SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRESENTASI PTI KELOMPOK 4 : RADIO
Advertisements

Peran dan Posisi Media Penyiaran dalam Politik di Indonesia Ezki Suyanto Yogyakarta, 18 September 2012.
PENDAHULUAN KOMUNIKASI MASSA
Media (Komunikasi) Massa
Pertama mengudara (1988) Peresmian (1989) Pelepasan dekoder (1989) Siaran bebas (1991) TV besar di indonesia (2004)
TELEVISI Warsun Najib.
“EKSISTENSI O CHANNEL SEBAGAI TELEVISI LOKAL”
Media Relation Media Massa.
PENYELENGGARAAN PENYIARAN DI DAERAH (Lembaga Penyiaran Publik Lokal)
Kelebihan dan kelemahan Media cetak dan Elektronik
Fungsi Media Massa Bagi Organisasi
Peranan Pers dalam Kehidupan Masyarakat Demokratis
Eksternalitas Penyiaran
Pekalongan, 19 September 2014 Kementerian Komunikasi dan Informatika
TELEVISION PRESENTER ( Telecaster / Pembawa Acara di Televisi ) Maukuf
PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI
Mengenal dan Menjalin Hubungan dengan Media
PEMANCAR&PENERIMA RADIO
Pemancar&Penerima Televisi
SISTEM TRANSMISI SATELLITE NEWS GATHERING DI STASIUN
SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA
Radio Oleh: Allia Okti Sativa Asri Widianty Cut Hena Ulfa Nurjannah
Week 9: Political Economy of Mass Media Week 9: Political Economy of Mass Media By Drs. Rendro D. Soehoed, MSi. Institut Bisnis & Informatika Indonesia.
PENGANTAR TELEKOMUNIKASI
Pengertian Media Penyiaran & Sejarah
“IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN JASA PENYIARAN TELEVISI”
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sarana, Prasarana dan Pendukung (Biro Iklan, PH)
KOMUNIKASI MASSA DAN MASYARAKAT MODERN Pertemuan 9 & 10
Welcome to the Manajemen Media TV Class
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Pengantar Ilmu Komunikasi
Sistem Penyiaran Indonesia
TELEVISI DAN RADIO.
IKLAN RADIO By: Syahriar.
EVALUASI PELAKSANAAN UNDANG UNDANG PENYIARAN UU NO. 32 TAHUN 2002
PERTEMUAN II.
PEMILIHAN UMUM KELASA VI SEMESTER 1 PROFIL PETUNJUK KURIKULUM MATERI
Oleh : Andika Persia #09 Irra Febrianty #12 Ade Kreksistian #13
Kajian Sosial Iklan “Realitas Iklan Politik”
JURNALISTIK PENYIARAN
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Matakuliah : O Penulisan Naskah Radio dan Televisi
Kelompok 6 Defi Desiana ( ) Nurul Hasanah ( ) Legiyem ( )
THEORIES OF COMMUNICATIONS MEDIA
Konglomerasi Media di Indonesia
Fungsi dan Tanggung Jawab Sosial PRODI ILMU KOMUNIKASI UAJY
TATA CARA DAN PERSYARATAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN
KOMUNIKASI MASSA.
PENGGUNAAN MEDIA PERIKLANAN
Brigietta Irna Pramesty /
Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Channel (Media Komunikasi).
Aspek Hukum Media dan Komunikasi Masa
ISU DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
Sistem Penyiaran di Indonesia
TATA CARA DAN PERSYARATAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN
STRATEGI PENATAAN KAMERA DALAM PROGRAM SIRAMAN QOLBU DI MNCTV
Penyelesaian Sengketa Dalam Hukum Media
TELEVISI DAN PERKEMBANGANNYA Kelompok 3
Peranan Pers dalam Kehidupan Masyarakat Demokratis
SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA
KEBIJAKAN DAN REGULASI MEDIA
PENGANTAR KOMUNIKASI VISUAL
PRODUKSI BERITA TV-PART 1
PENGERTIAN MEDIA PENYIARAN & SEJARAH PRODUKSI PENYIARAN TELEVISI Efendi, S.I.Kom.
Komunikasi Massa – Pertemuan 4
dasar-dasar penyiaran Pengertian Media Penyiaran & Sejarah
Jurnalistik dan Pers Selain komunikasi, istilah jurnalistik juga memiliki kaitan erat dengan istilah pers. Bahkan, jurnalistik sering diidentikkan dengan.
Medium Jurnalistik A.Hakikat Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dri sumber (komunikator) kepada khalayak.
Transcript presentasi:

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TELEVISI SENDI EKA NANDA.,S.I.KOM,,MM

