RANGKAIAN KELISTRIKAN SEDERHANA. KOMPETENSI DASAR 3.3 Memahami rangkaian kelistrikan sederhana 4.3 Membuat rangkaian listrik sederhana TUJUAN PEMBELAJARAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SUBRATA SMP 15 SEMARANG MEMPERSEMBAHKAN
Advertisements

Listrik Dinamis Elsa Insan Hanifa, S.Pd SiswaNF.com.
RANGKAIAN LISTRIK I WEEK 2.
Arus, tegangan dan hambatan
Listrik dan Magnet Materi 13
Rangkaian Arus Searah.
Listrik Dinamis.
21. Arus Listrik dan Tahanan
Rangkaian Listrik Arus Searah
Fisika Dasar II (Arus Searah).
Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani
Rangkaian Seri dan Paralel
PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
FISIKA II.
LISTRIK DINAMIS ELECTRODYNAMICS.
Rangkaian Arus Searah.
Rangkaian Arus Searah.
Listrik statis dan dinamis
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: Memahami Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan serta Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.
Hukum ohm dan rangkaian hambatan
RANGKAIAN LISTRIK Pertemuan 25
RANGKAIAN LISTRIK 1 KONSEP DASAR, DEFINISI DAN SATUAN
ANALISIS DAN HUKUM-HUKUM RANGKAIAN
Arus dan Hambatan.
Arus Listrik dan Lingkar
Bab VIII Listrik Dinamis 2.
Berkelas.
KONSEP DASAR RANGKAIAN LISTRIK (Hukum-hukum dalam Rangkaian Listrik)
DASAR-DASAR KELISTRIKAN Pertemuan 2
Teknik Rangkaian Listrik
Listrik Dinamis.
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
KARAKTERISTIK KOMPONEN RANGKAIAN LISTRIK
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Hukum II Kirchhoff Hukum II Kirchhoff Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (є) dengan penurunan.
Rangkaian DC.
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
Rangkaian resistor, hukum ohm dan hukum kirchoff
Rangkaian resistor, hukum ohm dan hukum kirchoff
Rangkaian Arus Searah.
ARUS LISTRIK ARUS LISTRIK.
Sebuah bola lampu yang memiliki hambatan 440  dipasang pada suatu tegangan 220 V. Berapa kuat arus yang mengalir melalui lampu? A. 5 A B. 0,5 A C.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: Memahami Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan serta Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.
ARUS DAN GERAK MUATAN LISTRIK.
LISTRIK Insan Wijaya (FKIP Biologi).
LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Anang B, S.Pd SMAN 1 Smg
Disusun oleh: Gerry Resmi Liyana, S.Si
Gelombang elektromagnetik
Hukum Ohm.
RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)
SMP Islam Terpadu AULIYA
Rekayasa Hardware ( Arus dan Tegangan ) Oleh. Nahar Mardiyantoro,SKom
Nama : Dana Kurniawan Kelas : XI Multimedia 1 Absen : 24
Bab 2. Hukum – Hukum Dasar oleh : M. Ramdhani.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi Kompetensi Dasar Memformulasikan besaran-besaran.
Besaran Arus dan Tegangan
Arus Listrik Arus Listrik adalah aliran partikel listrik bermuatan positif yang arahnya berlawanan arah arus elektron. Arus listrik hanya mengalir pada.
FISIKA II. Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)
Rangkaian Listrik 2.
LISTRIK ARUS SEARAH Pengertian u (t) = U1 = tetap v t1 t2 t3 t
Rangkaian Arus Searah.
Analisis Rangkaian Listrik dan Elektronika
Kegiatan Belajar 1. Menganalisis rangkaian listrik AC dan DC dengan menerapkan hukum-hukum rangkaian listrik dan elektronika.
LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
Oleh KELOMPOK VI: 1.NURKHOLILAH RAVIKA SYARIFAH SILFHA YANNI PANE UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
DASAR – DASAR KELISTRIKAN. Dasar – dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Molecules Atoms Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu.
Listrik Dinamis. KUAT ARUS LISTRIK Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh. LISTRIK DINAMIS Konsep Listrik Dinamis Arus Listrik Hukum Ohm Hukum 1 Kirchooff Rangkaian Listrik Penerapan.
Modul ke: Fakultas Program Studi Modul ke: Fakultas Program Studi Elektronika dan Motor Listrik PENJELASAN HUKUM OHM KELOMPOK 5 : JEREMIAS DANIEL LEIWAKABESSY.
LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar : Menganalisis.
Transcript presentasi:

RANGKAIAN KELISTRIKAN SEDERHANA

KOMPETENSI DASAR 3.3 Memahami rangkaian kelistrikan sederhana 4.3 Membuat rangkaian listrik sederhana TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat : 1.Menyebutkan Besaran listrik, 2.Memahami Hukum Ohm, Kirchof, dan kaidah Flaming 3.Melakukan prosedur Pengukuran tegangan, tahanan dan arus 4.Melakukan prosedur Pengukuran tegangan, tahanan dan arus tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya 5.Memahami dan Menerapkan Rangkaian seri, paralel dan gabungan. 6.Membuat rangkaian listrik sederhana dengan baik dan benar

Materi 1.Besaran Listrik 2.Hukum ohm, Hukum Kirchof, dan Kaidah Flaming 3.Prosedur Pengkuruan Tegangan, Hambatan, dan Arus Listrik 4.Rangkaian Seri, Paralel, dan Gabungan

Besaran Listrik 3.Hambatan Listrik 1.Tegangan Listrik 2.Arus Listrik 4.Dsb.

