Oleh : ELY JOHN KARIMELA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL LAUT POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2019.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Uji Kontaminan Mikroba dalam Pangan Bakteri Coliform (samb.2)
HILMAN MAULANA Seminar Kolokium
UNIVERSITAS PADJAJARAN
TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
Pengaruh Penambahan Yoghurt Sebagai Sumber Bakteri Asam Laktat Terhadap Karakteristik Mikrobiologis Pada Bekasam Ikan Nila Seminar Kolokium KANIA GITA.
TEKNOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN STERILISATOR
Isolasi Bahan bioaktif dari Tumbuhan Gambir Hutan Kalimantan (Scorodocorpus borneensis ) sebagai antibakteri JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN.
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
SYARAT, PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN AIR MINUM
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
TOKSISITAS AIR LIMBAH LAUNDRY TERHADAP IKAN TAWES
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
Yoni Rina Bintari Evi Susanti Chemistry Department
Disusun oleh : Hartini Sri Fahmi
Pengenalan Bahan Pembuatan Media Bakteriologis Teknik Sterilisasi
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR.
Oleh Arfan Hutapea Chase Anakampun Dito Prasetyo Edison Parulian Manik
IDENTIFIKASI BAKTERI Zainab, M.Si., Apt.
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SUKROSA DAN GARAM NACL TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK MINUMAN ISOTONIK TOMAT(Solanum lycopersicum Mill) Zahra Ainnurkhalis.
ANALISIS MIKROBIOLOGI
Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.Sc. Pembimbing Pendamping
Oleh : Risti Triana Bahroen
J e L L y Candy.
PENGGUNAAN BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA DAGING SAPI SEGAR DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN MELIA SITI AJIJAH.
limbah udang menjadi beberapa produk
(BIOLOGIS, KIMIA DAN FISIK) SERTA CARA MENGATASINYA
Oleh : Rindy Partriana D ( )
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA     PENGEMBANGAN ILES- ILES (Amorphophallus muellleri) SEBAGAI BAHAN PEMADAT DALAM MEDIA TANAM TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN.
APLIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP UMUR SIMPAN SOSIS SAPI
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS SUSU SEGAR
PENGENDALIAN MUTU PROSES PADA PRODUK-PRODUK OLAHAN
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
PERANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SARI BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis var. microcarpa) DENGAN APLIKASI METODE LYE PEELING SEBAGAI UPAYA PENGHILANGAN.
PENDAHULUAN Bumbu dapur yang tahan lama Dapat juga ditumbuhi
Pemeriksaan E. Coli, Salmonella, Vibrio cholera dan Shigella Pada Makanan & Minuman Oleh : Z A E N A B, SKM, M.Kes.
Oleh : Muhammad Khoiruddin, Bambang Sulistiyanto dan Sri Sumarsih
LAPORAN KEMAJUAN PKM PENELITIAN
STUDI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH MELON ( Cucumis melo L
PERHITUNGAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)
ANALISIS KUANTITATIF MIKROORGANISME
Perhitungan mikroorganisme
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mikrobiologi laut Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut Kelompok 21 Much Bagus Kurniawan Jaka Harry M
Pengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Penggaraman terhadap Nilai Hedonik Ikan Bandeng (Chanos chanos) Asin Kering Nama : Charles Sikhem Rumere NIM : 2014.
Argento-Gravimetri.
Praktikum mikrobiologi
Pengendalian Mutu Pada Industri Susu Pasteurisasi di PT
Praktikum PENGAMATAN FUNGI.
UJI TOKSISITAS SUBLETHAL
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
Dhine Oktalia Mikkyu Gisen Monika Devita M. Komaruddin
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela
Identifikasi Bentuk Bakteri dengan Metode Pewarnaan Negatif.
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
PENGAMBILAN SAMPEL MINUMAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI.
JENE VIDA CHRISTANTI, S.Sos. PRINSIP HITUNGAN CAWAN Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan pangan terdiri dari : –
CEMARAN MIKROBA PADA BAHAN JAMU
CEMARAN MIKROBA PADA BAHAN JAMU
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
KEGIATAN BELAJAR 3 MUTU SENSORI, FISIS, MEKANIK SERTA PERALATAN DASAR LABORATORIUM MUTU HASIL PERTANIAN.
Penegenalan Alat – Alat Laboratorium Kimia By : Wirna Eliza.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
Transcript presentasi:

Oleh : ELY JOHN KARIMELA, JEFRI A MANDENO PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL LAUT POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2019

Pendahuluan Latar Belakang

LanjutanLanjutan PENGASAPAN IKAN PINEKUHE ASAP PERLU IDENTIFIKASI MIKROBA

IKAN ASAP PINEKUHE ‘’ Pinekuhe’’ adalah nama lokal atau sebutan untuk produk ikan layang asap Decapterus sp. Bentuknya yang unik, yang dibentuk dengan cara ditekuk atau dilipat. Ikan asap Pinekuhe ini juga disebut ikan kodok karena bentuknya yang menyerupai kodok karena tubuh ikan dilipat dan ditekuk.

