PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU Feby Inggriyani, M.Pd
Karya Tulis Ilmiah Sebagai Syarat Kenaikan Pangkat Guru Kenaikan pangkat guru berpedoman pada Permen Menpan Nomor 16 Tahun 2009 pasal 11 tentang angka kredit jabatan dan peraturan bersama Mendiknas dan Kepala Kepegawaian Negara Nomor 3/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.
Pengembangan Profesi Guru Kegiatan pengembangan profesi guru adalah kegiatan guru dalam rangka penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya maupun lingkup sekolah pada khususnya salah satunya menulis karya tulis ilmiah. Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Karya tulis ilmiah adalah karya pemikiran hasil penelitian atau pengkajian dengan memenuhi kaidah keilmuan yang didasarkan fakta, peristiwa dan dapat dipertanggungjawabkan (Dalman, 2015, hlm.5).
Menulis karya ilmiah bagi guru, seharusnya menjadi sebuah kebutuhan mengingat dengan cara inilah para guru dapat mengomunikasikan gagasan dan persoalan pembelajaran yang setiap hari digelutinya. Karya ilmiah seharusnya bukan pekerjaan yang ditakuti atau dijauhi, mengingat setiap guru membutuhkan sarana komunikasi akademik.
Tujuan Menulis Karya Tulis Ilmiah Wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya. Menumbuhkan etos ilmiah Wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Ciri-ciri Tulisan Ilmiah Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal sehat(rasional). Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang berkesinambungan. Objektif, yaitu disajikan apa adanya. Jelas dan tuntas, yaitu semua masalah dikupas secara terperinci dan lengkap. Kebenarannya dapat diuji. Faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu. Cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya. Penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang berlaku dan sesuai etika
Syarat Tulisan Ilmiah menurut Zulfikar (2015,hlm.14) Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah dengan memuat gagasan ilmiah lewat alur pikiran Langkah pengerjaannya dijiwai dengan metode ilmiah (Cara bekerja atau prosedur untuk memperoleh kebenaran ilmiah yang memiliki dua tuntutan, yakni rasional dan teruji). Tampilannya sesuai dan memenuhi syarat keilmuan dan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan
Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Laporan Penelitian (termasuk skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian lainya) Artikel Jurnal Ilmiah Makalah Ilmiah Buku/bahan ajar (buku perkuliahan, buku pelajaran sekolah, buku pegangan dosen/guru, dan buku ilmiah lainya) Diktat/handout/modul Artikel opini ilmiah di media masa, seperti koran
Perbedaan Karya Non-Ilmiah, Semi-Ilmiah dan Ilmiah Non-Ilmiah: tulisan yang sangat bebas, dan hampir tidak memiliki format baku. Misalnya: puisi, novel, naskah cerita, cerpen, dan sebagainya. Semi-ilmiah: sebenarnya merupakan sebuah tulisan ilmiah namun tidak memiliki format yang baku. Misalnya artikel-artikel di media surat kabar Ilmiah: memiliki format yang sangat baku yang harus diterapkan si penulis dengan menggunakan bahasa resmi dan menggunakan metode ilmiah.
Proses Menulis Karya Ilmiah Prewriting Drafting Revising Editing Publishing
Prewriting Mencari, menemukan fakta, informasi, masalah dengan membaca, mengamati, dan meneliti Membuat kerangka tulisan Menyempurnakan kerangka tulisan
Drafting 1. Berupa penuangan ide, gagasan, dan pikiran secara tertulis. 2. Fokuskan pada penuangan tulisan sebanyak-banyaknya. 3. Untuk sementara, tidak perlu memperhatikan kesalahan yang mungkin terjadi pada penggunaan bahasa, ejaan, dan tata tulis.
Revising 1. Membaca ulang (sendiri atau dengan bantuan orang lain). 2. Mencari bagian-bagian tulisan yang mungkin harus: a. Diperbaiki b. Diubah c. Diganti d. Dipindah
Editing Membaca kembali (sendiri atau dengan bantuan orang lain). Mencari bagian-bagian tulisan yang masih mengandung kesalahan bahasa, ejaan, dan tata tulis. Memperbaiki kesalahan bahasa, ejaan, dan tata tulis.
