CURICULUM VITAE IDENTITAS WAHYU JATMIKO 13 NOVEMBER 1963 JL. CENDRAWASIH NO 93 A KROYA – KAB. CILACAP PNS – RSMS 1 ISTRI 3 ANAK PENDIDIKAN SD KRISTEN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
dr Roslaili Rasyid M.Biomed
Advertisements

LIMBAH RUMAH SAKIT KELOMPOK XII ERWIN MASARUHI
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
TUBERKULOSIS PADA ANAK ???? Oleh: Ikeu Nurhidayah K, S.Kep., Ners
SUATU PROSES PEMBERIAN BANTUAN YANG DILAKUKAN SESEORANG KPD ORANG LAIN DALAM MENENTUKAN/MEMBUAT KEPUTUSAN ATAU PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMAHAMAN BERDASAR.
Good Manufactory Practices
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
Inos Infeksi Nosokomial.
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Hindari Kontak Hindari kontak dengan orang yang sakit. Jika anda sakit, jaga jarak dengan orang lain guna menghindari penularan. Aerosol dapat membasmi.
HAND HYGIENE Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes.
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS TOPIK 7
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
Dasar Biologis Penyakit Menular
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 1 TAHUN 2016
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 2 TAHUN 2016
INFEKSI NOSOKOMIAL Dr. Riani Indiyarti SpS Ketua Komite Medik
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
Etika batuk RS PTPN VIII SUBANG. Pengertian Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari.
TELUSUR SISTEM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Prinsip perawatan pasien medik
Infeksi Nosokomial.
Patient Safety in nursing YULIATI.,MM.,M.Kep.
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
Asuhan Bayi baru lahir normal
INFEKSI NOSOKOMIAL Definisi
By: Qia ami ramadani aidia
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
Hand Hygiene.
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Disusun oleh : Enur Nurhasanah S,Kep. PKM SRIAMUR
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PERAWATAN JENAZAH OLEH: Fajar Ibnu Sabil Asfin Novia Rahmadhani
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
STRATEGI PERAWAT Pencegahan Pengendalian infeksi HIV AIDS
SOSIALISASI MUTU KLINIS DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WOTU.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial.
INDIKATOR MUTU AREA KLINIS
Memakai dan Melepaskan Alat Pelindung Diri (APD).
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI). Standar PPI 1 Ditetapkan organisasi untuk melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin.
CAPAIAN INDIKATOR MUTU TAHUN 2018
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
KOMITE PPI RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
PENATAKSANAAN PASKA PAJANAN KOMITE PPI
PATIENT SAFETY Emmelia Astika Fitri Damayanti, Ns., M.Kep.
PENATAKSANAAN PASKA PAJANAN KOMITE PPI
PEMAPARAN MATERI PELATIHAN IPCN TAHUN 2019 HADITS SHIHATUL RAHMAT S.KEP.,NERS.
SURVEILANS SURVEILANS HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS Disampaikan pada Workshop PPI Kab Sleman, November 2017.
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan.
Transcript presentasi:

CURICULUM VITAE IDENTITAS WAHYU JATMIKO 13 NOVEMBER 1963 JL. CENDRAWASIH NO 93 A KROYA – KAB. CILACAP PNS – RSMS 1 ISTRI 3 ANAK PENDIDIKAN SD KRISTEN CILACAP SMP NEGERI II CILACAP SMAN CILACAP D III - AKPER DEP, KES, SEMARANG. S1 + PROFESI NERS, UNDIP SEMARANG. S2 : MM, UNSOED PURWOKERTO

CV PELATIHAN PPI DASAR IPCN DASAR IPCN LANJUT + SERTIFIKASI KOMPETENSI WORKSHOP DAN SEMINAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PPI RIWAYAT PEKERJAAN PERAWAT PRIMER KEPALA RUANG KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN IPCN (INFECTION PREVENTION CONTROL NURSE)  KORDINATOR SUPERVISOR VVIP

Industri dengan risiko yang lebih tinggi seperti penerbangan dan nuklir memiliki catatan jauh lebih baik daripada pelayanan kesehatan. Risiko cidera penerbangan, 1 kali dalam penerbangan. Risiko pelayanan kesehatan 1 kali 300 pelayanan kesehatan

KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG SERING TERJADI 1.Kesalahan obat  Cara memberikan obat yang salah/ memberikan obat yang salah /salah orang 2.Kesalahan prosedur saat operasi/ Tindakan keperawatan /Tindakan medis yang didelegasikan. 3.Pencatatan tindakan pembedahan 4.Melaksanakan praktek tidak kompeten (bukan kewenangannya) 5.Pasien jatuh

6. Pasien luka /terbakar (Kompres hangat, Kauter) 7.Terkait dengan teknologi :Cidera karena kesalahan/ Kerusakan alat 8. Healthcare Associated Infections (HAIs) 9.Salah identitas pasien 10.Salah interpretasi data atau gejala (Swanburg, 1991) KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG SERING TERJADI

APAKAH KITA MEMAHAMINYA ?

