PROTEKSI Bentuk Proteksi selain Tarif. Pelarangan Impor unit Rp 0 Q1Q2 Q3 P2 P1 S D s’

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Advertisements

PERDAGANGAN INTERNASIONAL : RESTRIKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
BAB 5 PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
KEBIJAKSANAAN HARGA BERAS
Oleh : Tanti Novianti, MSi
Pengantar Ekonomi Mikro
Kebijakan Impor.
ANALISA FINANSIAL DAN EKONOMI
KEBIJAKAN HARGA.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
ADVANCED PRICING TECHNIQUE
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Instrumen Perdagangan Untuk Perlindungan Pasar Dalam Negeri
MONOPOLI.
BAB 5 PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Bisakah kamu menjawab soal ini??
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Kebijakan Perdaganangan Internasional
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Q U I S EKONOMI MANAJERIAL.
BISNIS GLOBAL.
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Penerapan Ekonomi Limit dan Kesinambungan Fungsi
Tugas Bisnis Internasional Teori Perdagangan Internasional
Aplikasi dari Model Persaingan Sempurna
MATEMATIKA EKONOMI.
Penawaran.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN EKSPOR-IMPOR
PROTEKSI PERDAGANGAN.
PEREKONOMIAN TERBUKA PERDAGANGAN INTERNASIONAL PEMBAYARAN
Fungsi biaya, fungsi penerimaan dan bep
PERTEMUAN 9.
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI
Perdagangan Internasional Untuk SMA kelas XI oleh : nurul mustafidah
Pengantar Ekonomi Mikro
Penentuan Upah Di Pasar Tenaga Kerja
SOAL PASAR.
8. PERSAINGAN SEMPURNA MC a AC P D P Laba diatas normal Laba normal AC
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
PERTEMUAN KE-6 PASAR a. Persaingan sempurna:
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kebijakan perdagangan internasional
Penentuan Upah Di Pasar Tenaga Kerja
Kebijakan Perdagangan Internasional
LATIHAN SOAL FUNGSI NON LINIER
Pengaruh Aspek Internasional terhadap Pendapatan Nasional
1). Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh
Kebijakan ekonomi dan perdagangan internasional
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
EKSPOR IMPOR.
KEUNTUNGAN PRODUSEN EKONOMI MIKRO.
MEKANISME HARGA DI PASAR
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
UNTUNG/ LABA Untung / Laba : terjadi karena harga jual lebih besar dari harga beli ( modal ) syarat untung yaitu : harga jual > harga beli.
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan PASAR
KEBIJAKAN INTERNASIONAL ZAHRINA NATASHA R.J. SEKAR AMARYLIS MUHAMMAD FARHAN.
Kebijakan Pembentukan Modal
Transcript presentasi:

PROTEKSI Bentuk Proteksi selain Tarif

Pelarangan Impor unit Rp 0 Q1Q2 Q3 P2 P1 S D s’

Pelarangan Impor unit Rp 0 Q1 Q2 800 P1 S D s’ Sebelem ada pelarangan imp Besarnya impor 50% dari permintaan Dlm negri Setelah ada pelarangan impor Harga Naik 50% Produksi DN naik 70 unit

Pelarangan Impor unit Rp 0 Q1500 Q3 P2 120 S D s’ Adanya larangan impor -Harga naik 40% -Produksi naik 20% -Konsumsi turun 10%

Kuota unit Rp S D 250 A B CD

Kuota unit Rp Q P1 S D 450 A B CD Pemerintah hanya membolehkan impor barang hanya 50% dari sebelum adanya kuota Kebijakan tsb menyebabkan harga naik 40% Jika pemerintah menjual lisensi Impor = 910/unit, berapa keuntgn Yg diperoleh pem & importir

Kuota unit Rp Q P1 S D 450 A B CD Pemerintah hanya membolehkan impor barang hanya 50% dari sebelum adanya kuota Kebijakan tsb menyebabkan harga naik 40% Jika pemerintah menjual lisensi Impor = 910/unit, berapa keuntgn Yg diperoleh pem & importir