PENGERTIAN TELEVISI Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh” karena pemirsa berada jauh dari studio tv. (Ilham Z, 2010:255) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. (Adi Badjuri, 2010:39)

SEJARAH TELEVISI AWAL DARI TV TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI PENEMUAN DASAR YAITU HUKUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK OLEH JOSEPH HENRY DAN MICHAEL FARADAY (1831) GEORGE CAREY (1876) MENCIPTAKAN SELENIUM CAMERA, YANG DIGAMBARKAN DAPAT MEMBUAT SESEORAN MELIHAT GELOMBANG LISTRIK EUGEN GOLDSTEIN MENYEBUT TEMBAKAN GELOMBANG SINAR DALAM TABUNG HAMPA YANG DISEBUT DENGAN SINAR KATODA PAUL NIPKOW (1884) BERHASIL MENGIRIMAN GAMBAR ELEKTRONIK MENGGUNAKAN KEPINGAN LOGAM YG DISEBUT TELESKOP ELEKTRIK DGN REOLUSI 18 GARIS, DENGAN TEMUANNYA ITU MAKA DIA DISEBUT BAPAK TELEVISI

SEJARAH TELEVISI Pada 1929 BBC mengudarakan siaran percobaan dengan menggunakan temuan John L Baird, yaitu sistem TV 30 garis (12,5 gambar per detik). 1931 Penyiaran TV secara regular dimulai di Perancis Pada 1934, berdiri stasiun televisi Braid Television Limited yang menyiarkan programnya dari Crystal Palace, London. Siaran gambar diam diiringi orkes simfoni Gamount British yang memainkan lagu-lagu ilustrasi dari satu film Pada tahun 1936 BBC menyiarkan sistem 405 garis dari perusahaan Marconi-EMI (Electronic and Musical Industry) sistem secara altenatif. 1950 Deutsche-Welle atau DW berdiri yang terdiri daari stasiun TV dan radio. Kantor berkedudukan di kota Bonn. Pada 1951 stasiun Neterland-1 berdiri yang merupakan Public Broadcasting pertama di Belanda. Pada 1952 Tepatnya pada 6 September 1952, CBC (Canadian Broadcasting Corporation) Tv station berdiri dengan stasiun pemancarnya di Montreal

SEJARAH TELEVISI 1930 – 1939 kawasan Eropa dan Amerika. 1940 – 1949 sebagian kawasan Asia/Jepang, Alaska. 1950 – 1959 Kanada, Amerika Latin, kawasan Afrika, Asia Barat dan Australia. 1960 – 1969 sebagian kawasan Afrika dan Indonesia. 1970 – 1989 sebagian Asia Tenggara, sebagian Afrika dan Papua New Guinea

SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA TANGGAL 17 AGUSTUS 1962 MENGADAKAN SIARAN PERCOBAAN TV DENGAN ACARA HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA XVII TANGGAL 24 AGUSTUS 1962 TVRI MENGUDARA PERTAMA KALINYA DENGAN SIARAN LANGSUNG UPACARA ASIAN GAMES IV MULAI SAATI ITU TVRI MENDOMINASI ACARA HIBURAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI TAHUN 1989 PEMERINTAH MENGIZINKAN RCTI SEBAGAI STASIUN TELEVISI PERTAMA DI INDONESIA, DISUSUL KEMUDIAN DENGAN SCTV, INDOSIAR, ANTV, DAN TPI. BERLAKUNYA UU NO.32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN, STASIUN TV YANG INGIN MELAKUKAN SIARAN NASIONAL HARUS MELAKUKAN SIARAN JARINGAN ANTAR BEBERAPA STASIUN TV LOKAL

REGULASI PENYIARAN UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran (Pasal 31) sistem penyiaran jaringan sebagai alternatif bagi lembaga penyiaran swasta (LPS) untuk memperluas jangkauan siarannya. Dalam berjaringan ini, lps induk yang umumnya berlokasi di jakarta bekerja sama dengan lps lokal tertentu yang mengatur slot waktu tertentu untuk ditempati programa dari jakarta. (Pasal 20) diamanatkan bahwa lps jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi masing- masing hanya dapat menyelenggaraikan satu siaran dengan satu saluran siaran pada satu cakupan wilayah siaran. Bahwa pada sistem penyiaran di indonesia diatur kesamaan hak antara pengusaha pusat dan daerah untuk dapat menyelenggarakan bisnis penyiaran.