PRIMUM, NON NOCERE FIRST, DO NO HARM HIPPOCRATES’S TENET ( BC) Ignaz Philipp Semmelweis ( ) Didier Pittet

Wahai petugas kesehatan BKMIA tercinta.... teruskanlah perjuanganku, bukalah mata hatimu untuk melihat penderitaan para pasien dan orang sekitarmu Berbuat Baiklah melalui ilmu yang kau dapatkan Untuk kebaikan umat... Bersyukurlah.... karena masih ada waktu untuk melayani dan memberi yang terbaik karena ada waktunya engkau tidak dapat berbuat apa-apa

Pencegahan & Pengendalian Infeksi Suatu upaya kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan Masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi pengkajian perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi

Mortalitas Morbiditas Kecacatan HAIs (VAP, IADP,ILO,ISK) Masalah kesehatan di seluruh dunia Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) Biaya meningkat Citra RS menurun Mutu pelayanan menurun Tuntutan Hukum UU RI no 36 UU RI no 44 Program PPI STRUKTUR ORGANISASI

To reduce Healthcare Associated Infections Tackling Antimicrobial Resistance Safe surgery saves lives

Komplikasi yang paling sering terjadi di Yankes CDC: 1.7 million /th, kematian /th Data WHO, Insiden HAIs % (rerata 9%) UK : 10 % Italy: 6.7 % France: % Indonesia ? Atau mungkin RS “ kita ” Belum ada data yang akurat, dari hasil presentasi sangat rendah 0 – 1 %, surveilans pasif, belum dapat dijadikan data. Di RS. Jantung Harapan Kita, surveilans aktif dilaksanakan sejak tahun 2001

Data di Indonesia bagaikan fenomena gunung es Kegiatan surveilans pasif Kegiatan surveilans dilakukan oleh orang yang belum kompeten Data Healthcare Associated Infections (HAIs) di Indonesia

Agent Host Environment Interakasi yang dinamis Perubahan di salah satu komponen Berpengaruh pada keseimbangan yang ada

HAIs ”Health-care Associated Infections” ”Health-care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan  selama ini dikenal sebagai Infeksi Nosokomial. Merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya rumah sakit yang lebih banyak.

Lanjutan Mikroba penyebab HAIs dapat menyebar dari pasien terinfeksi atau kolonisasi kepada pasien lain atau petugas fasyankes Kewaspadaan Isolasi  untuk menurunkan penyebaran mikroba infeksius diantara petugas, pasien, pengunjung Kewaspadaan Isolasi juga termasuk penempatan pasien di ruang terpisah dg ventilasi memadai,pembatasan pergerakan pasien dan petugas

HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu > 48 jam masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, Atau dalam waktu 30 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit (IDO)  op bersih/tanpa implant dan 90 hari bila menggunakan implant.

Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. Dengan demikian akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya rumah sakit.

Kelompok yg beresiko Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien Merupakan kelompok yang berisiko mendapat HAIs

Infeksi Daerah Operasi/IDO (SSI) Infeksi Saluran Kencing/ISK (CAUTI) Infeksi Aliran Darah (Primer)  IADP Ventilator-associated pneumonia (VAP)

Urine Kateter Ventilasi Mekanik Kateter vena sentral Luka operasi VAP ISK ILO IADP Kontak Tangan Alat Tangan Alat Tangan Alat Tangan Alat Transmisi Mikroorganisme Ke pasien Droplet

KEWASPADAAN ISOLASI 1.Kewaspadaan Standar ( lapis pertama): Merupakan gabungan dari Universal Precaution dan Body Substain Isolation (BSI) Waspada terhadap darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi kecuali keringat Ditujukan kepada semua pasien tanpa memandang infeksi atau tidak infeksi 2. Kewaspadaan Transmisi (lapis kedua): Merupakan kewaspadaan tambahan Ditujukan kepada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi

KEBERSIHAN TANGAN. Hal utama dalam PPI Komponen sentral dari Patient Safety Sederhana dan efektif mencegah HAIs Menciptakan lingkungan yang aman Pelayanan kesehatan aman Bila tangan kotor, cuci dengan sabun/antiseptik di air mengalir Bila tangan tak tampak kotor, bersihkan dengan gosok cairan berbasis alkohol

