Cara Menggunakan Alat Sipat Datar (Waterpass) Tenti setio ningrum Yudi pratamaSandy komeryansah Sidix adji pratama Wicahya alexsandro k Nama kelompok : Dosen Pembimbing : Oki Endrata Wijaya,S.T
Pengukuran menggunakan sipat datar optis adalah pengukuran tinggi garis bidik alat sipat datar di lapangan melalui rambu ukur. Alat Ukur Tanah (waterpass) Pengukuran menggunakan Alat Sipat Datar (Waterpass)
Pengukuran Sipat Datar ( Waterpass ) Metode sipat datar optis adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan tinggi di atas air laut ke suatu titik tertentu sepanjang garis vertikal.
Perbedaan tinggi antara titik - titik akan dapat ditentukan dengan garis sumbu pada pesawat yang ditunjukan pada rambu yang vertikal. tujuan dari pengukuran penyipat datar adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur
Misalnya bumi, bumi mempunyai permukaan ketinggian yang tidak sama atau mempunyai selisih tinggi. Apabila selisih tinggi dari dua buah titik dapat diketahui maka tinggi titik kedua dan seterusnya dapat dihitung setelah titik pertama diketahui tingginya.
Peralatan Yang Digunakan Pada Pengukuran Sipat Datar Optis 1. alat sipat datar optis 2. Rambu Ukur 2 buah
3. Statif 4. Unting-Unting 5.Patok
6. Pita Ukur 7. Payung
Bagian Utama Pada Alat Sipat Datar Optis
garis bidik harus sejajar dengan garis jurusan nivo. Dalam keadaan di atas, apabila gelembung nivo tabung berada di tengah garis bidik akan mendatar. Oleh sebab itu, gelembung nivo tabung harus di tengah setiap kali akan membaca skala rambu. Sebelum digunakan alat sipat datar mempunyai syarat yaitu:
Artinya jarak antara dua titik yang akan diukur beda tingginya tidak boleh lebih dari 120 meter dengan alat sipat datar ditempatkan di tengah antar dua titik tersebut dan paling dekat 3,00 m Artinya jarak antara dua titik yang akan diukur beda tingginya tidak boleh lebih dari 120 meter dengan alat sipat datar ditempatkan di tengah antar dua titik tersebut dan paling dekat 3,00 m Karena interval skala rambu umumnya 1 cm,maka agar kita dapat menaksir bacaan skala dalam 1 cm dengan teliti,jarak antara alat sipat datar dengan rambu tidak lebih dari 60 meter.
1.Stasion 3.Tinggi garis bidik 4. Pengukuran ke belakang 2.Tinggi alat 5. Pengukuran ke muka 6. Titik putar (turning point) 7. Stasion antara (intermediate stasion) Beberapa Istilah yang digunakan dalam Pengukuran Alat Sipat Datar ( Waterpass ) 8. Slag
Berikut adalah cara pengukuran dengan sipat datar Alat sipat datar ditempatkan diantara dua stasion (tidak perlu segaris). Perhatikan gambar 48:'
hAB = a – b hBA = b – a Bila tinggi stasion A adalah HA, maka tinggi stasion B adalah: HB = HA + hAB = HA + a – b = T – b Bila tinggi stasion B adalah HB, maka tinggi stasion A adalah: HA = HB + hBA = HB + b – a = T – a''
Keterangan Gambar 46: A, B, dan C = stasion: X = stasion antara Andaikan stasion A diketahui tingginya, maka: Disebut pengukuran ke belakang, b = rambu belakang; Disebut pengukuran ke muka, m = rambu muka. Keterangan Gambar 46: A, B, dan C = stasion: X = stasion antara Andaikan stasion A diketahui tingginya, maka: Disebut pengukuran ke belakang, b = rambu belakang; Disebut pengukuran ke muka, m = rambu muka.
Dari pengukuran tadi, tinggi stasion B diketahui, maka: Disebut pengukuran ke belakang; Disebut pengukuran ke muka, stasion B disebut titik putar Jarak AB, BC dst masing- masing disebut seksi atau slag. Ti = tinggi alat; Tgb= tinggi garis bidik. Dari pengukuran tadi, tinggi stasion B diketahui, maka: Disebut pengukuran ke belakang; Disebut pengukuran ke muka, stasion B disebut titik putar Jarak AB, BC dst masing- masing disebut seksi atau slag. Ti = tinggi alat; Tgb= tinggi garis bidik.
Pembacaan a dan b dapat diusahakan sama teliti yaitu menempatkan alat sipat datar tepat di tengah - tengah antara stasion A dan B (jarak pandang ke A sama dengan jarak pandang ke B). Hasil pengukuran akan bebas dari pengaruh kesalahankesalahan garis bidik, refraksi udara serta kelengkungan bumi.
Kesimpulan Pengukuran menggunakan sipat datar optis adalah pengukuran tinggi garis bidik alat sipat datar di lapangan melalui rambu ukur. Tujuan pengukuran sipat datar kerangka dasar vertikal adalah untuk memperoleh informasi tinggi yang relatif akurat di lapangan sedemikian rupa sehingga informasi tinggi pada daerah yang tercakup layak untuk diolah sebagai informasi yang layak kompleks.
Peralatan yang digunakan pada pengukuran sipat datar optis adalah : -alat sipat datar optis-patok -rambu ukur 2 buah-pita ukur -statif- payung -unting-unting Bagian utama pada Alat sipat datar optis adalah Teropong,Nivo tabung,Kiap (leveling head/base plate),Sekrup pengunci, Lensa okuler,Lensa objektif/ diafragma,Sekrup penggerak halus,Vizir, dan Statif (tripod).