Dalam bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri atas kata panca yang artinya lima dan sila/ syila yang berarti batu sendi atau dasar. Kata sila yang berasal dari kata susila, yaitu tingkah laku yang baik Pancasila yang berarti lima dasar atau lima azas Yaitu: Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan
Perubahan yang terjadi di dunia terasa begitu cepat, sehingga tatanan yang ada di dunia ini ikut berubah, Hal ini menyebabkan sendi-sendi kehidupan yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi usang. Nilai-nilai yang menjadi panutan hidup telah kehilangan otoritasnya. Semua terjadi karena Indonesia terpengaruh dengan peradaban Barat yang cenderung individualis, liberal, materialis dan hedonis. Oleh karena itu, perubahan yang kita inginkan adalah berdasarkan kepada karakter bangsa. Pancasila memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk karakter bangsa Indonesia. Pancasila adalah dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
Melawan dominasi agresi penjajah Melawan PKI Melawan terbelenggunya kebebasan pers Melawan gempuran demoralisasi bangsa barat
Landasan Pendidikan Pancasila Landasan Historis Landasan Kultural Landasan Yuridis Landasan Filosofis Dasar sosiologi pendidikan pancasila Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah dari masa kutai- sriwijaya-majapahit-masa penjajahan dan kemudian mencapai kemerdekaan. Bangsa Indonesia memiliki kepribadian tersendiri yang tercermin di dalam nilai-nilai budaya yang telah lama ada Keputusan Dirjen Dikti Nomor 265 Tahun 2000 mengatur tentang perlunya mata kuliah Pendidikan Pancasila Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum bernegara adalah bangsa yang berketuhanan dan berkeperikemanusiaan. Pancasila sebagai dasar yang mengikat semua warga negara untuk taat pada nilai – nilai intrumental
Mahasiswa sebagai salah satu pengemban amanat rakyat membawa konsekuensi ditinggalkannya nilai-nilai Pancasila, seperti musyawarah, gotong royong, kerukunan, dan toleransi beragama. Padahal, nilai-nilai seperti itu kini sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan suatu bangsa yang pluralistis Penanaman nilai S Hamid Hasan, Ketua Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia, mengatakan, dalam kurikulum saat ini pendidikan dan penanaman nilai baik-buruk atau nilai kebangsaan tidak diberi tempat utama. ”Akibatnya, guru cuma menekankan semua mata pelajaran sebagai pengetahuan saja, pemahaman guru masih terbatas pada tekstual dan belum sampai pada pemahaman kontekstual
Pendidikan Pancasila atau Kewarganegaraan haruslah kita pelajari dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena kita harus tahu tentang hak dan kewajiban yang di dapat sebagai warga Negara Indonesia. Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk