Gunawan Hatari, S.Pt.,M.Si
Definisi Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan (Prawirokusumo, 1990) Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal (Ken Suratiyah, 2002) 2
Klasifikasi usahatani Corak Usahatani komersil; memperhatikan kualitas & kuantitas Subsistem; untuk memenuhi kebutuhan sendiri Organisasi Usaha individual; seluruh proses dikerjakan oleh petani beserta keluarganya, baik mulai perencanaan, mengolah tanah, hingga pemasaran Usaha kolektif; seluruh proses dikerjakan bersama oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dlm bentuk natura maupun keuntungan. Usaha kooperatif; prosesnya dikerjakan secara individual, hanya pd kegiatan yg dianggap penting melibatkan kelompok. Ex; PIR (Perkebunan Inti Rakyat) Pola Usahatani khusus; mengkhususkan hanya pd satu cabang usahatani saja. Ex; peternakan, perikanan, UT tanaman pangan. Usahatani campuran; mengusahakan beberapa cabang dlm sebidang tanah tanpa batas tegas. Ex; tumpangsari, mina padi
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani 1. Faktor interen (faktor pada usahatani itu sendiri), seperti; Petani pengelola Tanah usahatani Tenaga kerja Modal Tingkat teknologi Kemampuan petani untuk mengalokasikan penerimaan keuangan Jumlah keluarga 2. Faktor ekstern (faktor-faktor diluar usahatani yg dpt berpengaruh thdp berhasilnya suatu usahatani), diantaranya; Tersedianya sarana transportasi dan komunikasi Aspek-aspek yg menayngkut pemasaran hasil dan bahan usahatani (harga hasil, harga saprodi) Fasilitas kredit Sarana penyuluhan bagi petani
Faktor-faktor yg mempengaruhi tipe (pola) usahatani Faktor alam (iklim, tanah, topografi) Faktor ekonomi Adanya permintaan pasar Biaya pemasaran Persaingan antar cabang usahatani Modal Tenaga kerja Faktor budaya; Agama, pendidikan, perkembangan tk hidup Kebijakan pemerintah
Faktor Produksi 1. Modal (sumber-sumber ekonomi di luar tenaga kerja yang dibuat oleh manusia) 2. Tanah 3. Tenaga kerja 4. Manajemen (entrepreneurship)
Modal dan Peralatan A. Pengertian Modal - Modal dan peralatan merupakan substitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja. - Dengan modal dan peralatan maka penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat dihemat. - Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu land saving capital (Bibit Unggul, Pupuk) dan labour saving capital (Traktor, RMU). 7
B. Pembagian Modal 1. Sifat - Menghemat lahan dan tenaga kerja - Menyerap tenaga kerja lebih banyak (Teknologi kimia / biologi). - Mempertinggi efisiensi (Traktor) 2. Kegunaan - Modal Aktif (langsung/tidak meningkatkan produksi, pupuk, terasering dll.) - Modal Pasif (memertahankan produk, bungkus, karung dll). 8
1. Modal Pengertian Modal - Modal dan peralatan merupakan substitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja. - Dengan modal dan peralatan maka penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat dihemat. - Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu land saving capital (Bibit Unggul, Pupuk) dan labour saving capital (Traktor, RMU).
Menurut Suratiyah (2008), modal dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, kegunaan, waktu dan fungsi. a. Sifat Selain atas dasar sifatnya yaitu yang menghemat lahan (land saving capital) dan menghemat tenaga kerja (labour saving capital), ada juga yang justru menyerap tenaga kerja lebih banyak, misalnya jika menggunakan teknologi kimiawi, biologis, dan panca usaha. Ada pula yan mempertinggi efisiensi misalnya mencakal dan membajak jika menggunakan traktor biaya yang dikeluarkan Rp ,00 sedangkan jika menggunakan tenaga manusia atau hewan biaya yang dikeluarkan Rp ,00.
b. Kegunaan Berdasarkan penggunaannya, modal dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah modal yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan produksi, misalnya pupuk dan bibit unggul, sedangkan tidak langsung misalnya penggunaan terasering. Modal pasif adalah modal yan digunakan hanya untuk mempertahankan produk, misalnya penggunaan bungkus, karung, kantong, plastic, dan gudang.
c. Waktu Berdasarkan waktu pemberian manfaatnya, modal dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu modal produktif dan modal prospektif. Modal dikatakan produktif jika langsung dapat meningkatkan produksi, misalnya pupuk dan bibit unggul. Modal dikatakan prospektif jika dapat meningkatkan produksi, tetapi baru dirasakan pada jangka waktu lama, misalnya investasi dan terasering.
d. Fungsi Berdasarkan fungsinya, modal dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu modal tetap (fixed costs) dan modal tidak tetap atau modal lancar (variable costs). Modal tetap adalah modal yang dapat dipergunakan dalam berkalikali proses produksi. Modal tetap ada yang bergerak atau mudah dipindahkan, ada yang hidup maupun mati (misalnya cangkul, sabit, ternak), sedangkan yang tidak dapat dipindahkan juga ada yang hidup maupun mati (misalnya bangunan, tanaman keras). Modal tidak tetap adalah modal yang hanya dapat digunakan dalam satu kali proses produksi saja, misalnya pupuk dan bibit unggul untuk tanaman semusim.
