PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Oleh : Dhita Kris Prasetyanti.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAGEMEN LAKTASI Oleh: Tutik Rahayu.
Advertisements

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
CARA MENYUSUI YANG BENAR
PENTINGNYA ASI SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG
PERAWATAN DINI PASIEN CELAH BIBIR DAN LELANGIT
Laktasi Dr. M. Reagan, M.Kes.
Sarari dan Manajemen Laktasi
STRUKTUR PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI
Fisiologi LAKTASI.
FISIOLOGI LAKTASI.
Nany Suryani, S.Gz. Payudara Wanita Nany Suryani, S.Gz.
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBERIAN ASI
ASI Eksklusif Air susu ibu dalam 6 bulan pertama kelahiran bayi oleh seorang ibu yang tanpa tambahan apapun baik itu minuman atau pun makanan tambahan.
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
MANFAAT MENYUSUI 1/1 MENYUSUI A S I Membantu bonding dan perkembangan
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
MASTITIS OLEH : VITA NOVIA.
AKUPRESER UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI ASI DAN KEBUGARAN IBU OLEH dr
HARI-HARI PERTAMA, MASA PENYESUAIAN
GIZI & IBU MENYUSUI.
KEBUTUHAN DASAR BAYI OLEH:RENA DWI WAHYUNI (151380)
NUTRISIONAL PADA NEONATUS
×. MANAJEMEN LAKTASI DAN PENINGKATAN PRODUKSI ASI DENGAN YANKESTRADKOM OLEH dr. Yuliarni.
GIZI & IBU MENYUSUI.
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
GIZI PADA BAYI.
TEKNIK MENYUSUI DAN CARA PENYIMPANAN ASI
Nama: Era Mustika Rati Nim : Tingkat : I.B DOSEN PEMIMBING:
ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
SUCI FITRIA III B.
1. Energi GIZI PADA BAYI Kebutuhan energi dan zat gizi pada bayi :
By : Era Nurisa Windari, S.ST
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
ASI EKSKLUSIF Nur Kholifah S.Tr.Keb.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
Oleh: Jelita novriza netis
Oleh : KELOMPOK C13 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2014
MASTITIS BY Tingkat IIIB Ayu Lestari.
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
MASTITIS ELVINA OKTAVIA I B.
BERBAGAI MASALAH MENYUSUI PADA IBU
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
PIJAT BAYI.
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
ASUHAN KEBIDANAN IV TENTANG MASTITIS
LAKTASI.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
PEDOMAN PEMBERIAN MAKANAN ASI (AIR SUSU IBU) EKSKLUSIF (0-6 BULAN)
Assalamu’alaikum wr. wb
Nama : Dian Vitasari Pembimbing : dr Husna Amelz SpOG REFRESHING CRACKED NIPPLE Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi Progam Studi Kedokteran UMJ.
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
Perinasia - Th ANATOMI DAN FISIOLOGI LAKTASI Tim Manajemen Laktasi Perinasia Pusat.
×. MANAJEMEN LAKTASI DAN PENINGKATAN PRODUKSI ASI DENGAN YANKESTRADKOM Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb.
ASKEB III PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Lanjutan....
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI 1. ASI ASI  dihasilkan dari tubuh ibu… 2 AIR SUSU IBU.
TEAM PROMKES RSUD DR. ADJIDARMO
-Anti Dewi -Fahrur Rozi -Fariza Ayudia -Filla Delfia -Lyna Ferli Khalinda -Meri Putri Rizaldi -Niken Lismirahayu -Nosi -Sonia.
Gizi Ibu Menyusui Ade Saputra Nasution. Menyusui Menyusui merupakan cara alamiah mahluk mamalia untuk memberi makan dan minuman bagi keturunannya termasuk.
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
Gizi Ibu Menyusui Alibbirwin.
NAMA KELOMPOK 1:  ANDRI SETIAWAN SANJAYA  EVISIA HARCELLANI  RIZKY PURNAMA  SRI KADARTI  STEFANIE NOVITASARI.
Transcript presentasi:

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Oleh : Dhita Kris Prasetyanti

ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA

Bentuk luar payudara a : korpus mammae b : areola c : papilla mammae a b c 3

Bentuk luar payudara a. Korpus mammae: Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah bening parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus, alveolus b. Areola: Daerah ligkaran yg terdiri dari kulit yg longgar & mengalami pigmentasi & masing payudara bergaris tengah kira - kira 2,5 cm, di dalam daerah ini saluran susu melebar (sinus laktiferus) 4