Publishing Menunjukkan karya tulisan kepada orang lain dan masyarakat pembaca Mengirimkan ke penerbitan: jurnal ilmiah, majalah ilmiah, surat kabar, majalah populer Menyeminarkan karya tulis: seminar hasil penelitian, pertemuan ilmiah Setelah dipublikasikan, barulah karya tulis ilmiah dapat diajukan untuk kenaikan jabatan atau uji sertifikasi guru
Penulisan Artikel Ilmiah Struktur: (1) judul (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci; (5) pendahuluan; (6) metode; (7) hasil dan pembahasan; (8) simpulan; dan (9) daftar pustaka. Tinjauan pustaka (literature review) tidak dicantumkan sebagai bagian dari struktur artikel. Pengutipan pustaka yang dianggap penting dapat dipadukan dalam bab pendahuluan atau pembahasan. Pengutipan pustaka dalam pembahasan seperlunya saja dan yang lebih diutamakan adalah pembahasan terhadap hasil analisis data yang ditemukan sendiri. (optional) Panjang artikel: ± 4000 kata atau ± 6-12 halaman, termasuk gambar, grafik atau tabel (jika ada) (dengan 1,5 spasi, font Times New Roman 12, ukuran kertas A4, format satu kolom atau dua kolom tergantung kebijakan pengelola jurnalnya.
Judul Ringkas dan informatif. Judul terdiri dari 8 - 15 kata. Hindari banyak kata penghubung dan penyebutan objek, tempat atau bahan penelitian yang sangat terperinci. Mengandung kata-kata kunci dari topik yang diteliti. (Variabel Penelitian). Judul jurnal tidak harus sama degan judul skripsi/tesis. Mampu menggambarkan keseluruhan isi artikel.
Baris Kepemilikan Baris kepemilikan terdiri dari: nama-nama penulis dan afiliasi kelembagaannya. Afiliasi kelembagaan mengikuti tempat dimana yang bersangkutan bekerja. Nama-nama penulis hendaknya hanya orang yang berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, analisis hasil, pembahasan, dan penulisan laporan. Nama penulis ditulis secara lengkap. Apabila nama penulis cukup panjang, maka sebaiknya nama belakang penulis tidak disingkat. Nama yang disingkat adalah nama depan atau nama tengah. Nama pengarang dipisahkan tanda koma, kecuali untuk nama terakhir dipisahkan dengan menggunakan kata “dan”. Jabatan akademik/fungsional atau gelar kesarjanaan tidak perlu dicantumkan.
Abstrak: Apa yang telah saya lakukan? 1. Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi masalah yang diselidiki, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan pembahasan serts simpulan. 2. Abstrak ditulis dalam satu paragraf; berkisar antara 150 - 250 kata. 3. Tidak perlu menuliskan latar belakang masalah dalam abstrak 4. Biasanya ditutup dengan kata kunci yang menggambarkan aspek masalah yang diteliti.
Kata Kunci 1. Kata kunci terdiri atas 3 sampai 5 kata dan /atau kelompok kata. 2. Ditulis sesuai urutan abjad 3. Antara kata kunci dipisahkan oleh koma (,). 4. Hindari banyak kata penghubung (dan, dengan, yang dan lain-lain).
Pendahuluan: apa masalahnya? Hindari sub-sub di dalam pendahuluan. Memuat perkembangan penelitian terdahulu (State of the art) untuk membandingkan dengan penelitian yang dilakukan saat ini sehingga tampak kesenjangan antara teori atau hasil penelitian terdahulu dengan keadaan saat ini atau yang diharapkan supaya jelas kontribusi yang dihasilkan. Artinya mulailah mengkaji pustaka terkini dan mensintesis permasalahanya serta penelitian terdahulu sangat penting untuk mendukung gagasan dan argumentasi penulis. Memperlihatkan konteks dari karya. Diisi dengan mendiskusikan literatur utama penelitian (dengan kutipan) dan meringkaskan pemahaman kita tentang masalah yang diselidiki. Menyatakan tujuan dari karya dalam bentuk hipotesis, pertanyaan atau masalah yang diselidiki Harus dapat menjawab pertanyaan: Apa yang telah saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting? Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?
