ANGKA INDEKS
2 Adalah suatu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya perubahan suatu keadaan terhadap keadaan lain yang dijadikan sebagai dasar.
3 Contoh: Harga beras Cianjur kepala adalah Rp ,-/kg pada tahun 2006 sedangkan tahun berikutnya menjadi Rp ,-/kg, maka harga beras Cianjur kepala pada tahun 2007 menjadi (4000/3500 ). 100% = 114,29 % dari harga beras pada tahun Dengan perkataan lain, harga beras Cianjur kepala pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 14,29 % dari tahun sebelumnya.
4 Macam-macam Angka Indeks (AI) : Angka Indeks Harga (Price Index, P) Angka Indeks Jumlah (Quantity Index, Q) Angka Indeks Nilai (Value Index, V = P.Q)
5 Beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempelajari angka indeks : Base Year (Base Period) : tahun dasar Adalah tahun yang dijadikan dasar perbandingan. Given Year (Given Period): tahun/periode yang diperbandingkan.
6 Tahun dasar ditentukan dengan syarat-syarat: Perekonomian pada tahun/priode dasar tersebut dalam keadaan stabil. Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak diperbandingkan. Berdasarkan tahun/periode yang dianggap penting, misalnya periode dimana peme- rintah baru mulai pada kebijaksanaan ekonomi yang ditekankan pada stabilitas harga-harga.
7 Metode penyusunan Indeks Harga: I. Angka Indeks Tidak tertimbang II. Angka Indeks Tertimbang
8 Rumus: I. Angka Indeks Tidak tertimbang 1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
9 Rumus: II. Angka Indeks Tidak Tertimbang 2. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana
10 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Rumus umum :
11 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Laspeyres, timbangannya kuantits pada tahun dasar
12 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Paasche, timbangannya kuantitas pada tahun yang diperbandingkan
13 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Irving Fisher, angka indeks gabungan (Angka Indeks Ideal)
14 Sebelumnya telah dibahas tentang rumus beberapa indeks. Berikut ini dibahas beberapa macam indeks yang umum dipakai dalam perekonomian. 1. Indeks Harga Konsumen (IHK). 2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). 3. Indeks Nilai Tukar Petani. 4. Indeks Produktivitas.
15 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK t – IHK t – 1 I n f l a s i = ────────── x 100 IHK t – 1
16 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) a. IHK dan Pendapatan Riil. Pendapatan Nominal Pendapatan Riil = ─────────────── x 100 IHK
17 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) b. IHK dan Penjualan yang dideflasi. Pendapatan Aktual Penjualan Riil = ────────────── x 100 IHK
18 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) c. IHK dan Daya Beli Uang. Nominal Rupiah Daya Beli = ───────────── x 100 IHK
19 2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) 3. Indeks Nilai Tukar Petani
20 4. Indeks Produktivitas Produktivitas periode ke n Indeks Produktivitas = ─────────────── x 100 Produktivitas periode ke 0
21 Masalah dalam penyusunan angka indeks : Masalah pemilihan sample. Masalah pembobotan/timbangan. Perubahan teknologi. Pemilihan tahun dasar. Bagaimana mengubah periode dasar.
22 Indeks Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat (1983 = 100) Indeks Harga Diterima Petani Aceh (1987 = 100)
23 Untuk membandingkannya dibuat tahun dasar yang sama, misalnya 1999 dibuat sebagai tahun dasar baru untuk Jawa Barat dan Aceh, maka Indeks IT 2000, Jawa Barat = (316/274) x 100 = 115 Indeks IT 2000, Aceh = (190/167) x 100 = 114
24 Indeks Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat (1999 = 100) Indeks Harga Diterima Petani Aceh (1999 = 100)
25 Soal - 2 : 1. Berikut adalah harga beras di kota “Jakarta”, data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks harga relatif sederhana untuk menggunakan tahun dasar 1996.
26 TahunHarga per kg (Rp.) Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002
27 TahunHarga per kg (Rp) Indeks Dari indeks harga, sejak 1996 sampai 2002 harga beras telah naik 174 % atau 24,86 % setiap tahunnya.
28 2. Berikut adalah produksi beras di kota “Jakarta”, data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks kuantitas relatif sederhana untuk menggunakan tahun dasar 1996.
29 TahunProduksi (juta ton) Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002
30 TahunKuantitasIndeks Dari indeks kuantitas, terlihat bahwa produksi yang lebih kecil dari 1996 adalah tahun 1997 dan Produksi selama 1996 – 2002 mengalami kenaikan tertinggi 6%.
31 3. Berikut adalah harga beras dan produksi beras di kota “Jakarta”, data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks nilai menggunakan tahun dasar 1996.
32 TahunHarga per kg (Rp.) Produksi (juta ton) Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002
33 TahunHargaKuantitasNilaiIndeks
34 Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun 1996 – 1997, sedang selama periode 1996 – 2002 penerimaan meningkat 174% atau meningkat 24,86% per tahunnya.
35 4. Hitunglah indeks harga agregat sederha-na kelompok makanan berikut, menggu-nakan tahun dasar 2000.
36 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang
37 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang J u m l a h
38 Tahun Angka Indeks Harga Agregatif
39 Angka indeks tahun 2002 berdasarkan tahun dasar 2000 adalah 194, artinya selama 2 tahun dari 2000 – 2002 harga telah naik 94%. Tahun 1997 ke 1998, harga naik 2%. Tahun 1998 ke 1999, harga naik 10%. Tahun 1999 ke 2000, harga naik 8%. Tahun 2000 ke 2001, harga naik 63%. Dan Tahun 2001 ke 2002, harga naik 31%.