 Papilla atau putting yaitu bag yg terletak setinggi iga (costa) ke-4. Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2 6mm.permukaan papilla berlubang2 berupa ostium papillare kecil yg mrpkn muara ductus lactifer yaitu muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan erektil, dan ujung saraf sensoris

Bentuk & Ukuran Payudara 6

Bermacam bentuk puting susu Bentuk-bentuk Puting Susu Normal Pendek Panjang Terbenam/Terbalik 7

Anatomi kelenjar susu Alveolus: unit terminal 1. sel asiner: sekresi susu 2. duktulus: sal. terkecil 3. myoepitel: otot polos A L V E O L U S Secretory Cell Ductule Myoepithehial Cells (form contractile unit) 8

Anatomi & Fisiologi Payudara Duktus laktiferus Sinus laktiferus Jaringan lemak alveolus

Anatomi kelenjar susu Sekelompok alveolus bersatu  lobulus, beberapa lobulus bergabung  lobus Duktulus berkumpul  duktus laktiferus  sinus laktiferus  muara (papilla). Penampang Melintang Payudara Alveolus Duktus (saluran) Sinus Laktiferus (penampungan) Puting Susu Areola 10

Refleks penting pada proses laktasi 1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus  hipofisis anterior  prolaktin  alveolus  ASI 2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI Impuls saraf puting susu  hipofisis posterior  oksitosin  kontraksi otot polos  ASI keluar 11

Refleks penting pada proses laktasi Refleks prolaktin Refleks aliran (A) REFLEK PROLACTIN (B) REFLEK LET-DOWN AnteriorPosterior PROLACTIN dalam darah OXYTOXIN dalam darah Nervus Vagus Nervus Vagus Alveolus Sel Myoepithel 12

PROSES LAKTASI  Proses laktasi timbul setelah plasenta lepas. Plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin (Hormon plasenta) yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, ASI pun mulai keluar.

HORMON YANG MEMPENGARUHI LAKTASI  Progesteron: Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli  Estrogen: Estrogen yang menurun setelah persalinan dan berbulan – bulan selama proses laktasi, menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar.  Prolaktin: Memperbesar alveoli  Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan didalam laktasi untuk mengencangkan otot halus alveoli untuk memeras ASI. Oksitosin berperan dalam proses turunnya ASI (Reflek Let-down).  Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dalam petumbuhan payudara, putting dan Areola sebelum melahirkan. Pada bulan ke-5 dan 6 kehamilan HPL membuat payudara siap memproduksi ASI.

PROSES PEMBENTUKAN LAKTOGEN  Laktogenesis I:  Terjadi pada fase terahir kehamilan  Payudara memproduksi colostrum  Saat ini produksi progesteron meninggi sehingga mencegah produksi ASI yang sebenarnya.  Laktogenesis II:  Terjadi setelah lahirnya plasenta.  Progesteron, estrogen dan HPL turun tiba – tiba dan prolaktin tetap tinggi >> produksi ASI besar - besaran  Bila payudara dirangsang, peningkatan prolaktin mencapai puncaknya pada periode 45 menit dan turun kembali 3 jam kemudian.  Prolaktin menstimulasi alveoli untuk merangsang ASI. Prolaktin juga terkandung dalam ASI itu sendiri.

 Laktogenesis III:  Dimulai beberapa hari pertama setelah persalinan, dimana produksi ASI mulai stabil.  Dipengaruhi seberapa sering bayi menyusui.  Semakin sering bayi menyusui, produksi ASI semakin banyak.

PROSES PRODUKSI ASI  Pengaturan hormon terhadap ASI dibedakan dalam 3 bagian:  Produksi ASI (Prolaktin)  Pengeluaran ASI ( Oksitosin)  Pemeliharaan ASI

PRODUKSI ASI  Prolaktin adalah hormon yang disekresi oleh glandula pituitari.  Prolaktin meningkat selama kehamilan  Kerja hormon ini dihambat oleh plasenta selama kehamilan. Dan aktif setelah plasenta lepas dan kadar estrogen dan progesteron turun.  Mempunyai fungsi kontrasepsi kerena menghambat ovulasi  Kadar prolaktin paling tinggi pada malam hari

PENGELUARAN ASI  Bila bayi menyusui menimbulkan rangsangan syaraf yang terdapat dalam glandula pituitaria posterior sehingga mengeluarkan oksitosin.  Oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveoli berkontraksi dan mendorong ASI.  Oksitosin juga dapat menghambat rasa sakit pasca persalinan selama menyusui.

Manfaat Pemberian ASI bayi Nutrien yg ssi u bayiNutrien yg ssi u bayi Mengandung zat protektifMengandung zat protektif Mempunyai efek psikologis yg menguntungknMempunyai efek psikologis yg menguntungkn menyebabkan pertumbuhan yg baikmenyebabkan pertumbuhan yg baik Mengurangi kejadian karies dentisMengurangi kejadian karies dentis Mengurangi kejadian maloklusiMengurangi kejadian maloklusi membantu pertumbuhan gigi,palatum dan rahang gigimembantu pertumbuhan gigi,palatum dan rahang gigi

 ibu Mencegah perdarahan post partumMencegah perdarahan post partum Asi eksklusif dpt menjarangkan kehamilanAsi eksklusif dpt menjarangkan kehamilan Rasa kasih sayang ibuRasa kasih sayang ibu

Komposisi Gizi Pada ASI a.Zat protektif  Laktobasilus bifidus  Laktoferin  lisozim b.kolostrum c.Lemak, KH, protein d.Garam & mineral e.Vit A Kolostrum adalah ASI yg keluar pada hari pertama setelah bayi lahir & warnanya terus berubah sampai hari ke-3,mempunyai warna kekuning – kuningan, banyak mengandung vitamin,protein,serta gizi yg tinggi

Stadium Laktasi  Kolostrum Berwarna kekuningan,mempunyai kadar gizi yg tinggi, sel darah putih & antibodi IgA  melapisi usus bayi, m’cegah kuman & alergi makanan  Air susu peralihan Mulai berwarna putih bening dengan susunan yg disesuaikan kbthn bayi disekresi hari ke-4 s/d hari ke 10 Kadar protein rendah, karbohidrat & lemak tinggi  Air susu matur Pengeluaran ASI penuh sesuai dgn perkembangan disekresi mulai hari ke-10, komposisi relatif konstant

Upaya Memperbanyak ASI a.Percaya diri : Ibu mampu merawat bayinya b.Kehadiran bayi c.Makanan ibu yg cukup gizi : Gizi seimbang, terutama sebelum dan setelah menyusui. d.Susui sesering mungkin : Terus disusukan >> Produksi ASI meningkat e.Berfikir dengan penuh kasih sayang pada bayi

Pengaruh Waktu pada Komposisi ASI  Asi yg pertamakali dihisap bayi (menit pertama),dibanding dgn menit terakhir adl berbeda  ASI menit pertama lebih cepat encer kmd akan lebih kental  ASI pd menit terakhir mengandung lemak 4-5 kali dan protein 1,5 kali lebih banyak dibanding ASI menit2 pertama

 Bila bayi menyusu pada 15 menit pertama maka:  5 menit pertama mendapatkan :  60 % total volume ASI  60 % total protein ASI  60 % total karbohidrat ASI  40 % total lemak ASI  50 % total energi ASI

 5 menit kedua mendapatkan  25 % tot vol ASI  25 % tot protein ASI  25 % tot karbohidrat ASI  33 % tot lemak ASI  25 % tot energi ASI  5 menit terakhir adalah sisanya

Penghambat produksi ASI 1. “Feedback inhibitor “: Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi. Cara mengatasi: Saluran dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif dan tanpa jadwal). 2. Stress/rasa sakit: inhibisi release oksitosin. Sinus laktiferus penuh. 3. Penyapihan 28

Mekanisme mengisap pada bayi 1. Refleks menangkap ( rooting ) Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap puting susu (mencari puting) 2. Refleks mengisap (sucking) Puting dalam mulut bayi: langit-langit/ palatum molle tersentuh, bayi mengisap. Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas keluar. 3. Refleks menelan (swallowing) 29

Posisi Lidah saat menyusu 30 Posisi Benar

Posisi Lidah saat menyusu 31 Posisi Salah

Dukungan bidan dalam pemberian ASI Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI : Yakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibunya Yakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibunya Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri 32

Dukungan Bidan Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertamaBiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuyk mencegah masalah umum yang timbulAjarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuyk mencegah masalah umum yang timbul Bantulan ibu pada waktu pertama kali memberi ASIBantulan ibu pada waktu pertama kali memberi ASI Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di kamar yang sama (rawat gabung—rooming in )Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di kamar yang sama (rawat gabung—rooming in ) Memberikan ASI pada bayi SESERING MUNGKINMemberikan ASI pada bayi SESERING MUNGKIN HANYA berikan kolostrom dan ASI sajaHANYA berikan kolostrom dan ASI saja Hindari susu botol dan “dot empeng”Hindari susu botol dan “dot empeng” 33

