K3 DALAM KEDOKTERAN NUKLIR DI ERA SOCIETY 5 Dr. Stepanus Massora, SpKN Unit Kedokteran Nuklir Departemen Radiologi RSUD Dr. Seotomo Surabaya
Objektif Pengertian Kedokteran Nuklir Kedokteran Nuklir di era Society 5 Keselamatan Radiasi KN di era Society 5
Efek seperti kemoterapi…? Kedokteran Nuklir Bom...... Efek seperti kemoterapi…? Kanker lain..? Infertil...? Radiasi..
Jadi apakah kita tidak butuh radiasi ?
Pengertian Kedokteran Nuklir adalah pelayanan penunjang dan/atau terapi yang memanfaatkan sumber radiasi terbuka dari disintegrasi inti radionuklida yang meliputi pelayanan diagnostik in-vivo dan in-vitro melalui pemantauan proses fisiologi, metabolisme dan terapi radiasi internal. KEPMENKES RI NO 008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
Jenis layanan Diagnostik In Vivo, yaitu diagnosis berdasarkan pencitraan proses fisiologis atau biokimiawi melalui pengamatan terhadap radionuklida dan/atau radiofarmaka yang diberikan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik In Vitro, yaitu diagnostik menggunakan bahan biologis tubuh yang direaksikan dengan suatu radionuklida. Terapi radiasi interna yaitu cara pengobatan menggunakan radionuklida dan/atau radiofarmaka.
Courtesy of P. Kinahan. Radionuclide Production, PPT.
Society (masyarakat) 5.0 Suatu era dimana masyarakat memanfaatkan teknologi sebagai bagian penting dari cara hidup
Kedokteran Nuklir di era “Society 5” Kedokteran nuklir menggabungkan imejing, ilmu kimia, fisika, matematika, teknologi komputer, dan ilmu kesehatan. Teknologi dalam kedokteran nuklir berupa Alat pencitraan : kamera gamma PET CT dan Spect CT Radionuklida, radiofarmaka, dan alat penghasil radionuklida buatan Alat pencacah radiasi untuk lab invitro Teknologi alat2 pengukur dan proteksi radiasi
Proteksi Radiasi Proteksi radiasi interna adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat radiasi yang berasal dari sumber radiasi interna, yaitu radiasi yang berasal dari zat radioaktif atau peralatan pembangkit radiasi yang berada di dalam tubuh
Keselamatan Radiasi Keselamatan radiasi pengion yang selanjutnya disebut keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Keselamatan radiasi di era Society 5 Pekerja bidang kedokteran nuklir memanfaatkan teknologi terkini untuk merawat pasien dengan mengikuti standar proteksi radiasi baik untuk pasien, orang sekitar maupun diri pekerja sendiri.
Prinsip Pe lindung As Low Reasonably Achievable Ja rak Bat as waktu
Risiko dari penyinaran radiasi dapat berupa efek somatik dan efek stokastik, sehingga tujuan dari keselamatan radiasi adalah: Mencegah terjadinya efek deterministik Membatasi peluang terjadinya efek stokastik
secara umum pelaksanaan keselamatan dalam pemanfaatan sumber radiasi harus sesuai dengan: Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif Peraturan Kepala Bapeten No. 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan Peraturan Kepala Bapeten No. 6 Tahun 2010 tentang Pemantauan Kesehatan untuk Pekerja Radiasi
Pengendalian radiasi interna dilakukan dengan cara: Pengendalian Sumber Radiasi Pengendalian Lingkungan Kerja Pengendalian Pekerja Radiasi : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Sumber radiasi interna mempunyai potensi bahaya apabila sumber radiasi terbuka dan terbungkus menimbulkan kontaminasi. Kontaminasi yaitu keberadaan suatu zat radioaktif pada tempat atau daerah yang tidak seharusnya dan dapat menimbulkan bahaya radiasi eksterna dan interna.
Kontaminasi dapat terjadi pada peralatan, ruang kerja dan pada pekerja. Kontaminan ada yang melekat kuat pada permukaan tertentu (fixed contamination) atau mudah berpindah (removable contamination). Kontaminan yang mudah berpindah baik sebagai kontaminan permukaan atau kontaminan udara mempunyai potensi bahaya radiasi interna lebih tinggi karena zat radioaktif tersebut lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
Jenis Kontaminasi Bahaya Relatif Radiasi Alpha Tinggi Beta Sedang Gamma Rendah Neutron Sedang - Tinggi
Sumber : bahan pelatihan PPR Pusdiklat BATAN
Terapi Kontaminasi internal I-131 : Tablet Kalium Iodida (KI) Cesium atau Thalium : Prussian Blue Plutonium, Curium, Americium : Ca-DTPA Terhirup bahan radiasi : Nebulisasi dengan air saline steril Uranium : sodium bicarbonat
Dosis tablet KI pada kontaminasi Internal I-131
Peralatan proteksi radiasi Digital radiation area monitor Hand and foot monitor
Fume hood berperisai radiasi Dose calibrator
Syringe Shield Carrier container
Surveymeter kontaminasi
Kaca mata berlapis timbal Apron full body dan thyroid
Sarung tangan timbal TLD ring
Tempat Sampah berperisai radiasi
TERIMAKASIH