السلام عليكم. Seminar Proposal Tugas Akhir JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2012 NAMA : RONI AGUSMANIZA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODOLOGI PENELITIAN
Advertisements

TRANSPORTASI MAKRO YENI WIPARTINI SE.MT.
Mode Choice Model (Model Pemilihan Moda)
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
Metode Penelitian Kuantitatif
BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Pertemuan IX.
MEMILIH METODE PENELITIAN
Studi Transportasi.
Travel Cost Method BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
Herman Sugianto ( ) Helmawati ( )
STUDI KELAYAKAN, ASPEK PASAR DAN TEKNIK
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
STATISTIK I (DESKRIPTIF) MKF
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL LINDAH PASURUAN
Teknik Penyusunan Laporan / Metodologi Penelitian
OUTLINE PENULISAN SKRIPSI
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
A S R I A N I STB. B1B PROGRAM STUDI MANAJEMEN
RUJUKAN TESIS : (SOEWARSO KOESOEMOBROTO) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI ANGKUTAN BUS UMUM JURUSAN PURI ANJASMORO (PRPP) – UNDIP – KLIPANG KOTA SEMARANG ANALISIS.
PENELITIAN SOSIOLOGI.
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
Travel Cost Method BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN
XIII. TATA CARA PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
MEMILIH METODE PENELITIAN
Pengumpulan Data Data statistik yang diharapkan adalah data yang
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PENDAHULUAN STATISTIK
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
OUTLINE PENULISAN SKRIPSI
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
DALAM PERKULIAHAN STATISTIK 1
Metodologi penelitian
USULAN PENELITIAN PENGARUH HARGA BAHAN POKOK TERHADAP DAYA BELI MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : SITI MUSYAROFA CBA
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI BAB I-V
PENGENALAN MATA KULIAH STATISTIKA
DATA STATISTIK.
MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN
VALIDASI PRAPOPOSAL PEMODELAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN ANTAR KOTA BUS DAN KERETA API (Studi Kasus Bus dan Kereta Api Jurusan Yogyakarta-Madiun) LAURENTIA.A.N.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK 2017 RANCANGAN USULAN PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN.
STATISTIKA LINGKUNGAN
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
Analisis Data Penelitian
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur
PENYUSUNAN SKRIPSI Presented by: Auliya’ul Muhlis
Kuliah ke-6 Metodologi Penelitian Penulisan Laporan Penelitian, Jurnal
Pertemuan ke-1 Matakuliah Statistika Akuntansi UII
B A B II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.
PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI
Disusun Oleh: Yogi Afroza ( )
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Metode penelitian Penulisan Skripsi.
Studi Transportasi.
WIDYAISWARA AHLI MUDA BANDIKLATDA PROVINSI JAMBI DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BATANGHARI TEMPAT / TANGGAL LAHIR : JAMBI,22 SEPTEMBER 1976 PENDIDIKAN.
Pengumpulan DATA.
MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL
Studi Transportasi.
Kurnia Fajar Islamto( )
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
CHAIRANISA ANWAR, SST. MKM
STATISTIKA DAN PROBABILITAS Rahmat Thaib, S.Kom.,M.Kom.
STATISTIKA LINGKUNGAN
Metode Penelitian Sastra
Analisis rute jaringan jalan (STUDI KASUS: JEMBATAN SURAMADU – BANDARA JUANDA) Boy Dian Anugra Sandy.
Transcript presentasi:

السلام عليكم

Seminar Proposal Tugas Akhir JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2012 NAMA : RONI AGUSMANIZA NIM : BIDANG: TRANSPORTASI PEMBIMBING : Noer Fadhly, S.T., M.T Disusun Oleh : PERHITUNGAN NILAI WAKTU UNTUK PENUMPANG KENDARAAN PRIBADI DI KOTA BANDA ACEH (Studi Kasus Jalan Diponehoro – Jalan T. Nyak Arif )

Bertambahnya jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat menyebabkan kemacetan, sehingga dapat bertambahnya nilai waktu yang dapat menyebabkan kerugian dari segi ekonomi dan investasi bagi pengguna jalan.

A. Latar Belakang Secara umum kendaraan bermotor terbagi menjadi dua jenis yaitu kendaraan umum dan kendaraan pribadi, dimana penggunaan kendaraan pribadi lebih menonjol dibandingkan dengan kendaraan umum. Hal ini disebabkan karena kendaraan pribadi biasanya memberikan tingkat pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan kendaraan umum, baik yang dioperasikan oleh pemerintah maupun operator swasta. Jumlah kendaraan pribadi yang lebih banyak pada saat-saat tertentu khususnya pada jam puncak sering mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan di kota Banda Aceh. Kemacetan ini menyebabkan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan waktu perjalanan bertambah dimana nilai untuk waktu perjalanan yang berlaku bagi masing-masing orang atau pribadi berbeda- beda. Nilai waktu perjalanan adalah suatu faktor dalam penaksiran keuntungan bagi penggunaan jalan. Nilai waktu perjalanan menjadi bagian yang penting dari investasi jalan baru. Pada kasus ini jika suatu jalan baru diharapkan menurunkan waktu perjalanan, maka bagian penting dari keuntungan ekonomis dari investasi adalah penghematan waktu bagi penumpang. I. PENDAHULUAN

B.PERMASALAHANAN Nilai waktu perjalanan sebagai hasil dari kesempatan yang terbuang apabila digunakan untuk menghasilkan sesuatu akibat keperluan melakukan perjalanan. Dan belum adanya Penaksiran nilai waktu yang berguna untuk mengetahui berapa biaya yang terbuang dikarenakan kemacetan lalu lintas yang menyebabkan bertambahnya waktu perjalanan. C.Tujuan Penelitian Menghitung nilai waktu perjalanan untuk pengguna kendaraan pribadi yang dimulai dari (Origin) Jalan Diponegoro dan berakhir (Distination) jalan T. Nyak arif D.Lingkup dan Batasan Studi untuk menyelidiki kedua metode berdasarkan pada studi pustaka dan tidak ada pengembangan metode baru. Penelitian ini menitik beratkan pada tujuan perjalanan bagi pengguna jalan Jalan Diponegoro – Jalan T. Nyak Arif yang pergi dan pulang setiap hari kerja.

Menurut Tamin (2008 : 454), nilai waktu adalah sejumlah uang yang disediakan seseorang untuk dikeluarkan untuk menghemat satu unit waktu perjalanan. Nilai waktu biasanya sebanding dengan per kapita, merupakan perbandingan yang tetap dengan tingkat pendapatan. Menurut LAPI – ITB (2000), waktu adalah biaya real dalam transport. Nilai waktu, atau lebih tepat, nila penghematan waktu didefinisikan sebagai sejumlah nilai uang yang rela dibayarkan seseorang dalam rangka menghematkan satu unit waktu. II. TINJAUAN PUSTAKA Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai waktu adalah: 1. Panjang perjalanan; 2. Moda perjalanan; 3 Periode waktu; 5. Kondisi lingkungan; 4. Maksud perjalanan. 2.1Defenisi Nilai Waktu 2.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Waktu

Menurut Winaryo (2002: 8), memperkirakan nilai waktu dari perjalanan adalah mencoba menempatkan nilai uang pada penghematan waktu perjalanan kendaraan pribadi. Selanjutnya, bentuk penghematan waktu perjalanan harus digambarkan sebagai pengurangan pada waktu perjalanan, dimana waktu adalah komoditi yang tidak dapat dihemat, misalnya disimpan, dalam pengertian umum. Jadi nilai pemanfaatan waktu perjalanan bisa didefenisikan sebagai jumlah maksimum yang mau dibayarkan oleh seseoarang pada situasi tertentu agar menghemat waktu pada perjalanan. Defenisi ”kemauan untuk membayar” ini meliputi biaya kesempatan yaitu biaya yang dikeluarkan oleh seseorang yang mempunyai kesempatan melakukan aktivitas lainnya karena memperoleh penghematan waktu. 2.3Perkiraan Nilai Waktu Perjalanan

Menurut Winaryo (2002: 9), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (1) 1.Metode income approach Metode ini tergolong sederhana karena hanya mempunyai dua faktor, yaitu Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per orang dan jumlah waktu kerja dalam setahun per orang dengan diasumsikan bahwa waktu itulah yang menghasilkan PDRB. Formula dari metode ini dapat dilihat sebagai berikut: λ = Dimana: λ = Nilai waktu perjalanan; PDBR = Pendapatan Domestik Regional Bruto. 2Metode housing price approach Metode ini mengasumsikan bahwa lahan dengan nilai jual rumah dan tanah yang tinggi (dekat pusat kota) akan memberikan biaya transportasi yang rendah dan lahan dengan nilai jual rumah dan tanah yang rendah (jauh dari pusat kota) akan memberikan biaya transportasi yang tinggi. Metoda ini mengasumsikan bahwa ada hubungan antara nilai kepemilikan dengan biaya tranportasi dengan formula sebagai berikut:

Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (2) λ = Dimana: Z = Peningkatan nilai kepemilikan berdasarkan satu unit penurunan biaya transportasi; Y = Peningkatannilai kepemilikan berdasarkan suatu menit penurunan waktu perjalanan; λ = Nilai waktu perjalanan. 3.Metode traffic distribution model approach Pendekatan ini menggunakan model distribusi lalu lintas untuk meramal distribusi perjalanan Asal – Tujuan. Dalam metode ini, faktor jarak dihitung dalam bentuk waktu, itu berarti biaya perjalanan dikonversikan terhadap waktu ekuivalaen dengan menggunakan nilai waktu. Nilai waktu ditetapkan dengan mengasumsikan koefisien korelasi lalu lintas. Tij = Dij = min (Dij*+Fij/ λDij**)

Dimana: Tij= Volume lalu lintas antara area i dengan area j; Ti, Tj= Bangkitan perjalanan pada tiap area; Dij= Selisih waktu antara i dan j; Fij= Biaya jalan alternatif antara i dan j; i,j= Asal dan tujuan; a,b = Parameter regresi; *,** = Jalan alternatif dan jalan utama; λ = Nilai waktu perjalanan. Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (3) 4.Metode mode Choice Approach Metode ini berusaha untuk menentukan nilai waktu dari model untuk mengestimasi rasio pilihan dari sebuah moda lalu lintas. Dalam metode ini, perbandingan pilihan diasumsikan menjadi suatu fungsi dari dua variabel yaitu biaya operasi dan biaya waktu. Nilai waktu didefinisikan sebagai perbandingan antara parameter untuk biaya waktu terhadap biaya operasi.

Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (4) P q = a o + a 1 (C p – C q ) + a 2 (T p – T q ) Dimana: P q = perbandingan Pilihan moda q, prosentase; C = Biaya perjalanan; T = waktu perjalanan; P, q = Alternatif moda; λ = Nilai waktu perjalanan; a 0, a 1, a 2 = koefisien; λ = a 2 / a 1 5.Metode diversion ratio approach Nilai waktu ditentukan dari kurva ratio pengalihan (diversion) yang disiapkan untuk moda tertentu. Dalam kurva rasio pengalihan, variabel terikat (rasio pengalihan) adalah fungsi dari perbedaan ongkos yang mencakup biaya perjalanan hingga perbedaan waktu. Nilai waktu ditentukan sebagai nilai representatif dari kurva distribusi.

Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (5) λ = Dimana: P = Rasio Perpindahan T = Waktu yang dihemat dengan menggunakan jalan alternatif; X = Penghematan waktu perjalanan a,b,d = Parameter 6. Metode running speed choice approach Metode ini berusaha menemukan nilai waktu yang meminimalkan biaya perjalanan menggunakan fungsi biaya perjalanan. Variabel yang menjelaskan fungsi biaya adalah biaya operasi dan biaya waktu. Biaya operasi diasumsikan merupakan fungsi dari running speed, volume lalu lintas dan fasilitas khusus dari tipe jalan. Diasumsikan bahwa tiap orang memilih running speed untuk meminimalkan total biaya perjalanan.

C = F(S,N,Zj) + Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (6) Dimana: C = Biaya/Km; S, N = Kecepatan yang dipilih (S) dan volume lalu lintas (N) Zj = Fasilitas khusus klasifikasi jalan tipe j; λ = Nilai waktu perjalanan. 7. Metode transfer price approach Dalam metode ini nilai waktu didasarkan pada hubungan antara perbedaan biaya dan perbedaan waktu. Transfer Price adalah tingkat biaya perjalanan yang menghasilkan persentase perubahan pemakai jalan dalam menggunakan rute. Formula metode ini adalah: Cu + (TPc - Ca) = a 0 + λ (T u -T a ) Dimana: TPc = harga transfer; C,T = Biaya dan waktu yang dibutuhkan; u,a = Rute yang dijalankan (u) dan alternati yang digunakan (a); λ = Nilai waktu perjalanan.