Tanda bayi cukup ASI Berat lahir telah kembali setelah bayi berumur 2 minggu Bayi banyak mengompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari Tiap menyusui, bayi menyusu dengan rakus, tetapi kemudian melemah dan tertidur Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelumnya Kurva pertumbuhan / berat badan dalam KMS sesuai dengan seharusnya 34

35

ASI EKSKLUSIF ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan –Menurunkan risiko kematian karena infeksi saluran napas akut dan diare –Menyusui parsial atau tidak menyusui, risiko kematian: > 2.4 karena infeksi saluran napas akut > 3.94 karena diare

Perlekatan adalah kunci keberhasilan menyusui

LANGKAH-LANGKAH DLM PELEKATAN / MENYUSUI YG BENAR : Keluarkan ASI sedikit u/ membersihkan putting susu sblm menyusui. Pegang payudara dg C Hold di blkg areola. Hidung bayi & putting susu ibu berhadapan. Sentuh pipi / bibir bayi merangsang rooting reflect. Tunggu sampai mulut terbuka lebar & lidah menjulur. Dekatkan bayi ke ibu & arahkan putting susu keatas menyusuri langit mulut bayi.

Putting susu, areola & sebagian bsr gudang ASI tertangkap o/ mulut by. Posisi mulut dgn pelekatan yg bnr. Jk by sdh dirasa ckp kenyang mk hentikan proses menyusui dg memasukkan kelingking ke dlm mulut by menyusuri langit-langit mulut by. Kadang by akan tertidur sendiri sblm proses menyusui diakhiri (menunjukkan by menetek dg puas)

1. Keluarkan ASI sdkt u/ membersihkan putting susu sblm menyusui.

2. Pegang payudara dg C Hold di blkg areola.

3. Hidung by & putting susu ibu berhadapan.

4. Sentuh pipi / bibir by merangsang rooting reflect.

5. Tunggu sampai mulut terbuka lebar & lidah menjulur.

6. Dekatkan by ke ibu & arahkan putting susu keatas menyusuri langit mulut by.

7. Putting susu, areola & sebagian bsr gudang ASI tertangkap o/ mulut by.

8. Posisi mulut dgn pelekatan yg benar.

9. Jika by sdh dirasa ckp kenyang mk hentikan proses menyusui dg memasukkan kelingking ke dlm mlt by menyusuri langit-langit mulut by.

10. Kdng by akan tertidur sndr sblm proses menyusui diakhiri.

Tanda-tanda pelekatan yg benar, antara lain: 1. Tampak areola msk sbnyk mgkn.areola bag.atas lbh byk terlihat. 2. Mulut terbuka lebar 3. Bibir atas & bwh terputar keluar 4. Dagu by menempel pd payudara 5. Gudang ASI termasuk dlm jaringan yg msk 6. Jar.payudara merenggang shg membentuk “dot” yg panjang. 7. Putting susu sekitar 1/3 – ¼ bagian “dot” saja. 8. By menyusu pd payudara, bkn putting susu. 9. Lidah by terjulur melewati gusi bwh.(di bwh gudang ASI), melingkari “dot” jar.payudara.

Tanda-tanda pelekatan yang salah : 1. Tampak sebagian bsr kalang payudara/ areola mamae berada di luar. 2. Hanya putting susu/ disertai sdkt areola yg msk mulut by. 3. Seluruh / sebag.bsr gudang ASI berada di luar mulut by. 4. Ldh tdk melewati gusi (berada di dpn putting susu) atau ldh sdkt sekali berada di bwh gudang ASI. 5. Hanya putting susu yg mjd “Dot” 6. By menyusu pd putting 7. Bibir mecucu/monyong 8. Bibir bwh terlipat ke dlm shg menghalangi pengeluaran ASI o/ lidah.

Keterangan: Kepala bayi didekatkn payudara & putting, areola dimasukkan kemulut bayi Dagu menempel payudara ibu Mulut terbuka lebar Bibir bawah terputar kebawah Sebagian besar areola masuk kemulut bayi

Cara Merawat Payudara – Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi. –Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali.

