KULIAH MK GENDER DAN KELUARGA (IKK 214- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1 DIPERSIAPKAN OLEH: DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC. DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 2019
TEORI KELUARGA: STRUKTURAL-FUNGSIONAL DEPARTEMEN ILMU KELUARGA & KONSUMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PEMBENTUKAN SDM Pembentukan SDM dimulai dari keluarga Keluarga merupakan wahana/ media pertama dan utama dalam pembentukan SDM Fungsi parenting tidak dapat disubstitusikan pada institusi lain Fungsi pendidikan karakter dimulai dari keluarga, sekolah complementer Fungsi pendidikan formal dapat disubstitusi oleh institusi pendidikan Fungsi pemeliharaan dapat disubstitusi oleh orang lain
STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT STRONG EMOTIONAL BONDS FAMILY VALUES FAMILY IS THE FUNDA- MENTAL UNIT OF SOCIETY H E A L T Y F M I HIGHLY QUALIFIED HUMAN BEING DEMOCRATIC OPEN HONEST RESPONSIBLE RELIABLE JUSTICE HARDWORKER TRUTH LOVER FAITH IN GOD LOVE COMMITMENT RESPONSIBILITY RESPECT FAMILY TOGETHERNESS HARMONIOUS SOCIAL RELATIONSHIPS CONCESUS STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT DEVOTED PARENTS STRONG EMOTIONAL BONDS
SOCIAL ORDER & PROSPERITY KELUARGA KONVENSIONAL M/F TIDAK SETARA KONFLIK ?? PATRIARKI PERAN M/F BERBEDA FAMILY IS THE BASIC UNIT OF SOCIETY EGALITER PERAN M/F SAMA FAMILY IS NOT THE BASIC UNIT KELUARGA LIBERAL M/F HARUS SETARA HARMONIS?? SOCIAL DISORDER KELUARGA VITAL REVITALISASI NILAI-NILAI KELUARGA FOKUS PADA SDM M/F TIDAK SETARA TAPI HARMONIS SOCIAL ORDER & PROSPERITY
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL MENCAPAI TUJUAN BERSAMA
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Pendekatan teori sosiologi struktural-fungsional biasa digunakan oleh Spencer dan Durkheim yang menyangkut struktur (aturan pola sosial) dan fungsinya dalam masyarakat dan pada kehidupan sosial secara total. Penganut pandangan teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang seimbang, harmonis dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir. Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Pendekatan teori struktural fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat. Konsep keseimbangan mengarah kepada konsep homeostasis suatu organisme yaitu suatu kemampuan untuk memelihara stabilitas agar kelangsungan suatu sistem tetap terjaga dengan baik meskipun di dalamnya mengakomodasi adanya adaptasi dengan lingkungan. Pendekatan struktural fungsional juga menganalisis adanya penyimpangan, misalnya penyimpangan nilai-nilai budaya dan norma, kemudian memperhitungkan seberapa besar penyimpangan dapat berkontribusi pada kestabilan atau perubahan sistem sosial. Penerapan teori struktural fungsional dalam konteks keluarga terlihat dari struktur dan aturan yang diterapkan.
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Persyaratan STRUKTURAL yang harus dipenuhi oleh keluarga agar dapat berfungsi, yaitu meliputi: Difrensiasi peran yaitu alokasi peran/tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga, Alokasi solidaritas yang menyangkut distribusi relasi antar anggota keluarga, Alokasi ekonomi yang menyangkut distribusi barang dan jasa antar anggota keluarga untuk mencapai tujuan keluarga, Alokasi politik yang menyangkut distribusi kekuasaan dalam keluarga, dan Alokasi integrasi dan ekspresi yaitu meliputi cara/ tehnik sosialisasi internalisasi maupun pelestarian nilai-nilai maupun perilaku pada setiap anggota keluarga dalam memenuhi tuntutan norma-norma yang berlaku.
KONSEP STRUKTUR PEMBAGIAN PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KEWAJIBAN MENJALANKAN FUNGSI MEMPUNYAI ATURAN DAN NILAI/ NORMA YANG HARUS DIIKUTI MEMPUNYAI TUJUAN
Struktur/bentuk keluarga adalah: pola dari kedudukan dan peran didalamnya dari anggota keluarga tersebut. Struktur Keluarga Setiap masyarakat mempunyai peraturan-peraturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang bagaimana berperilaku pada keadaan yang berlainan Masing-masing orang mempunyai suatu pola perilaku tertentu atau peran yang dilakukan dalam kedudukan di dalam keluarganya. Mis : hubungan antara ibu dan anak perempuannya.
