Chronik Kidney Disease. Definisi CKD, diperkenalkan oleh NKF-K/DOQI untuk pasien yang memiliki salah satu kriteria : 1.kerusakan ginjal ≥3 bulan, dimana.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

KOMA UREMIKUM Darwis Dosen Jurusan Gizi
Peranan Epoetin Beta pada Pasien Anemia Renal
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GINJAL KRONIK
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
GAGAL GINJAL KRONIk (CHORONIC KIDNEY DISEASE)
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
ANEMIA Lab : penurunan kadar Hb dibawah nilai normal
MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati Gawat Darurat Maternal.
Pengertian kurang darah dan darah rendah. Sesungguhnya istilah kurang darah itu sangatlah berbeda dengan darah rendah. Kurang darah adalah istilah awam.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA OKSIGEN (OKSIGENASI)
GAGAL GINJAL KRONIK Tri Murti Andayani
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
Asrina rahman
KISTA GINJAL Rudy Afriant Bagian Ilmu Penyakit Dalam
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes. FKIK PRODI PENDIDIKAN DOKTER UMY
Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronis
Rematik (Arthritis).
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
HEMODIALISIS TIM : GENITOURIA.
Oleh sri lestari.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
Farmakoterapi Gagal Ginjal
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
PERAWATAN TERMINAL GAGAL GINJAL KRONIK
Acute Kidney Injury (AKI)
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
SISTEM TRANSPORTASI.
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
Anestesi Pada Gagal Ginjal
3 1 2.
ASPEK KLINIS HEMODIALISIS DAN CONTINOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS ( CAPD ) WACHID PUTRANTO.
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
NEFROPATI DIABETIK SARNIWATY KAMISSY.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Fisiologi Ginjal & System urinary
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Kelainan pada sistem darah
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
By Nyimas Heny Purwati, M.Kep.Sp.Kep.An.Ns
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
GAGAL GINJAL KRONIK KELOMPOK 4. SKENARIO Seorang laki- laki 53 tahun datang ke UGD RS Siti Khodijah dengan keluhan sesak nafas.Sesak nafas dirasakan memberat.
TRAUMA ABDOMEN.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
PATOFISIOLOGI DAN TERAPI PENYAKIT GINJAL
Abi Muhlisin, SKM., M.Kep. PSIK FIK UMS. Hemopoesis pada Kehamilan Volume plasma meningkat 20 – 100 % Volume eritrosit meningkat (1400 mL  bertambah.
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

Chronik Kidney Disease

Definisi CKD, diperkenalkan oleh NKF-K/DOQI untuk pasien yang memiliki salah satu kriteria : 1.kerusakan ginjal ≥3 bulan, dimana terdapat abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR yang dimanifestasikan oleh satu atau beberapa gejala berikut: – abnormalitas komposisi darah atau urin – abnormalitas pemeriksaan pencitraan – abnormalitas biopsy ginjal 2.GFR <60 ml/mnt/1,73 m 2 luas permukaan tubuh selama ≥3 bulan dengan atau tanpa tanda kerusakan ginjal lainnya Note : klasifikasi ini hanya dapat diterapkan pada pasien dengan usia 2 tahun keatas, CKD, diperkenalkan oleh NKF-K/DOQI untuk pasien yang memiliki salah satu kriteria : 1.kerusakan ginjal ≥3 bulan, dimana terdapat abnormalitas struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan GFR yang dimanifestasikan oleh satu atau beberapa gejala berikut: – abnormalitas komposisi darah atau urin – abnormalitas pemeriksaan pencitraan – abnormalitas biopsy ginjal 2.GFR <60 ml/mnt/1,73 m 2 luas permukaan tubuh selama ≥3 bulan dengan atau tanpa tanda kerusakan ginjal lainnya Note : klasifikasi ini hanya dapat diterapkan pada pasien dengan usia 2 tahun keatas,

BEDA CKD dan AKI

Stadium CKD Klasifikasi menurut NICE Memeriksa adanya proteinuria saat menentukan stadium dari GGK 2.Proteinuria a.Urin ACR (albumin clearance ratio) 30 mg/mmol atau lebih b.Urin PCR 50 mg/mmol atau lebih 3.Stadium 3 dari GGK harus dibagi menjadi 2 subkategori: a.LFG ml/min/1,73 m 2 (stadium 3 A) b.LFG ml/min/1,73 m 2 (stadium 3 B) 4.Penanganan pada GGK tidak boleh dipengaruhi usia