Soal : Kuota Harga brg DN mula2 = P1 Harga brg DN mula2 = P1 Pemerintah hanya membolehkan impor barang hanya 50% dari sebelum adanya kuota Pemerintah hanya membolehkan impor barang hanya 50% dari sebelum adanya kuota Kebijakan tsb menyebabkan harga naik 40% Kebijakan tsb menyebabkan harga naik 40% Tentukan besarnya P1 dan Q1 Tentukan besarnya P1 dan Q1

Harga (P1)  harga impor langsung Harga (P1)  harga impor langsung –P1 + (40%*P1) = 1000 –1,4 P1 = 1000  P1 = 1000/1,4 –P1 = 714 Q1 = ? Q1 = ? –Impor mula2 = 400 unit (450-50) –Kuota 50% dari impor mula2 = 200 –Q1 = = 300

Keuntungan pem & importir Pemerintah Pemerintah –Beli dari LN (impor) seharga 714/u –Jual sbg lisensi impor seharg 910/u –Keuntungan = 196/u –Keuntungan total = besarnya impor x (laba/u) –Keunt total = 200 x 196 = Importir Importir –Beli lisensi dr pem seharga 910/u –Jual barang impor di pasar seharga 1.000/u –Laba /unit = 90 –Laba total = 90 x 200 unit =

Q3 = 200 – (20% X 200) Q3 = 200 – (20% X 200) Q3 = 200 – 40 Q3 = 200 – 40 Q3 = 160 Q3 = = P1 + (20% X P1) 960 = P1 + (20% X P1) 960 = 1,2 P1 960 = 1,2 P1 960/1,2 = 800 = P1 960/1,2 = 800 = P1

KEUNTUNGAN Pemerintah : unit impor x (harga lisensi – harga impor ) Pemerintah : unit impor x (harga lisensi – harga impor ) (160 – 112) x (900 – 800) (160 – 112) x (900 – 800) 48 x 100 = x 100 = 4800 Importir : unit impor x (harga DN – harga lisensi) Importir : unit impor x (harga DN – harga lisensi) ( ) x (960 – 900) ( ) x (960 – 900) 48 x 60 = x 60 = 2880

P1 + (P1 X 20%) = 108 P1 + (P1 X 20%) = 108 P1 + 0,2 P1 = 108 P1 + 0,2 P1 = 108 1,2 P1 = 108 1,2 P1 = 108 P1 = 108/1,2 P1 = 108/1,2 P1 = 90 P1 = 90 BESARNYA keuntungan importir : BESARNYA keuntungan importir : (108-90) x (60-40) = 18 x 20 = 360 (108-90) x (60-40) = 18 x 20 = 360

SUBSIDI

Gambaran Biaya produksi  harga Biaya produksi  harga By produksi  harga: 1000/unit By produksi  harga: 1000/unit Harga brg impor : 970/unit Harga brg impor : 970/unit Pem subsidi : 50/unit  hg barang:950/u Pem subsidi : 50/unit  hg barang:950/u Bisa bersaing dengan brg impor Bisa bersaing dengan brg impor

Subsidi unit Rp 0 Q1Q2 Q3 P2 P1 S D s’ S* Subsidi/unit T U

Subsidi unit Rp S D s’ S* Subsidi/unit T U

Sebelum ada subsidi Sebelum ada subsidi –Ekspor barang 200 unit ( ) –Untuk melindungi industri dlm negri maka impor dibatasi hanya 120 unit ( ) –Harga akan cenderung naik  150 (rakyat akan dirugikan) Stelah ada subsidi Stelah ada subsidi –Besarnya subsidi 50/unit untuk biaya produksi –Produksi DN naik mjd 180 unit  kurva S bergeser menjadi S* –Harga tetap (rakyat tidak dirugikan)