UMUMNYA DILANDASI OLEH SISTEM PATRIARKI STRUKTUR KELUARGA Ayah Ibu KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A1 A2 A3 UMUMNYA DILANDASI OLEH SISTEM PATRIARKI Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN TANGGUNG JAWAB HAK KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA
Struktur / Bentuk Keluarga Terdapat 2 Bentuk keluarga: Keluarga Inti (“nuclear family”) Keluarga Luas (“extended family”) Di Jawa, Keluarga Luas istilah kekerabatan Di Batak, Keluarga Luas metutur
NAMA URUTAN GENERASI PROKREASI +18: Mbah Trah Tumerah . +10: Mbah Galih Asem +7 : Mbah Gantung Siwur +6 : Mbah Udhek-Udhek +5 : Mbah Wareng +4 : Mbah Canggah +3 : Mbah Buyut +2 : Eyang/ Mbah +1 : Orang tua (Bapak, Ibu/Simbok) 0 : Diri Sendiri -1 : Anak -2 : Putu/Cucu -3 : Buyut -4 : Canggah -5 : Wareng -6 : Udhek-Udhek -7 : Gantung Siwur -8 : Gropak Senthe -9 : Debog Bosok -10: Galih Asem -11: Gropak Waton -12: Cendheng -13: Giyeng -!4: Cumpleng -15: Ampleng -16: Menyaman -17: Menya-Menya -18: Trah Tumerah Namanya = -8, -9, . . . . . -18 NAMA URUTAN GENERASI PROKREASI SUKU JAWA
TEORI SISTEM Teori sistem mempunyai pengertian dan konsep yang sama dengan Teori struktural-fungsional, namun teori sistem lebih menekankan pada beroperasinya hubungan antara satu set dengan set lainnya, sedangkan kalau teori struktural-fungsional lebih menekankan pada mekanisme struktur dan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan struktur. Kedua teori tersebut terkadang dipandang sebagai teori yang sama, dan keduanya diterapkan pada analisis kehidupan keluarga. Pendekatan teori sistem sosial diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi Adam Smith yang menyangkut adanya konsep kesatuan dan saling ketergantungan antara individu dan masyarakat.
EKOSISTEM DALAM KELUARGA LINGKUNGAN MAKRO Alami MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 Sistem Masyarakat LINGKUNGAN MAKRO LINGKUNGANMIKRO Politik HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGANNYA Fisik Fisik Buatan Manusia Keluarga Ekonomi Sosial Tehnologi Sosial Budaya Biologi
EKOSISTEM ANAK & KELUARGA SISTEM MAKRO Budaya MODEL EKOLOGI BRONFENBRENNER,1979 Keluarga Luas SISTEM MESO SISTEM MIKRO Teman Tetangga HUBUNGAN ANAK DGN LINGKUNGANNYA Keluarga Sekolah Anak Klp Agama Tetangga Pelayanan Hukum Mass Media Pelayanan Sosial
AYAH IBU ANAK LAKI2 ANAK PEREMPUAN SISTEM DALAM KELUARGA
William F. Ogburn dan Talcott Parsons adalah para sosiolog ternama yang mengemukakan pendekatan struktural fungsional dalam kehidupan keluarga pada abad ke-20. Pendekatan teori Struktural Fungsional ini mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial yang kemudian diakomodasi dalam fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sebuah sistem (Megawangi, 1999).
Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Eshleman (1991), Gelles (1995) dan Newman dan Grauerholz (2002) menyatakan bahwa pendekatan teori struktural fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat. Adapun Farrington dan Chertok (Boss et al. 1993), Winton (1995), dan Klein dan White (1996) menyatakan bahwa konsep keseimbangan mengarah kepada konsep homeostasis suatu organisme yaitu suatu kemampuan untuk memelihara stabilitas agar kelangsungan suatu sistem tetap terjaga dengan baik meskipun di dalamnya mengakomodasi adanya adaptasi dengan lingkungan. Ditambahkan oleh Macionis (1995) bahwa pendekatan struktural fungsional juga menganalisis adanya penyimpangan, misalnya penyimpangan nilai-nilai budaya dan norma, kemudian memperhitungkan seberapa besar penyimpangan dapat berkontribusi pada kestabilan atau perubahan sistem sosial.
