Oleh : Irfan Santiko, M.Kom 2 April 2014
Kajian Bahasa Pemrograman Definisi Sejarah Bahasa Pemrograman Klasifikasi Bahasa Pemrograman Karakteristik Level Konseptual
Definisi PROGRAM : adalah sekumpulan eksekusi yang kita berikan pada mesin komputer. Artinya, PEMROGRAMAN itu sendiri adalah membuat sebuah statement untuk di ekseskusi pada mesin, dengan tujuan tertentu sehingga menciptakan sebuah interaksi. Statement yang di buat diantaranya adalah menggunakan bahasa khusus. Itulah yang di sebut Bahasa Pemrograman.
Langkah² Pemilihan Bahasa Sejarahnya sampai saat ini masih menganut “Von Neumann” (share program concept)
Klasifikasi Bahasa Pemrograman Tujuan : untuk memunculkan bahasa-bahasa pemrograman yang berada dalam 1 kelas agar lebih mudah dipelajari. Contoh: Low Level vs High Level (machine-oriented vs Human Oriented), Procedural vs Declarative Machine-oriented : Assembly Human Oriented : Prolog Procedural : Bagaimana membuat algoritma untuk mengolah data Declarative : lebih ke pemrosesan datanya
Karakteristik Bahasa Pemrograman Writability : memiliki istilah yang mudah diterjemahkan. Error-Checking : terdapat tool untuk meminimalisisr error program. Readability : mudah di render / di eksekusi oleh tool interpreter. Self-documenting : memiliki dokumentasi yang baik. Extensibility: Memiliki ekstensi khusus. Portability : Sejauh mana kode program dapat dipindahkan dari 1 mesin ke mesin yang lain. Efficiency : Baik dalam mempersingkat tatanan bahasa.
Pemilihan Bahasa Pemrograman Lihat programnya : Fiturnya seperti apa…? Lihat bahasanya : sesuaikan untuk keperluan apa dibuat bahasa tersebut (feature of language) Lihat dokumentasinya : apakah bahasa tersebut memiliki cacat logika yang menyebabkan hasil kurang baik pada saat di terapkan.
Konseptual Bahasa Pemrograman Ada 3 hal yang berhubungan dengan konsep bahasa pemrogramanan: sintaks, semantiks dan pragmatis. Dalam mengajarkan 3 konsep ini menggunakan analogi bahasa yang biasa kita pakai sehari-hari.
Syntax (Sintaksis) Sintaks sebuah bahasa berhubungan dengan struktur bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Contoh dalam bahasa pemrograman, ketika kita ingin menyatakan sebuah variable menjadi nilai. Dengan Pascal kit gunakan “:=“ ex, A:= 1 Dengan PHP kita gunakan “$” ex, $A=1”
Semantik Semantik sebuah bahasa menggambarkan hubungan antara sintaks dan model komputasi. Sederhananya, semantik menjelaskan arti dari program. Analoginya sebagai berikut. Apabila kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita bisa menghasilkan kalimat-kalimat. Apabila kita mengasilkan kalimat Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi, apabila saya membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun, secara semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer tidak bisa mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa dengan mudah terjadi. Sebagai contoh ada bahasa pemrograman bahasa C sebagai berikut: if(a=5) { echo ‘Nilai a=5?; } Apabila program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan. Apabila bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu Nilai a=5, walaupun nilai variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti meng-assign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintaks operasi ini sudah benar. Tapi, apabila yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka seharusnya memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya menjadi : if(a==5){ echo ‘Nilai a=5?; }
Pragmatik Pragmatik berhubungan dengan kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam analoginya dengan bahasa, kita bisa saja memberitahukan ke seseorang “Jangan merokok” apabila ada peraturan yang melarang seseorang merokok di dalam sebuah ruangan. Kalimat singkat seperti itu sebenarnya sudah cukup efisien. Tapi, dalam kesempatan lain kita bisa saja memakai kalimat “Mohon Anda jangan merokok di sini karena menurut peraturan pemerintah daerah nomor XXX tahun XXX dinyatakan bahwa merokok di tempat umum akan mengakibatkan pelanggaran peraturan, selain itu dari sisi kesehatan… bla bla bla…dst…”
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
- Sekian – to Be continue