Kelompok 10 Umu Nur Faizatunnisa ( ) M. Auliya Rahman ( ) Evi Susanti ( )
Model Networked Networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan media elektronik dan media massa dalam mencari data, keterangan atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, ataupun TV. Pada model pembelajaran terpadu networked, tidak sama dengan model yang terdahulu dikenalkan, pelajar langsung mengarahkan proses pengintegrasian melalui seleksi diri sendiri terhadap sesuatu yang dibutuhkan dalam suatu jaringan.
Karakteristik Model Pembelajaran Networked Model Networked ini mirip dengan sinyal satelit yang bertebaran dan penerima sinyal dapat menerima sinyal dari berbagai arah. Siswa menyaring semua yang mereka pelajari melalui kajian para ahli dan membuat koneksi internal yang mengarah ke jaringan eksternal ahli di bidang terkait Siswa membuat jaringan dengan orang lain baik dalam bidang yang mereka tekuni maupun di luar bidang tersebut dan mereka menghubungkan ide-ide baru yang dalam ide-ide lama secara terus- menerus. Siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar dalam dirinya. Siswa mengarahkan proses integrasi melalui ruang pemilihan jaringan yang mereka butuhkan.
Langkah-langlah Model Networked Menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada pedoman kurikulum 2013 di setiap mata pelajaran. Menemukan keahlian yang disesuaikan dengan minat siswa. Menentukan mata pelajaran yang akan dipadukan sesuai dengan keahlian yang diinginkan siswa. Menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Menentukan indikator yang akan dikembangkan disetiap aspek kemampuan. Medesain model networked yang disesuaikan dengan minat siswa. Hasil dari rancangan model jaringan (networked) dimasukkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menemukan media, fasilitas, strategi, pendekatan maupun metode langkah-langkah kegiatan dalam pelaksanaan (pembukaan, kegiatan inti, dan penutup). Langkah evaluasi terhadap kegiatan tersebut dengan menggunakan RPP yang telah dibuat.
Kelebihan Model Networked Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran terintegrasi ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai pencarian dan mengikuti jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri. Peserta didik dirangsang dengan informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep yang diberikan di sepanjang proses pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan ini bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada peserta didik melainkan harus muncul dari dalam diri masing-masing peserta didik. Namun, mentor memberikandan memberikan layanan yang diperlukan untuk mendukung tingkat pembelajaran yang lebih tinggi. Pada model networked ini peserta didik terstimulasi oleh informasi, ketrampilan atau konsep-konsep baru.
KELEMAHAN NETWORKED Kelemahan dari model jaringan sangat dipahami oleh mereka yang telah mengembangkan beragam kepentingan tenaga dari cintanya. Sangat mudah untuk mendapatkan sisi acak ke dalam salah satu ide disampingnya. Ini juga mungkin untuk mendapatkan di dalam pemikiran kita. Sebuah jalan tertentu tampaknya mengundang dan berguna, tapi tiba-tiba menjadi sebaliknya. Manfaat kadang tidak lagi seimbang dengan harga yang harus dibayar. Kelemahan lain adalah bahwa model jaringan, jika diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat menyebarkan minat yang terlalu tipis dan dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta didik sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif
Penggunaan Model Networked Model ini, seperti model yang tersamar, model jaringan sering memindahkan tanggung jawab integrasinya lebih berat kepada pelajar daripada seorang desainer pembelajarannya. Namun, itu adalah model yang sesuai untuk menyajikan motivasi kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan. Salah satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang genetika yang telah mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai rekayasa gene tik. Model ini, seperti model yang tersamar, model jaringan sering memindahkan tanggung jawab integrasinya lebih berat kepada pelajar daripada seorang desainer pembelajarannya. Namun, itu adalah model yang sesuai untuk menyajikan motivasi kepada peserta didik. Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk memperluas cakrawala para pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan. Salah satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang genetika yang telah mengembangkan sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai rekayasa gene tik.