Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN"— Transcript presentasi:

1 INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN
SURANTO, S.PD, M.PD

2 Friedman dan Schwartz berhasil memverifikasi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan jumlah uang beredar. Hasil penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa di Amerika Serikat dekade-dekade dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, dan dekade-dekade dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inflasi yang rendah. Hasil yang sama diperoleh dari perbandingan tingkat rata-rata inflasi dan tingkat rata-rata pertumbuhan uang di lebih dari 100 negara selama tahun 1990-an. Dalam kajian tersebut, terdapat hubungan yang jelas antara pertumbuhan uang dan inflasi. Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara-negara dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah.

3 Uang Inflasi Bank

4 Indeks harga dan inflasi
Dihitung menggunakan Dihitung dengan cara Metode agregatif tidak tertimbang Metode agregatif tertimbang Indeks harga Metode Laspeyres Metode Paasche Indeks Harga perdagangan besar Terdiri dari Metode tahun khas Indeks harga konsumen Indeks harga yang dibayar dan diterima petani

5 Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G. R
Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ; berkebangsaan Italia pada tahun 1764 Angka indeks adalah sebuah ratio yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur suatu variabel pada suatu waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.

6 Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Jenis indeks harga : Indeks harga pedagang besar (IHPB) Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam sektor : Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu kali, dan krikil Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet dan plastik

7 Jenis indeks harga : Indeks Harga Konsumen Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok besar barang konsumsi yang dibeli konsumen Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) : Memungkinkan konsumen untuk menentukan pengaruh perubahan harga terhadap daya beli mereka Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat inflasi Digunakan untuk menentukan daya beli mata uang tertentu

8 Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
Jenis indeks harga : Indeks harga yang dibayar dan diterima petani Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh para petani, baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi. Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani maka disebut indeks paritas Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan indikator yang menunjukkan tingkat kesejahtraan petani

9 Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan. 3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi. 4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil. 5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%

10 Metode penghitungan Indeks Harga
Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana: Pn X 100% Po Keterangan: Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu Po = Jumlah harga pada tahun dasar

11 Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang
Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn) Tas Rp Rp Sepatu Rp Pakaian Rp Po = Rp Pn = Rp Indeks harga tidak tertimbang = Pn X 100% Po = Rp X 100% = 133,33% Rp

12 Lanjutan 2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
a. Metode Laspeyres adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo) Rumus = (Pn.Qo) X 100% (Po.Qo)

13 Contoh soal Indeks Harga Tertimbang
Indeks Harga Laspeyres Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Po.Qo Pn.Qo 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 15 B 6 30 60 C 4 20 80 120 D 9 E 1 8 Jumlah 133 212 Indeks harga Laspeyres = (Pn.Qo)X 100% (Po.Qo) = 212 X 100% = 156,67% 133

14 Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang
b. Metode Paasche atau GNP Deflator adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun tertentu (Qn) Rumus = (Pn.Qn) X 100% (Po.Qn)

15 Contoh soal Indeks Harga Tertimbang
Indeks Harga Paasche Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Po.Qn Pn.Qn 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 20 30 B 6 60 C 4 80 120 D 15 E 1 Jumlah 150 235 Indeks harga Paasche = (Pn.Qn)X 100% (Po.Qn) = 235 X 100% = 159,40% 150

16 Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang
c. Metode Tahun Khas adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahunnya masing-masing Rumus = (Pn.Qn) X 100% (Po.Qo)

17 Contoh soal Indeks Harga Tertimbang
Indeks Harga Tahun Khas Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Pn.Qn Po.Qo 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 30 B 6 60 C 4 20 120 80 D 15 9 E 1 Jumlah 235 133 Indeks harga tahun khas = (Pn.Qn)X 100% (Po.Qo) = 235 X 100% = 176,69% 133

18 Inflasi Jenis Inflasi Tingkat Keparahan Penyebab Inflasi Asal Inflasi Teori Inflasi Dampak Inflasi Cara mengendalikan Inflasi Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal Kebijakan lainnya

19 Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang Jenis inflasi Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas : Inflasi ringan : dibawah 10% Inflasi sedang : 10% - 30% Inflasi Berat : 30% - 100% Inflasi sangat berat :> 100% (hiperinflasi) Berdasarkan penyebabnya : Demand – Pull Inflation Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang atau jasa.