Stadium

PATOGENESIS

Pengurangan masa ginjal Hipertrofi struktur dan fungsi nefron Diperantarai sitokin dan growth factor Aktivasi RAAS Hiperfiltrasi Peningkatan tek kapiler Peninggkatan aliran glomerulus (GFR) Adaptasi Maladaptasi Sklerosis Penurunan fx (CKD) PATOFISIOLOGI CKD

tejadi kehilangan daya cadang ginjal ( LFG normal / meningkat penurunan fungsi nefron progresif ( peningkatan urea dan kreatinin serum LFG 60% (asimtomatik) LFG 30% keluhan nokturia, lemah, mual nafsu makan turun, BB turun LFG < 30% gejala dan tanda uremia nyata : anemia, gangguan elektrolit(natrium&k alium) LFG < 15% gejala komplikasi serius, perlu terapi pengganti ginjal ( dialisis atau transplantasi ginjal ), pada keadaan ini stadium gagal ginjal. PATOFISIOLOGI CKD STADIUM DINI

FISIOLOGI GINJAL

Hipertensi Sebabkan penebalan endotel kapiler, -> iskemi -> Glomerulosclerosis

HIPERTENSI PENGARUHI RAAS

Akibat Non enzymatik glikasi, Penataan ulang produk akhir reaksi glikasi menjadi AGE (advanced glycation end- product) Dimana AGE ini sebabkan kerusakan jaringan Akibat Non enzymatik glikasi, Penataan ulang produk akhir reaksi glikasi menjadi AGE (advanced glycation end- product) Dimana AGE ini sebabkan kerusakan jaringan

UREMIA PADA CKD peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah, berkaitan dengan penurunan GFR peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah, berkaitan dengan penurunan GFR

HIPERKALEMIA DAN HIPOKALSEMIA

ANEMIA PADA CKD

RDW dan CKD Peningkatan nilai rdw menggambarkan heterogenitas ukuran eritrosit(anisositosis) karena perubahan massa hidup eritrosit akibat gangguan produksi dan peningkatan destruksi Peningkatan RDW menggambarkan metabolisme besi dimana memiliki korelasi negatif dengan kadar hb, besi dan transferin. Inflamasi yang terjadi pada pasien dengan CKD, dimana terdapat hubungan IL 6 dan RDW, dimana sitokin ini memberikan hambatan langsung pada maturasi eritrosit. Selai itu IL 1, dan IL 6 meregulasi hepsidin yang merupakan penghambat absorsi besi dan pelepasan besi dai res RDW menggambarkan variasi bentuk eritrosit yang mengganggu aliran darah khususnya mikrosirkulasi sebabkan hipoksia, peningkatan cardiac load dan peningkat resiko peny cardiovaskular serta sebabkan hipertrofi ventrikel kiri, sehingga dapat menjadi prediktor kematian dan komplikasikardiovaskular pada pasien GGK Peningkatan nilai rdw menggambarkan heterogenitas ukuran eritrosit(anisositosis) karena perubahan massa hidup eritrosit akibat gangguan produksi dan peningkatan destruksi Peningkatan RDW menggambarkan metabolisme besi dimana memiliki korelasi negatif dengan kadar hb, besi dan transferin. Inflamasi yang terjadi pada pasien dengan CKD, dimana terdapat hubungan IL 6 dan RDW, dimana sitokin ini memberikan hambatan langsung pada maturasi eritrosit. Selai itu IL 1, dan IL 6 meregulasi hepsidin yang merupakan penghambat absorsi besi dan pelepasan besi dai res RDW menggambarkan variasi bentuk eritrosit yang mengganggu aliran darah khususnya mikrosirkulasi sebabkan hipoksia, peningkatan cardiac load dan peningkat resiko peny cardiovaskular serta sebabkan hipertrofi ventrikel kiri, sehingga dapat menjadi prediktor kematian dan komplikasikardiovaskular pada pasien GGK