Metode Penelitian: bagaimana saya memecahkan masalah tersebut? Ringkasan materi dan metode penelitian, meliputi subjek/bahan yang diteliti, alat yang digunakan, rancangan percobaan atau desain yang digunakan, teknik pengambilan sampel, variabel yang diukur, teknik pengambilan data, analisis & model statistik yang digunakan. Hindari penulisan rumus-rumus statistik secara berlebihan. Jika menggunakan metode yang sudah banyak dikenal, sebutkan nama metodenya saja. Jika diperlukan, sebutkan sumber rujukan yang digunakan sebagai acuan. Penyajian sebaiknya diorganisasikan sehingga pembaca akan memahami alur logis dari penyelidikan tersebut. Secara umum, diberikan rincian (setting, waktu, dan subjek penelitian) tentang prosedur penyelidikan.
Hasil dan pembahasan: apa yang saya temukan & apa maknanya? Format hasil penelitian dan pembahasan tidak dipisahkan. Hasil penelitian dapat disajikan dengan dukungan tabel, grafik/gambar, untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal. Judul tabel dan grafik atau keterangan gambar disusun dalam bentuk frase (bukan kalimat) secara ringkas. Keterangan gambar/grafik diletakkan di bawah gambar/grafik tersebut. Judul tabel diletakkan di atasnya. Judul diawali dengan huruf kapital. Hindari copy -paste tabel hasil analisis statistik langsung dari software pengolah data statistik. Hindari pengulangan informasi data yang sama pada tabel dan gambar sekaligus. Bila data lebih menarik ditampilkan dalam gambar, maka hindari pemunculannya dalam tabel.
8. Jangan mengulang menulis angka-angka yang telah tercantum dalam tabel di dalam teks pembahasan. 9. Dalam penyajiannya harus dimulai dengan narasi dulu, baru diikuti dengan tabel atau gambar. 10. Materi pembahasan terutama mengupas apakah hasil yang didapat sesuai dengan hipotesis atau tidak, dan kemukakan argumentasinya dengan didukung teori. 11. Pengutipan rujukan dalam pembahasan jangan terlalu panjang (bila perlu dihindari) dan gunakan kutipan tidak langsung. 12. Sitasi hasil penelitian atau pendapat orang lain hendaknya disarikan dan dituliskan dalam kalimat sendiri (tidak menggunakan kalimat yang persis sama). 13. Kumpulan penelitian sejenis dapat dirujuk secara berkelompok.
Simpulan 1. Simpulan hendaknya merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian, dan diungkapkan bukan dalam kalimat statistik. 2. Ditulis sepanjang satu sampai tiga paragraf dalam bentuk essai, tidak dalam bentuk numerical.
Daftar Pustaka 1. Rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya rujukan yang dikutip dalam naskah. 2. Daftar pustaka dirujuk dari sekitar minimal 10 artikel jurnal ilmiah. 3. Kemutakhiran jurnal ilmiah yang dirujuk harus diperhatikan, sekurang- kurangnya merupakan hasil publikasi yang relevan dalam 10 tahun terakhir. 4. Penulisan daftar pustaka dan perujukan dapat mengikut Sistem APA 6th atau Sistem Vancouver (tergantung gaya selingkung jurnal yang dituju)
Plagiasi Plagiasi memiliki beberapa bentuk: 1. Mengakui hasil karya orang lain sebagai karya sendiri untuk kepentingan sendiri dan/atau kelompok tertentu. 2. Pengakuan atas sebagian atau seluruh karya ilmiah yang dikutip. 3. Pengutipan karya sendiri yang dalam karya kita yang lain tanpa menyebut sumber karya pertama tadi (otoplagiarisme).
TERIMA KASIH