20 AD 2 AD 1 AS P P2 E 2 AD 2 P1 E 1 AD 1 AS Y Y1 Y2 Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2). Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1 ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2

21 Cost – Push Inflation Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga barang-barang yang ditawarkan akan naik. Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku disebut price – push inflation Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut wage – push inflation AS 2 AD P AS 1 Kenaikan biaya produksi mengakibatkan penawaran agregat berkurang (AS1 ke AS2) dengan permintaan agregat yang tetap maka harga akan naik (P1 ke P2) namun output agregat akan tutun dari Y1 ke Y2 P2 E 2 E 1 P1 AS 2 AD AS 1 Y Y1 Y2

22 Asal Inflasi Imported inflation Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri Harga barang luar negeri naik maka naiknya pendapatan eksportir sehingga menambah jumlah uang yang beredar yang akhirnya meningkatkan permintaan barang dan jasa ( demand – pull inflation) Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri maka akan meningkatkan biaya produksi (cost – push inflation) Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah melalui kebijakan pajak dan moneter

23 Asal Inflasi Inflasi dalam negeri Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam negeri baik permintaan maupun penawaran. Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan menghasilkan demand – pull inflation Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran yang menimbulkan cost – push inflation

24 Faktor-faktor penyebab inflasi :
Jumlah uang beredar (faktor moneter) Administered prices Supply shock Teori Inflasi : Teori kuantitas Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar. Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga. Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar maka inflasi akan semakin tinggi

25 Teori Inflasi : Teori Keynes Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya Teori Strukturalis Ditekankan pada kelakuan dan struktur perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara berkembang. Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya akan menaikan harga-harga dan menimbulkan inflasi

26 Dampak inflasi Orang-orang yang berpenghasilan tetap Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil merosot Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap, tidak terlalu terkena dampaknya Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik dan modal yang tersedia mengalami penurunan nilai Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.

27 Cara mengatasi inflasi :
Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen-instrumen moneter yang dimilki bank sentral Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral adalah : Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang yang beredar akan berkurang

28 Operasi pasar terbuka (open market operation) yakni dengan jalan membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual surat berharga, diharapkan uang akan berkurang di masyarakat Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni dengan menaikan atau menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan menaikan presentase persediaan kas, jumlah kredit akan berkurang Kredit Selektif

29 Kebijakan fiskal Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan melakukan perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal antara lain : Pengaturan pengeluaran pemerintah Jika pengeluaran pemerintah melampaui anggaran yang telah ditetapkan maka akan menambah jumlah uang yang beredar Peningkatan tarif pajak Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang yang beredar akan berkurang

30 Kebijakan lainnya : Peningkatan produksi; Jika produksi meningkat, jumlah uang yang beredar juga meningkat maka tidak akan menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan kajuan peningkatan kemampuan perekonomian Kebijakan upah; Yakni dengan menekan kenaikan upah. Pengawasan harga Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha dapat diatasi oleh pemerintah dengan menetapkan harga maksimum

31 Deflasi Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi jumlah barang dan jasa yang tersedia melimpah sehingga nilai uang naik secara tajam Terjadi penurunan tingkat invetasi yang membawa kesulitan bagi perekonomian Cara mengatasi adalah melakukan tambahan pembelanjaan sebesar celah deflasi itu sendiri, menambahkan pengeluaran masyarakat (konsumsi dan investasi)

32 INFLASI ZIMBABWE INFLASI 231.150.888,87% Pengangguran 94%
Terdapat 1 lembar mata uang dengan nominal 100 triliyun 1 dolar AS = 1,45 Milyar dolar Zimbabwe Harga roti tawar 600 juta

33

34

35 Kuantitas (dalam juta kg)
TUGAS Nama barang Harga (rupiah) Kuantitas (dalam juta kg) 2009 2010 2011 Beras Gula Telur 6.000 6.500 14.000 7.000 6.700 15.000 7.500 15.500 210 90 70 215 75 80 Hitunglah: Indeks Harga Tidak Tertimbang Indeks Harga Tertimbang Indeks Laspeyres Indeks Paasche Indeks Tahun Khas Untuk No.NIM ganjil tahun 2011 dan No.NIM genap tahun 2010


Download ppt "INFLASI DAN INDEKS HARGA KONSUMEN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google