Konsep Biaya & Pendapatan dalam Usahatani
15 Perencanaan A. Perencanaan Menyeluruh Memperhatikan keseluruhan sumberdaya yang dimiliki dan yang akan dipakai dalam usahatani, tujuannya: 1) Identifikasi keuntungan tertinggi 2) Identifikasi sumberdaya yang akan digunakan 3) Identifikasi kendala-kendala 4) Estimasi kebutuhan dan pencarian modal 5) Estimasi biaya dan pendapatan 6) Estimasi arus uang tunai (cash flow)
16 Perencanaan………. A. Perencanaan Menyeluruh………… Sukses usahatani tergantung pada petani sebagai manajer, sehingga diperlukan beberapa hal sbb.: 1. Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan menambah modal dan bagaimana menggunakannya. 2. Pengetahuan tentang bunga dan kredit bank. 3. Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan kredit bank.
17 Perencanaan……… B. Perencanaan Usahatani Merupakan proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu sehubungan dengan usahataninya. Manfaat yang dapat diambil petani: a) Petunjuk yang akan dilakukan; b) Pengurangan kesalahan; c) jaminan pelaksanaan; d) alat evaluasi; dan e) terjaminnya kontinyuitas usaha. Perencanaan……… B. Perencanaan Usahatani Merupakan proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu sehubungan dengan usahataninya. Manfaat yang dapat diambil petani: a) Petunjuk yang akan dilakukan; b) Pengurangan kesalahan; c) jaminan pelaksanaan; d) alat evaluasi; dan e) terjaminnya kontinyuitas usaha.
18 Perencanaan……… B. Perencanaan Usahatani………. Kriteria perencanaan usahatani yang baik: 1) Rasional, sesuai situasi nyata 2) Fleksibel, disesuaikan dengan keadaan 3) Dapat dinilai, dan dengan cepat diambil tindakan yang tepat. 4) Menjamin kontinyuitas usahatani Perencanaan Usahatani disusun dengan 3 cara: (a) Pre determined Plan (oleh Pemerintah) (b) Self-determined Plan (oleh Petani) (c) Joint Plan (Secara Bersama)
19 Perencanaan……… B. Perencanaan Usahatani………. Dalam pelaksanaan Joint Plan, Beberapa hal penting untuk dibicarakan bersama, seperti: 1) Varietas yang akan ditanam 2) Kapan tanam dan kapan panen, kaitannya dengan penyediaan irigasi. 3) Pupuk apa, berapa dan kapan digunakan 4) Berapa dan darimana modal yang diperlukan, kaitannya dengan kesiapan perbankan.
20 Perencanaan……… C. Anggaran Kegiatan Komponen anggaran kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Batasan kegiatan apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksinya. 2) Daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan. 3) Kuantifikasi hubungan antar kegiatan, misalnya kebutuhan pengembalian. 4) Daftar kendala yang bukan sumberdaya, misalnya pemasaran. 5) Daftar biaya tetap 6) Pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan taksiran harga. Kotak 8.1.Kotak 8.1.
21 Perencanaan……… C. Anggaran Penggunaan Sumberdaya 1. Lahan dan Rotasi Anggaran sumberdaya harus memenuhi kriteria: a) Lahan yang dibutuhkan, dikuasai petani b) Jenis tanaman sesuai jenis tanah c) Perencanaan mencakup: luas, jadwal tanam dan lama pertumbuhan dan urutan tanaman 2. Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja akan memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja (dari dalam atau luar keluarga) untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan usahatani. Contoh 3. Contoh 3. ; Tabel 8.2.Tabel 8.2.
Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek 1. Biaya tetap total (total fixed cost) 2. Biaya variabel total (total variable cost) 3. Biaya marjinal (marginal cost) 4. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average fixed cost 5. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average variable cost 6. Biaya total (total cost) 7. Biaya rata-rata (average cost)
Biaya tetap total (Total fixed cost/TFC) Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap. Contoh: pembelian mesin, bangunan dll
Biaya variabel total (total variable cost/TVC) Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll
Biaya marjinal (marginal cost/MC) Yaitu kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit output. MCn = TCn - TCn-1
Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC) Yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output. AFC = TFC / Q Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.
Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVR) Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. AVR = TVC/Q
Biaya total (total cost/TC) Yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. TC = TFC + TVC
Biaya rata-rata (average cost/AR) Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. AR = TC/Q
R/C Ratio R/C = TR/TC R/C > 1, Usahatani layak R/C = 1, impas R/C < 1, tidak layak
Hubungan Input-Output dalam Usahatani Di dalam usahatani dikenal apa yang disebut fungsi produksi, yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Dalam bentuk matematis dapat ditulis: Y = f (X1, X2,.... Xn) Keterangan: Y = hasil produksi X x n = faktor produksi
Gambar 2. Fungsi Produksi
Bentuk Hubungan Input-Output Kenaikan produksi (output) bertambah (increasing returns), jika penambahan satu satuan faktor produksi (input) menyebabkan kenaikan hasil yang senantiasa bertambah. Kenaikan produksi (output) tetap (constant returns), jika penambahan satu satuan faktor produksi (input) menyebabkan kenaikan hasil yang tetap. Kenaikan produksi (output) berkurang (decreasing returns), jika penambahan satu satuan faktor produksi (input) menyebabkan kenaikan hasil yang senantiasa berkurang. Kombinasi dari kenaikan output bertambah dan kenaikan input berkurang.
Efisiensi Skala Produksi
BEP = TC = TR