KARAKTERISTIK BEBAN PEMAKAIAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TEKNIK TENAGA LISTRIK
OUTLINES PENDAHULUAN KLASIFIKASI BEBAN LISTRIK (PERTEMUAN MINGGU KE-1) KARAKTERISTIK UMUM BEBAN LISTRIK FAKTOR DAYA & PERBAIKAN FAKTOR DAYA (PERTEMUAN MINGGU KE-2) ANALISIS PERAMALAN BEBAN & KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
I. PENDAHULUAN KARAKTERISTIK BEBAN BERKAITAN DENGAN “FLUKTUASI KONSUMSI ENERGI LISTRIK”. SEKTOR LAYANAN BEBAN LISTRIK: - RUMAH TANGGA - INDUSTRI - KOMERSIL DAN USAHA ADANYA BEBAN PUNCAK MEMILIKI DAMPAK PADA LAYANAN BEBAN LISTRIK
II. KLASIFIKASI BEBAN LISTRIK
RUMAH TANGGA: - BEBAN PUNCAKNYA TERJADI PADA PAGI & MALAM HARI - CONTOH BEBANNYA: KIPAS ANGIN, LEMARI ES, PENDINGIN RUANGAN, MIXER, DLL. KOMERSIL & USAHA - BEBAN PUNCAKNYA TERJADI PADA SIANG HARI & MALAM HARI - MISAL: PERKANTORAN, RESTORAN, DLL INDUSTRI - BEBAN PUNCAKNYA TERJADI SIANG HARI (INDUSTRI SKALA KECIL) - BEBAN PUNCAKNYA TERJADI MALAM HARI (INDUSTRI SKALA BESAR) Bebannya merata
FASILITAS UMUM: - BEBAN PUNCAKNYA TERJADI PADA SIANG & MALAM HARI - CONTOH: TERMINAL, BANDARA, STASIUN KA, DLL. KE-4 JENIS KLASIFIKASI BEBAN DIATAS MEMILIKI PERBEDAAN DALAM HAL: A. DAYA PEMAKAIAN B. WAKTU PEMBEBANAN
III. KARAKTERISTIK UMUM BEBAN LISTRIK
BERKAITAN DENGAN PERENCANAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. BERKAITAN DENGAN SISTEM TEGANGAN & “PENGARUH THERMIS” DARI PEMBEBANAN (MUDAH DIANALISIS DENGAN BAIK). MEMERLUKAN EVALUASI PEMBEBANAN PADA GARDU DISTRIBUSI MAUPUN MERENCANAKAN SUATU GARDU DISTRIBUSI BARU.
IV. FAKTOR PENENTU KARAKTERISTIK BEBAN
V. SIFAT BEBAN LISTRIK
Beban Resistif - Beban resistif dianalogikan sebagai sebuah resistor murni - Beban resistif dianalogikan sebagai sebuah resistor murni (contoh : lampu pijar, pemanas, dll) (contoh : lampu pijar, pemanas, dll) - Beban ini hanya menyerap daya aktif - Beban ini hanya menyerap daya aktif - Beban ini tidak menyerap daya reaktif. - Beban ini tidak menyerap daya reaktif. - Memiliki Tegangan & arus se-fasa. - Memiliki Tegangan & arus se-fasa.
FAKTOR DAYA & PERBAIKANNYA
FAKTOR DAYA
PERBAIKAN FAKTOR DAYA PERHITUNGAN PERBAIKANNYA MERUJUK PADA : 1. DAYA REAKTIF SAAT KONDISI FAKTOR DAYA AWAL (SEBELUM PERBAIKAN) 2. DAYA REAKTIF SAAT KONDISI FAKTOR DAYA AKHIR (SETELAH PERBAIKAN) SECARA UMUM RUMUSANNYA DINYATAKAN SEBESAR:
PERBAIKAN FAKTOR DAYA 1.DAYA REAKTIF SAAT KONDISI FAKTOR DAYA AWAL (SEBELUM PERBAIKAN) 2. DAYA REAKTIF SAAT KONDISI FAKTOR DAYA AKHIR (SETELAH PERBAIKAN)
METODA PERHITUNGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA 1.PERHITUNGAN BIASA 2.TABEL KOMPENSASI FAKTOR DAYA 3.METODE DIAGRAM 4.KWITANSI PLN 5.SEGITIGA DAYA
1.METODE PERHITUNGAN BIASA
2. METODE TABEL KOMPENSASI
SELESAI