Menurut Winaryo (2002: ), ada beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi suatu nilai yaitu: (6) 8. Metode Logit model Pedekatan ini mencoba mendapatkan probabilitas, jika beberapa individu mempunyai pilihan antara rute A dan rute B untuk perjalan tertentu, bahwa rute A akan menjadi pilihan, dan bagaimana waktu dan biaya relatif mempengaruhi probabilitas ini. Formula metode ini adalah V (Xk, Si) = a o + a 1 C+ a 2 T λ = a 2 / a1 dimana:= probabilitas seseorang m memilih alternatif n; M m = alternatif yang ada bagi individu m; Xn, X k = perbandingan perlengkapan alternatif n dan k; Sm= Modifikasi pada beberapa hal oleh perlengkapan individu; a 0,a 1,a 2 = Parameter; C, T= biaya (C) dan waktu (T); V, λ = volume (V) dan nilai waktu perjalanan (λ).

2.4 Teknik Stated Preference Stated preference adalah sebuah pendekatan dengan menyampaikan pernyataan pilihan (option) berupa suatu hipotesa untuk dinilai oleh responden. Dengan metode ini, kita dapat melakukan kontrol eksperimen kehidupan nyata dalam sistem transportasi (Silalahi, 2010) mengutip dari (Ortuzar and Willumsen, 1994). Teknik stated preference dicirikan dengan adanya penggunaan desain eksperimen untuk membangun alternatif hipotesa terhadap situasi, yang kemudian disajikan kepada responden. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat rating/rangking atau pilihan tertentu di dalam satu atau beberapa situasi dugaan.

1.Stated preference didasarkan pada pernyataan pendapat responden tentang bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternatif hipotesa. 2.Setiap pilihan dipresentasikan sebagai ”paket” dari atribut yang yang berbeda seperti waktu, biaya, headway, reability dan lain-lain. 3.Peneliti membuat alternatif hipotesa sedemikian rupa sehingga pengaruh individu pada setiap atribut dapat diestimasi, ini dapat diperoleh dengan teknik desain eksperimen (experimental design). 4.Alat interview (questionaire) harus memberikan alternatif hipotesa yang dapat dimengerti oleh responden, tersusun rapi dan masuk akal. 5.Responden menyatakan pendapatnya pada setiap pilihan (option) dengan melakukan ranking, rating dan pendapat terbaiknya dari sepasang atau sekelompok pertanyaan. 6.Respon sebagai jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk mendapatkan ukuran secara kuantitatif mengenai hal yang penting pada setiap atribut. Menurut silalahi (2010), stated preference survei memiliki sifat-sifat utama yaitu antara lain:

Menurut silalahi (2010), terdapat 3 cara utama untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi mengenai preference responden terhadap alternatif pilihan yang ditawarkan kepadanya, yaitu : 1. Ranking Responses (Conjoint Measurement) Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyampaikan seluruh pilihan pendapat kepada responden. Kemudian responden diminta untuk merankingnya kedalam pilihan lain yang secara tidak langsung merupakan nilai hirarki dari utilitas 2.Rating Techniques (Functional Measurement). Dalam kasus ini, reponden ditanya untuk mengekspresikan derajat pilihan terbaiknya, menggunakan aturan skala, sering berada antar 1 sampai 10, dengan disertai label spesifik sebagai angka kunci, untuk contoh 1 = ‘sangat tidak suka’, 5 = ‘tidak disukai’, atau 10 = ‘sangat disukai’. 3. Eksperimen Pilihan (Choice Experiment) Dalam kasus ini individu hanya ditanya untuk memilih pilihan preferencenya dari beberapa alternatif (dua atau lebih) dari sekumpulan pilihan kemudian memperkenankan responden untuk mengekspresikan derajat keyakinannya kedalam pernyataan pilihan.

Menurut LAPI – ITB (2000), Pendekatan yang paling sering diterapkan pada teknik stated preference, untuk analisa data yang telah dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1.Model pilihan diskrit (discrete choice models) merupakan model probabilistik dimana nilai pada setiap pilihan individu berhubungan dengan pilihan yang lain, dalam bentuk nilai probabilitas. Bentuk yang paling umun dari model tersebut adalah fungsi logit. 2.pendekatan regresi (regression approaches) multiple regression dapat diterapkan tanpa menggunakan model yang rumit seperti logit model. Sejumlah asumsi penyederhanaan digunakan untuk menentukan peringkat atau meranking data yang akan dianalisis (tetapi bukan pilihan diskrit). Pendektan ini membutuhkan proses perhitungan yang sederhana dan relatife mudah dimengerti bagi pengguna baru teknik stated preference. 3.Monotonic analysis of variance, sesuai untuk menganalisis data yang di-ranking, pendekatan ini menggunakan algoritma komputer untuk mengestimasi struktur pilihan responden dari pilihan yang diranking. 4.Naive method, metoda grafis naive menggunakan sebuah pendekatan yang sangat sederhana yang didasarkan pada prinsip bahwa tingkat dari masing-masing atribut muncul sama seringnya dalam suatu desain eksperimental. Sehingga beberapa indikasi relatif dari utilitas dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan nilai rata- rata tingkat rangking atau nilai dari masing-masing pilihan dan membandingkannya dengan rata-rata yang sama untuk level-level atribut yang lain.