Ikan Layang Pengeluaran insang dan isi perut Pembentukan ikan asap ( Ikan ditekuk, ekor disisipkan pada overculum) Pencucian dan Penirisan Pengaturan di Para - para Produk Ikan Asap Pinekuhe Pengasapan ( ± 60˚C ) Selama ± 2 Jam CARA PEMBUATAN PINEKUHE

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat pencemaran mikroba pada ikan asap Pinekuhe hasil olahan nelayan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pengamatan kemunduran mutu produk ikan asap Pinekuhe, diamati melalui uji TPC, total kapang dan total Staphylococcus sp.

METODOLOGI PENELITIAN TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perikanan dan Kebaharian Politeknik Negeri Nusa Utara, dan di tempat pengambilan sampel (Pengolah) yang ada di Kabupaten Sangihe.

LanjutanLanjutan BAHAN DAN ALAT uji mikrobiologi adalah, Manitol salt agar (MSA), Pottato Dextroce Agar (PDA), Nutrient agar (NA), NaCl 0.9 %, pepton, yeast ekstrak,. Dan Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu oven, lampu, spritus, tabung Huss, cawan Petri, Erlenmeyer, timbangan, pinset, cutter, blender, micro pippet, autoklav, inkubator, jarum Ose, talam pewarnaan, kaca preparat, pipet tetes, kertas tissue, tabung Durham, pH meter, mikroskop, mikrobiuret, mortar, gelas kaca, spatula, pengaduk kaca, pipet dan coolbox.

TATA LAKSANA PENELITIAN Sampel diambil secara acak di Tingkat Pengolah, Dikemas Transportasi Darat Ke Laboratorium (1 – 3 Jam) UJI MIKROBIOLOGIS Laboratorium - Uji TPC - Total Kapang - Total Staphylococcus

ANALISA DATA Data yang diperoleh dari analisa laboratorium dipaparkan secara deskriptif. Hasil pengamatan dari perhitungan jumlah Total TPC, Total Kapang, total Stapilokoki, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan selanjutnya dibandingkan dengan Standard Nasional Indonesia (SNI) untuk produk ikan asap.

TOTAL PLATE COUNT Hasil dari analisa ALT pada pengolah. A pengambilan 1, 2 dan 3, pada sampel 1 sampai 66 berkisar antara 8.2 x 10 3 CFU/g sampai 2.0 x 10 4 CFU/g dengan nilai rata – rata TPC yaitu 1.3 x 10 4 CFU/g. Pada Pengolah. B pengambilan 1, 2 dan 3, berkisar antara 5.6 x 10 3 CFU/g sampai 6.5 x 10 4 dengan nilai rata–rata TPC 2.6 x 10 4 CFU/g. Pengolah. C hasil ALT pada pengambilan 1, 2 dan 3 adalah berkisar antara 2.7 x 10 4 CFU/g sampai 1.0 x 10 5 CFU/g dengan rata – rata nilai TPC yaitu 6.9 x Pengolah. D pengambilan 1, 2 dan 3, berkisar antara 5.1 x 10 4 CFU/g sampai 8.4 x 10 4 dengan nilai rata – rata TPC 1.2 x 10 4 CFU/g. Berdasarkan persyaratan mutu yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Indonesia (SNI : 2009) jumlah bakteri maksimum untuk ikan asap yaitu maksimal 1.0 x 10 5

GAMBAR. KOLONI PADA ANALISA ALT

NILAI TOTAL KAPANG Hasil dari analisa Total Kapang pada Pengolah. A, B, C, dan D. pengambilan 1, 2 dan 3, pada sampel 1 sampai 66 menghasilkan nilai 0.

TOTAL STAPILOKOKI Hasil dari analisa Total Stapilokoki pada Pengolah. A dan Pengolah B. pengambilan 1, 2 dan 3, pada sampel 1 sampai 66 menghasilkan nilai 0. Pengolah C hasil Total Stapilokoki pada pengambilan 1, 2 dan 3 berkisar antara 1.0 x 10 2 TVC/g sampai 1.2 x 10 2 TVC/g dengan rata – rata nilai Total stapilokoki yaitu 1.1 x 10 3 TVC/g. Pengolah D pengambilan 1, 2 dan 3, berkisar antara 1.0 x 10 2 sampai 1.4 x 10 2 dengan nilai rata – rata Total Stapilokoki 1.2 x 10 3 TVC/g. Standar Nasional Indonesia (SNI– : 2009) untuk Staphylococcus aureus yaitu Maksimal 1.0 x 10 3

KOLONI STAPHYLOCOCCUS PADA MEDIA MSA

Hasil total Staphylococcus, yang berasal dari Pengolah C dan Pengolah D kandungan bakteri Staphylococcus relatif tinggi, bila dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI– :2009) untuk Staphylococcus aureus yaitu maksimal 1,0 x 10 3, sudah jelas bahwa ternyata sampel ikan asap layang Pinekuhe pada kedua Pengolah tersebut yaitu Pengolah C dan Pengolah D tidak layak untuk di konsumsi secara langsung. Hanya dapat dikonsumsi apabila ada pengolahan lebih lanjut seperti pemanasan di atas 60 0 C. KESIMPULAN

SARAN Dilihat dari data yang ada bahwa, jumlah total Staphylococcus yang mendominasi ikan asap Pinekuhe cukup signifikan cemarannya sehingga disarankan kepada pengolah agar memperhatikan sanitasi dan hieginis pengolah maupun peralatan produksi yang digunakan selama proses pengolahan berlangsung mengingat bakteri Staphylococcus merupakan bakteri yang hidup normalnya pada manusia.