ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS. Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk /10/20 10 cemas blok2 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

GANGGUAN ALAM PERASAAN
Sehat mental:  Kemampuan individu untuk mnyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kriteria sehat jiwa (WHO)  Dapat.
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
GANGGUAN ANSIETAS (KECEMASAN)
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Penyuluhan kesehatan. 1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni,
STREsS.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
KONSEP KESEHATAN JIWA OLEH TUTU A. SUSENO.
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
KONSEP DIRI By Slametiningsih, M.Kep, Sp. Kep. J
Terapi Modalitas Dalam Keperawatan Jiwa
PERILAKU KEKERASAN.
ASKEP JIWA ANSIETAS BY SLAMETININGSIH.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Menyampaikan Berita Duka
GANGGUAN KONSEP DIRI istichomah
SKIZOFRENIA.
STRESS KERJA.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS
KONSEP MODEL KESEHATAN JIWA
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KRITIS
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
STREsS.
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
“harga diri rendah (hdr)
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
GANGGUAN KECEMASAN.
MODEL KEPERAWATAN LANSIA
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
ASKEP KLIEN DENGAN SPIRITUAL
BERDUKA DAN KEHILANGAN
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
PSIKOLOGI KECEMASAN.
Konsep Dasar Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PD KLIEN ISOLASI SOSIAL
STREsS.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS Oleh: Kadek Wulan Ary Damayanthi 15C11597.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
STRESS KERJA.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS. Pengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak.
Penanganan Kecemasan Oleh : SRI SURYAWATI, S.KM Apakah Kecemasan itu ?  Kecemasan adalah rasa kuatir, was-was dan ketakutan pada sesuatu yang tidak.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS COMANG MURNI PAULANGGA, S.KEP,.NS. AKPR WGP, 08/08/2019.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS COMANG M. PAULANGGA, S.KEP,.NS AKPR WGP, 08/08/2019.
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DG ANSIETAS

Kecemasan bisa dirasakan oleh semua mahluk /10/20 10 cemas blok2 2

10/10/20 10 cemas blok2 3

Apakah kecemasan itu,....???? 10/10/20 10 cemas blok2 4

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, yang dpt menentukan status kesehatan jiwa seseorang 2 10/10/20 10 cemas blok2 5

Pengelolaan cemas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu dlm upaya mencapai kesehatan jiwanya, dg. tolok ukur : Mampu memelihara keseimbangan scr mantap Tabah Penuh pengertian Mampu mengambil keputusan yg tepat Memiliki tg. jawab dlm menghadapi kehidupan Menikmati karunia TUHAN 10/10/20 10 cemas blok2 6

Kecemasan adalah ketegangan dalam diri sendiri tanpa objek, objek kecemasan tidak disadari dan berkaitan dengan kehi – langan “Self-Image” ( Freud’87) Kecemasan timbul karena adanya ancaman terhdp self-esteem oleh orang yg terdekat. Pada orang dewasa kecemasan dialami bila “prestise” dan martabat diri terancam oleh orang lain. ( Sulivan’89) 10/10/20 10 cemas blok2 7

Pengertian Ansietas  Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).  Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.  Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.  Manusia muali merasakan sejak bayi  Berhenti kalau mati.

Karakteristik Ansietas  Mpk emosi dan bersifat subyektif.  Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).  Bisa ditularkan  Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.  Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan

Tingkat Ansietas 1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas. 2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera.

Tingkat Ansietas 3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas. 4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah

Panik  Hilang kontrol  Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan.  Disorganisasi kepribadian.  Meningkatnya aktivitas motorik  Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan.  Distrosi persepsi  Hilangnya pikiran rasional  Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.  Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian

Rentang Respon Ansietas AdaptifMaladap tif Antisi pasi RinganSedangBeratPanik

Pengkajian  Faktor Predisposisi  Faktor Presipitasi  Mekanisme Koping  Perilaku

Faktor Predisposisi 1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. 2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

Faktor Predisposisi  Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)  Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

Faktor Predisposisi  Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.

Faktor Presipitasi  Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.  Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.  Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

Perilaku  Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.  Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit  Perilaku: motorik, afektif, kognitif

Efek fisiologis ansietas  Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar- debar, TD , pinsan, TD , N .  Pernafasan:  P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.  Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.

Efek fisiologis ansietas  Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.  Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.  Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal- gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

Respon Perilaku  Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.  Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.

Respon Perilaku  Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

Mekanisme Koping 1. Task Oriented (orientasi pd tugas)  Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.  Realistis memenuhi tuntutan situasi stres  Disadari dan berorientasi pd tindakan  Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

Mekanisme Koping 2. Ego oriented:  Task oriented tdk selalu berhasil  Melindungi “self”  Berguna pd ansietas ringan ~ sedang  Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk  Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)

Defens Mechanism  Kompensasi  Denial  Displacement  Disosiasi  Identifikasi  Intelektualisasi  Introyeksi  Isolasi  Proyeksi  Rasionalisasi  Reaksi formasi  Regresi

Diagnosis Keperawatan Menurut NANDA:  Ansietas  Koping individu tidak efektif  Takut Contoh dx lengkap:  Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.  Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.  Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.

Tujuan  Menurunkan tingkat kecemasan klien.  Mendukung dan melindungi klien

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.  Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat  Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 1. Bina hubungan saling percaya:  Dengar dengan hangat dan responsif  Beri waktu kepada klien untuk berespon  Beri dukungan utk ekspresi diri. 2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:  Kenali perasaan diri  Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien  Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 3. Bantu klien mengenal ansietasnya:  Bantu klien mengekspresikan perasaan.  Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.  Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.  Pertanyaan terbuka. 4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas :  Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.  Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.  Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu

Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 5. Bantu klien mempelajari koping yg baru  Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.  Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.  Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu  Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien  Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan ansietasnya.  Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku  Anjurkan penggunaan koping yg baru

 Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.  Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi  Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.