2.5 Penentuan Jumlah Data Sampel Gaus (2010) mengutip Permain dan Swanson (1991), dalam stated preference techniques, A Guide to Practice, mereka mengungkapkan bahwa dalam kegiatan survey yang menggunakan teknik stated preference tidak ada suatu teori khusus untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang dibutuhkan untuk suatu penelitian. Hingga penelitian terakhirpun yang menggunakan teknik stated prefence mengindentifikasikan penggunaan sampel yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar, dan menyarankan dalam suatu studi penelitian transportasi jumlah sampelnya adalah 300 sampai dengan 400 sampel agar supaya dapat memberikan hasil yang lebih baik. Steer Davies Gleave mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik sekalipun bisa jumlah sampelnya antara 75 sampai dengan 100 sampel. Adapun dalam studi penelitian ini dikerjakan dengan pengambilan sampel antara menurut Permain dan Swanson (1991), dan Steer Davies Gleave (1991) yaitu sebanyak 200 sampel.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan, dengan cara melakukan wawancara dan pengisian kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang meliputi peta jaringan jalan, jumlah penduduk dan product domestik regional bruto (PDRB) yang diperoleh dari instansi terkait.

3.1.2 Pemilihan metoda Dari beberapa metoda untuk menentukan nilai waktu yang diselidiki, dua metode yaitu income approach dan metode mode choice approach dengan metoda survei stated preference yang dipilih. Kedua metoda tersebut sederhana, biaya pengumpulan data relatif murah dari metoda yang lain, juga kompilasi data pada metoda tersebut relatif murah dan cepat dari pada metoda yang lain. Berikut ringkasan dari berbagai metoda. KriteriaModel I Model II Model III Model IV Model V Model VI Model VII PenerapanMudahSulit MudahSulit Mudah Biaya Pengumpulan Data MurahMahal MurahMahal Murah Pengumpulan Data MudahSulit MudahSulit Cukup Akurasi HasilTidak akurat akuratn.a Akuratn.a Sensitifitas model Terhadap Nilai Waktu Sensitifn.atidak Sensitif Sensitiftidak Sensitif Sensitif Pemilihan ModaTidak Ada Ada

Dalam perancangan survei pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup: Penentuan metode survei untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam penelitian, data primer diperoleh dengan wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. Perancangan desain kuisioner dengan melakukan analisa teknik Stated Preference. Perancangan kuisioner ini dilakukan berdasarkan kondisi dari moda yang ada untuk kemudian pada proses selanjutnya dilakukan perubahan (baik peningkatan, pengurangan ataupun tidak ada perubahan) pada atribut yang ada. Adapun atribut-atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya Perjalanan (Cost) dan Waktu Tempuh Perjalanan (Time). Format kuisioner yang akan disebarkan kepada responden, mengggunakan teknik point rating dengan sebelas point skala semantik dimana responden dapat mengekspresikan pilihannya. Rancangan survei pendahuluan disiapkan dan dilaksanakan untuk percobaan terhadap semua aspek dari metoda. survei pendahuluan melibatkan orang yang bekerja pergi pulang setiap hari dan ditujukan pada kelompok responden yang terpilih Perancangan dan Survei pendahuluan

1.Metoda pengumpulan data.  Data primer Data yang diperlukan: Waktu tempuh, Biaya perjalanan dan Prosentase dari penyebaran (pemilihan terhadap kendaraan umum). Data tersebut di dapat dari survey lapangan.  Data sekunder Mengingat data yang diperlukan pada metoda income Approach adalah produk domestic regional bruto (PDRB) dan jumlah penduduk pada suatu wilayah maka data tersebut dapat diperoleh di kantor biro pusat statistik (BPS) Banda Aceh Survei utama