KAPAN CUCI TANGAN ??? Segera setelah tiba di rumah sakit Sebelum masuk dan meninggalkan ruangan pasien Sebelum dan sesudah kontak pasien atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien Diantara kontak pasien satu dengan yang lain Sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien Sesudah ke kamar kecil Sesudah kontak darah atau cairan tubuh lainnya Bila tangan kotor Sebelum meninggalkan rumah sakit Segera setelah melepaskan sarung tangan Segera setelah membersihkan sekresi hidung Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan

IF I HAVE NOT WASHED MY HAND, PLEASE TELL ME, IF YOU HAVE NOT WASHED YOURS I WILL TELL YOU CHANGE BEGINS WITH ME AND BEGINS TODAY, HERE AND NOW THINK BIG START SMALL ACT NOW

APD APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi. Digunakan sesuai indikasi Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

YANG DILARANG

MASKER

MANAJEMEN LAUNDRY Linen infeksius: Linen yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh Linen non infeksius: Linen kotor yang berasal dari pasien Bagian administrasi Apotik dan lainnya Tidak terkontaminasi oleh darah dan cairan tubuh

LINGKUNGAN RS KONSTRUKSI BANGUNAN UDARA AIR PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DI R.GIZI PEMBERSIHAN DI RUANG LAUNDRY LIMBAH RS

MANAJEMEN LIMBAH Jenis limbah : Limbah padat: Infeksius Non infeksius Limbah cair Infeksius Non infeksius Limbah benda tajam

PENYUNTIKAN YG AMAN Tidak memakai ulang jarum suntik Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan multidose Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada pemberian suntikan Segera buang jarum suntik habis pakai Tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai.

ETIKA BATUK DAN KEBERSIHAN PERNAFASAN Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan air mengalir/ alkohol handrub setelah kontak dengan sekret Jaga jarak terhadap orang yang ada gejala ISPA dg demam.

Kesehatan karyawan Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk yang berisiko infeksi Pemberian immunisasi Hepatitis pada tempat yang berisiko Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya Ada alat pelindung diri

Penempatan Pasien Ranap Pasien infeksius di ruang terpisah, beri jarak >1 m Kohorting bila tidak memungkinkan Bila kedua-dua nya tidak memungkinkan konsultasi dengan petugas PPIRS Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya

Lumbal Punksi Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi, anaestesi spinal / epidural/ pasang kateter vena sentral Cegah droplet flora orofaring  dapat menimbulkan meningitis bakterial

Contact/KontakDroplet/PercikanAirborne/Udara H5N1,H1N1 TBC, SARS Meningitis MRSA, VRE MDRO Sarung tangan Gaun Masker Bedah Wajah, Gaun Masker N 95 >5µm< 5µm Bicara,batuk bersin Bicara,batuk bersin Aerosol Jarak 1 m Jarak 2 m Jarak 1 m Tek neg

MEAN OF TRANSMISSION Airborne, Droplet, Contact Common Vihicle, Vertorborne

Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi Kontak : Kontak langsung : pasien – petugas atau pasien – pasien, atau petugas - petugas. Kontak tidak langsung: Pasien/petugas – benda tercemar Droplet: Percikan > 5μm melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata, hidung atau mulut yang ada pada jarak dekat.

Udara/Airborne Percikan/partikel berukuran kecil < 5 μm melayang/menetap di udara beberapa jam, disebarkan luas dalam ruangan /jarak lebih jauh. Langsung/melalui debu dg mikroba (TBC, cacar air/varicella, campak) Menyebar : batuk, bersin, berbicara, tinda kan intubasi, suction, bronkoskopi

Rantai penularan infeksi Agen infeksi (infectious agent) Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang Port of exit ( Pintu keluar) Transmisi (cara penularan) Port of entry (Pintu masuk) Pejamu rentan (suseptibel)

PPI DALAM SNARS-Ed. 1 REGULASI  kebijakan, pedoman, panduan, SPO DOKUMEN  hasil monitoring (kepatuhan, surveilens, laporan,dll) WAWANCARA  semua petugas RS (perawat, dokter, ICPH/CSSD, IPJ, Lab.,IPL, dll)  menit. OBSERVASI  melihat semua kondisi riil berdasarkan regulasi, dokumen dan wawancara.

Maksud dan Tujuan PPI 7.1 Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada : a) Sterilisasi alat; b) Pengelolaan linen/laundry c) Pengelolaan sampah; d) Penyediaan makanan; e) Kamar jenazah