GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA HINGGA MASUKNYA PGLII DAN PGPI Kelompok : 6 Tuti wati Boangmanalu Reliyanti Monggumi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Prioritas Program Pelayanan GBKP Tahun 2013 “Peningkatan Solidaritas Eksternal” ( Ekumene Gereja dan Masyarakat) Disampaikan Oleh: Pdt.R.Ginting S.Th,M.Min.
Advertisements

T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA By GS.
SELAYANG PANDANG PAKSU
PAKSU Persekutuan Alumni Kristen Sumatera Utara VISI
STRESS DAN KELUARGA OLEH: Pdt. Alexius Letlora
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
A. Pengertian Pergerakan Nasional
Background.
Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha
Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha
Oleh: Pdt. Yohanes Bambang Mulyono
Komitmen Pengurus Lingkungan Gereja St. Ignatius Paroki Jl
Kalau kita berbicara tentang sebuah gereja, kita akan melihat di dalamnya sebuah jemaat / simpatisan yang terdiri dari beberapa orang-orang yang handal.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA.
Awam Dalam Kiprah Pewartaan Injil
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
PEMECAH SEJARAH DUNIA DANIEL 12.
Arti Strategis Konferensi Asia Afrika (1955) bagi Politik Luar Negeri RI Pengaruh Konferensi Asia Afrika terhadap Situasi Internasional Situasi internasional.
Apa itu Institusi sosial?
PEMBINAAN MAJELIS GEREJA GT JEMAAT BATAM
Gerakan dan Tantangan Pengembangan Koperasi
Membangun Komunitas Kristiani
KESATUAN INJIL Lesson 3 for July 15, 2017.
Ch. 6. Para Pendeta dan Para Pelayan Jemaat Lainnya
MAKNA PROKLAMASI DAN KONSTITUSI PERTAMA
MEMBANGUN SIKAP ADIL DAN BERADAB
UMAT KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA (KAJ)
Katekisasi GKI Gejayan
Badan Perwakilan Mahasiswa
LOKAKARYA EKUMENIS PEMUDA GKI 2016
Materi Katekisasi 28: SEJARAH GEREJA UMUM Gereja Abad I s/d Abad VII
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang.
RASA MEMILIKI DALAM GEREJA
Maria Walanda Maramis Maria Yosephine Catharina Maramis atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari.
PAKSU Persekutuan Alumni Kristen Sumatera Utara VISI
Nasionalisme di Filipina
Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Lembah Bukit Raya Permai, Cipanas, Jawa Barat
Pembebasan Irian Barat
    Jakarta 11 Desember 2010 KAMPUS FISIP UI.
Bisnis Public Relation Online
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
STRUKTUR, FUNGSI DAN TUGAS PENGURUS OSIS
BAB 2 PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DI INDONESIA
Pdt.Niko Njotorahardjo
PEKABARAN TIGA MALAIKAT
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2016 – 2020
KEKRISTENAN DAN KEBUDAYAAN
MUNCULNYA NEGARA MODERN
ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2016 – 2020 (draft final)
HAM DAN MASYARAKAT SIPIL
Pekabaran Injil di Sumatra Utara Tokoh-tokoh PI: Tokoh-tokoh PI: H. Neubronner van der Tuuk Ludwig Ingwer Nommensen ( ) G. Van Asselt.
GAMBAR DAN NAMA SERTA LAMBANG PARTAI MASA SEKARANG
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Unsrat Nama tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi dipilih sebagai nama lembaga perguruan tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Utara.  Dr.
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
1. MENELUSURI HAKIKAT GEREJA a. Gereja : umat allah Dalam perjanjian baru gambaran gereja sebagai umat allah dapat ditemukan dalam 1ptr. 2:10; rm. 9:25.
Peran Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional Kelompok 6 1.DINDA APRILLA PRATIWI 2.DESI ERIKA 3.EDO SUSANTO 4.QOLBIYAH KHOIRUNNISA 5.SAHVIRAH.
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH GEREJA INDONESIA
KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM RANGKA PENINGKATAN KERUKUNAN BERAGAMA Oleh: Drs. H. Marjanis, M.Pd. (Kepala Kankemenag Kabupaten Pasaman Barat) Disampaikan.
MODUL IMAN KRISTEN (Tahap BERSEMI) “Mengenal Pengakuan Gereja Toraja”
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
SABAT MENURUT ALKITAB Sabat adalah pusat perbaktian kita kepada Allah. Peringatan atas Penciptaan, yang menyatakan sebab-musabab mengapa Allah harus.
ORGANISASI GEREJA DAN PERSATUAN
Agama Bahá’i.
KELOMPOK 1 ANGGOTA : ANDRIAN AGUS RIYANTO (01) ANISSA RISQA AMALIA (02) ANISSA RISQA AMALIA (02) LULU DEWANING BUDI (14) LULU DEWANING BUDI (14) MONIK.
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA N. AINI PUSPITASARI.
Transcript presentasi:

GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA HINGGA MASUKNYA PGLII DAN PGPI Kelompok : 6 Tuti wati Boangmanalu Reliyanti Monggumi

John Releigh Mott merupakan seorang tokoh besar dalam kegiatan penginjilan di kalangan mahasiswa di berbagai universitas di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20. Mott juga merupakan presiden dari Aliansi Dunia YMCA Pengalaman dan dedikasinya untuk penginjilan, membawa Mott menjadi Ketua Komisi Persiapan untuk Konferensi Pekabaran Injil se Dunia di Edinburgh tahun Selain dikenal sebagai tokoh penginjil dunia, Ia juga dikenal sebagai seorang tokoh pergerakan oikumene di dunia yang tiada tandingnya

Usaha dari John Mott untuk mengupayakan kesatuan gereja dirintisnya sejak awal, Pada bulan Agustus 1895 di Wettern, ia mendirikan World Student Christian Federation (WSCF). Cita-cita WSCF ini tercermin dalam mottonya yang berbunyi “UT OMNES UNUM SINT” atau “Itu semua menjadi satu”. Motto WSCF ini juga menggambarkan sifat dari organisasi ini yaitu oikumenis. John R. Mott dan rekan-rekannya sadar bahwa karya misi yang efektif membutuhkan kerja sama dan kesatuan gereja. John R. Mott sebagai penggerak utamanya, mengontrol dua organisasi besar yaitu: Faith and Order Movement (Gerakan Iman dan Tata Ibadah) untuk isu-isu doktrinal dan Life and Work Movement (Gerakan Kehidupan dan Karya) bagi misi dan pelayanan.

Para pemimpin gereja bertemu di Utrecht, pada tahun 1938, untuk menyusun sebuah konstitusi. Namun, Perang Dunia mencegah langkah maju gereja-gereja dengan rencananya tersebut. Setelah perang usai, ada rasa kesatuan yang lebih besar ketika gereja-gereja di seluruh dunia dan berupaya memulihkan keadaan. Pertemuan di Amsterdam pada tahun 1948 akhirnya menyatukan kedua badan terdahulu itu menjadi World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja-gereja se-Dunia.

Gerakn oikumene di Indonesia Gerakan oikumene di Indonesia berawal dari pembentukan Dewan Gereja- Gereja di Indonesia (DGI) pada tanggal 25 Mei 1950 di Jakarta dalam Konperensi Pembentukan DGI tanggal Mei 1950 di Jakarta. Signifikansi gerakan oikumene di Indonesia adalah karena melihat keadaan gereja-gereja yang sering diwarnai perkelahian dan perpecahan. Dengan gerakan oikumene diharapkan terjalin komunikasi dan interaksi diantara umat-umat Tuhan dan denominasi-denominasi dapat meninggalkan sikap isolasinya. cita-cita oikumene dalam kekristenan diharapkan, bahwa denominasi- denominasi secara bersama-sama membangun persekutuan yang kuat dalam satu kesatuan sebagai tubuh Kristus tanpa menonjolkan dogma/doktrin masing-masing.

Dalam perkembangannya gerakan oikumene di Indonesia juga semakin berkembang. Setelah PGI, kemudian lahirlah organisasi-organisasi lokal yang oikumenis antara lain : 1.Sinode Am Gereja-gereja Sulawesi Utara/Tengah (SAG SULUTTENG). 2.Forum Komunikasi Antar Gereja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan oikumene 1.Dalam bidang hukum 2.Dalam bidang politik 3.Dalam bidang ekonomi 4.Perang dunia ke dua, proses dominasi yang muncul perang dunia ke dua dan gerakan okuimenis juga bermuara pada dewan-dewan gereja-gereja sedunia.

