Analisis Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi Kelas XII Pada Materi Genetika di SMA Negeri Se- Kecamatan Medan Kota Nama: Hajizah NIM: Prodi:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
Advertisements

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENERAPAN IT/ICT DALAM PEMBELAJARAN METODOLOGI PENELITIAN
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
DAN INSTRUMEN KARYA ILMIAH
Nama : Caniga Rumasoreng NMP :
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH BAB I. PENDAHULUAN
KESADARAN PENDIDIKAN SUKU ASLI DI KECAMATAN BANTAN (Studi kasus Keterbelakangan Tingkat pendidikan suku asli di Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air dan.
Nama : Asana Haupea NPM : Prodi : Kimia
B A B 16 Menulis Laporan.
SISTEMATIKA LAPORAN ILMIAH
Langkah-langkah Penelitian
ADE GUNAWAN, Kemampuan Menggambar Proyeksi dalam Pembelajaran Merancang Karya Seni Terapan Siswa SMA Negeri 3 Semarang.
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
ISNAWATI MEININGRUM, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MEMBACA BUKU REFERENSI MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KANDANGAN.
SOKHIDIN, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK PADA KELAS II SDN MARGASARI 06.
LANGKAH PENULISAN KARANGAN ILMIAH
SISTEMATIKA KARYA ILMIAH
TITIN RAHMAWATI AMALIA, HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN EVALUASI GURU SEJARAH DAN PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Menyusun Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research) Oleh: Drs. Khaerudin, M.Pd.
AJENG WAHYU KURNIASARI, PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMEBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.
MISTEM, KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI POKOK SEGIEMPAT PESERTA.
Zumrotus Sya’diyah, S.Si, M.Si Andy Muhammad Ayyub, M. Pd
REVIEW METODOLOGI PENELITIAN PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
PROPOSAL PENELITIAN Puspo Wardoyo.
PEMERINTAH KABUPAEN YAHUKIMO
PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SD 4 KESAMBI.
Oleh : AZRUDDIN SITOMPUL
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
Skripsi Judul Oleh : Dosen Pembimbing : Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu.
Nama : Ratni Tuharea NMP :
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun Oleh : Virsa Bili Putu Pramono
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
MUZAIRIN, EFEKTIVITAS CD INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN MATERI GENETIKA DI SMAN 1 MIJEN DEMAK.
Format Skripsi.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SELAMAT DATANG.
SUSUNAN PROPOSAL KUALITATIF
Disusun oleh: Sefri Bayu Adi
MEMBANGUN SITUS SMA NEGERI 3 KARAWANG DENGAN Lutfima May Syaroh,
SISTEMATIKA LAPORAN ILMIAH
SISWA KELAS 4 SD NEGERI KESENENG 01 KECAMATAN
(Teknik Penulisan Karya Ilmiah) A
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BAJENG OLEH NURFITRIANI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Metodologi Penelitian
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENYUSUNAN SKRIPSI Presented by: Auliya’ul Muhlis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 SMAN 3 BLITAR Oleh: HAMIDA.
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
Langkah-Langkah Operasional
SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN.
PROPOSAL & LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Utk Forum Ilmiah Guru PUSBANGPRODIK BPSDMPK
Oleh: Aris Nopilar Pendidikan Teknik Mesin
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Siswi XI IPA 4 SMA Negeri 2 Cikampek)
PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE (STUDI KASUS SEKOLAH DASAR NEGERI IV DUREN KARAWANG) Disusun oleh : Melfin Richard Sakul.
NAMA : Joan Jamarsi Ginting NIM : FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019.
SUSUNAN PROPOSAL KUALITATIF
PERAN GURU PAI DALAM PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VII A DISEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) NEGERI KECAMATAN BENGKONG ”.
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil.
BIOLOGI KELOMPOK 8 DIYAN Ulsa (10) IBNU DIFA AL ZIKRI (16)
Transcript presentasi:

Analisis Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi Kelas XII Pada Materi Genetika di SMA Negeri Se- Kecamatan Medan Kota Nama: Hajizah NIM: Prodi: Pendidikan Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

Latar Belakang Masalah Buku pelajaran (sekolah): kurikulum pokok dan sumber pelajaran Dalam biologi banyak konsep & saling berkaitan, dapat mengakibatkan miskonsepsi Siswa menggunakan buku dari Dinas sebagai sumber di KBM, miskonsepsi buku depdikbud 11% (2007) BAB I

Ada konsep biologi bersifat abstrak, cth: genetika Data penelitian tahun 2013, 2016, 2017 masih ditemukan miskonsepsi pada materi kelas XII, dengan nilai bervariasi Diperlukan penelitian lebih lanjut di tempat berbeda (SMAN Se- Kec. Medan Kota) untuk menambah data miskonsepsi pada buku BAB I

Identifikasi Masalah Buku sumber utama pembelajaran Biologi banyak konsep Genetika sulit dan bersifat abstrak Isi buku terlalu ringkas Pokok bahasan: substansi materi genetika, pola pewarisan sifat pada Hukum Mendel dan penyimpangan semu Hukum Mendel Batasan Masalah BAB I

Rumusan Masalah 1.Apakah terdapat Miskonsepsi? 2.Berapa % masing- masing kategori miskonsepsi pada buku? 3.Berapa % miskonsepsi pada masing- masing pokok bahasan? BAB I

Tujuan Penelitian 1. Mengetahui ada/tidak miskonsepsi. 2. Memperoleh data: % masing- masing kategori miskonsepsi pada buku % miskonsepsi berdasarkan masing- masing pokok bahasan genetika yang di analisis. BAB I

Manfaat Penelitian Memotivasi pembaca untuk melakukan check terlebih dahulu pada isi buku Menghapuskan anggapan calon guru tentang buku sekolah sebagai sumber utama pembelajaran Memotivasi calon guru menganalisis isi buku sebelum disampaikan pada siswa BAB I

Definisi Operasional 1.Miskonsepsi 2.Misidentification 3.Overgeneralization 4.Oversimplification 5.Undergeneralization 6.Obsolete concept and terms 7.Buku pelajaran bilogi 8.Materi genetika BAB I

Tinjauan Pustaka 1.Konsep, Konsepsi dan Prakonsepsi 2.Miskonsepsi 3.Konsep Materi Genetika 4.Penelitian Relevan 5.Kerangka Berpikir (Terlampir) BAB II

Metode Penelitian 1. Lokasi : SMAN 6 Medan dan SMAN 18 Medan Waktu: Februari- Juli Populasi :-Buku Grafindo -Buku Masmedia -Buku Erlangga -Buku Yrama Widya Sampel : Buku Masmedia & Yrama Widya (teknik purposive sampling) BAB III

3. Desain Penelitian Identifikasi Konsep Analisis KonsepKlasifikasi Hitung Distribusi Frekuensi Relatif (Persentase) BAB III

4. Instrumen Penelitian 1.Jenis Instrumen: Dokumentasi 2.Teknik validasi: Validasi Konstruk Keterangan: 1: Misidentification 2: Undergeneralization 3: Overgeneralization 4: Oversimplification 5: Obsolete concept and term No. Konsep yang Akan di Analisis Konsep Menurut Buku pelajaran Konsep Menurut Buku Rujukan Kategori Miskonsepsi

Kategorisasi Miskonsepsi (Sumber: Zulfiani dkk, 2014) Persentase MiskonsepsiKategori 0,00- 0,30Rendah 0,31- 0,60Sedang 0,61- 1,00Tingi BAB III

5. Teknik Pengumpulan Data: Analisis Dokumen. 6. Teknik Analisis Data: Analisis data deskriptif kualitatif dengan perhitungan distribusi frekuensi relatif. Rumusnya adalah: Fr = x 100% Keterangan: Fr = Frekuensi nKi = jumlah miskonsepsi dari setiap kategori nKs = jumlah total miskonsepsi BAB III