Tegangan Listrik Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

Arus Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.

Hambatan Listrik Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan: R = V/I R adalah hambatan (Ohm) V adalah tegangan (Volt) I adalah arus (ampere)

HUKUM OHM (Ω) Bunyi hukum ohm adalah “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”. V = I x R Keterangan : V= Voltage ( Beda Potensial atau tegangan unit satuannya V ) I = Current ( Arus Listrik unit satuannya A ) R= Resistance ( Hambatan atau resistansi unit satuannya Ω )

HUKUM KIRCHOF Hukum Kirchof I “Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.” I 1 + I 2 + I 3 = I 4 + I 5 + I 6

Hukum Kirchhoff 2 “Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol” V ab + V bc + V cd + V da = 0

KAIDAH FLAMING Kaidah Fleming adalah kaidah tangan kiri yang menggambarkan hubungan antara arah arus listrik, arah garis gaya magnet dan arah gerakan.

Ukuran gaya elektromagnet yang paling besar pada saat arah medan magnet tegak lurus dengan arah arus listrik dan meningkat sebanding dengan panjang penghantar, sehingga kekuatan medan magnet dapat dirumuskan dendan rumus sebagai berikut : F = B x I x L F adalah gaya elektromagnet B adalah jumlah garis gaya magnet I adalah besarnya arus yang mengalir pada penghantar L adalah panjang penghantar yang digunakan

PROSEDUR PENGUKURAN TEGANGAN, HAMBATAN, DAN ARUS LISTRIK Pengkuruan Tegangan 1.Kalibrasi multimeter ke angka 0 2.Ukur tegangan di resistor dengan multimeter dengan arus DC 3.Gunakan pengukuran terbesar, jika tidak terbaca turunkan 1 tingkat sampai terbaca 4.Ukur setiap skala arus (2V, 4V, 6V, 8V, 10V, dan 12V). 5.Setiap arus masing-masing menggunakan resistor berbeda, yaitu 50Ώ dan 500Ώ 6.Catat tegangan yang tertera di multimeter.

Pengkuruan Hambatan 1.Ganti fungsi multimeter ke fungsi OHMS 2.Kalibrasi multimeter ke angka 0 3.Hubungkan resistor ke multimeter, dan gunakalah skala x1 x10 x100 pada multimeter menggunakan resistor yang berbeda 4.Catat hambatan yang tertera di multimeter

Pengkuruan Arus 1.Kalibrasi multimeter ke angka 0 2.Ukur arus dengan tegangan 2V-12V, catat angka yang ditunjukkan oleh multimeter 3.Ulangi pengukuran dengan menggunakan 3 resistor berbeda (50Ώ, 100Ώ, dan 500Ώ)

Rangkaian Seri, Paralel, dan Gabungan a.Rangkaian seri Rangkaian kelistrikan secara seri terdiri dari beberapa komponen tahanan (resistor) yang dihubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya secara berderetan/segaris.

1.Arus yang mengalir pada tiap-tiap bagian atau komponen pada rangkaian kelistrikan tersebut adalah sama besar (I tot = I 1 = I 2 = I 3 dst). 2.Tegangaan sumber adalah sama besar dengan penjumlahan tegangan yang ada pada tiap-tiap bagian atau komponen pada rangkaian kelistrikan tersebut (V s = V 1 + V 2 + V 3 dst). 3.Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari penjumlahan semua tahanan pada tiap-tiap bagian atau komponen yang ada pada rangkaian kelistrikan tersebut (R tot = R 1 + R 2 + R 3 dst). Sifat-sifat dari rangkaian listrik yang disusun secara seri ini antara lain :

b.Rangkaian paralel Pada rangkaian listrik yang disusun secara paralel, komponen- komponennya disusun secara bercabang.

Sifat-sifat dari rangkaian listrik yang disusun secara paralel ini antara lain : 1.Besar arus yang mengalir pada tiab-tiap cabang pada rangkaian kelistrikan tersebut berbeda, hal ini tergantung dari besarnya tahanan yang ada pada cabang tersebut. Arus total pada rangkaian paralel ini didapatkan dari penjumlahan besarnya arus yang melewati tiap-tiap cabang (I tot = I 1 + I 2 + I 3 dst). 2.Tegangan pada tiap-tiap cabang sama besar dengan tegangan sumber atau tegangan total (V tot = V 1 = V 2 = V 3 dst). 3.Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari jumlah kebalikan dari semua tahanan yang terdapat pada masing-masing cabang di rangkaian tersebut 1/R tot = 1/R 1 + 1/R 2 + 1/R 3 dst).

c.Rangkaian gabungan (seri-paralel) Rangkaian gabungan atau campuran merupakan rangkaian kelistrikan yang tersusun dari gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.

SEKIAN TERIMAKASIH