REGULASI PENYIARAN UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran Pasal 7 UU No. 32/2002 intinya berbunyi bahwa perlu dibentuk satu lembaga independen yang mengatur yang mengatur hal-hal mengenai penyiaran, yaitu KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) di pusat dan KPID (Komisi Penyiaran Indonesia-Daerah) di wilayah provinsi yang bertanggung jawab kepada DPR untuk KPI-Pusat dan DPRD untuk KPI-Daerah. Bahwa KPI adalah lembaga negara independen Bahwa KPI diklaim sebagai representasi negara Bahwa KPI merasa sederajat dengan anggota DPR dan Presiden. Pemikiran ini kemudian disematkan pada logo lembaga KPI

REGULASI PENYIARAN UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran Pasal 20 UU No.32/2002 berbunyi : “Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi masing-masing hanya dapat menyelenggarakan satu siaran dengan satu saluran siaran pada satu cakupan wilayah siaran.” Setiap LPS dalam bersiaran di satu wilayah siarannya hanyaq mempunyai satu frekuensi kanal dan hanya menyiarkan satu program siaran.

REGULASI PENYIARAN UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran Pasal 31 intinya berbunyi bahwa LPS pada dasarnya hanya dibolehkan siaran lokal di wilayahnya (tidak nationwide), hanya LPP (Lembaga Penyiaran Publik-RRI/TVRI) yang dibolehkan memiliki jaringan seluruh wilayah Indonesia. LPS tersebut boleh memperluas jangkauan siarannya dengan jalan berjaringan bersama dengan LPS-LPS lokal lainnya. Wilayah jangkauan siaran berjaringan ini pun hanya terbatas dengan pengaturan slot waktu tertentu, yang berarti tidak seluruh program dari stasiun induk jaringan disiarkan oleh LPS lokal di daerah. Stasiun LPS lokal anggota jaringan masing-masing harus mempunyai program lokalnya sendiri. menunjukkan semangat demokrasi dengan hak atau kesempatan kepada pengusaha daerah untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan siaran (bukan monopoli pengusaha pusat).

REGULASI PENYIARAN UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran Pasal 47 berbunyi: “Isi siaran dalam bentuk film dan/atau iklan wajib memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga berwenang.” Hal yang dimaksudkan ialah Lembaga Sensor Film (LSF).

KARAKTERISTIK TELEVISI DENGAR-PANDANG (AUDIO-VISUAL) KEKUATAN Dengan melihat sendiri, seseorang merasa terlibat secara langsung dalam suatu peristiwa sehingga memiliki kekuatan sugestif yang tinggi. Jika potensi ini dioptimalisasikan untuk praktis pembelajaran tentu akan memiliki pengaruh positif bagi peningaktan kualitas pendidikan. KEKURANGAN Siaran televisi yang bersifat sekilas tersebut menimbulkan masalah tersendiri dalam hal ingatan khalayak. Televisi tidak mampu menyampaikan hal-hal yang membutuhkan kedalam penjelasan panjang lebar sebagaimana yang dibutuhkan dalam praktik pembelajaran.

KARAKTERISTIK TELEVISI MENGHADIRKAN REALITAS SOSIAL Kekuatan Televisi memiliki kemampuan menghadirkan realitas sosial seolah-olah seperti aslinya Kemampuan teknologi kamera dalam merekam realitas sebagaimana aslinya, menjadikan tayangan televisi memiliki pengaruh sangat kuat pada diri khalayak. Kekurangan Orang yang berada di balik pengoperasionalan kamera sering memiliki agenda setting tersendiri dan memiliki framing atas realitas yang direkam Khalayak percaya bahwa gambar dan suara yang mereka ikut di layar mencerminkan realtas sosial yang ada.

KARAKTERISTIK TELEVISI SIMULATANEUOUS Kekuatan Kemampua televisi menyampaikan segala sesuatu secara serempak sehingga menyampaikan informasi kepada banyak orang tersebar di berbagai tempat dalam waktu yang sama persis Kerempakan televisi tidak hanya bersifat auditif tetapi juga visual sehingga kesan yang diterima khalayak sangat kuat.

KARAKTERISTIK TELEVISI MENGHIBUR Secara konseptual fungsi televisi sama dengan media massa lainnya, yaitu informatif, edukatif, dan menghibur, namun fungsi terbesar dari media televisi adalah menghibur. Hasil studi menunjukan bahwa motif utama orang yang menonton tv adalah mencari hiburan, setelah itu mencari informasi, dan paling terakhir mencari pengetahuan atau pendidikan

KELEMAHAN TELEVISI MENENTUKAN KELOMPOK YANG DITUJU MENGABAIKAN ISU-ISU MENDALAM KURANG BERKESINAMBUNGAN IMPERSONAL BIAYA TINGGI PERSAINGAN ANTAR-TELEVISI

KARATERISTIK TELEVISI MENGUTAMAKAN GAMBAR MENGUTAMAKAN KECEPATAN BERSIFAT SEKILAS BERSIFAT SATU ARAH DAYA JANGKAU LUAS