BAB IV Hasil Penelitian Miskonsepsi Materi Genetika pada Buku Pelajaran Biologi Kelas XII SMA Negeri di Kecamatan Medan Kota - Miskonsepsi Buku A: 15 - Miskonsepsi Buku B: 10 - Jumlah Konsep teridentifikasi pada Buku A: 47 - Jumlah Konsep Teridentifikasi pada Buku B: 37 Kode Buku Pelajaran Persentase Konsep yang Benar (%) Persentase Miskonsepsi (%) Kateori Miskonsepsi A65,9631,91Sedang B72,9727,03Rendah Rata-rata69,0529,76Rendah

BAB IV Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Masing- masing Kategori Miskonsepsi No.Kategori Miskonsepsi Jumlah Miskonsepsi Buku A Persenta se (%) Buku B Persenta se (%) 1Misidentifications Undergeneralizations3202 3Overgeneralizations533, Oversimplifications426, Obsolete concept and terms Total

BAB IV

Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Pokok Bahasan Keterangan: MI : MisidentificationOS : Oversimplification UG : UndergeneralizationOCT: Obsolete Concept and Term OG : Overgeneralization Kode Buku Pokok Bahasan Aspek Penilaian Juml ah (%) MIUGOGOSOCT A Substansi materi genetik ,79 Pola pewarisan sifat Hukum Mendel Penyimpangan semu Hukum mendel ,13 B Substansi materi genetik ,03 Pola pewarisan sifat Hukum Mendel Penyimpangan semu Hukum mendel

BAB IV

Pembahasan Miskonsepsi dalam Materi Genetika pada Buku Pelajaran Biologi Kelas XII di SMA Negeri se- Kecamatan Medan Kota. -Genetika adalah materi yg sulit bagi siswa. Menurut Venville, kesulitan tersebut dikarenakan materi genetika bersifat abstrak dan jauh dari kehidupan sehari- hari (Nusantari & Abdul, 2013). Bila masing- masing siswa mempertahankan prakonsepnya berdasarkan apa yang dia pahami dari buku pelajaran, dapat memicu timbulnya miskonsepsi. -Miskonsepsi yang terjadi pada Buku A adalah sebesar 31,91% (sedang) dan Buku B sebesar 27,03% (rendah) (Zulfiani, 2014). Perbedaan tersebut dikarenakan jumlah konsep yang teridentifikasi pada buku B (Berbasis K13) lebih sedikit dibandingkan dengan Buku A (Berbasis KTSP).

BAB IV Miskonsepsi Buku Berdasarkan Masing- masing Kategori Miskonsepsi pada buku teks pelajaran dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu : misidentification, overgeneralization, oversimplification, obsolete concept and term, & undergeneralization. 1.Oversimplifications Bentuk kesalahannya: penjelasan suatu konsep (objek/ peristiwa) dengan terlalu singkat sehingga konsep yang disampaikan bersifat umum dan terlalu sempit. Menurut Dwijayanti (2016) miskonsepsi ini dapat mengakibatkan pembacanya tidak menerima informasi mengenai suatu peristiwa/ penjelasan objek secara utuh. Contoh kasus pada Buku yang diteliti: konsep fungsi kromosom.

BAB IV 2.Overgeneralizations Dikatakan miskonsepsi sebab konsep yang disampaikan terlalu umum sehingga dapat membuat para pembaca nya tidak dapat memahami konsep yang sebenarnya menurut ahli (Dwijayanti, 2016). Dengan kata lain, miskonsepsi ini menyampaikan konsep dengan penjelasan yang umum saja/ tidak cukup detail. Contoh kasus pada Buku yang di analisis adalah: konsep fungsi RNA. 3.Undergeneralizations Bentuk kesalahannya: penjelasan konsep yang terlalu terkhusus dan disempitkan, sehingga penjelasannya terlalu. Menurut Suranti (2016), kategori ini adalah generalisasi konsep yang diterapkan secara sempit sehingga konsep yang diterima siswa hanya fokus pada satu bahasan padahal seharusnya ada penjelasan lain untuk mendukung kebenaran konsep yang akan dijelaskan. Contoh kasus pada Buku yang diteliti: konsep pengertian kromosom.