2. Survei lapangan Metoda ini di tetapkan untuk komuter dan sasarannya adalah kelompok yang mempunyai pilihan dari responden.  Lokasi Pertimbangan pertama dalam merencanakan survei adalah bahwa semua responden harus mempunyai dua moda kendaraan yang bisa dipilih. Jalan yang dipilih untuk penelitian adalah pada Jalan Diponegoro – Jalan T. Nyak Arif. Wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan kepada pekerja dan mahasiswa disarana – sarana umum. Sementara lokasinya terdapat di sepanjang koridor jalan yang diamati. Selain lokasi- lokasi tersebut, wawancara dapat juga dilakukan di perumahan (home based interview) yang lokasinya terletak disekitar jalan yang diamati.  Metode survei Survei ini dilakukan dengan pengumpulan data lapangan dari responden yang mempunyai pilihan antara menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan angkutan umum untuk melakukan perjalanan dari asal ke tujuan mereka. Survei dilakukan pada sejumlah sarana umum dan perumahan yang diseleksi. Survei dilakukan pada hari kerja.

3.2 METODE PENGOLAHAN DATA Analisa data berusaha melihat probalitas pemilihan kendaraan angkutan umum pada waktu yang akan datang dalam hal perbedaan biaya, perbedaan waktu dan probabilitas dari pilihan moda, seperti yang diperoleh dari data kuesioner. Sedangkan analisa nilai waktu dari perjalanan diperoleh dengan mengganti perbedaan biaya, perbedaan waktu dan probabilitas pilihan orang pada moda ke dalam persamaan model pilihan moda dengan teknik analisa stated preference. Nilai waktu perjalanan adalah perbandingan antara variabel perbedaan waktu dan variabel perbedaan biaya.

Hasil dari nilai survei dinyatakan dalam ketentuan dari tes statistik. Tes statistik tersebut adalah regresi. Berikut ini ditunjukkan tahap- tahap analisa dari survei : Mengumpulkan blangko kuesioner dari responden; Tentukan nilai probabilitas pada skala tanggapan untuk masing-masing pilihan; Tentukan variabel data : Y, X1 dan X2. Setelah ditentukan variabel Y, X1 dan X2 dan analisa statistik pada persamaan linier regresi, barulah diolah dengan metode mode choice approach. Sedangkan income approach langsung diolah dengan rumus yang telah dikemukan pada tinjauan kepustakaan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan dalam penelitian ini. Tahap – tahap analisa dari surveyv

Pada bab ini akan disajikan seluruh hasil dari pengolahan data survei lapangan dan perhitungan yang ada berdasarkan metode penelitian pada Bab III dan pembahasan yang didasarkan pada teori-teori dan rumus-rumus yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka pada Bab II. 4.1Hasil Dari hasil pengumpulan data yang diperlukan akan diolah menggunakan rumus-rumus dan teori-teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Hasil yang akan di dapat dari pengolahan data yang didapatkan langsung dari hasil survey di lapangan adalah seberapa besar persepsi responden terhadap nilai waktu perjalanan untuk pemakaian kendaraan pribadi. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data serta hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu dengan memperlihatkan hasil yang diperoleh dari pengolahan dan analisa data. 4.2Pembahasan

V. Kesimpulan dan saran Berdasarkan pembahasan dan pengolahan data pada bab IV dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian mengenai persepsi responden terhadap nilai waktu perjalanan untuk pemakaian kendaraan pribadi. Pada bab ini juga akan diberikan saran-saran yang berguna untuk kesempurnaan penelitian dimasa yang akan datang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN 1.Gaus, A., 2010, Kompetisi Pemilihan Moda Angkutan Umum Penumpang Antara Bus Dan Station Wagon, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 2.LAPI – ITB, Studi Perhitungan Nilai Waktu, PT. Jasa Marga, Bandung. 3.Silalahi, L. G., 2010, Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus Dangan Metode Stated Preference (Studi Kasus Medan – Sidikalang, Fakultas Teknik Univesitas Sumatera Utara, Medan. 4.Tamin,O.Z., 2008, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. 5.Winaryo, D. E., 2002, Penaksiran Nilai Waktu Untuk Penumpang Kendaraan Pribadi Di Kota Semrang (Studi Kasus Jalan Majapahit – Jalan Simpang Lima), Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. 6.BPS, 2011, Hasil Sensus Penduduk 2011, Badan Pusat Statistik, Banda Aceh.

Mula i Studi Literatur Pilot Survey Pengumpulan Data Data Primer: Survey lapang kuesioner Data Sekunder: Jumlah penduduk Produk Domestik Regional Bruto Peta jaringan jalan A A

Metoda Stated Preference Metoda mode choice approach Metoda income approach Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesa i A A

TERIMAKASIH شكرا