Penonjolan puting susu yaitu : Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali Dirangsang dengan menggunakan ujung waslap Memakai pompa puting susu Pengurutan payudara: Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian diratakan Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke putting susu sebanyak 30 kali

lanjutan Pijatlah puting susu pada daerah areola mammae untuk mengeluarkan colostrums. Bersihkan payudara dengan air bersih memakai waslap. Perangsangan Payudara Setelah selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian selama ± 5 menit (air hangat dahulu kemudian air dingin). Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara.

lanjutan Pengurutan buah dada dari tengah ke samping kemudian ke bawah Pengurutan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah Pengurutan buah dada dari pangkal ke puting.

Cara menyusui yang benar posisi menyusui craddle Cross craddle australian

berbaring football Pegangan -C

Cara menyusui bayi kembar

Cara menyusui yg benar a. ASI dikeluarkan sedikit, oleskan pd putting & areola b. Bayi diletakkan pd perut ibu c. Payudara dipegang dg ibu jari diatas & jari lain menopang di bawah d. Bayi diberi rangsangan ( rooting reflex) a. Kepala bayi didekatkan payudara & putting, areola dimasukkan kemulut bayi

Dagu menempel payudara ibu Mulut terbuka lebar Bibir bawah terputar kebawah Sebagian besar areola masuk kemulut bayi lanjutan

Penyimpanan ASI ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat, bila disimpan : Di udara terbuka/ bebas 6-8 jam Di lemari es (4°C) 24 jam Di lemari pendingin/beku(-18°C) 6 bulan 64

Masalah Dalam Pemberian ASI

TERIMA KASIH 66

Tanda Bayi Cukup ASI : 1. Bayi minum asi 2-3 jam  8 x/24 jam 2. Warna kotoran kuning dg frek sering & warna menjadi > muda pd hari ke 5 stlh lahir 3. Popok basah min 8x/hr 4. Bayi tdk kuning & kulit terasa kenyal 5. By kencing setidaknya 6 kali dlm sehari & warnanya jernih smp kuning muda. 6. By srng BAB berwarna kekuningan “berbiji” 7. By tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bgn & tdr ckp. 8. Payudara ibu terasa lembut & kosong setiap kali selesai menyusui. 9. Ibu dpt merskan geli  aliran ASI. 10. BB by bertambah.

ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bila ibu yang positif HIV/AIDS hendak menyusui. ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bila ibu yang positif HIV/AIDS hendak menyusui. Rutin dan patuh minum obat ARV 100% selama masa kehamilan, minimal 6 bulan sebelum persalinan dan mengonsumsi obat ARV terus dilakukan. Rutin dan patuh minum obat ARV 100% selama masa kehamilan, minimal 6 bulan sebelum persalinan dan mengonsumsi obat ARV terus dilakukan. Tidak terdeteksi viral load atau jumlah partikel-partikel virus setiap 1 mm kubik dalam darah. Konsumsi obat ARV terus dilanjutkan. Tidak terdeteksi viral load atau jumlah partikel-partikel virus setiap 1 mm kubik dalam darah. Konsumsi obat ARV terus dilanjutkan. Ibu didampingi oleh konselor laktasi atau tenaga medis yang memadai agar proses pelekatan menyusui terjadi dengan baik sehingga tidak ada lecet atau luka pada puting susu ibu. Adanya luka lecet dapat menjadi media untuk virus menular. Demikian juga jika luka terdapat pada mulut bayi. Ibu didampingi oleh konselor laktasi atau tenaga medis yang memadai agar proses pelekatan menyusui terjadi dengan baik sehingga tidak ada lecet atau luka pada puting susu ibu. Adanya luka lecet dapat menjadi media untuk virus menular. Demikian juga jika luka terdapat pada mulut bayi. 68

69 Bayi diberikan profilaksis ARV selama 6 minggu. Sebelumnya, ibu telah diedukasi dan dibimbing oleh konselor laktasi, bidan, atau dokter tentang cara menyusui bayi yang baik dan benar. Memberikan ASIP atau Air Susu Ibu Perahan pada bayi. Ibu terlebih dahulu memerah ASI nya kemudian dipanaskan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi. Cara lain menangani ASI perahan adalah dengan metode flash-heating. ASI ditaruh di dalam tempat, misalnya botol kaca. Kemudian letakkan botol tersebut di panci kecil berisi air kemudian dipanaskan. Setelah mendidih segera diangkat dan dibiarkan sampai dingin seukuran suhu tubuh manusia.