Penerapan teori struktural fungsional dalam konteks keluarga terlihat dari struktur dan aturan yang diterapkan. Dinyatakan oleh Chapman (2000) bahwa keluarga adalah unit universal yang memiliki peraturan, seperti peraturan untuk anak-anak agar dapat belajar untuk mandiri. Tanpa aturan atau fungsi yang dijalankan oleh unit keluarga, maka unit keluarga tersebut tidak memiliki arti (meaning) yang dapat menghasilkan suatu kebahagiaan. Bahkan dengan tidak adanya peraturan maka akan tumbuh atau terbentuk suatu generasi penerus yang tidak mempunyai daya kreasi yang lebih baik dan akan mempunyai masalah emosional serta hidup tanpa arah. Ditambahkan oleh Chapman bahwa keluarga di kebudayaan Barat selama tiga puluh tahun terakhir telah mengalami perubahan yang luar biasa dan sudah kehilangan arah. Hal ini terjadi oleh adanya kebudayaan Barat yang menekankan materialisme dengan fokus pada kepemilikan benda seperti rumah dan mobil, dan lebih mencari kebahagiaan pribadi di atas segalanya, sedangkan suara dari Timur mengarah kepada kesatuan dan seirama dengan alam. Dengan demikian keluarga modern berdiri di persimpangan jalan, bingung dan ragu jalan mana yang harus ditempuh.
Saxton (1990) menyatakan bahwa keluarga berperan dalam menciptakan stabilitas, pemeliharaan, kesetiaan dan dukungan bagi anggotanya. Namun apabila fungsi keluarga tersebut tidak dapat dilakukan dengan optimal, maka akan timbul berbagai hal yang negatif baik bagi anggota keluarga itu sendiri maupun bagi masyarakat.
PENERAPAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL DALAM SISTEM KELUARGA DAN SISTEM LINGKUNGANNYA
PENERAPAN TEORI S-F Kepentingan paternalistik sosial (struktur) harus diinternalisasikan sejak individu dilahirkan karena merupakan suatu mekanisasi sosial agar seorang anak mengetahui posisi dan kedudukannya, sehingga ia akan mendapatkan tempat dalam masyarakat kelak setelah dewasa. Keluarga sebagai subsistem dalam masyarakat, subsistem lainnya adalah sistem ekonomi, politik, pendidikan, agama, dsb.
ASPEK STRUKTURAL Aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah sistem sosial yang tertib (social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata dalam keluarga, dimana masing-masing mengetahui peran dan posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut. Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan dengan elemen- elemen utama yang saling terkait: Status sosial: pencari nafkah, ibu rumah tangga, anak sekolah, dll Fungsi dan peran sosial: perangkat tingkah laku yang diharapkan dapat memotivasi tingkah laku seseorang yang menduduki status sosial tertentu (peran instrumental/ mencari nafkah; peran emosional ekspresif / pemberi cinta, kasih sayang) Norma sosial: Peraturan yang menggambarkan bagaimana sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam situasi tertentu.
ASPEK FUNGSIONAL Arti fungsi disini dikaitkan dengan bagaimana sebuah sistem dalam masyarakat/ keluarga dapat berhubungan menjadi satu kesatuan yang solid. Parsons menekankan pada pentingnya diferensiasi peran dalam kesatuan peran instrumental-ekspresif dengan alokasi kewajiban tugas-tugas dalam mencapai tujuan, integritas dan solidaritas, serta pola kesinambungan atau pemeliharaan keluarga.
TEORI SISTEM Teori sistem mempunyai pengertian dan konsep yang sama dengan Teori struktural-fungsional, namun teori sistem lebih menekankan pada beroperasinya hubungan antara satu set dengan set lainnya, sedangkan kalau teori struktural-fungsional lebih menekankan pada mekanisme struktur dan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan struktur. Kedua teori tersebut terkadang dipandang sebagai teori yang sama, dan keduanya diterapkan pada analisis kehidupan keluarga. Pendekatan teori sistem sosial diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi Adam Smith yang menyangkut adanya konsep kesatuan dan saling ketergantungan antara individu dan masyarakat.
FOKUS DAN SKOPE ASUMSI Seluruh bagian dalam suatu sistem saling berhubungan Sistem hanya dapat dimengerti apabila dilihat secara keseluruhan Perilaku suatu sistem dapat mempengaruhi lingkungannya dan sebaliknya sebagai feedback, lingkungan dapat mempengaruhi suatu sistem Sistem merupakan heuristic (suatu cara untuk mengetahui seperti sistem terdiri atas subsistem input, proses, dan output ) bukan sesuatu yang nyata (realitas)
Asumsi yang Mendasari Keluarga Sebagai Sebuah Sistem Setiap keluarga adalah unik, baik karena beragamnya karakteristik personal, & beragamnya budaya & ideologi. Keluarga adalah sistem interaksi. Tiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing, baik secara kolektif maupun individual. Keluarga selalu mengalami perubahan
Keluarga Sebagai Sebuah Sistem Input System Change/Stress Output Family Structure Family Interactive Family Life Cycle Family Function
KONSEP SISTEM Sistem: suatu set obyek dan hubungan antar obyek dengan atributnya (Hall & Fagan, 1956). Boundaries: suatu batas antara sistem dan lingkungannya yang mempengaruhi aliran informasi dan energinya (tertutup atau terbuka) Aturan Transformasi: memperlihatkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu sistem Feedback: suatu konsep dari teori sistem yang menggambarkan aliran sirkulasi dari output kembali sebagai input (positif, negatif/ penyimpangan)
KONSEP… Variety: merujuk pada derajat variasi adaptasi perubahan dimana sumberdaya dari sistem dapat memenuhi tuntutan lingkungan yang baru. Equilibrium: merujuk pada keseimbangan antara input dan output (homeostatis= mempertahankan keseimbangan secara dinamis antara feedback dan kontrol) Subsistem: variasi tingkatan dari suatu sistem yang merupakan bagian dari suatu sistem.
PROPOSITION The adaptability and therefore viability of a family system is positively related to the amount of variety in the system. The adaptability and therefore viability of a family system is negatively related to conflict and tension in the system.
RINGKASAN TEORI S-F Pendekatan struktural-fungsional adalah pendekatan teori sosiologi yang diterapkan dalam institusi keluarga. Keluarga sebagai sebuah institusi dalam masyarakat mempunyai prinsip-prinsip serupa yang terdapat dalam kehidupan sosial masyarakat. Pendekatan ini mempunyai warna yang jelas, yaitu mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial. Tokoh-tokoh struktural fungsional diantaranya adalah Auguste Comte (1798 - 1857), Herbert Spencer (1820 –1903), Emile Durkheim (1858-1917), Talcott Parsons (1902-1979), Anthony Giddens (1938- sekarang)
RINGKASAN…. Asumsi teori struktural-fungsional adalah suatu masyarakat terdiri dari berbagai bagian yang saling mempengaruhi, yakni : (1) masyarakat terbentuk atas substruktur-substruktur yang dalam fungsi mereka masing-masing, saling bergantungan, sehingga perubahan yang terjadi dalam fungsi satu substruktur, akan mempengaruhi pada substruktur lainnya, dan (2) setiap substruktur yang telah mantap akan menopang aktivitas-aktivitas atau substruktur lainnya. Salah satu aspek penting dari perspektif struktural-fungsional adalah bahwa setiap keluarga yang sehat terdapat pembagian peran atau fungsi yang jelas, fungsi tersebut terpolakan dalam struktur hirarkis yang harmonis, dan komitmen terhadap terselenggaranya peran atau fungsi itu.
RINGKASAN…. Struktural–fungsional berpegang bahwa sebuah struktur keluarga membentuk kemampuannya untuk berfungsi secara efektif, dan bahwa sebuah keluarga inti tersusun dari seorang laki-laki pencari nafkah dan wanita ibu rumah tangga adalah yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan anggota dan ekonomi industri baru. Harmoni dalam pembagian dan penyelenggaraan fungsi-peran, alokasi solidaritas, komitmen terhadap hak, kewajiban, dan nilai-nilai bersama ini merupakan kondisi utama bagi berfungsinya keluarga Teori ini dikritik karena mengabaikan peranan konflik, ketidaksepakatan, perselisihan dan evolusi dalam menganalisis masyarakat. Pendekatan ini dianggap juga mendukung status-quo (apa yang sudah ada itu adalah baik), dan orang kemudian menduga bahwa teori ini membenarkan dan memajukan struktur kapitalistis demokrasi Barat.
TERIMA KASIH