Panyabungan, 15 Oktober 2019
Istilah kerukunan umat beragama identik dengan istilah toleransi. Istilah toleransi menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan. Bila pemaknaan ini dijadikan pegangan, maka ”toleransi” dan “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. Makna Kerukunan umat beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. PENJELASAN 2
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. 3 KONFLIK MENGAPA KONFLIK..? TIDAK SIAP BERBEDA :FAKTOR LAIN : Identitas (Individu/kelompok)Perubahan Sosial yang tajam BudayaKesenjangan yang ekstrim KepentinganSteriotip (penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi).
4 JENIS-JENIS KONFLIK Ada beberapa jenis konflik yang sering terjadi di masyarakat sebagai berikut: 1. Konflik Individu Konflik pribadi adalah konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Jenis konflik ini sangat sering terjadi di dalam keluarga, pertemanan, dunia kerja, dan lainnya. 2. Konflik Rasial Konflik rasial adalah konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih yang berbeda. Konflik rasioal akan terjadi ketika setiap ras merasa lebih unggul dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri di atas kepentingan bersama. 3. Konflik Agama Konflik agama adalah konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda. Sebagian besar masyarakat menganggap agama sebagai tuntunan dan pedoman hidupnya yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga apapun yang berbeda atau tidak sesuai dengan agamanya akan dianggap masalah dan kemudian memicu terjadinya konflik.
5 4. Konflik Antar Kelas Sosial Adanya pengelompokan kelas di dalam masyarakat sangat berpotensi menimbulkan terjadinya konflik. Perebutan dan upaya mempertahankan peran dan status di dalam kelompok masyarakat seringkali menimbulkan konflik. Misalnya kelompok kaya dan kelompok miskin/ menengah yang saling memperebutkan kekuasaan di dalam politik. 5. Konflik Politik Konflik politik adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa terhadap suatu sistem pemerintahan. 6. Konflik Sosial Konflik sosial adalah konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat. Misalnya masalah pergaulan, masalah ekonomi, komunikasi, dan lain-lain. 7. Konflik Internasional Konflik internasional adalah konflik yang terjadi antar negara-negara di dunia, baik itu negara berkembang maupun negara maju. Konflik ini bisa terjadi karena salah satu negara merasa dirugikan oleh negara lainnya atau karena masing- masing negara ingin memperebutkan eksistensinya. Misalnya, perang dingin antara Rusia dan Amerika. Lanjutan……… 5
6 FAKTOR-FAKTOR SUMBER KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Beberapa penyebab konflik internal umat beragama seperti : 1.Pemahaman yang menodai atau menyimpang dari agama. 2.Pemahaman yang radikal, menganggap alirannya benar dan orang lain salah. 3.Pemahaman yang liberal, bebas semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada. Konflik antar umat beragama umumnya tidak murni disebabkan oleh faktor agama melainkan faktor ekonomi, politik dan sosial yang kemudian diagamakan, beberapa penyebabnya seperti : 1.Adanya paham radikal disebagian kecil kelompok agama. 2.Persoalan pendirian rumah ibadah atau cara penyiaran/penyebaran agama yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3.Penistaan terhadap agama. 4.Penyebaran berita Hoax (bohong), Ujaran kebencian (hate speech) salah satu agama melalui media Sosial (FB, Twitter, IG dll). 5.Adanya salah paham mengenai informasi diantara pemeluk agama.
7 CONTOH KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA TERJADI DI INDONESIA 1.Konflik Poso (Islam VS Nasrasi) Tahun Konflik Ambon (Islam VS Nasrani) Tahun Konflik Tolikara-Papua (Islam VS Nasrani) Tahun Konflik Aceh daerah Singkil (Islam VS Kristen) Tahun Konflik di Lampung Selatan (Budha VS Islam) Tahun Konflik Situbondo (Islam VS Kristen) Tahun Konflik Sampang (Pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah VS Penganut Islam Syiah) Tahun 2012
SOLUSI MENGATASI KONFLIK DAN MEMBINA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Solusi mengatasi konflik, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah saling mentautkan hati di antara umat beragama, mempererat persahabatan dengan saling mengenal lebih jauh, serta menumbuhkan kembali kesadaran bahwa setiap agama membawa misi kedamaian. Dalam hal ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama. 2.Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu. 3.Melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing. 8
KESIMPULAN Kerukanan hidup antar umat beragama merupakan hal yang penting, agar terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong dan tidak saling bermusuhan dan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia agar Negara menjadi Negara yang memberikan stabilitas dan maju. Beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain : 1.Mengadakan diskusi antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. 2.Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain. 3.Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya. 4.Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang beribadah. 5.Hindari diskriminasi terhadap agama lain. 9