Pengembangan Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal Materi Pembekalan KKN ITNY Semester Genap 2018/2019
Desa Wisata Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti, 1993)
Mengapa Desa Wisata? Merupakan bentuk pengembangan ekonomi lokal yang dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat/komunitas Menciptakan terjadinya pertukaran budaya dan interaksi dengan dunia luar Mendukung upaya pelestarian budaya dan cagar budaya
Kriteria Desa Wisata Memiliki atraksi wisata, baik berupa atraksi wisata alam, cagar budaya, kesenian, kuliner, atau kerajinan Jarak tempuh yang terjangkau dari obyek daya tarik wisata yang lain, pusat-pusat kegiatan, atau tempat tinggal wisatawan Ketersediaan infrastruktur dan akomodasi Penerimaan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat yang baik terhadap upaya pengembangan desa wisata
Desa Wisata Pendidikan Dukuh, Pendowoharjo, Sleman Merupakan desa wisata dengan daya tarik wisata berupa pertanian dan kehidupan desa. Terletak di Kabupaten Sleman.
Desa Wisata Klipoh, Borobudur Desa sentra kerajinan gerabah di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Desa wisata budaya dan kerajinan di Desa Wisata Wanurejo, Borobudur Desa wisata budaya dan kerajinan di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang
“Desa Wisata” Giethoorn, Belanda Dijuluki sebagai “Dutch Venice”. Desa tradisional yang dihubungkan Oleh kanal-kanal
Tahapan Pengembangan Desa Wisata 1. Identifikasi potensi daya tarik wisata Dapat berupa atraksi budaya, kesenian, kerajinan, bangunan, cagar budaya, pemandangan/landscape, dan atraksi alam 2. Identifikasi kondisi sosial dan kelembagaan Penting untuk mengetahui tokoh-tokoh kunci dalam masyarakat, keberadaan paguyuban-paguyuban, serta tokoh-tokoh yang potensial menjadi penggerak 3. Identifikasi sumber daya fisik Terdiri dari akomodasi, aksesibilitas, infrastruktur
Tahapan Pengembangan Desa Wisata 4. Identifikasi potensi pasar Penting untuk mengetahui keberadaan atraksi wisata lain terdekat, lama masa tinggal (length of stay) wisatawan, kemampuan/daya beli wisatawan (willingness to pay) 5. Buat business plan Berisi gambaran kondisi wilayah, analisis potensi dan permasalahan, konsep pengembangan desa wisata, dan kalkulasi kelayakan finansial 6. Kembangkan promosi dan jejaring Jejaring pendanaan dan promosi desa wisata. Promosi dapat dilakukan melalui Instagram, Youtube, Website/Blog, atau melalui travel agent dan komunitas backpacker
Beberapa Hal Yang Menjadi Catatan Dalam Pengembangan Desa Wisata 1. Proses pengembangan desa wisata bukan merupakan sesuatu yang bersifat instan Diperlukan waktu dan proses yang panjang agar desa wisata dapat berhasil 2. Pengembangan desa wisata rawan konflik Pada tahap awal, tampak semua elemen bisa bersatu padu. Namun setelah berkembang, benih-benih konflik sering muncul 3. Tidak setiap potensi perlu dikembangkan menjadi desa wisata Jika potensi berupa produk, lebih baik masyarakat didorong untuk meningkatkan kualitas produk dan jejaring pemasaran.