Masuknya PGLII Dua tahun setelah Oikumenis dewan gereja sedunia dibentuk pada tahun 1984 di Amsterdam, Belanda pada tahun 1951 dalam "Konvensi Internasional Evangelikal" Dua gerakan misi Kristen moderen dicirikan oleh dua pola pendekatan yaitu: 1.Oikumenikal 2.Lainnya evangelical

Lahirnya Persekutuan Injili Indonesia tahun 1969 tokoh-tokoh injili di Indonesia ketika membidani lahirnya gerakan dan wadah besar (PII) dimulai dengan kegiatan yang kelihatannya kecil tetapi memiliki “power” yang sangat besar dan luar biasa, yaitu “persekutuan.”

Tokoh-tokoh injili menjadikan “persekutuan“ sebagai wahana dan wacana untuk : 1.Membahas beban bersama dalam bidang pekabaran Injil dan misi di Tanah Air. 2.Menggumuli kebutuhan akan suatu wadah bagi Gereja, lembaga dan badan misi Injili di Indonesia. 3.Menampung aspirasi dari Gereja, yayasan dan badan-badan misi di Indonesia. 4.Bersekutu dan bersama-sama memberitakan Injil

lahirnya Persekutuan Injili Indonesia, di Ramayana Hotel City, Tanah Abang- Jakarta, pada tanggal 15 Juni 1971 diselenggarakan persekutuan/pertemua n yang dihadiri oleh 100 hamba-hamba Tuhan Tokoh-tokoh yang terlibat secara intens dalam pergumulan proses lahirnya PII adalah sebagai berikut : 1.Pdt. DR. P. Octavianus, 2.Pdt. DR. Ais. M. O. Pormes, 3.Pdt. G. Neigenfrad, 4.Pdt. W. Hekmann, 5.Brigjend. (Purn.) N. Huwae, 6.Philip Leo, 7.S. O. Bessie, 8.Pdt. DR. HL. Senduk, 9.Ev. S. Damaris, 10.Pdt. Ernest Sukirman 11.Pdt. Andreas Setisawan.

Masuknya PGPI Kabar Pentakosta mulai dikenal di Indonesia dengan berangkatnya 2 orang utusan Pentakosta dari Seattle, Amerika Serikat bersama keluarganya. pada tanggal 4 Januari 1921 menuju Jakarta dan tiba pada bulan Maret pada bulan Januari 1923 dibuka kebaktian Pentakosta yang pertama.

Pada tanggal 30 Maret 1923 terjadi peristiwa rohani dengan adanya baptisan air yang pertama di Indonesia, diadakan di Pasar Sore, Cepu,untuk 13 orang. Baptisan dilakukan oleh Pdt. Thiensen dari Eropa dan di antara yang dibaptis adalah F. G. Van Gessel dan istrinya, juga S. I. P. Lumoindong dan istrinya, Pada tahun 1925, untuk pertama kalinya diadakan konferensi Pentakosta untuk mempersatukan pendeta-pendeta aliran Pentakosta Pada saat itu Surabaya menjadi pusat PentakostaPekerjaan tuhan berjalan terus dan pada tanggal 4 Juni 1933 bangunan permanen gedung gereja

Pada tahun 1935 dia membuka Sekolah Alkitab "Bijbel Institut In Nederlansch Oost Indie (NIBI)" di Jl. Embong Malang, Surabaya. Pada tahun 1955, hamba-hamba Tuhan aliran Pentakosta membantuk PAPSI (Persatuan Antar Pendeta-pendeta Seluruh Indonesia). Dan kemudian berdasarkan keputusan Musyawarah Besar IV DPI tanggal 22 Oktober 1998 di Ciparua, Bogor, maka nama DPI berubah menjadi Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)

Pengurus PGPI Pengurus periode : Ketua Umum : Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA Ketua Harian : Pdt. Dr. Pudjo Setoto Abednego Ketua-ketua: 1.Pdt. Ir. Timotius Subekti 2.Pdt. Dr. Jusuf B. S. 3.Pdt. Drs. Mulyadi Sulaeman 4.Pdt. DR. Eliver Rajagukguk, M.Sc. 5.Pdt.Immanuel Ndoen, SH, MA, M.Th Sekretaris Umum : Pdt. DR. Freddy Pattiradjawane Sekretaris-sekretaris : 1.Pdt. R. Timotius Kastanya 2.Pdt. Mesach Nugroho S. 3.Wijjoyongko, M.Th 4.Pdt. Drs. Jan L. Simanjuntak, MM 5.Pdt. Jesayas Tobing, M.Div 6.Pdt. DR. Freddy E. Zacharia