pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Makin tinggi hambatan, makin kecil arus suatu tegangan V. Jadi, hambatan didefinisikan sebagai arus sebanding terbalik dengan hambatan. I = V/R, dimana R adalah hambatan kawat, V adalah beda potensial yang melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya. Hubungan ini sering dituliskan: V = IR Dan dikenal sebagai Hukum Ohm. (Giancoli, Douglas C., 2001:67-68)
Dari Grafik dapat diketahui, bahwa : Nilai dari hambatan dapat mempengaruhi nilai arus dan tegangan Nilai dari hambatan tidak dipengaruhi oleh nilai dari arus dan tegangan Hubungan antara tegangan dengan kuat arus adalah sebanding, semakin besar tegangan maka semakin besar pula kuat arus