C. Menganilisis Kebahasaan Teks Cerita atau Novel Sejarah Dzaky, Hafiedz, Fadhil, Mayla, Sofi, Syakira, Talitha
Menganalisis kebahasaan teks cerita atau novel sejarah Teks sejarah -Benar – benar terjadi -Secara kronologis (urutan waktu) Kadang diselingi rangkaian peristiwa (sebab-akibat) -Konjungsi temporal dan kausalitas (kemudian,lalu,akhirnya,sehingga,sebab itu,oleh karena itu) -Dalam bagian akhir menggunakan kejelasan tentang konsekuensi Novel -Bersifat rekaan -Secara kronologis (urutan waktu) Kadang diselingi rangkaian peristiwa (sebab-akibat) -Konjungsi temporal dan kausalitas (kemudian,lalu,akhirnya,sehingga,sebab itu,oleh karena itu) -Disusun secara hireraksi -Dibagian akhir cerita menggantung
Persamaan Novel dan Teks Sejarah Naratif Berpola kronologis dan kausalitas Menggunakan konjungsi temporal dan penyebaban
Perbedaan Novel dan Teks Sejarah Novel Imajinatif Rangkaian peristiwa bersifat hierarkis Akhir cerita diserahkan pada pembaca Teks Sejarah Faktual Bersifat gradual Ada kepastian pada akhir cerita (penyimpalan dan penilaian)
Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Kalimat Bermasa Lampau Keterangan waktu, tempat Konjungsi Temporal Konjungsi Kausalitas Kata-kata Tindakan
Penggunaan Konjungsi Temporal Kunjungsu temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu. Sesuai dengan Karakteristik teks sejarah yag disajikan berdasarkan urutan waktu. Contoh : Kemudian, lalu, setelah
Contoh Teks Pangeran Hadiwijoyo dinobatkan sebagai Raja Pajang oleh Sunan Giri. Salah seorang menantunya, yaituKi Gede Pamanahan dihadiahi daerah Mataram. Daerah Mataram pun kemudian berkembang dengan pesat. Putra Ki Gede Pamanahan, Psnembahan Senopati, menjadi seorang panglima perang yang disegani, Ia kemudian meneruskan kekuasaan ayahnya di Mataram