BAB IV 4.Obsolete concept and terms Bentuk kesalahannya: penggunaan istilah yang kurang ilmiah/ istilah ilmiah yang sudah lama dalam menjelaskan suatu objek/ peristiwa, sehingga dapat mengakibatkan pembaca tidak up date dengan istilah ilmiah terbaru. Hersey mengatakan miskonsepsi ini menggunakan konsep istilah yang sudah usang, sehingga tidak relevan lagi dengan hasil penelitian yang baru (Suranti, 2017). Contoh kasus pada Buku yang diteliti: konsep letak gen. 5.Misidentifications Menunjukkan kesalahan dalam mengidentifikasi suatu objek ataupun kekeliruan dalam mendefinisikan sesuatu sehingga dapat menimbulkan makna yang lain atau konsep menjadi salah, hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Hersey (Suranti, 2017). Contoh kasus pada Buku yang diteliti: konsep definisi kodon.

BAB IV Miskonsepsi Berdasarkan Pokok Bahasan -Pokok Bahasan yang di analisis adalah pokok bahasan dasar pada materi genetika: substansi materi genetik, pola pewarisan sifat pada Hukum Mendel, dan penyimpangan semu Hukum Mendel. -Menurut Suranti (2017), substansi materi genetik dan pola hereditas (hukum mendel dan pola pewarisan sifat) merupakan dasar dalam mempelajari materi genetika dan sangat penting karena mengandung banyak istilah- isltilah asing (ilmiah) dalam konsep persilangan yang dapat memicu munculnya kesalahan konsep (miskonsepsi). - Jumlah miskonsepsi terbesar pada pokok bahasan substansi materi genetik. Pada Buku A terdapat 4 macam miskonsepsi kecuali kategori OCT. Pada Buku B terdapat 4 macam miskonsepsi kecuali kategori MI.

BAB IV Lanjutan…. -Pokok bahasan pola pewarisan sifat pada Hukum Mendel tidak mengalami miskonsepsi. -Pokok bahasan penyimpangan semu Hukum Mendel hanya mengalami miskonsepsi MI. -Maulidi (2014) yang menyatakan bahwa cakupan materi paling luas dari hereditas adalah substansi materi genetik yaitu mulai dari pengenalan ruang lingkup genetika, konsep hubungan gen, DNA, kromosom dan yang terakhir konsep hubungan gen, DNA- RNA- Polipeptida dan sintesis protein. -Menurut Boujem (Sahrim, 2015) struktur organisasi gen menjadi konsep yang paling sulit setelah proses sintesis protein. Banyak siswa sulit menentukan letak, struktur, dan fungsi gen akibat kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan tingkat organisasi (tingkat molekuler dan tingkat seluler).

BAB V Kesimpulan Miskonsepsi ditemukan dalam kategori rendah pada materi genetika dengan nilai rata- rata sebesar 29,76 %. Pada buku A= 31,91% (sedang) dan buku B= 27,03% (rendah). Miskonsepsi pada buku A dan buku B berturut- turut adalah: MI (20%) dan (0%); UG (20%) dan (20%); OG (33,33%) dan (30%); OS (26,67%) dan (40%) dan OCT (0%) dan (10%). Miskonsepsi masing- masing pokok bahasan pada buku A dan buku B berturut- turut adalah: substansi materi genetik (29,79%) dan (27, 03%), pola pewarisan sifat Hukum Mendel (0%) dan (0%), dan penyimpangan semu hukum mendel (2,13%) dan (0%).

Saran Analisis dan pahami betul materi sebelum menyampaikannya pada siswa untuk mencegah terjadinya miskonsepsi. BAB IV