KONSEP DASAR INFEKSI Tim KDTP Kelas XI
Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui tentang : Pengertian infeksi Tanda-tanda infeksi Penyebab infeksi Rantai infeksi Faktor-faktor yg mempengaruhi infeksi Infeksi nosokomial Penanganan infeksi
1. Infeksi…. definisi…. Potter & Perry (2005): Proses Infasi oleh mikroorganisme dan berpoliferasi didalamtubuh yang menyebabkan sakit. Kozier, et al (1995):Invasi tubuh oleh mo dan berproliferasi dalam jaringantubuh.
Tanda-tanda infeksi….. Rubor (kemerahan) Kalor (panas) Dolor (nyeri) Tumor (bengkak) Fungsio laesa (perubahan/penurunan fungsi)
Penyebab Infeksi Bakteri melalui udara, air,tanah, makanan, cairan tubuh dan mati. Virus berisi asam nukleat, berada dalam sel hidup u/ diproduksi Fungi Termasuk ragi dan jamur Parasit Protozoa, cacing dan arthropoda Ricketsia
Rantai Infeksi
Terdiri dari….. Agen infeksius (microorganisme) : 1.Flora residen (penetap) : disebut sebagai flora normal dalam tubuh, mokroorganisme relatif stabil dan biasa ditemukan pada area tertentu. 2.Flora transien (sementara) : mikroorganisme non patogen atau potensial patogen.
Reservoir ( sumber) manusia : ditemukan di kulit, saluran nafas, mulut, alat kelamin (vagina), colon. Lingkungan : berasal dari makanan, air, feses, atau objek tertentu.
Pintu keluar (portal of exit) Metode penyebaran : Penyebaran langsung Penyebaran tak langsung ; Penyebaran melalui media Penyebaran melalui vektor Transmisi udara Pintu masuk (portal of entry) Hospes yang rentan.
Faktor yg meningkatkan kerentanan terhadap infeksi : *Usia *Hereditas *Status imunisasi *Terapi yg dijalani *Status nutrisi *Kelelahan *Stres
Periode Inkubasi periode sejak masuknya kuman kedlam tubuh sampai dg munculnya gejala. Periode predromalTahapan periode munculnya gejala proses infeksi umum sampai muncul gejala spesifik Periode sakit timbul manifestasi Periode konvalensi gejala menurun sampai Individu kembali normal/ sembuh
Infeksi nosokomial……. merupakan infeksi yg terjadi dirumah sakit berasal dari fasilitas rumah sakit atau tenaga kesehatan atau pasien lain. Sumber2 infeksi nosokomial :
Upaya Pencegahan Infeksi…. Secara umum, tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain : Mendidik individu agar terhindar dari infeksi, melalui ; upaya imunisasi, perbaikan nutrisi, istirahat dan tidur yg cukup, menghindari stress. Membiasakan diri mencuci tangan. cuci tangan merupakan salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol infeksi. Mencegah penyebaran kuman melalui tidakan desinfeksi/ sterilisasi.
PELINDUNG DIRI 1.Cuci tangan 2.Sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga 3. Pemakaian masker 4.Pemakaian gaun Sterilkamar bedah Non SterilICU, kamr bayi, KB SkortCelemek plastik 5.Pemakaian kacamata pelindung 6.Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup 7.Kap 8.Duk
Cuci tangan Dengan sabun dan air mengalir Desinfeksi kulit (handscrub handyclean )
Waktu mencuci tangan bagi perawat…
Standar pengendalian Infeksi….. Asepsis Desinfeksi Dekontaminasi Pembersihan (mencuci dan membilas) Sterilisasi Membakar dan pembuangan sampah
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK Tujuan asepsis : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain) Antiseptik : Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
Contoh larutan antiseptik : Alkohol (60%- 90%) Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%) contoh : Hibiscrub, Hibitane Klorheksidin Glukonat (2%) Contoh : Savlon Heksaklorofen (3%) Contoh : pHisoHextidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX) Contoh : Dettoltidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mo dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir Iodofor (7,5-10%) Contoh : Betadine Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur Triklosan (0,2-2%)
DESINFEKTAN : Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme Contoh larutan desinfektan : Klorin pemutih 0,5% untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1% Untuk DTT kimia Glutaraldehida 2% mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi) Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.
DEKONTAMINASI Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit CUCI DAN BILAS Gunakan deterjen dan sikat Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI 106 kPa170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam 121 ˚C60 menit jam 20 menit 20 menit 30 menit jika Terbungkus 20 menit jika Tidak terbungkus DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
STERILISASI : 1.STERILISASI UAP 121 ˚C, tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus 2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum), 2 jam 3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang- kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) : 1.DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu 2.DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT
3. DTT dengan kimia : Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2% Langkah-langkah DTT Kimia : DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan Rendam alat dalam larutan desinfektan selama 20mnt Bilas dengan air yang direbus dan dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1 % larutan yang diinginkan JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5% Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) ke dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat Terdapat rumus 9 : 1 Air : Klorin Contoh soal : 1.Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc 2.Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
Jawab : 1.Air= 9 x 500 cc = 450 cc 10 Klorin= 1 x 500 cc = 50 cc cc 2.1 liter= 1000 cc Air= 9 x 1000 cc = 900 cc 10 Klorin= 1 x 1000 cc = 100 cc cc
Sampah medis terbagi 2 : 1.Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang di tempat sampah umum 2.Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau )
3.Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan) Sampah sitotoksik (misal obat untuk kemoterapi) Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll) Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERINGSAMPAH BASAH Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain, Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian janin DIBAKAR DALAM Dirumah sakit INSINERATOR dikumpulkan dalam wadah terpisah Abunya (berisi gelas / bendaDibuang dalam lubang Yang tidak terbakar) ditanamyang dalam dan tertutup Dalam lubang tertutup
PENGGUNAAN PERALATAN TAJAM SECARA AMAN Jangan menutup kembali, melengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator Jika tidak dapat dibakar, maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah. Tempat sampah hitamsampah tidak kontaminasi Tempat sampah kuningsampah terkontaminasi
THE END THANKYOU……..!!!!