40 5. Hitunglah indeks kuantitas agregat seder- hana kelompok makanan berikut, meng- gunakan tahun dasar Nilai dalam juta ton.
41 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 44,7 6,2 1,3 0,2 0,6 17,1 2,2 0,1 45,2 6,7 1,5 0,3 0,7 15,8 1,9 0,3 44,7 6,2 1,6 0,2 0,7 15,9 2,1 0,4 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 48,1 6,5 1,7 0,6 17,3 2,1 0,6 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
42 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 44,7 6,2 1,3 0,2 0,6 17,1 2,2 0,1 45,2 6,7 1,5 0,3 0,7 15,8 1,9 0,3 44,7 6,2 1,6 0,2 0,7 15,9 2,1 0,4 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 48,1 6,5 1,7 0,6 17,3 2,1 0,6 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5 J u m l a h72,4 71,878,577,573,9
43 Tahun Angka Indeks Kuantitas Agregatif
44 6. Berikut adalah harga dan kuantitas ke- lompok bahan pangan. Hitunglah indeks nilai agregat sederhana, menggunakan tahun dasar 2000.
45 BarangTahun 2000Tahun 2002 HargaKuantitasHargaKuantitas Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang ,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0, ,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
46 BarangTahun 2000Tahun 2002 P0P0 Q0Q0 P0Q0P0Q0 PnPn QnQn PnQnPnQn Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang ,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0, ,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0, J u m l a h
47 Angka indeks nilai agregatif sederhana, Artinya, selama tahun 2000 – 2002 nilai agregat meningkat 130%. Apa yang mempengaruhi indeks nilai agregat ? Perubahan harga dan kuantitas selama periode yang diukur
48 7. Hitunglah indeks Laspeyres, Paasche dan Fisher, menggunakan tahun dasar 2000 dari tabel dibawah ini
49 BarangTahun 2000Tahun 2002 HargaKuantitasHargaKuantitas Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang ,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0, ,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
50 BarangP0P0 Q0Q0 PnPn P0Q0P0Q0 PnQ0PnQ0 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang ,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,
51 Artinya, dengan indeks laspeyres selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 144%.
52 BarangP0P0 QnQn PnPn P0QnP0Qn PnQnPnQn Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang ,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,
53 Artinya, dengan indeks Paasche selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 145%.
54 Angka Indeks Fisher (Indeks Ideal ) Artinya, dengan indeks Fisher (Indeks Ideal) selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 144,5%.
55 8. Perubahan Tahun Dasar Tabel dibawah ini adalah data tentang rata- rata harga perdagangan kentang di beberapa pasar swalayan di kota Bandung selama 9 tahun
56 TahunHarga Kentang (Rp/kg) Indeks Lama (1998 = 100) Indeks Baru (2001 = 100) ,00 116,22 103,65 96,59 140,32 183,85 204,24 263,53 103,53 120,32 107,31 100,00 145,28 190,34 211,44 272,83
57 Cara I : Kolom 3 dst
58 Kolom 4 dst
59 Cara II : Kolom 4 dst
60 9. Perhitungan Inflasi dengan IHK Berikut adalah gambaran IHK di Indonesia tahun 1998 – 2001
61 Kelompok Makanan Perumahan Sandang Aneka Barang IHK InflasiNA20,833,4511,43
62 Dari table diatas IHK berguna untuk melihat besarnya laju inflasi, rumusnya sbb: IHK t – IHK t – 1 I n f l a s i = ────────── x 100 IHK t – 1 Jadi inflasi secara umum adalah :
63 Inflasi secara umum tahun 1998 – – 168 I n f l a s i = ─────── x 100 = 20, – 209 Inflasi makanan = ─────── x 100 = 25,36 209
– 142 Inflasi perum = ─────── x 100 = 15, – 192 Inflasi sandang = ─────── x 100 = 19,79 192
– 174 Infls aneka brg = ─────── x 100 = 24, Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga ba- rang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli konsumen dapat tertekan oleh harga.
Kegunaan IHK lainnya a. IHK dan Pendapatan Riil Berikut adalah data pendapatan per kapita riil penduduk Indonesia tahun 1995 – 2001
67 TahunPendapatan Nominal IHK (1993 = 100) Pendapatan riil Pendapatan Nominal Pendapatan Riil = ────────────── x 100 IHK
Kegunaan IHK lainnya b. IHK dan Penjualan yang dideflasi. Berikut adalah data penjualan berdasarkan IHPB pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. tahun 2001 – 2002
69 TahunPendapatan Nominal IHPB (1983 = 100) Pendapatan riil Penjualan Aktual Penjualan Riil = ─────────────── x 100 Indeks Harga yg sesuai
Kegunaan IHK lainnya c. IHK dan Daya Beli Uang. Berikut adalah daya beli Rp ,- berdasarkan tahun yang berbeda.
71 TahunIHPB (1983 = 100) Daya Beli Nominal Rupiah Daya beli = ──────────── x 100 IHK
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Berikut adalah contoh IHPB dengan tahun dasar 1993.
73 Kelompok Pertanian Tambang & galian Industri Import Eksport Indeks umum
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Berikut adalah contoh IT, IB dan NTP tahun dasar 1998 – IT : indeks harga yang diterima petani IB : indeks harga yang dibayar petani NTP : Nilai Tukar Petani
75 Indeks IT IB NTP
Indeks Produktivitas Berikut adalah contoh Indeks Produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997 – 2000.
77 Sektor Pertanian106,390,4102,996,3 Konstruksi97,276,899,5104,8 Keuangan & Perbankan 111,378,089,574,4 J a s a100,2103,9101,4130,2