URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU Karina Jayanti
Urbanisasi dan Penyimpangan Perilaku Urbanisasi adalah salah satu bentuk perubahan sosial: Urbanisasi cenderung dikaitkan dengan perubahan ekonomi dan perubahan tersebut mempengaruhi beberapa bentuk penyimpangan. Kecenderungan yang terjadi di dalam masyarakat: Migrasi yang berlawanan di wilayah pedesaan, dan tumbuhnya wilayah suburban di pinggir-pinggir kota besar
Lanjutan… Beberapa penyebab munculnya kejahatan di kota: Kepadatan penduduk: meskipun tidak berkaitan dengan tinggi-rendahnya tingkat kejahatan, tetapi dengan adanya kepadatan penduduk, terjadi: Tekanan terhadap sistem sosio-politik Kemiskinan yang cukup lama terjadi di wilayah- wilayah kumuh dan memunculkan budaya miskin Ruang pribadi semakin sempit Semakin besarnya tuntutan rakyat terhadap kesejahteraannya/kepentingannya; Banyaknya angkatan kerja yang menganggur;
Hubungan antara jenis-jenis penyimpangan & kehidupan kota Di kota modern memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dibandingkan di wilayah pedesaan. Meningkatnya jumlah dan jenis penyimpangan di kota modern disebabkan karena percepatan proses urbanisasi yang berseiring dengan industrialisasi dan migrasi yang dilakukan orang-orang muda dari desa ke kota.
Bentuk-bentuk kejahatan di Kota Kejahatan umum: Perampokan & pencurianpaling sering dilaporkan dan dicatat resmi di kepolisian meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan ukuran kota. Bunuh diri Keterpecahan mental/stress Penggunaan opium/kokain/narkoba & jaringan perdagangannya pasar (jual-beli) tetap besar Sub kultur peminum Kejahatan berkelompok Prostitusi Komunitas gay/homoseksualdi kota mereka menemukan lingkungan yang lebih toleran.
Urbanisme & Urbanisasi menunjuk pada sekumpulan kualitas dan ciri-ciri yang terjadi di wilayah kota, namun urbanisme tidak sinonim dengan kota. Kota: menunjuk pada suatu wilayah yang secara prinsip dapat dibedakan melalui ukuran populasi dan kepadatan serta heterogenitas warganya. Urbanisasi: menunjuk pada proses pertumbuhan konsentrasi atau pemusatan masyarakat di kota-kota.
Urbanisme: berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang dan relasi-relasi sosial yang lebih kompleks dan rumit; terjadi diversitas (diversifikasi peran & pekerjaan), dalam berbagai aspek; hubungan-hubungan sosial semakin impersonal (tidak akrab/intim); banyaknya subkultur yang menyimpang; Semakin lemahnya kontrol sosial.
Urbanisme, dicirikan juga melalui: konflik yang meluas pada norma-norma dan nilai konflik normatif perubahan sosial yang cepat terutama berkaitan dengan perubahan fisik perkotaan dan kebendaan peningkatan mobilitas sosial menekankan pada pemujaan pada benda-benda material & individualisme, menipisnya ikatan-ikatan sosial berseiring dengan renggangnya kontrol sosial informal. Di kota: Anggota masyarakat terdorong melakukan penyimpangan dengan kadar yang semakin besar fakta statistik menunjukkan: lebih banyak kelompok yang memiliki kesempatan untuk melakukan penyimpangan.
Realitas kehidupan kota yang mendorong perilaku menyimpang Beberapa bentuk peristiwa yang mendorong penyimpangan: konflik normatif dan nilai; Terjadinya perubahan yang cepat karena proses pembangunan (fisik) kota; Mobilitas penduduk migrasi dari daerah pedesaan ke kota Perubahan ekonomi yang berdampak pada kesenjangan sosial kota adalah barometer keberhasilan ekonomi masyarakat
Perubahan Sosial dan Budaya yang cepat Perubahan sosial yang cepat hampir pasti terjadi kota dibandingkan dengan di desa, hal itu karena: Diversitas kehidupan di kota Banyak nilai yang sudah berubah berakibat pada perbedaan kualitas hidup yang tidak dapat diduga di kota. Perubahan politik & kepemimpinan yang baru Produk-produk budaya (fashion, musik, gaya hidup, teknologi) Efek dari perubahan sosial dan budaya yang cepat adalah pada: diabaikannya norma-norma lama, tradisi serta adat-istiadat lama semakin tidak dianggqap penting.
C. Mobilitas Penduduk Transportasi modern di perkotaan memungkinkan orang untuk bergerak cepat dan memiliki kontak yang intens dengan banyak orang yang berbeda. Di kota, mobilitas adalah sesuatu yang menyenangkan dan menjadi suatu kebutuhan. Namun, mobilias juga dapat melemahkan ikatan kekerabatan/komunitas lokal membuat individu kurang tertarik untuk memelihara standar-standar norma kelompoknya, sebaliknya, keterikatan terhadap kelompok sekundernya, menjadi lebih kuat; menguatnya ikatan kelompok sekunder, dan melemahnya ikatan kelompok primer melemahkan kontrol sosial eksternal
TERIMA KASIH